Ditetapkan di : Ngabang
Tanggal : 21 September 2020
Walikus Tanti
Urbanus. U., S.Pd.
NIP. 197002032008011015
i
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, dengan ini Kurikulum Kondisi
Khusus SMAS Maniamas Ngabang Tahun Pelajaran 2020/2021 ditetapkan/disahkan untuk
diberlakukan.
Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Barat
Drs.Sugeng Hariadi, MM
Pembina Tingkat I
NIP.19690101 199303 1 021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-
Nya Tim Pengembang Kurikulum SMAS Maniamas Ngabang telah menyusun Dokumen I
Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus yang sekaligus juga penerapan Kurikukum 2013.
Penyusunan Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini merupakan salah satu
upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh Sekolah selama
masa pandemic covid 19, sesuai dengan karakteristik kondisi zona/daerah Sekolah dan zona
asal peserta didik serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Terima kasih dan penghargaan dihaturkan kepada seluruh warga Sekolah dan Staf
SMAS Maniamas Ngabang yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu
menyelesaikan menyusun Dokumen ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PENETAPAN …………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ……..…...................…………………………………….. 1
B. Dasar Hukum …………………...……........………………………………. 2
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus …… 2
D. Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Kondisi Khusus …….. 3
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi …………..........................................………………………………… 9
B. Misi …………...................................…...............…...................……........ 9
C. Tujuan ……………..................................…………............…….....……….. 9
BAB III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM KONDISI 10
KHUSUS
A. Kerangka Dasar Kurikukum Kondisi Khusus ......................................... 10
1. Konsep dasar Kurikulum Kondisi Khusus …………….……………… 10
2. Konsep Pembelajaran Kondisi Khusus ………………………………. 10
3. Prinsip Pembelajaran Kondisi Khusus ……………………………… 11
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran Kondisi Khusus .. 12
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kondisi Khusus …………………… 14
iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2. SK penetapanKurikulumKondisiKhusus 2020/2021
4. Beritaacara, daftarhadirdannotulakegiatanpenyusunanSuplemenKurikulumKondisiKhusus
5. InstrumenVerifikasi/ValidasiDokumenSuplemenKurikulumKondisiKhusus
6. FotokegiatanpenyusunanSuplemenKurikulumKondisiKhusus
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Kondisi Khusus kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti
biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran.
Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam Kondisi Khusus, tentunya
SMAS Maniamas Ngabang membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum Kondisi Khusus yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada Kondisi Khusus
dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan
masing-masing satuan pendidikan di Kondisi Khusus. Kondisi Khusus yang dimaksud bukan
hanya pada Kondisi Khusus wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula
pada Kondisi Khusus karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
1
Sejalan dengan dasar Permendikbud dan Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan
di atas, maka Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini dikembangkan untuk menghadapi
Kondisi Khusus covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang meliputi kerangka
dasar Kurikulum Kondisi Khusus, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum, serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan Kurikulum Kondisi
Khusus, SMAS Maniamas Ngabang melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan
pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan
skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19.
Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini disusun dan dilaksanakan pada Kondisi Khusus
covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kondisi Kondisi
Khusus pada setiap satuan pendidikan Sekolah. Dalam menyusun suplemen kurikulum
Kondisi Khusus, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi kurikulum,
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Sekolah. Dengan tersusunnya dokumen
Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini, SMAS Maniamas Ngabang akan menjadi
Sekolah yang memiliki Kurikulum Kondisi Khusus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi lingkungan Sekolah dimasa pandemi covid 19, sehingga terselenggara proses
pendidikan yang berbasis lingkungan Sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-
keunggulan dan kreatifitas dan inovasi Sekolah.
