Anda di halaman 1dari 42

LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah SMAS Maniamas Ngabang


maka dilakukan validasi oleh pengawas  maka dengan ini Suplemen Kurikulum Kondisi
Khusus SMAS Maniamas Ngabang ditetapkan dan diberlakukan mulai tahun pelajaran
2020/2021 selama KONDISI KHUSUS Covid 19 berlangsung

Ditetapkan di : Ngabang
Tanggal : 21 September 2020

Komite Sekolah Kepala SMAS Maniamas


Ngabang

Walikus Tanti
Urbanus. U., S.Pd.
NIP. 197002032008011015

i
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM KONDISI KHUSUS


SMAS MANIAMAS NGABANG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, dengan ini Kurikulum Kondisi
Khusus SMAS Maniamas Ngabang Tahun Pelajaran 2020/2021 ditetapkan/disahkan untuk
diberlakukan.

Ketua Komite Sekolah Pontianak, 05 Oktober 2020


Kepala SMAS Maniamas Ngabang

Walikus Tanti Urbanus. U., S.Pd.


NIP. 197002032008011015

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Barat

Drs.Sugeng Hariadi, MM
Pembina Tingkat I
NIP.19690101 199303 1 021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-
Nya Tim Pengembang Kurikulum SMAS Maniamas Ngabang telah menyusun Dokumen I
Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus  yang sekaligus juga penerapan Kurikukum 2013.
Penyusunan Dokumen Suplemen Kurikulum  Kondisi Khusus ini merupakan salah satu
upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh Sekolah selama
masa pandemic covid 19, sesuai dengan karakteristik kondisi zona/daerah Sekolah dan zona
asal peserta didik serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini disusun dengan mengacu pada


Permendikbud nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus, dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus
Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus yang disusun ini mulai dilaksanakan pada
tahun pelajaran 2020/2021 selama masa pandemi covid 19.

Dokumen suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini masih belum sempurna.


Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan perubahan dan
penyempurnaan supplemen Kurikukum Kondisi Khusus dimasa pandemic covid 19.

Terima kasih dan penghargaan dihaturkan kepada seluruh warga Sekolah dan Staf
SMAS Maniamas Ngabang yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu
menyelesaikan menyusun Dokumen ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.

Ngabang, 21 September 2020


KepalaSekolah

Urbanus. U., S.Pd.


NIP. 197002032008011015

DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENETAPAN …………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ……..…...................…………………………………….. 1
B. Dasar Hukum …………………...……........………………………………. 2
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus …… 2
D. Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Kondisi Khusus …….. 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi …………..........................................………………………………… 9
B. Misi …………...................................…...............…...................……........ 9
C. Tujuan ……………..................................…………............…….....……….. 9
BAB III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM KONDISI 10
KHUSUS
A. Kerangka Dasar Kurikukum Kondisi Khusus ......................................... 10
1. Konsep dasar Kurikulum Kondisi Khusus …………….……………… 10
2. Konsep Pembelajaran Kondisi Khusus ………………………………. 10
3. Prinsip Pembelajaran Kondisi Khusus ……………………………… 11
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran Kondisi Khusus .. 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kondisi Khusus …………………… 14

B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Kondisi Khusus Yang15


Dilakukan Oleh Guru ……………………………………………….
1. Menyiapkan Perencanaan pembelajaran   ……………......................... 15
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajara......................................................... 16
C. Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Secara Kelas Nyata (TatapMuka) ……. 16
D. KegiatanPembelajaranDilakukanSecara Daring …………………………. 17
E. Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Secara Luring ………………………… 18
F. Kegiatan Pembelajaran Kombinasi Daring dan Luring ………………….. 19
G. Pengelolaan Kelas Kondisi Khusus ………………………………………. 20
H.Struktur Dan Muatan Kurikulum ………………………………………….. 22

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 29


A. Permulaan Tahun Pelajaran ……………………………………….…....... 29
B. Jumlah Minggu Efektif…………………………………………………….. 31
C. Jadwal Waktu Libur ................................................................................... 33

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 36

iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Pemetaan KI dan KD materiesensial, contohsilabusdan RPP yang


disederhanakansesuaidengankurikulumKondisiKhusus

2. SK penetapanKurikulumKondisiKhusus 2020/2021

3. SK Tim PengembangKurikulum (TPK), UraianTugas Tim Penyusun, program


danjadwalkerja TPK

4. Beritaacara, daftarhadirdannotulakegiatanpenyusunanSuplemenKurikulumKondisiKhusus

5. InstrumenVerifikasi/ValidasiDokumenSuplemenKurikulumKondisiKhusus

6. FotokegiatanpenyusunanSuplemenKurikulumKondisiKhusus
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Kondisi Khusus kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti
biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran.

Pada Kondisi Khusus Covid-19, SMAS Maniamas Ngabang telah melaksanakan


kegiatan pembelajaran di tengah kondisi Kondisi Khusus sesuai dengan kondisi dan
kreativitas Sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan
orang tua.

Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam Kondisi Khusus, tentunya
SMAS Maniamas Ngabang membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum Kondisi Khusus yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada Kondisi Khusus
dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan
masing-masing satuan pendidikan di Kondisi Khusus. Kondisi Khusus yang dimaksud bukan
hanya pada Kondisi Khusus wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula
pada Kondisi Khusus karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.

Suplemen Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun sebagai


panduan bagi sekolah merujuk pada Permendikbud nomor 719/P/220, tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Pada keputusan
kesatu menyebutkan bahwa “Satuan Pendidikan pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah yang berada pada daerah yang ditetapkan sebagai daerah dalam
Kondisi Khusus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat melaksanakan
Kurikulum sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi Peserta Didik”. Selain itu juga
memperhatikan Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan
Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus.

1
Sejalan dengan dasar Permendikbud dan Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan
di atas, maka Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini dikembangkan untuk menghadapi
Kondisi Khusus covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang meliputi kerangka
dasar  Kurikulum Kondisi Khusus, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum, serta kalender pendidikan,  Sebelum mengembangkan Kurikulum Kondisi
Khusus, SMAS Maniamas Ngabang melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan
pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan
skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
memastikan tempat tinggalnya bukan  merupakan episentrum penularan Covid-19.

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini disusun dan dilaksanakan  pada Kondisi Khusus
covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kondisi Kondisi
Khusus pada setiap satuan pendidikan Sekolah. Dalam menyusun suplemen kurikulum
Kondisi Khusus, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi kurikulum,
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Sekolah. Dengan tersusunnya dokumen
Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini, SMAS Maniamas Ngabang akan menjadi
Sekolah yang memiliki Kurikulum Kondisi Khusus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi lingkungan Sekolah dimasa pandemi covid 19, sehingga terselenggara proses
pendidikan yang berbasis lingkungan Sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-
keunggulan dan kreatifitas dan inovasi Sekolah.

B. DASAR HUKUM
Landasan atau dasar hukum dalam penyusunan Kurikulum SMAS Maniamas Ngabang
Tahun Pelajaran 2020/2021 ini berdasarkan pada :

1. Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Undang Undang RINomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
6. Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Atribut Seragam Sekolah Nasional
7. Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah

2
8. Permendikbud Nomor 61 Tahun2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
9. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ektrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
12. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
13. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Menengah,
14. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
15. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013
16. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5496/C/KR/2014 dan
Nomor 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
18. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
20. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
21. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
22. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah
23. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
Siswa Baru
24. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada
satuan pendidikan formal
25. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
3
26. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Kurikulum 2013
Pendidikan Dasar dan Menengah
27. Surat Edaran Kemendikbud No 14 Tahun 2019 tentang Penyederhaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

28. Surat Edaran Kemendikbud RI Nomor I Tahun 2020 Tentang Kebijakan Merdeka
Belajar Dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerimaan Peserta
Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021 tertanggal 7 Februari 2020.

29. Surat Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nasional
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai Bencana Nasional.

30. Surat Edaran Kemendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus
Desease (Covid-19) pada satuan pendidikan

31. Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Penyebaran Covid-19

32. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No HK 01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan


Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi

33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Nomor:
2859 Tahun 2020 tentang Penetapan Kalender Pendidikan Pada Satuan Pendidikan
Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan Dan Sekolah Luar Biasa
Provinsi Kalimantan Barat Tahun Pelajaran 2020/2021

34. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah di Masa Darurat Penyebaran selama Corona Virus Diasese (Covid
-19)

35. Perdirjen Dikdasmen No 97/D/HK/2020 tenang Pedoman Teknis PPK pada Satuan
Pendidikan

36. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No.
HK.03.01/Menkes/363/2020, No 440-882 Tahun 2020, tentang Panduan Penyelenggaraan

4
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa
Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19)

37. Surat Keputusan Bersama Kemendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan
Menteri Dalam Negeri RI Nomor 03/KB/2020 Nomor 612 Tahun 2020 Nomor
HK.01.09/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/SJ, tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa
Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19)

38. Surat Keputusan Kemendikbud Nomor 7l9/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan


Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus

39. Surat Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas
Untuk Kondisi Khusus

40. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 719/P/2020 tentang


Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus

41. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 110 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin
dan penegakkan hokum protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian
Covid-19

42. Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat nomor 421/2054/Dikbud/2020 tanggal 22


Agustus 2020 tantag Upaya Pencegahan penularan Covid –19 pada satuan pendidikan
Tahun pelajaran 2020/2021

43. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 tahun 2021 tentang
Peniadaan UN dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa
COVID-19

44. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2021 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM KONDISI KHUSUS

Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan


memberdayakan satuan pendidikan melalui  pemberian kewenangan (otonomi), dan
5
mendorong Sekolah untuk melakukan   pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan  kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:  

1. Menyamakan persepsi kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan
Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemi covid 19

2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama pandemi


covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar  pembelajaran di SMAS Maniamas Ngabang
ini  dapat terlaksana dengan baik dan efektif 

3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia


agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif Sekolah dalam


mengembangkan kurikulum.

5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia. 

6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum melalui


pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan Sekolah.  

7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan, melindungi
warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi
pendidik, pesertadidik dan orang tua.

