Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, maka dengan ini Kurikulum :
Ditetapkan di : Jember
Tanggal : 13 Juli 2020
Menetapkan,
Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Assalam
Mengesahkan,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
i. COVER
ii. LEMBAR PENETAPAN
iii. KATA PENGANTAR ................................... i
.
iv. DAFTAR ISI ................................... ii
.
LAMPIRAN
1. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah
2. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana Supervisi dan
penilaian kinerja Tendik
3. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Pengembang Kurikulum
4. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum
menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar
bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar harus
terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the curriculum”.
Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas pembelajaran
terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program
pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kompetensi
dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membutuhkan kurikulum implementatif yang
relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan seluruh stakeholders serta siap
diimplementasikan oleh SMK guna memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak
besar bagi peserta didik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, masing-masing
daerah dan masing-masing SMK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan
potensi daerah atau potensi SMK. Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SMK implementatif. KTSP SMK sebagai ”the sum of the learning activities
and experiences a student under directions of the school” perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan auotentik untuk merespon kebutuhan peserta
didik,masyarakat dan pemerintah daerah, SMK, dan dunia kerja.
KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun
hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di
SMK untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi
peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur oleh sekolah.
KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan dilaksanakan oleh SMKyang
bersangkutan. KTSP SMK merupakan program pemberian pengalaman belajar sebagai
dokumen terdiri atas visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL,
Struktur kurikulum, kalender pendidikan, Silabus, dan RPP.Silabus adalah kerangka acuan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran, berisi
komponenIdentitas mata pelajaran; Identitas satuan pendidikan, kelas dan semester, Kompetensi
inti dan kompetensi dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Materi pembelajaran,
Kegiatan pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber belajar. Silabus merupakan
penjabaran kompetensi intidan kompetensi dasar dengan seluruh IPKke dalam materi pokok
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
A. Latar Belakang
1. Rasional
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trad Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, AsiaPacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang
ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
Dari penilaian PMP diatas beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah
b) Standar Bangunan
1) Penentuan luas bangunan SMK mengacu pada beberapa hal sebagai berikut:
I. Proyeksi jumlah peserta didik,
II. Jenis ruang pembelajaran dan ruang penunjang
III. Luas area sirkulasi beratap termasuk lobi, koridor, dan tangga minimum 30%
(tiga puluh persen) dari total luas bangunan.
2) Bangunan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
I. Koefisien Lantai Bangunan maksimum, Koefisien Dasar Hijau minimum, dan
ketinggian maksimum bangunan yang ditetapkan dalam peraturan daerah.
II. Jarak bebas bangunan yang ditetapkan dalam peraturan daerah, meliputi Garis
Sempadan Bangunan dengan batas persil, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta
api, dan/atau saluran udara tegangan tinggi/ekstra tinggi.
3) Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan sebagai berikut:
I. Memiliki konstruksi yang stabil dan kokoh, untuk daerah/zona tertentu, guna
menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.
II. Dilengkapi penangkal petir dan peralatan untuk mencegah dan menanggulangi
bahaya tersambar petir.
III. Dilengkapi peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar dengan lebar
minimum 1,2m (satu koma dua meter) untuk memudahkan evakuasi ke tempat
berkumpul jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
IV. Akses evakuasi dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang
jelas.
4) Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:
I. Tersedia fasilitas untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.
II. Tersedia saluran air hujan, dan sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi
saluran air bersih, tempat cuci tangan, saluran/ instalasi air kotor dan/atau air
limbah, dan tempat sampah. Sumber air bersih dapat berasal dari sumur atau dari
sumber air olahan lainnya, serta dapat menjangkau ke seluruh ruangan.
III. Bahan bangunan yang dipakai aman bagi kesehatan dan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.
5) Bangunan memenuhi persyaratan kemudahan dan kenyamanan sebagai berikut:
I. Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas horizontal dan vertikal antar ruang dalam
bangunan gedung yang mudah, aman, dan nyaman, termasuk fasilitas bagi
penyandang disabilitas. pembelajaran, dan
II. Mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan
pembelajaran.
6) Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
I. Dilengkapi tangga dengan jumlah, dimensi, dan jarak yang mempertimbangkan
keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan.
II. Bangunan dengan panjang lebih dari 30m (tiga puluh meter) dilengkapi dengan
minimum 2 (dua) buah tangga.
III. Lokasi tangga terdekat dapat dicapai tidak lebih dari 15m (lima belas meter).
IV. Bangunan 5 (lima) lantai ke atas wajib menyediakan elevator dan tangga
kebakaran.
V. Halaman bermain di lantai atas bangunan harus dilengkapi pagar yang menjamin
keselamatan pengguna/peserta didik.
7) Bangunan dilengkapi instalasi listrik yang memenuhi Peraturan Umum Instalasi
Listrik, dengan daya listrik sesuai dengan kebutuhan.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum pengembangan kurikulum yaitu:
1. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
5. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
6. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra
Kurikuler Wajib.
7. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok Kurikulum 2013.
8. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
9. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai dasar
pengembangan GLS
10. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
11. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang SNP
12. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7 Juni 2018. tentang
Spektrum Keahlian
13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018
tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) /
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar
Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
15. Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa Daerah Sebagai
Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
16. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun. 2018
17. Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat PSMK tahun 2018.
5) Pencapaian Kompetensi
Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Multimedia dapat dicapai melalui
pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun. Klaster yang digunakan
adalah sebagai berikut:
5.1. Desain Grafis
5.3. Animasi 2D
F. Profil Lulusan
Penyusunan Area Kompetensi lulusan SMK didasarkan pada tujuan pendidikan nasional
dengan mempertimbangkan:
1. Karakter dan budaya Indonesia yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta nilai-nilai Pancasila.
2. Pembelajaran dan keterampilan abad 21 (dua puluh satu), seperti berfikir kritis dan mampu
menyelesaikan masalah, kreatif, mampu bekerja sama, dan berkomunikasi.
3. Peningkatan kompetensi lulusan melalui literasi bahasa, matematika, sains, teknologi,
sosial, budaya, dan kemampuan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam menghadapi
tantangan masa depan.