B. DASAR HUKUM
Landasan atau dasar hukum dalam penyusunan Kurikulum SMAS Maniamas Ngabang
Tahun Pelajaran 2020/2021 ini berdasarkan pada :
2
8. Permendikbud Nomor 61 Tahun2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
9. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ektrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
12. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
13. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Menengah,
14. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
15. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013
16. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5496/C/KR/2014 dan
Nomor 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
18. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
20. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
21. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
22. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah
23. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
Siswa Baru
24. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada
satuan pendidikan formal
25. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
3
26. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Kurikulum 2013
Pendidikan Dasar dan Menengah
27. Surat Edaran Kemendikbud No 14 Tahun 2019 tentang Penyederhaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
28. Surat Edaran Kemendikbud RI Nomor I Tahun 2020 Tentang Kebijakan Merdeka
Belajar Dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerimaan Peserta
Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021 tertanggal 7 Februari 2020.
29. Surat Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nasional
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai Bencana Nasional.
30. Surat Edaran Kemendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus
Desease (Covid-19) pada satuan pendidikan
31. Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Penyebaran Covid-19
33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Nomor:
2859 Tahun 2020 tentang Penetapan Kalender Pendidikan Pada Satuan Pendidikan
Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan Dan Sekolah Luar Biasa
Provinsi Kalimantan Barat Tahun Pelajaran 2020/2021
34. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah di Masa Darurat Penyebaran selama Corona Virus Diasese (Covid
-19)
35. Perdirjen Dikdasmen No 97/D/HK/2020 tenang Pedoman Teknis PPK pada Satuan
Pendidikan
36. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No.
HK.03.01/Menkes/363/2020, No 440-882 Tahun 2020, tentang Panduan Penyelenggaraan
4
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa
Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19)
37. Surat Keputusan Bersama Kemendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan
Menteri Dalam Negeri RI Nomor 03/KB/2020 Nomor 612 Tahun 2020 Nomor
HK.01.09/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/SJ, tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa
Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19)
39. Surat Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas
Untuk Kondisi Khusus
41. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No 110 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin
dan penegakkan hokum protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian
Covid-19
43. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 tahun 2021 tentang
Peniadaan UN dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa
COVID-19
44. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2021 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
1. Menyamakan persepsi kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan
Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemi covid 19
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan, melindungi
warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi
pendidik, pesertadidik dan orang tua.
6
1. Landasan Filosofis
a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Katolik yang
mendasarkan kepada Injil sebagai sumber utama.
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.
c. Target utama pendidikan Sekolah adalah pembentukan karakter mulia serta
pembekalan kompetensi sebagai bekal masa depan peserta didik.
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan zamannya pada Kondisi Khusus covid 19.
Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah
koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat. Kurikulum
Kondisi Khusus ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
7
potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada pesertadidik.
8
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. VISI
“MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA YANG BERLANDASKAN SEMANGAT
CINTA KASIH”.
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasikan ke depan dengan
memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
B. MISI
Untuk mencapai Visi tersebut, SMAS Maniamas Ngabang mengembangkan misi sebagai
berikut:
1. MENOPANG DAN MEMBENTUK PESERTA DIDIK DENGAN KEMAMPUAN
UNTUK MENJADI INSAN YANG BERILMU, BERIMAN DAN BERTAKWA
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA.
2. MEMBERIKAN PELAYANAN PENDIDIKAN SERTA MENINGKATKAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG SIAP UNTUK BERKOMPETESI
DALAM ERA GLOBALISASI.
3. MEMBERDAYAKAN SELURUH KOMPONEN DALAM PERBAIKAN KUALITAS.
C. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMAS Maniamas Ngabang
Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
MEMBENTUK SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN, YANG
MENGUTAMAKAN ASPEK :
• PEMBENTUKAN SIKAP
• DISIPLIN DIRI
• TATA TERTIB AGAR MAMPU MENEMUKAN JATI DIRI UNTUK
MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN.
• PENINGKATAN SEMANGAT NASIONALISME DAN BERPEGANG TEGUH PADA
PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
9
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM KONDISI KHUSUS
c. Pada Kondisi Khusus covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari Sekolah.
10
didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta menumbuh kembangkan
budaya karakter bangsa.
11
b. Pembelajaran berlangsung di Sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
fasilitas belajar di rumah.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan belajar dari rumah
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif
1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun
buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan
benar.
12
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan
fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta didik.