D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus SMAS Maniamas Ngabang dikembangkan sesuai


dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal Sekolah yang meliputi sarana prasarana,
guru, peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik maupun guru pada
KONDISI KHUSUS pandemi covid 19. Pengembangan Suplemen Kurikulum Kondisi
Khusus SMAS Maniamas Ngabang mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta
memperhatikan pertimbangan komite Sekolah dan dikembangkan berdasarkan landasan dan
prinsip-prinsip sebagai berikut:

Landasan pengembangan Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus adalah sebagai berikut:

6
1. Landasan Filosofis 

Kurikulum Kondisi Khusus Sekolah dikembangkan menggunakan filosofi: 

a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Katolik yang
mendasarkan kepada Injil sebagai sumber utama.  
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.  
c. Target utama pendidikan Sekolah adalah pembentukan karakter mulia serta
pembekalan kompetensi sebagai bekal masa depan peserta didik.  
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. 
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik. 

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum Kondisi Khusus dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon perubahan


rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat yang
sejahtera dan berkeadilan terutama pada Kondisi Khusus covid 19

3. Landasan Psiko-pedagogis

Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan zamannya pada Kondisi Khusus covid 19. 

Prinsip-prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah
koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat. Kurikulum
Kondisi Khusus ini dikembangkan  berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,  kepentingan peserta didik dan


lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan

7
potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada pesertadidik. 

2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada
Kondisi Khusus pandemi covid 19 saat ini.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Kurikulum


dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, pada Kondisi Khusus semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi . 

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan


melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha
dan dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.  

5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi


kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi
Kondisi Khusus. 

6. Belajar Sepanjang Hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,


dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan


dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945,
Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

8
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. VISI 
“MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA YANG BERLANDASKAN SEMANGAT
CINTA KASIH”.
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasikan ke depan dengan
memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.

B. MISI  
Untuk mencapai Visi tersebut, SMAS Maniamas Ngabang mengembangkan misi sebagai
berikut:
1. MENOPANG DAN MEMBENTUK PESERTA DIDIK DENGAN KEMAMPUAN
UNTUK MENJADI INSAN YANG BERILMU, BERIMAN DAN BERTAKWA
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA.
2. MEMBERIKAN PELAYANAN PENDIDIKAN SERTA MENINGKATKAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG SIAP UNTUK BERKOMPETESI
DALAM ERA GLOBALISASI.
3. MEMBERDAYAKAN SELURUH KOMPONEN DALAM PERBAIKAN KUALITAS.

C. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMAS Maniamas Ngabang
Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
MEMBENTUK SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN, YANG
MENGUTAMAKAN ASPEK :
• PEMBENTUKAN SIKAP
• DISIPLIN DIRI
• TATA TERTIB AGAR MAMPU MENEMUKAN JATI DIRI UNTUK
MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN.
• PENINGKATAN SEMANGAT NASIONALISME DAN BERPEGANG TEGUH PADA
PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

9
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM KONDISI KHUSUS

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM KONDISI KHUSUS


1. Konsep Kurikulum Kondisi Khusus
a. Kurikulum Kondisi Khusus disusun dan dilaksanakan hanya pada Kondisi
Khusus covid 19.

b. Penyusunan kurikulum Kondisi Khusus dilakukan dengan cara memodifikasi dan


melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran,
penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi Sekolah.

c. Pada Kondisi Khusus covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari Sekolah.

d. Kurikulum Kondisi Khusus hanya diterapkan pada Kondisi Khusus pandemi


covid 19 dan dilakukan apabila Sekolah mampu memenuhi persyaratan protokol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu
Tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi physical
distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu badan,
masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dan lain-lain. Bila kondisi sudah
normal maka kegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal
seperti biasanya.  

2. Konsep Pembelajaran Kondisi Khusus


a. Kegiatan pembelajaran pada Kondisi Khusus dilakukan dengan berpedoman pada
Kalender Pendidikan Sekolah tahun pelajaran 2020/2021 yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah, dan Pendidikan Menengah Atas, dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.

b. Kegiatan pembelajaran Kondisi Khusus dilakukan walauupun tidak mengejar


target ketuntasan kurikulum, namun diharapkan sekolah dapat melayani peserta

10
didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta menumbuh kembangkan
budaya karakter bangsa.

c. Kegiatan pembelajaran Kondisi Khusus covid 19 melibatkan guru, orang tua,


peserta didik dan lingkungan sekitar.

d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah Sekolah melakukan:

Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru serta


tenaga kependidikan yang ada di Sekolah sebagai bahan penentuan pelaksanaan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh Sekolah, selain itu untuk
memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19
(zona hijau) atau termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal
ini dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas penanganan covid 19, melalui
aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan
atau kecamatan, selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru
dan tenaga kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi
untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan melalui
surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan
apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.

e. Kegiatan pembelajaran Kondisi Khusus dilaksanakan dengan mempertimbangkan


terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan dan masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk
pembelajaran tatap muka atau kelas nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat
rekomendasi dari pemerintah setempat melalui Kementerian Agama dan surat
persetujuan dari orang tua.