4. Penyiapan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sebagai tenaga terampil tingkat menengah.
5. Ketentuan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan standar kerja yang berlaku
baik nasional maupun internasional.
Berdasarkan kriteria tersebut dirumuskan 9 (sembilan) area kompetensi lulusan SMK sebagai
berikut:
1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Karakter pribadi dan social.
4. Literasi.
5. Kesehatan jasmani dan rohani
6. Kreativitas.
7. Estetika.
8. Kemampuan teknis.
9. Kewirausahaan
2. Model Implementatif
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
8. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
10. Fisika 3 3 - - - -
B. Muatan KTSP
a) Kompetensi Mata Pelajaran
1. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan Nasional (A)
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
mengamalkan ajaran agama jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
yang dianutnya (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3) Bahasa Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, serta memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan dengan bidang kajian bahasa
bidang dan lingkup kajian Indonesia.
bahasa Indonesia pada tingkat Menampilkan kinerja di bawah
teknis, spesifik, detil, dan bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan kuantitas yang terukur sesuai dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, standar kompetensi kerja.
seni, budaya, dan humaniora Menunjukkan keterampilan menalar,
dalam konteks pengembangan mengolah, dan menyaji secara
potensi diri sebagai bagian dari efektif, kreatif, produktif, kritis,
keluarga, sekolah, dunia kerja, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
warga masyarakat nasional, dan solutif dalam ranah abstrak
regional, dan internasional. terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
4) Matematika
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan bidang kajian matematika
dan metakognitif sesuai Menampilkan kinerja di bawah
dengan bidang dan lingkup bimbingan dengan mutu dan kuantitas
kajian matematika pada yang terukur sesuai dengan standar
tingkat teknis, spesifik, detil, kompetensi kerja.
dan kompleks, berkenaan Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan, mengolah, dan menyaji secara efektif,
teknologi, seni, budaya, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari keluarga, pengembangan dari yang
sekolah, dunia kerja, warga dipelajarinya di sekolah, serta mampu
masyarakat nasional, regional, melaksanakan tugas spesifik di bawah
dan internasional. pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
KTSP SMK ASSALAM
TP 2020 / 2021
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
5) Sejarah Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan bidang kajian Sejarah
KTSP SMK ASSALAM
TP 2020 / 2021
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
dan metakognitif sesuai Indonesia
dengan bidang dan lingkup Menampilkan kinerja di bawah
kajian Sejarah Indonesia pada bimbingan dengan mutu dan kuantitas
tingkat teknis, spesifik, detil, yang terukur sesuai dengan standar
dan kompleks, berkenaan kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari keluarga, dalam ranah abstrak terkait dengan
sekolah, dunia kerja, warga pengembangan dari yang
masyarakat nasional, regional, dipelajarinya di sekolah, serta mampu
dan internasional. melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
6) Bahasa Inggris
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan bidang kajian/kerja Bahasa
dan metakognitif sesuai inggris
dengan bidang dan lingkup Menampilkan kinerja di bawah
kajian/kerja Bahasa inggris bimbingan dengan mutu dan kuantitas
pada tingkat teknis, spesifik, yang terukur sesuai dengan standar
detil, dan kompleks, berkenaan kompetensi kerja.
dengan ilmu pengetahuan, Menunjukkan keterampilan menalar,
teknologi, seni, budaya, dan mengolah, dan menyaji secara efektif,
humaniora dalam konteks kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengembangan potensi diri kolaboratif, komunikatif, dan solutif
sebagai bagian dari keluarga, dalam ranah abstrak terkait dengan
sekolah, dunia kerja, warga pengembangan dari yang
masyarakat nasional, regional, dipelajarinya di sekolah, serta mampu
dan internasional. melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
2) Fisika
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep besaran 4.1 4.1 Menyaji hasil pengukuran
pokok, besaran turunan, dan besaran fisis menggunakan alat
satuan dalam pengukuran ukur dan teknik yang tepat
3.2 Memahami konsep usaha, 4.2 Melakukan percobaan untuk
energi, daya dan efisiensi menentukan usaha pesawat
dalam kehidupan sehari-hari. sederhana
3.3 Menganalisis sifat elastisitas 4.3 Menyajikan hasil percobaan
bahan tentang elastisitas benda
3.4 Menganalisis hubungan antara 4.4 Mendemonstrasikan fenomena
getaran dan gelombang serta gelombang dengan peralatan
besaran-besaran nya yang sederhana
terkait
3.5 Menganalisis optik fisis dan 4.5 Menyajikan hasil percobaan
geometri tentang optik fisis / geometri
3.6 Mengevaluasi proses 4.6 Menyaji hasil penyelidikan
pemuaian, perubahan wujud mengenai perpindahan kalor
zat dan perpindahan kalor menggunakan azas black
3.7 Menganalisis konsep listrik 4.7 Mengatasi berbagai masalah yang
statis dalam bidang teknologi diakibatkan oleh listrik statis pada
informasi dan komunikasi komponen- komponen teknologi
informasi
dan komunikasi
3.8 Memahami hukum-hukum 4.8 Menyajikan hasil percobaan
kelistrikan arus searah hukum-hukum kelistrikan arus
searah
3.9 Memahami konsep 4.9 Menyajikan hasil percobaan
kemagnetan dan tentang medan magnet dan induksi
elektromagnet magnet
3.1 Mengevaluasi dampak radiasi 4.10 Membuat karya tulis tentang
0 elektromagnetik secara dampak radiasi elektromagnetik
kualitatif
3) imia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami peran kimia dalam 4.1 4.1 Menunjukkan perbedaan
kehidupan perubahan materi dan pemisahan
campuran melalui praktikum
3.2 Menganalisis struktur atom 4.2 Menentukan letak unsur dalam
berdasarkan konfigurasi tabel periodik pada struktur atom
elektron untuk menentukan dengan menggunakan konfigurasi
letak unsur dalam tabel periodik elektron
3.3 Menganalisis proses 4.3 Menyajikan pembentukan ikatan