15
berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah
kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari
tingkat sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar,
lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta
mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala Sekolah, RPP tersebut
dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui
kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian kompetensi yang harus
dilakukan anaknya pada Kondisi Khusus.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengorganisir peserta didik dalam pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama peserta didik.
16
c. Peserta didik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi: mengamati, menanya,
mencari informasi, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/
mempresentasikan.
d. Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik
materi di Kondisi Khusus.
e. Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek,
produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang
memungkinkan dilaksanakan peserta didik di Kondisi Khusus.
f. Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya peserta didik.
g. Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui
pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua sisiwa.
3. Kegiatan Penutup
a. Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas
pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada peserta
didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
dan memberikan pesan moral serta informasi pandemi covid 19.
d. Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok dan diberikan secara memadai sehingga tidak menyita banyak waktu,
tenaga dan biaya.
e. Doa penutup dan salam
17
c. Memberikan penjelasan tentang materi, media/aplikasi yang akan dipakai
pembelajaran daring
d. Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran
daring.
2. Kegiatan Saat Pembelajaran
a. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam kondisi
sehat dan siap mengikuti pembelajaran
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c. Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mengemukakan pendapat dan/atau melakukan refleksi
18
d. Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal
dan penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan
COVID-19.
2. Saat Pembelajaran
a. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan jadwal
dan penugasan yang telah diberikan.
b. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
c. Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar
harian.
b. Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar yang
telah tuntas di lembar pemantauan harian
c. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
d. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap
akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga melalui alat komunikasi
atau kurir.
2. Saat Pembelajaran
a. Pembelajaran kombinasi daring dan luring dibantu orang tua/wali pesertadidik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
b. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
c. Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan
belajar harian.
b. Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar
yang telah tuntas di lembar pemantauan harian
c. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
d. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap
akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga melalui alat komunikasi
atau kurir.
20
G. PENGELOLAAN KELAS KONDISI KHUSUS
(pilihan opsi dapat dipilih sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan
modivikasi sesuai kondisi Sekolah masing-masing)
a. Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau
(opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dengan alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses
pembelajaran tetap mengikutike padap rotokol Kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah
peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka proses
pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi ke
Kondisi Khususan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi
dua kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan
pembelajaran 3 haritatap muka dan 3 hari secara daring/luring pada masing-masing
kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama dan kedua tahun
pelajaran 2020/2021 dengan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam
menerapkan protocol kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelasnya tidak
akan dihentikan apabila ada perubahan kondisi menjadi Kondisi Khusus pada
lingkungan Sekolah dan sekitarnya
b. Pedoman Pengelolaan Kelas pada SMAS Maniamas Ngabang jika berada pada zona
merah
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual
Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop, HP android maupun jaringan internet, Sekolah dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan menu
pengaturan kelas virtual antara lain seperti penggunaan aplikasi si Cerdas,
Moodle, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau aplikasi lain yang
sejenis. Pada proses bembelajaran Daring tatap muka virtual juga dilakukan
melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media
21
sosial atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan bagi peserta
didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupun
jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan fasilitas melalui media
buku, modul, bahan ajar, dan sumber belajar lain dari lingkungan sekitar. Selain
itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan radio atau
pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun
Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada satu
atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan agar peserta didik tidak berada di
depan komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk menghemat
penggunaan paket data internet.