3. Prinsip Pembelajaran Kondisi Khusus


a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau
pembelajaran jarakjauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar
jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;

11
b. Pembelajaran berlangsung di Sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
fasilitas belajar di rumah. 

c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan


tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta
didik. 

d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah  guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.  

e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi


dan efektivitas pembelajaran

f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada


pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-
19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta
didik di tengah keluarga;

g. Keselamatan dan  kesehatan lahir batin peserta didik,   pendidik,  kepala satuan
pendidikan dan  seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan belajar dari rumah

h. Mengedepankan pola interaksi  dan  komunikasi yang   positif antara  guru 


dengan peserta didik dan orang tua/wali

i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif

4. Materi, Metode Dan Media Pembelajaran Kondisi Khusus


a. Pengembangan Materi Ajar

Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam


pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri.
Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:   

1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun
buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan
benar.  

12
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan
fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta didik. 

b. Model dan Metode Pembelajaran

1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis


ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model Pembelajaran
Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning), dan model pembelajaran lainnya yang memungkinkan
peserta didik belajar secara aktif dan kreatif.  

2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan


pembelajaran pada kondisi Kondisi Khusus.   

3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang


disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karakter situasi yang
dihadapi Sekolah pada kondisi Kondisi Khusus.   

4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah


dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-
masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas
belajar di rumah. 

5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan


konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai
penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang diberikan kepada peserta didik
dipastikan dapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan,
serta cukupnya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik

c. Media dan Sumber Belajar.   


Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa benda-
benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan
media disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dan tagihan dengan tetap
mempertimbangkan kondisi Khusus. Selain itu guru dan peserta didik dapat
menggunakan media dan sumber belajar antara lain: buku sekolah elektronik
13
(https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, Guru berbagi (E-
Learning Sekolah), aplikasi e -learning Sekolah (web Rumah Belajar oleh
PuSD/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin

Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi


Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh
PuSD/SMP/SMA/ SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin dan
SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program
sapa duta rumah belajar
PuSD/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin Kemendikbud
(puSD/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin.webex.com),
Aplikasi daring untuk paket A,B,C.(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud. go.id/membacadigital/), Video  pembelajaran
(Video  pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud
(https://radioedukasi.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan Kesetaraan
(https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC
(http://mooc.seamolec.org/), 

5. Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran Kondisi Khusus


a. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum
Kondisi Khusus yang dilakukan oleh Sekolah:
1. Melakukan pemetaan/skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan
mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama Kondisi Khusus
3. Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik
termasuk peserta didik penyandang disabilitas
4. Membuat  program  pengasuhan untuk mendukung  orang  tua/wali dalam
mendampingi peserta didik belajar, minimal satu  kali   dalam satu minggu
melalui materi pengasuhan pada laman https://sahabatkeluarga.
kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga Kondisi Khusus untuk penanganan   COVID-19   di   
Sekolah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite Sekolah, dan
14
memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggungjawab kepada tim, 
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan / gugus tugas
penanganan COVID-19  setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan melalui pengawas Sekolah tentang kondisi kesehatan warga
Sekolah, metode pembelajaran yang  digunakan ( kelas nyata, daring/luring
atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta
capaian hasil belajar peserta didik.

B. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM


KONDISI KHUSUS YANG DILAKUKAN OLEH GURU:
1. Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran  
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru  menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun secara sederhana, mudah dilaksanakan, serta
memuat hal-hal pokok saja namun tetap berpedoman pada, Permendikbud nonor
22 tahun 2016 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 37 tahun
2018  tentang KI/KD, dan Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi esensial dan 
merujuk pada Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan nomor
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pada Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus oleh dan
Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan
kepada peserta didik pada Kondisi Khusus.   
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu
diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.  
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengamalkan akhlak yang terpuji dan menjadi
teladan bagi keluarga  masyarakat dan bangsa, yaitu sikap peserta didik yang
jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan

15
berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah
kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka  mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.  
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif  secara teknis dan spesifik dari
tingkat sederhana, kongkrit  sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar,
lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.     
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
bertindak: kreatif, produktif,  kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta
mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.  
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala Sekolah, RPP tersebut
dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui
kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi  yang harus
dilakukan anaknya pada Kondisi Khusus.  

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran:  (opsi dipilih atau dimodivikasi sesuai


dengan kondisi Sekolah)

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN DILAKUKAN SECARA KELAS NYATA


(TATAP MUKA)
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikis peserta didik
b. Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai pembelajaran
c. Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan keluarganya
d. Guru melakukan Pretest secara lisan. 
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.

2. Kegiatan Inti
a. Guru mengorganisir peserta didik dalam pembelajaran. 
b. Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama peserta didik. 

16
c. Peserta didik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi:  mengamati, menanya,
mencari informasi, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/
mempresentasikan.    
d. Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik
materi di Kondisi Khusus.  
e. Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek,
produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang
memungkinkan dilaksanakan peserta didik di Kondisi Khusus.   
f. Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya peserta didik. 
g. Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui
pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua sisiwa.    