pembentukan ikatan ion, ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan
kovalen, dan ikatan logam serta logam yang terjadi pada beberapa
1) Sistem Komputer
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sistem bilangan 4.1 4.1 Mengkonversikan sistem
(Desimal, Biner, Heksadesimal) bilangan (Desimal, Biner,
Heksadesimal) dalam
memecahkan masalah konversi
3.2 Menganalisis relasi logika 4.2 Merangkai fungsi gerbang logika
dasar, kombinasi dan sekuensial dasar, kombinasi dan sekuensial
(NOT, AND, OR); (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (NOR,NAND,EXOR,EXNO );
(Flip Flop, counter) melalui ujicoba (Flip Flop,
counter)
3.3 Menerapkan operasi logika 4.3 Mempraktikkan operasi Logik
Aritmatik (Half-Full Adder, Unit (Half-Full Adder, Ripple
Ripple Carry Adder) Carry Adder)
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian 4.4 Mengoperasikan aritmatik dan
Multiplexer, Decoder, Register logik pada Arithmatic Logic Unit
(Multiplexer, Decoder, Register)
3.5 Menerapkan elektronika dasar 4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan
(kelistrikan, komponen dan komponen elektronika)
elektronika dan skema
rangkaian elektronika)
3.6 menerapkan dasar dasar 4.6 manipulasi dasar-dasar
mikrokontroler mikrokontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general
3) Pemograman Dasar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan alur logika 4.1 Membuat alur logika
pemrograman komputer pemrograman komputer
3.2 Memahami perangkat lunak 4.2 Melakukan Instalasi perangkat
bahasa pemrograman lunak bahasa pemrograman
3.3 Menerapkan alur pemrograman 4.3 Menulis kode pemrogram sesuai
dengan struktur bahasa dengan aturan dan sintaks bahasa
pemrograman komputer pemrograman
3.4 Menerapkan penggunaan tipe 4.4 Membuat kode program dengan
data, variabel, konstanta, tipe data, variabel, konstanta,
operator, dan ekspresi operator dan ekspresi
3.5 Menerapkan operasi aritmatika 4.5 Membuat kode program
dan logika dengan operasi aritmatika dan
logika
3.6 Menerapkan struktur kontrol 4.6 Membuat kode program struktur
Percabangan dalam bahasa kontrol percabangan
pemrograman
3.7 Menerapkan struktur kontrol 4.7 Membuat kode program struktur
Perulangan dalam bahasa kontrol perulangan
pemrograman
3.8 Menganalisis penggunaan 4.8Membuat kode program untuk
array untuk penyimpanan data menampilkan kumpulan data
di memori array
3.9 Menerapkan penggunaan fungsi 4.9 Membuat kode program
menggunakan fungsi
3.1 Menerapkan pembuatan 4.10 Membuat antar muka (User
0 antar muka (User Intreface) Intreface) pada aplikasi
pada aplikasi
3.1 Menerapkan berbagai struktur 4.11 Membuat kode program berbagai
1 kontrol dalam aplikasi antar struktur kontrol dalam aplikasi
muka (User Intreface). antar muka (User Intreface).
3.1 Menganalisis pembuatan 4.12 Membuat aplikasi sederhana
2 aplikasi sederhana berbasis berbasis antar muka (User
antar muka (User Intreface) Intreface)
3.1 Mengevaluasi debuging aplikasi 4.13 Menggunakan debuging pada
3 pada sederhana aplikasi sederhana
3.1 Mengevaluasi paket installer 4.14 Memformulasikan paket installer
4 aplikasi sederhana aplikasi sederhana
3) Animasi 2D dan 3D
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip dasar 4.1 Menyampaikan prinsip dasar
pembuatan animasi 2D (vector) pembuatan animasi 2D (vector)
3.2 Menerapkan teknik pembuatan 4.2 Membuat gambar obyek
gambar obyek sederhana sederhana menggunakan
menggunakan aplikasi animasi 2D
aplikasi animasi 2D
3.3 Menerapkan teknik animasi 4.3 Membuat animasi 2D
tweening 2D menggunakan teknik tweening
3.4 Menerapkan teknik pembuatan 4.4 Membuat karakter sederhana
karakter sederhana menggunakan menggunakan aplikasi animasi
aplikasi animasi 2D 2D
3.5 Menganalisis elemen gambar 4.5 Membuat elemen gambar
digital puppeter dalam animasi digital puppeter dalam animasi
2D 2D
3.6 Menerapkan gerak digital 4.6 Membuat gerak digital puppeter
pupetter pada animasi 2D pada animasi 2D
3.7 Memahami prinsip dasar 4.7 Membuat gambar latar
menggambar latar
3.8 Memahami prinsip - prinsip dasar 4.8 Mengaplikasikan prinsip-
animasi. prinsip animasi dalam produksi
animasi
3.9 Menerapkan teknik produksi 4.9 Membuat produk animasi 2D
animasi 2D
3.1 Melakukan evaluasi terhadap 4.10 Membuat review terhadap
KTSP SMK ASSALAM
TP 2020 / 2021
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
0 produk animasi 2D produk animasi 2D
3.1 Mengambarkan konsep dasar 4.11 Membuat sketsa rancangan
1 obyek 3D dalam sketsa obyek 3D
rancangan
3.1 Menerapkan Model Sederhana 4.12 Membuat Model Sederhana
2 berbasis 3D Hardsurface berbasis 3D Hardsurface
3.1 Menganalisis pengolahan 4.13 Mengolah permodelan obyek
3 permodelan obyek sederhana sederhana berbasis 3D
berbasis 3D Hardsurface Hardsurface
3.1 Memahami Material pada obyek 4.14 Mengaplikasikan Material pada
4 Sederhana 3D obyek Sederhana 3D
3.1 Menganalisa posisi kamera yang 4.15 Meletakkan posisi kamera yang
5 tepat dalam aplikasi 3 dimensi tepat dalam aplikasi 3 dimensi
3.1 Menanalisa teknik gerakan 4.16 Membuat gerak digital non
6 non karakter dalam aplikasi 3D character dalam aplikasi 3D
3.1 Memahami teknik Rendering 4.17 Menerapkan teknik Rendering
7 pada obyek 3D pada obyek 3D
3.1 Mengkreasikan produk 4.18 Membuat produk animasi 3D
8 animasi 3D menggunakan menggunakan obyek2
obyek2 sederhana sederhana (Motion Graphic)
3.1 Mengevaluasi produk animasi 3D 4.19 Membuat laporan proses
9 pengerjaan produk animasi 3D
(6) Konsultasi
Konsultasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru bimbingan dan konseling
atau konselor untuk dua fungsi yaitu:
1) Sebagai konsultan, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
masukan, saran, berbagi akses bagi peserta didik yang berperan sebagai peer
konselor, guru mata pelajaran, orang tua, pimpinan satuan pendidikan atau
pihak lain yang berkepentingan untuk membangun pemahaman dan
kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan dukungan terhadap
penyelesaian masalah peserta didik/konseli. Contoh aktivitas memberikan
konsultasi: melayani orang tua mendiskusikan pilihan lanjutan studi bagi
putra/putrinya, melayani guru yang mengkonsultasikan perilaku salah suai
peserta didiknya, melayani siswa yang mengkonsultasikan teman dengan
masalah minat belajar rendah.
(7) Kolaborasi
Kolaborasi adalah suatu kegiatan menjalin kerjasama antara profesional atau
antara orang yang kompeten, terutama antara guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan profesional lain (guru mata pelajaran, psikolog) atau antara
guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan orang atau lembaga lain
yang kompeten (orangtua, lembaga industri) yang dapat memberikan sumbangan
pemikiran, dukungan dan atau tenaga dalam melaksanakan program bimbingan
dan konseling secara efetif di SMK. Kolaborasi harus didasarkan atas
kesetaraan, komitmen tentang pewujudan tujuan pendidikan, kesetaraan sebagai
tenaga profesional yang dilakukan dengan komunikasi serta berbagi pemikiran
secara terbuka, atau bekerja bersama-sama secara berkesinambungan. Satu
kegiatan yang dilakukan guru, orang tua, dan ahli lain dihargai setara dengan
satu jam pelajaran, sementara dengan lembaga dihargai setara dengan dua jam
pelajaran.
Salah satu cara yang digunakan untuk memahami masalah siswa menggunakan daftar
cek masalah. Daftar cek masalah adalah sebuah daftar kemungkinan masalah yang
disusun untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah yang pernah atau
sedang dialami oleh seseorang, yang menyangkut keadaan pribadi, seperti: sikap, minat,
kondisi jasmaniah, hubungan sosial kejiwaan, kondisi rumah dan keluarga, dan lain-
lain.
Di dalam kegiatan bimbingan, DCM ini sangat besar kegunaannya, isinyapun mencakup
beberapa aspek yang lebih luas, disesuaikan permasalahan-permasalahan yang ada
dalam jangkauan pelayanan bimbingan dan konseling. Daftar Cek Masalah ini dibuat
dan digunakan karena beberapa pertimbangan-pertimbangan faktor tertentu, (1)
Efisiensi, (2) Intensifikasi, dan (3) Validitas dan reliabilitas.
D Kehidupan Keluarga
61 saya seorang anak tunggal 71 orang tua saya terlalu banyak
bepergian
62 saya tidak hidup bersama orang tua 72 orang tua mencampuri urusanku
63 selalu bertengkar dengan 73 sukar menyesuaikan diri dengan
adik/kakak ayah/ibu
64 ayah dan ibu pulang kerja terlalu 74 di rumah saya kurang merasa
petang senang
65 tidak pernah bergembira dengan 75 kehidupan di rumah kurang teratur
ayah dan ibu
66 di rumah hampir tidak ada waktu 76 ingin mengadakan perubahan di
untuk diri sendiri, rumah
selalu sibuk dengan tugas-tugas di 77 keluarga kami kurang tolong-
rumah menolong
67 pertentangan ayah&ibu di rumah 78 ayah dan ibu tidak hidup bersama
mengganggu fikiran saya
68 mata pencaharian di rumah 79 keluarga kami berantakan
mengganggu fikiran saya
69 pendapat keluarga yang kolot 80 mempunyai ayah dan ibu tiri
menyebabkan saya tidak dapat
meneruskan sekolah/pelajaran
70 orng tua kurang memperhatikan
saya
II SOSIAL
F Masalah Hubungan Sosial Dan Berorganisasikah
101 tidak senang bermain dalam 111 tidak pernah mengemukakan suatu
KTSP SMK ASSALAM
TP 2020 / 2021
kelompok pendapat
102 sering gagal dalam usaha mencari 112 sering bertentangan dg pendapat
teman orang lain
103 sukar bergaul 113 sukar menerima kekalahan
104 merasa tdk disenangi kawan- 114 selalu ingin berkuasa dalam bergaul
kawan di luar sekolah
105 tidak berminat dalam organisasi 115 bingung bila berhadapan dengan
orang banyak
106 terlalu aktif dlm organisasi 116 mudah merasa malu
107 sukar menyesuaikan diri 117 mudah marah
108 mudah tersinggung 118 sering tidak sabar
109 takut bergaul dengan atasan 119 sering tidak menepati janji
110 tidak tertarik menjadi pemimpin 120 sering ditegur karena tidak sopan
G Masalah Pribadi
121 tidak suka bergaul dengan orang 131 bersikap dingin dalam bergaul
lain yg kedudukannya lebih rendah
122 tidak suka bergaul dg orang lain yg 132 sering menyesali diri sendiri
kedudukannya lebih tinggi
123 sering merasa malu dg kawan 133 sering ingin bunuh diri
lawan jenis
124 sering merasa iri hati 134 merasa pesimis ( tdk punya
harapan)
125 sukar mendapat teman 135 saya ingin lebih menarik
126 tidak suka bertamu 136 saya ingin sekali dikagumi
127 enggan menerima tamu 137 saya tidak mempunyai kawan yang
akrab
128 merasa rendah diri 138 saya merasa diri saya tdk sebaik
org lain
129 sering merasa curiga thdp orang 139 saya mempunyai kebiasaan jelek
lain
130 bersikap kaku dan tdk toleran 140 saya ingin hidup lebih tenang lagi
III BELAJAR
I Masalah Penyesuaian Terhadap Sekolah
161 sering malas masuk sekolah 171 saya sering datang terlambat
162 jurusan saya sekarang tidak sesuai 172 saya sering absen
dengan keinginan saya
163 saya ingin pindah sekolah lain 173 saya merasa dibenci oleh kawan-
kawan saya di sekolah
164 saya ingin pindah kelas lain 174 seorang kawan selalu
menjengkelkan saya
165 merasa kurang dimengerti oleh 175 tidak ada teman yang saya sukai
guru untuk belajar
166 peraturan sekolah terlalu menekan 176 merasa salah memilih jurusan
saya
167 pribadi salah seorang guru 177 sering tidak dapat menyelesaikan
menyebabkan pelajaran tidak tugas sekolah
kuperhatikan
168 beberapa mata pelajaran kuanggap 178 hubungan dengan guru kurang
tidak perlu akrab
169 di sekolah tidak dapat memusatkan 179 catatan pelajaran tidak lengkap dan
perhatian tidak teratur
170 didalam kelas saya sering melamun 180 merasa diperlakukan tidak adil oleh
guru
(b) Perencanaan
Perencanaan (action plans) sebagai alat yang berguna untuk merespon kebutuhan
yang telah teridentifikasi, mengimplementasikan tahap-tahap khusus untuk
memenuhi kebutuhan, dan mengidentifikasi fihak yang bertanggungjawab terhadap
setiap tahap, serta mengatur jadwal dalam program tahunan dan semesteran serta
pengimplementasiannya.Dengan demikian, sejak awal telah dirancang efisiensi dan
keefektivan program dan rencana pengukuran akuntabilitasnya.Program bimbingan
dan konseling direncanakan sebagai program tahunan dan program semesteran.