3. Kegiatan Penutup
a. Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes. 
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas
pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.  
c. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada peserta
didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
dan memberikan pesan moral serta informasi pandemi covid 19.
d. Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok dan diberikan secara memadai sehingga tidak menyita banyak waktu,
tenaga dan biaya.  
e. Doa penutup dan salam

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN DILAKUKAN SECARA DARING


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta didik
serta membuat grup WhatsApp dan google classroom sebagai media interaksi dan
komunikasi
b. Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring

17
c. Memberikan penjelasan tentang materi, media/aplikasi yang akan dipakai
pembelajaran daring
d. Guru menyiapkan  RPP yang  sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran
daring.
2. Kegiatan Saat Pembelajaran
a. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam kondisi
sehat dan siap mengikuti pembelajaran
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c. Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mengemukakan pendapat dan/atau melakukan refleksi

3. Kegiatan Pasca Pembelajaran


a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar
harian.
b. Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk
mengumpukan foto aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c. Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi
pengalaman belajar
d. Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akandipelajari pada
pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi tentang
pandemi covid 19

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN DILAKUKAN SECARA LURING


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan  RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau diambil
oleh orangtua/wali peserta didik sekali seminggu di akhir minggu dan atau
disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
c. Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar
jadwal dan penugasan.

18
d. Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal
dan penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan
COVID-19.

2. Saat Pembelajaran
a. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan jadwal
dan penugasan yang telah diberikan.
b. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
c. Berdoa Bersama  sebelum dan sesudah belajar.

3. Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar
harian.
b. Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar yang
telah tuntas di lembar pemantauan harian
c. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
d. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap
akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga  melalui alat komunikasi
atau kurir.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMBINASI DARING DAN LURING


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta didik
serta membuat grup WhatsApp dan google classroom sebagai media interaksi dan
komunikasi
b. Guru melakukan komuniksi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
19
pembelajaran daring, dan menyetujui tata tertib Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
dalam bentuk kombinasi daring maupun luring
c. Guru menyiapkan  RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
d. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui media sosial
whatsapp atau diambil oleh orangtua/wali peserta didik dan/atau diambil oleh
perwakilan siswa sekali seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui
media komunikasi yang tersedia.
e. Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar
jadwal dan penugasan.
f. Guru dan orangtua/wali peserta didik atau perwakilan peserta didik yang bertemu
untuk menyerahkan penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan
pencegahan COVID-19.

2. Saat Pembelajaran
a. Pembelajaran kombinasi daring dan luring dibantu orang tua/wali pesertadidik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
b. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
c. Berdoa Bersama  sebelum dan sesudah belajar.

3. Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan
belajar harian.
b. Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar
yang telah tuntas di lembar pemantauan harian
c. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
d. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap
akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga  melalui alat komunikasi
atau kurir.

20
G. PENGELOLAAN KELAS KONDISI KHUSUS
(pilihan opsi dapat dipilih sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan
modivikasi sesuai kondisi Sekolah masing-masing)
a. Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau
(opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dengan alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses
pembelajaran tetap mengikutike padap rotokol Kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah
peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka proses
pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi ke
Kondisi Khususan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi
dua kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan
pembelajaran 3 haritatap muka dan 3 hari secara daring/luring pada masing-masing
kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama dan kedua tahun
pelajaran 2020/2021 dengan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam
menerapkan protocol kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelasnya tidak
akan dihentikan apabila ada perubahan kondisi menjadi Kondisi Khusus pada
lingkungan Sekolah dan sekitarnya
b. Pedoman Pengelolaan Kelas pada SMAS Maniamas Ngabang jika berada pada zona
merah
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual
Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop, HP android maupun jaringan internet, Sekolah dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan menu
pengaturan kelas virtual antara lain seperti penggunaan aplikasi si Cerdas,
Moodle, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau aplikasi lain yang
sejenis. Pada proses bembelajaran Daring tatap muka virtual  juga  dilakukan
melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media

21
sosial atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan bagi peserta
didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupun
jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan fasilitas melalui media
buku, modul, bahan ajar, dan sumber belajar lain dari lingkungan sekitar. Selain
itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan radio atau
pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun
Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada satu
atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan agar peserta didik tidak berada di
depan komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat
penggunaan paket data internet.

H. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMAS MANIAMAS NGABANG

1. Struktur  Kurikulum dan muatan kurikulum


Struktur kurikulum SMAS Maniamas Ngabang meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi
dasar pada masa Kondisi Khusus yang ditetapkan pemerintah secara nasional, sesuai
Permendikbud nomor 37 Tahun 2018 dan Surat Keputusan Kepala Balitbang dan
Puskurbuk nomor 018/H/KR/2020 tentang Nomor 018/H/KR/2020 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus.

a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

Kelas
No Hari Waktu Mata Pelajaran
MIPA IPS
08.00 - 08.45 Wib Pend.Agama X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Bhs. Indonesia X dan XI
1 Senin
09.30 - 10.15 Wib Matematika (w) X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Sosiologi X dan XI