(c) Pelaksanaan
Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus memperhatikan aspek penggunaan data
dan penggunaan waktu yang tersebar ke dalam kalender akademik.
Aspek pertama adalah penggunaan data. Kumpulan data akan memberikan
informasi penting dalam pelaksanaan program dan akan diperlukan untuk
mengevaluasi program dalam kaitannya dengan kemajuan yang diraih peserta
didik/konseli. Data dikumpulkan sepanjang proses pelaksanaan bimbingan dan
konseling sehubungan dengan perencanaan apa yang dikerjakan, apa yang tidak
dikerjakan, apa yang berubah atau ditingkatkan. Data yang dikumpulkan dipilah
menjadi data tiga: (1)data jangka pendek yaitu data setiap akhir aktivitas, (2)data
jangka menengah merupakan data kumpulan dari periode waktu tertentu, misalnya
program semesteran maka data yang dimaksud adalah data selama satu semester
untuk mengukur indikator kemajuan ke arah pencapaian tujuan yang telah
(d) Evaluasi
Evaluasi dalam bimbingan dan konseling merupakan proses pembuatan
pertimbangan secara sistematis mengenai keefektivan dalam mencapai tujuan
program bimbingan dan konseling berdasar pada ukuran (standar) tertentu. Dengan
demikian evaluasi merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan dan
menganalisis informasi tentang efisiensi, keefektivan, dan dampak dari program dan
layanan bimbingan dan konseling terhadap perkembangan pribadi, sosial belajar,
dan karir peserra didik/konseli. Evaluasi berkaitan dengan akuntabilitas yaitu
sebagai ukuran seberapa besar tujuan bimbingan dan konseling telah dicapai.
(e) Pelaporan
Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program dimaksudkan untuk menjawab
pertanyaan bagaimana peserta didik berkembang sebagai hasil dari layanan
bimbingan dan konseling. Laporan akan digunakan sebagai pendukung program
lanjutan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program selanjutnya. Laporan
jangka pendek akan menfasilitasi evaluasi aktivitas program jangka pendek.
Laporan jangka menengah dan jangka panjang akan merefleksikan kemajuan ke
arah perubahan dalam diri semua peserta didik. Isi dan format laporan sejalan
dengan kebutuhan untuk menyampaikan informasi secara efektif krpada seluruh
pemangku kepentingan. Laporan juga akan menjadi informasi penting bagi
pengembangan profesionalitas yang diperlukan bagi konselor atau guru bimbingan
dan konseling.
Secara garis besar, lingkup materi bimbingan dan konseling pribadi meliputi
pemahaman diri, pengembangan kelebihan diri, pengentasan kelemahan diri,
keselarasan perkembangan cipta-rasa-karsa, kematangan/kedewasaan cipta-rasa-
karsa, dan aktualiasi diri secara bertanggung jawab. Materi bimbingan dan
konseling pribadi tersebut dapat dirumuskan berdasarkan analisis kebutuhan
pengembangan diri peserta didik, kebijakan pendidikan yang diberlakukan, dan
kajian pustaka.
2. Jenis dan strategi pelaksanaan program pengembangan bakat, minat dan prestasi
peserta didik.
Peminatan adalah salah satu ciri khas kurikulum 2013. Penyelenggaraan peminatan di
SMK (sebelum kurikulum 2013) terdapat program penjurusan peserta didik. Program
penjurusan di SMK dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan siswa baru.
Peminatan Kejuruan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi
penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan. Peminatan peserta didik dalam
penyelenggaraan pendidikan tidak sebatas pemilihan dan penetapan saja, namun juga
termasuk adanya langkah lanjut, yaitu pendampingan, pengembangan, penyaluran,
evaluasi dan tindak lanjut. Peserta didik dapat memilih secara tepat tentang
peminatannya apabila memperoleh informasi yang memadai atau relevan, memahami
secara mendalam tentang potensi dirinya, baik kelebihan maupun kelemahanya.
Pendampingan dilakukan melalui proses pembelajaran yang mendidik dan terciptanya
suatu kondisi lingkungan pembelajaran yang kondusif. Penciptaan kondisi lingkungan
pembelajaran yang kondusif dilakukan oleh guru mata pelajaran bersama guru
bimbingan dan konseling/konselor serta kebijakan kepala sekolah dan layanan
administrasi akademik yang mendukung.
Secara khusus tujuan peminatan peserta didik adalah mengarahkan peserta didik
SMK untuk memahami dan mempersiapkan diri bahwa:
(a) Pendidikan di SMK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.
(b) Kemandirian harus didasarkan pada kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat,
minat, dan keterampilan pekerjaan/karir.
(c) Kurikulum SMK memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih dan
menentukan peminatan kelompok mata pelajaran program keahlian, peminatan
lintas mata pelajaran dan peminatan pendalaman mata pelajaran program keahlian
tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan
kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Setelah tamat dari SMK
peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu sesuai dengan bidang studi
keahlian/kejuruan yang telah dipelajarinya, atau melanjutkan studi ke perguruan
tinggi dengan memasuki program studi sesuai dengan pilihan dan pendalaman
mata pelajaran sewaktu di SMK.
Penetapan layanan peminatan peserta didik menjadi tanggung jawab kepala sekolah,
guru bimbingan dan konseling atau konselor bersama tim yang diberikan tanggung
jawab oleh kepala sekolah/madrasah menyiapkan informasi yang jelas tentang daya
tampung, jenis bidang peminatan, persyaratan khusus yang diperlukan pada peminatan
mata pelajaran atau bidang keahlian tertentu, kriteria diterima dan ditolak sebagai
peserta didik baru dan persyaratan lapor diri (herregristrasi) sebagai peserta didik baru
serta proses pembinaan, pengembangan dan penyaluran. Layanan peminatan peserta
didik baru SMK dapat dilaksanakan dengan menggunakan salah satu dari dua
alternative berikut:
(1) pemilihan dan penetapan pemilihan peminatan bersamaan dengan proses
penerimaan peserta didik baru atau pada awal tahun pelajaran baru setelah calon
peserta didik baru dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru.
(2) Penetapan peminatan belajar peserta didik dilaksanakan pada minggu pertama
awal tahun pelajaran baru.
3. Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
Pendidikan. Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
(a) Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib sebagaimana dimaksud pada Permendikbud No 62
Tahun 2014 merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib sebagaimana dimaksud berbentuk pendidikan kepramukaan.
(1) Pengertian
1) Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
2) Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
3) Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur
4) Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
C. Pengaturan Akademik
a) Mekanisme Penilaian
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian kinerja, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
1. Instrumen dan Bentuk Penilaian
Secara umum instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik pada SMK dapat
diuraikan sebagai berikut :
(a) Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan nontes.
2. Mekanisme Penilaian
Pelaksanaan penilaian terintegrasi dengan proses pembelajaran. Hasil penilaian
digunakan untuk perbaikan pembelajaran, peningkatkan pemahaman, dan memantau
perkembangan belajar peserta didik melalui berbagai metode penilaian. Mekanisme
penilaian dijabarkan dalam uraian sebagai berikut :
(a) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik merupakan penilaian proses
pembelajaran (assessment for learning), penilaian capaian pembelajaran
(assessment of learning), dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as
learning), yang dilakukan melalui mekanisme Penilaian Pembelajaran sebagai
berikut :
(1) Pendidik menetapkan lingkup penilaian meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
(2) Pendidik menyusun perencanaan penilaian dan melaksanakan penilaian.
(3) Pendidik memanfaatkan hasil penilaian untuk pengambilan keputusan
berkaitan dengan peserta didik, perbaikan proses pembelajaran, membuat
pelaporan, dan kegunaan lain yang sesuai.
(4) Penilaian terkait RPL dilakukan oleh pendidik sesuai kompetensi yang
dipelajari peserta didik melalui pengalaman kerja (tacit knowledge) dengan
kriteria unjuk kerja atau indikator pencapaian kompetensi yang tercantum
dalam silabus.
(5) Penilaian perkembangan karakter peserta didik dilakukan oleh pendidik secara
khusus melalui pengamatan sikap peserta didik berdasarkan butir-butir sikap
yang dikelompokkan dalam nilai-nilai pengembangan karakter.
(b) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan penilaian
capaian hasil belajar (assessment of learning), yang dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut.
(1) Penilaian oleh satuan pendidikan meliputi ranah pengetahuan dan
keterampilan.
(2) Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk Ujian Sekolah/Madrasah
diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi pada akhir jenjang
pendidikan.
(c) Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh Pemerintah Pusat merupakan penilaian
capaian pembelajaran (assessment of learning), yang dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut.
(1) Penilaian oleh Pemerintah Pusat dapat meliputi ranah pengetahuan dan
keterampilan.
(2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Ujian Nasional
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
(3) Satuan pendidikan pelaksana Ujian Nasional adalah satuan pendidikan
terakreditasi.
(4) Ujian Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dan
sebanyak banyaknya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
(5) Pemerintah Pusat dapat menyelenggarakan Penilaian Hasil Belajar dalam
bentuk lain yang hasilnya dapat digunakan untuk peningkatan, pemerataan,
dan penjaminan mutu pendidikan.
(d) Pengujian Kompetensi peserta didik oleh Lembaga Sertifikasi Profesi dan atau
satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri merupakan
pengukuran capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema
kualifikasi. Hasil pengujian untuk memperoleh sertifikat kompetensi. Mekanisme
pengujian dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan
pendidikan terakreditasi Bersama mitra dunia usaha/industri.
3. Teknik Penilaian
Sebagaimana telah disampaikan pada prinsip penilaian hasil belajar, penilaian hasil
belajar dilakukan secara (1) terpadu, yang berarti penilaian mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi dan merupakan komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; serta (2) menyeluruh dan berkesinambungan,
yang berarti penilaian mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai
perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, terlepas dari kurikulum
yang diimplementasikan di satuan pendidikan penilaian harus dilakukan pada ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
(a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku peserta didik sesuai dengan norma dan program
keahlian yang diampu. Penilaian sikap dimaksud pada akhirnya akan bermuara
pada pelaporan perkembangan karakter peserta didik. Untuk ini Teknik dan
instrument penilaian akan berkaitan dengan butir-butir nilai karakter.