22
08.00 - 08.45 Wib PPKn X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Sejarah Indonesia X dan XI
2 Selasa
09.30 - 10.15 Wib Biologi (L.M) X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Bhs. Inggris (w) X dan XI
08.00 - 08.45 Wib Seni Budaya X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Fisika X dan XI
3 Rabu
09.30 - 10.15 Wib Sejarah (P) X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Informatika X
08.00 - 08.45 Wib Penjasorkes X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Matematika (P) X dan XI
4 Kamis
09.30 - 10.15 Wib Ekonomi (LM) X
10.15 - 11.00 Wib Kimia X dan XI
08.00 - 08.45 Wib Prakarya X dan XI
5 Jum'at
08.45 - 09.30 Wib Biologi X dan XI
09.30 - 10.15 Wib Ekonomi X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Geografi X dan XI
08.00 - 08.45 Wib Sosiologi (LM) X dan XI
6 Sabtu
08.45 - 09.30 Wib Kimia (LM) X

Kelas
No Hari Waktu Mata Pelajaran
MIPA IPS
08.00 - 08.45 Wib Pend.Agama XII
08.45 - 09.30 Wib Bhs. Indonesia XII

1 Senin 09.30 - 10.15 Wib Matematika (w) XII


10.15 - 11.00 Wib Sosiologi XII
08.00 - 08.45 Wib PPKn XII
08.45 - 09.30 Wib Sejarah Indonesia XII
2 Selasa
09.30 - 10.15 Wib Biologi (L.M) XII
10.15 - 11.00 Wib Bhs. Inggris (w) XII
08.00 - 08.45 Wib Seni Budaya XII

08.45 - 09.30 Wib Fisika XII


3 Rabu
09.30 - 10.15 Wib Sejarah (P) XII
08.00 - 08.45 Wib Penjasorkes XII

23
08.45 - 09.30 Wib Matematika (P) XII

4 Kamis 09.30 - 10.15 Wib Ekonomi (LM) XII


08.00 - 08.45 Wib Prakarya XII
XII
08.45 - 09.30 Wib Biologi
5 Jum'at
09.30 - 10.15 Wib Ekonomi XII
08.00 - 08.45 Wib Kimia XII
6 Sabtu
08.45 - 09.30 Wib Geografi XII

b. Muatan Lokal
Sesuai definisinya bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum ini ada beberapa jenis, salah satunya adalah kurikulum muatan lokal.
Dalam kurikulum ini mencakup kegiatan muatan lokal yang materinya diambil
berdasarkan budaya setempat. Ada beberapa sekolah yang menempatkan muatan lokal
sebagai kegiatan ekstrakurikuler, namun ada juga yang menempatkannya sebagai
kegiatan kurikuler. Kurikulum Muatan Lokal adalah pedoman penyelenggaraan
Proses Belajar Mengajar (PBM). yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan daerah yang bersangkutan, yang berisikan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam
penyajian bahan itu dalam PBM. Di SMAS Maniamas Ngabang,muatan lokal yang
diterapkan adalah Mata Pelajaran Informatika. Muatan lokal dikelompokkan dalam
mata pelajaran wajib B dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran disetiap jenjang
2. Pengaturan Beban Belajar

Kelas X Kelas XI Kelas XII


No Mata Pelajaran

MIPA IPS MIPA IPS MIPA IPS

A Kelompok A ( Wajib )
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 3 3
Islam dan Budi pekerti
Pend.Pancasila dan
2 2 2 2 2 2 2
kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

24
Jumlah Jam 17 17 17 17 17 17
B Kelompok B ( Wajib )
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Penjas Orkes 3 3 3 3 3 3
9 Prakarya 2 2 2 2 2 2
10 Informatika 2 2
Jumlah Jam 9 9 7 7 7 7
C Kelompok C ( Pemintan )
Peminatan MIPA
10 Matematika 3 4 4
11 Biologi 3 4 4
12 Fisika 3 4 4
13 Kimia 3 4 4
Jumlah Jam 12 16 16
Peminatan IPS
14 Geografi 3 4 4
15 Sejarah 3 4 4
16 Sosiologi 3 4 4
17 Ekonomi 3 4 4
Jumlah Jam 12 16 16
D Lintas Minat
18 Biologi 3 4 4
19 Kimia 3
20 Ekonomi 3 4
21 Sosiologi 3 4
Jumlah Jam 6 6 4 4 4 4
Jumlah A+B+C+D 44 44 44 44 44 44
*. Hitung 1 Jam Mapel = 45 Menit

3. Penilaian Hasil Belajar  Pada Kondisi Khusus


Penilaian hasil belajar pada Kondisi Khusus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut; 
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/juknis penilaian hasil belajar
dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

25
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Panduan Penialain pada masing-masing
jenjang dari Kemendikbud dengan penyesuaian Kondisi Khusus. 
c. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan. 
d. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau
bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan
tetap memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan;
e. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT);
f. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan
tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh;
g. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat
dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan secara
proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama Kondisi Khusus tetap terjaga.   
h. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar,
video, animasi, karyaseni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan
yang memungkinkan diwujudkan di Kondisi Khusus.  
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut,  guru  melakukan penilaian baik dengan teknik
skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.  
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring. 
 