Nilai-nilai karakter dalam Penguatan Pendidikan Karakter :
Observasi oleh
guru mata Dilaksanakan selama
pelajaran proses (jam)
selama 1 pelajaran
semester
Utama
Observasi oleh Dilaksanakan di luar
Wali kelas dan jam pembelajaran
Penilaia guru BK selama baik secara langsung
n Sikap 1 semester maupun
berdasarkan
informasi yang valid
2) Prosedur Penilaian
Pendidik mengamati perilaku peserta didik baik di dalam maupun luar
sekolah
Pendidik mencatat temuan terkait perilaku peserta didik melalui jurnal
sikap
Pendidik dapat menggunakan instrument penilaian mandiri atau
antarteman sebagai pendukung pencatatan melalui jurnal sikap
Wali kelas dapat melibatkan unsur masyarakat untuk menilai
perkembangan karakter peserta didik.
Wali kelas melakukan analisis hasil penilaian untuk menyusun deskripsi
pengembangan karakter.
Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembinaan peserta didik
Pelaporan berbentuk profil perkembangan karakter peserta didik dalam
bentuk deskripsi dan tidak terpisah dari laporan hasil belajar akademik
Penilaian
KTSP SMK ASSALAM
TP 2020 / 2021
Pengetahuan
Penugasan Tugas yang dilakukan secara
individu dan kelompok
bukti pencapaian
kompetensi/ prestasi
2) Pelaksanaan Penilaian
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta
didik. Penilaian tersebut dilakukan melalui penugasan, ulangan harian
(UH), ujian tengah semester (UTS), dan ujian akhir semester (UAS).
Penilaian harian dapat dilakukan melalui pengamatan tes tertulis, tes
lisan, penugasan, dan/atau teknik lain yang sesuai. Cakupan penilaian
harian meliputi satu kompetensi dasar atau lebih, sedangkan cakupan
penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
Ujian tengah semester (UTS) dilakukan melalui tes tertulis dan/atau
teknik lain yang sesuai. UTS merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran
setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. Cakupan UTS
meliputi seluruh KD pada periode tersebut
Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan melalui tes tertulis dan/atau
teknik lain yang sesuai. UAS merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran
di akhir semester. Cakupan UAS meliputi seluruh KD pada satu
semester. Selain itu dapat pula dilakukan penilaian portofolio tugas-
tugas dan penilaian untuk melengkapi deskripsi pengetahuan pada akhir
semester.
2) Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian kompetensi ketrampilan dilakukan untuk menilai
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui
penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Selain itu dimungkinkan
pula penggunaan teknik penilaian lainnya yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang dinilai. Penilaian kompetensi ketrampilan dapat juga
dilakukan melalui ulangan harian (UH), UTS, dan UAS sesuai karakteristik
dasar dan mata pelajaran. Intensitas pelaksanaan penilaian ketrampilan
ditentukan guru berdasarkan tuntutan KD.
4. Pelaporan
(a) Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta didik
dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang berisi
tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
(b) Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi
bekerja sama dengan mitra dunia usaha/industri dan/atau Lembaga Sertifikasi
Profesi dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat paket kompetensi
yang telah dicapai.
(c) Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan
Pendidikanterakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri dalam bentuk
sertifikat.
(d) Pelaporan hasil penilaian pada model pembelajaran teaching factory dilakukan
oleh satuan pendidikan bersama mitra dunia usaha/industri dalam bentuk angka
dan/atau keterangan yang terintegrasi dengan penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta surat keterangan.
(e) Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk
Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
(f) Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ijazah.
b) Kenaikan Kelas
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh peserta didik baik
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan
apakah peserta didik tersebut berhak naik kelas atau tidak.
3. Rapor
Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar peserta didik berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang
dilaporkan meliputi pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Laporan kompetensi sikap yang termuat pada bagian penilaian Perkembangan
Karakter diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan keterampilan
diberikan dalam bentuk bilangan bulat dan predikat pada bagian Nilai Akademik.
Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku
rapor dan disimpan dalam bentuk leger dan portofolio perkembangan peserta didik
yang dapat ditunjukkan pada peserta didik dan orang tua/wali.
(a)Rapor Bagian Akademik
Terdiri dari uraian hasil penilaian pengetahuan, ketrampilan dan nilai akhir yang
disampaikan dalam bentuk bilangan bulat (0-100), serta predikat pada bagian nilai
c) Kelulusan
1. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan apabila :
(a)Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas X sampai dengan XII dan
memiliki nilai seluruh mata pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada Satuan Pendidikan yang tersusun dalam Daftar Kolektif Nilai (DKN).
(b)Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
(c) Mengikuti UN dan USBN untuk seluruh Mata Pelajaran yang diujikan secara
lengkap;
(d)Lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional/Ujian Sekolah untuk semua Mata
Pelajaran yang diujikan dengan Nilai Ujian Sekolah (NUS) minimal yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan;
(e)Memperoleh Nilai Sekolah (NS) minimal yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan.
(f) Satuan Pendidikan dapat menambahkan kriteria yang lain;
(g) Kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan dalam Rapat Dewan
Guru yang dihadiri oleh minimal seluruh Guru Mata Pelajaran Kelas XII dan
Kepala Sekolah.
Daftar Kumpulan Nilai (DKN) merupakan kumpulan nilai siswa yang meliputi Nilai
Rata-rata Rapor sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada Satuan Pendidikan (NR),
Nilai Ujian Sekolah (NUS), Nilai Sekolah (NS) dan Nilai Ujian Nasional dengan
ketentuan :
(b)Peningkatan materi.
Dalam rangka peningkatan pendidikan maka peningkatan materi perlu sekali
mendapat perhatian karena dengan lengkapnya meteri yang diberikan tentu akan
menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini akan memungkinkan peserta didik
dalam menjalankan dan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan
baik dan benar. Materi yang disampaikan pendidik harus mampu menjabarkan
sesuai yang tercantum dalam kurikulum. Pendidik harus menguasai materi dengan
4. Program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian
akhir.
(a) Mengulang pelajaran di kelas XII.
(b) Pindah dari sekolah lama dan mengulang kelas XII di sekolah baru.
(c) Mengikuti program paket C.
Ijazah program paket C setara dengan ijazah SMA/SMK. Artinya, ijazah ini dapat
1. Tujuan PKL
Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi Institusi/Industri
Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi DUDI terhadap
upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK. Tujuan PKL antara lain sebagai
berikut.