4. Kriteria Kenaikan Kelas SMAS Maniamas Ngabang
Sesuai dengan Panduan Penilaian Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil
Belajar Pada jenjang SMA menentukan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:
26
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti. 
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan 
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan  
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester
genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata
pelajaran pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang sama. 

5. Kriteria Kelulusan SMAS Maniamas Ngabang


Sesuai dengan Permendikbud No.43 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar Pada Sekolah SMAS Maniamas Ngabang. Peserta didik
dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria: 
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK; 
c. Lulus ujian Sekolah (US) dan
d. Telah mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Sedangkan untuk kriteria kelulusan peserta didik SMAS Maniamas Ngabang


ditentukan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di Sekolah .Bagi peserta didik
pindahan memiliki rapor dari Sekolah sebelumnya yang menunjukkan peserta
didik telah mengikuti program pembelajaran di kelas sebelum melakukan
pindah.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; 
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan.

Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan pendekatan kepada
peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang bersangkutan dapat mengulang

27
di kelas XII ( Dua belas ) Tahun Pelajaran berikutnya, atau dapat mengikuti
alternatif pendidikan lain.

6. Mutasi peserta didik di SMAS Maniamas Ngabang pada Kondisi Khusus


Mutasi peserta didik pada Kondisi Khusus sebagai berikut:
a. Mutasi masuk :
1. Menunjukkan surat pindah dari Sekolah asal
2. Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
3. Menunjukkan rapor asli dari Sekolah/asal yang telah direkomendasi oleh
instansi terkait.
4. Memenuhi persyaratan administratif
b. Mutasi keluar
1. Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat
permohonan orang tua
2. Menunjukkan surat pernyataan diterima dari Sekolah yang menjadi tujuan
mutasi.
3. Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali ke Sekolah asal
4. Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.

28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan SMAS Maniamas Ngabang disusun dengan mengacu kepada


Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Barat, disesuaikan dengan Kondisi Khusu Pandemi Covid-19, kebutuhan daerah,
sekolah, dan peserta didik dan masyarakat, serta tetap memperhatikan jumlah minggu efektif
dan hari efektif pembelajaran dalam satu tahun pembelajaran.
Kalender Pendidikan SMAS Maniamas Ngabang diatur sebagai berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Tahun pelajaran dimulai pada hari Senin, minggu ketiga bulan Juli atau hari berikutnya
apabila pada hari Senin merupakan hari libur.
Tiga hari sebelum permulaan tahun pelajaran diisi dengan kegiatan sebagai berikut:
Kelas X mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara virtual dengan
materi :
- pengenalan Tata Tertib dan Tata Krama ;
- pengenalan Kurikulum SMAS Maniamas Ngabang dan Sistem Penilaian;
- cara Belajar dari rumah pada masa Kondisi Khusus
- cara belajar efektif
- menyanyikan lagu-lagu nasional
- pengenalan pengembangan diri (ekstrakurikuler) pengenalan kepramukaan;
Hari pertama tahun pelajaran baru diisi dengan kegiatan sebagai berikut:
- Kelas X – XII diisi pembagian kelas, perkenalan peserta didik dengan walikelas,
pemilihan pengurus kelas, pemberian jadwal Pelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik berupa
Daring ataupun Luring, orientasi/sosialisasi materi pelajaran oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan dan membentuk kelas di google classroom
1. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi satu tahun
pelajaran menjadi dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Kondisi Khusus Pembelajan Jarak Jauh
pada pagi hari sampai siang hari dengan pengaturan sebagai berikut:

a. Pengaturan Alokasi Waktu PJJ Daring menggunakan google classroom


29
Kelas Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah
Hari Waktu
X JP XI JP XII JP
Senin 08.00 – 11.00 4 4 4 4 4 4
Selasa 08.00 – 11.00 4 4 4 4 4 4
Rabu 08.00 – 11.00 4 4 4 4 3 3
Kamis 08.00 – 11.00 4 4 4 4 3 3
Jumat 08.00 – 11.00 4 4 4 4 3 3
Sabtu 08.00 – 09.30 2 2 2 2 2 2
22 22 22 22 19 19

Adapun dalam satu tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif ditetapkan minimal
34 minggu dan maksimal 36 minggu. Waktu pembelajaran disesuaikan dengan
Kondisi Khusus baik pada pelaksanaan pembelajaran daring, luring, dan tatap muka,
dengan mengacu pada surat edaran pemerintah atau dinas pendidikan daerah setempat
serta memperhatikan protokol kesehatan.

2. Pelaksanaan Penilaian dan Ujian


Penilaian dan ujian yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari:
a. Penilaian Harian atau Ujian Praktek (disesuaikan dengan kondisi khusus) diatur
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan di jam intrakurikuler .
b. Penilaian Tengah Semester dilaksanakan dengan jadwal khusus oleh Waka
Kurikulum setelah 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Kenaikan Kelas dikoordinasikan
oleh Waka Kurikulum dan dilaksanakan oleh Panitia Penilaian Akhir Semester.
d. Pelaksanaan Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) dan Survey Karakter yang
dilaksanakaan pada akhir semester genap bagi siswa kelas XI
e. Ujian Sekolah diberikan pada akhir kelas XII dilaksanakan oleh sekolah.