(a)Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
(b)Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengambangkan kepribadiannya yang berkarajter sesuai dengan nilai-nilai positif
yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang
ditekuni.
(c) Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
sesuai tuntutan pasar kerja global.
(d)Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
(e)Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK)
dan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DUDI).
4. Pola Penyelenggaraan
(a)Fungsi PKL
PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik mengingat
pembelajaran di SMK sebagian baru diberikan secara simulasi atau pembelajaran
realita tetapi diberikan dengan kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan jenis
dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan situasi belajar, belum nyata
melayani pengguna produk atau jasa (konsumen) dan lain-lain.
2. Mutasi keluar
(a)Membuat surat keterangan pindah ke sekolah yang di tuju dengan memperhatikan :
(1)Surat kesediaan menerima dari sekolah yang di tuju.
(2)Tidak ada tanggungan biaya administrasi dari siswa yang bersangkutan.
(b)Menyertakan Rapot, sertifikat prakerin, dan dokumen pelengkap lainnya.
Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(a)Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa
yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang
dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan
pemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan
individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta
(lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan
menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan
kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan
kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
(b) Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
(c)Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang
lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
(e)Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif
terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen
moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat
individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri
melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan
membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai,
individu dan sekolah pertlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara
kontekstual maupun universal. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan
antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan
sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di
dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-
nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
(c)Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan,
menghubungkan, dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan
program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.
(b)Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif SMK sebagai model komunikasi dan
interaksi yang literat
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi
seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dibentuk dan dikembangkan dengan cara
pemberian pengakuan atas pencapaian peserta didik sepanjang tahun, seperti
pemberian penghargaan, penyelenggaraan bentuk festival buku, lomba poster untuk
tema-tema tertentu, misalnya tentang lingkungan, informasi K3 untuk ruang-ruang
praktik kejuruan, pencegahan penggunaan NAPZA. Kepala SMK berperan aktif
dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan membangun budaya kolaboratif
antar guru dan tenaga kependidikan.
No c. Lingkungan Akademik
1) Terdapat TLS SMK yang bertugas melakukan perencanaan dan asesmen. Bila
KTSP SMK ASSALAM
TP 2020 / 2021
diperlukan, ada pendampingan dari pihak eksternal dalam mengembangkan dan
memperkaya kegiatan dan materi literasi di SMK.
2) Disediakan waktu khusus dan cukup banyak untuk pembelajaran dan pembiasaan
literasi: membaca dalam hati (sustained silent reading), membaca terpandu (guided
reading), diskusi buku, bedah buku, presentasi (show-and-tell presentation),
menghadirkan guru tamu dalam pembelajaran atau narasumber kegiatan
kesiswaan; mengunggah hasil karya melalui laman SMK, Blog guru/ siswa.
3) Waktu berkegiatan literasi dijaga agar tidak dikorbankan untuk kepentingan lain
yang dianggap kurang perlu
4) Disepakati waktu berkala untuk TLS membahas pelaksanaan gerakan literasi
sekolah di SMK, termasuk melakukan evaluasi kegiatan dan pencapaian program.
5) Buku fiksi dan nonfiksi tersedia dalam jumlah cukup banyak di sekolah. Buku
cerita fiksi sama pentingnya dengan buku berbasis ilmu pengetahuan.
6) Ada beberapa buku yang wajib dibaca oleh warga sekolah.
7) Ada kesempatan pengembangan profesional tentang literasi yang diberikan untuk
staf, melalui kerja sama dengan institusi terkait (perguruan tinggi, dinas
pendidikan, perpustakaan, atau berbagi pengalaman dengan sekolah lain). Salah
satu bentuk kerjasama dapat berupa pelatihan staf tentang literasi, pelatihan
pembimbingan siswa dalam mengembangkan e-literasi secara bertanggung jawab.
8) Seluruh warga SMK antusias menjalankan program literasi, dengan tujuan
membangun organisasi sekolah yang suka belajar, antara lain pengembangan
keterampilan e-literasi secara mandiri untuk pemenuhan kebutuhan belajar sesuai
kebutuhan pribadi.
(2)Tujuan
Membaca dalam hati berkelanjutan bertujuan untuk membangun kebiasaan
membaca, misalnya berkonsentrasi, meningkatkan kemampuan serta kelancaran
membaca melalui kegiatan membaca untuk kesenangan.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuikan
setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu
belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah sebagi berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan ekstrakurikuler.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
A. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan kalender akademik berdasarkan kalender pendidikan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Jawa Timur
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Proklamasi Kemerdekaan RI
Hari Idul Fitri
Hari Raya Idul Adha
Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hari Raya Natal
Tahun Baru Masehi
Tahun Baru Hijriyah
Tahun Baru Imlek
Hari Raya Nyepi
Wafat Isa Al masih
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
KETERANGAN
LHB : Libur Hari Besar LPP : Libur Permulaan Puasa Semester Ganjil : 112 hari
LU : Libur Umum LHR : Libur Sekitar Hari Raya Semester Genap : 108 hari
LS1 : Libur Semester 1* EF : Hari Efektif Fakultatif Hari Efektif Fakultatif : 3 hari
LS2 : Libur Semester 2* KAS : Kegiatan Akhir Semester
Libur Hari Besar 11 Agustus. 2019 : Hari Raya Idul Adha 1 Januari. 2020 : Tahun Baru Masehi * Libur Semester untuk peseta didik
17 Agustus. 2019 : Proklamasi Kemerdekaan RI 25 Januari. 2020 : Tahun Baru Imlek 2571
1 September. 2019 : Tahun Baru Hidriyah 1441 H 22 Maret. 2020 : Isro'Miroj 1441 H
9 Nopember. 2019 : Maulud Nabi Muhammad SAW 25 Maret. 2020 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942
25 Desember. 2019 : Hari Raya Natal 10 April. 2020 : Wafat Isa Al-Masih
1 Mei. 2020 : Hari Buruh Internasional
7 Mei. 2020 : Hari Raya Waisak 2574
21 Mei. 2020 : Kenaikan Isa Almasih
24-25 Mei 2020 : Hari Raya Idhul Fitri 1441 H
1 Juni 2020 : Hari Lahir Pancasila