3. Pembagian Laporan Hasil Belajar


Laporan hasil belajar disampaikan kepada orang tua sebanyak empat kali dalam satu
tahun pelajaran, yaitu:
a. Laporan hasil belajar tengah semester ganjil (diambil dari PH dan PTS) dibagikan
pada minggu kedua bulan Oktober.
b. Laporan hasil belajar semester ganjil (diambil dari nilai PH/PTS/PAS selama satu
semester), dibagikan pada minggu ketiga Desember atau paling lambat minggu
pertama bulan Januari.

30
c. Laporan hasil belajar tengah semester genap (diambil dari rata-rata PH dan PTS)
dibagikan pada minggu kedua atau ketiga bulan Maret.
d. Laporan hasil belajar semester genap (diambil dari nilai PH/PTS/PAS selama satu
semester), dibagikan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juni.
5. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,
provinsi, dan kab/kota, untuk meniadakan kegiatan pembelajaran di sekolah, dan juga
libur semester serta akhir tahun pelajaran.

Libur semester akhir semester, meliputi : Libur semester I : minggu ke-3


Desember s.d. awal minggu pertama Januari dan Libur semester II : minggu ke-3
Juni s.d. minggu ke-2 bulan Juli.

Hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah pemerintah meliputi Tahun Baru
Masehi, Tahun Baru Imlek, Hari Raya Nyepi, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa
Almasih, Isra’ Miraj Nabi Muhammad, Hari Raya Natal, Idul Adha, Tahun Baru
Hijriah, Maulid Nabi Muhammad, Hari Raya Waisak, Hari Kemerdekaan RI,
menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, Hari Buruh Internasional

B. Jumlah Minggu Efektif


1. Banyak pekan pada Semester-1
No. Bulan PEKAN Keterangan
1 Juli 4 Pekan
2 Agustus 4 Pekan
3 September 5 Pekan
4 Oktober 4 Pekan
5 Nopember 4 Pekan
6 Desember 5 Pekan
JUMLAH 26 Pekan

2. Banyak pekan yang tidak Efektif


Bulan PEKAN Keterangan
1 Juli 2 Pekan
2 Agustus 0 Pekan

31
3 September 3 Pekan
4 Oktober 1 Pekan
5 November 0 Pekan
6 Desember 5 pekan

JUMLAH 11 Pekan

3. Banyak pekan yang Efektif

a. Banyak pekan pada semester-1 = 26 Pekan


b. Banyak Pekan yang tidak Efektif = 11 Pekan
c. Banyak pekan yang Efektif = 15 Pekan
d. Banyak jam pelajaran yang efektif = 30 JP
4. Banyak Jam yang tidak Efektif = 22 JP

2. Banyak pekan pada Semester-2


No. Bulan PEKAN Keterangan
1 Januari 4 Pekan
2 Februari 3 Pekan
3 Maret 5 Pekan
4 April 4 Pekan
5 Mei 4 Pekan
6 Juni 4 Pekan

JUMLAH 24 Pekan

2.Banyak pekan yang tidak Efektif


No. Bulan PEKAN Keterangan
1 Januari 0 Pekan
2 Februari 0 Pekan
3 Maret 2 Pekan
4 April 2 Pekan
5 Mei 2 Pekan
6 Juni 4 pekan

JUMLAH 10 Pekan

3.Bnyak pekan yang Efektif

a. Banyak pekan pada semester-1 = 24 Pekan


b. Banyak Pekan yang tidak Efektif = 10 Pekan
32
c. Banyak pekan yang Efektif = 14 Pekan
d. Banyak jam pelajaran yang efektif = 28 JP
4. Banyak Jam yang tidak Efektif = 20 JP

C. Jadwal Libur Sekolah

33
D. Kalender Pendidikan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021

E.

34
Kalender Pendidikan Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021

35
BAB V
PENUTUP

Selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus SMAS


Maniamas Ngabang pada awal tahun pelajaran 2020/2021 maka salah satu pedoman dan
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya pengelolaan kurikulum pembelajaran di
SMAS Maniamas Ngabang telah tersedia.

Sangat besar harapan kami,semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus


SMAS Maniamas Ngabang ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan
dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Kondisi Khusus pandemi covid-19. Kami juga
sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para
peserta didik serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama
mendukung keterlaksanaan kurikulum Kondisi Khusus ini. Banyak bantuan yang sudah
diberikan kepada kami dari berbagai pihak,kami mengucapkan banyak terima kasih.Kepada
pemerintah khususnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi yang memberi
dukungan dan bimbingan kepada kami dalam Menyusun Kurikulum Kondisi Khusus.

Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus SMAS Maniamas ini mampu
menjadi sarana bagi Sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
pandemi covid -19 ini.

Amin.

36

Anda mungkin juga menyukai