Kelas
No Hari Waktu Mata Pelajaran
MIPA IPS
08.00 - 08.45 Wib Pend.Agama X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Bhs. Indonesia X dan XI
1 Senin
09.30 - 10.15 Wib Matematika (w) X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Sosiologi X dan XI
22
08.00 - 08.45 Wib PPKn X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Sejarah Indonesia X dan XI
2 Selasa
09.30 - 10.15 Wib Biologi (L.M) X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Bhs. Inggris (w) X dan XI
08.00 - 08.45 Wib Seni Budaya X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Fisika X dan XI
3 Rabu
09.30 - 10.15 Wib Sejarah (P) X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Informatika X
08.00 - 08.45 Wib Penjasorkes X dan XI
08.45 - 09.30 Wib Matematika (P) X dan XI
4 Kamis
09.30 - 10.15 Wib Ekonomi (LM) X
10.15 - 11.00 Wib Kimia X dan XI
08.00 - 08.45 Wib Prakarya X dan XI
5 Jum'at
08.45 - 09.30 Wib Biologi X dan XI
09.30 - 10.15 Wib Ekonomi X dan XI
10.15 - 11.00 Wib Geografi X dan XI
08.00 - 08.45 Wib Sosiologi (LM) X dan XI
6 Sabtu
08.45 - 09.30 Wib Kimia (LM) X
Kelas
No Hari Waktu Mata Pelajaran
MIPA IPS
08.00 - 08.45 Wib Pend.Agama XII
08.45 - 09.30 Wib Bhs. Indonesia XII
23
08.45 - 09.30 Wib Matematika (P) XII
b. Muatan Lokal
Sesuai definisinya bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum ini ada beberapa jenis, salah satunya adalah kurikulum muatan lokal.
Dalam kurikulum ini mencakup kegiatan muatan lokal yang materinya diambil
berdasarkan budaya setempat. Ada beberapa sekolah yang menempatkan muatan lokal
sebagai kegiatan ekstrakurikuler, namun ada juga yang menempatkannya sebagai
kegiatan kurikuler. Kurikulum Muatan Lokal adalah pedoman penyelenggaraan
Proses Belajar Mengajar (PBM). yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan daerah yang bersangkutan, yang berisikan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam
penyajian bahan itu dalam PBM. Di SMAS Maniamas Ngabang,muatan lokal yang
diterapkan adalah Mata Pelajaran Informatika. Muatan lokal dikelompokkan dalam
mata pelajaran wajib B dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran disetiap jenjang
2. Pengaturan Beban Belajar
A Kelompok A ( Wajib )
Pendidikan Agama
1 3 3 3 3 3 3
Islam dan Budi pekerti
Pend.Pancasila dan
2 2 2 2 2 2 2
kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
24
Jumlah Jam 17 17 17 17 17 17
B Kelompok B ( Wajib )
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Penjas Orkes 3 3 3 3 3 3
9 Prakarya 2 2 2 2 2 2
10 Informatika 2 2
Jumlah Jam 9 9 7 7 7 7
C Kelompok C ( Pemintan )
Peminatan MIPA
10 Matematika 3 4 4
11 Biologi 3 4 4
12 Fisika 3 4 4
13 Kimia 3 4 4
Jumlah Jam 12 16 16
Peminatan IPS
14 Geografi 3 4 4
15 Sejarah 3 4 4
16 Sosiologi 3 4 4
17 Ekonomi 3 4 4
Jumlah Jam 12 16 16
D Lintas Minat
18 Biologi 3 4 4
19 Kimia 3
20 Ekonomi 3 4
21 Sosiologi 3 4
Jumlah Jam 6 6 4 4 4 4
Jumlah A+B+C+D 44 44 44 44 44 44
*. Hitung 1 Jam Mapel = 45 Menit
25
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Panduan Penialain pada masing-masing
jenjang dari Kemendikbud dengan penyesuaian Kondisi Khusus.
c. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.
d. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau
bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan
tetap memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan;
e. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT);
f. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan
tidak dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara
menyeluruh;
g. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat
dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan secara
proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama Kondisi Khusus tetap terjaga.
h. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar,
video, animasi, karyaseni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan
yang memungkinkan diwujudkan di Kondisi Khusus.
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan
pengerjaan tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran dan waktu
pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik
skala capaian perkembangan, maupun hasil karya.
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring.
4. Kriteria Kenaikan Kelas SMAS Maniamas Ngabang
Sesuai dengan Panduan Penilaian Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil
Belajar Pada jenjang SMA menentukan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:
26
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester
genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata
pelajaran pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang sama.
Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan pendekatan kepada
peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang bersangkutan dapat mengulang
27
di kelas XII ( Dua belas ) Tahun Pelajaran berikutnya, atau dapat mengikuti
alternatif pendidikan lain.
28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Adapun dalam satu tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif ditetapkan minimal
34 minggu dan maksimal 36 minggu. Waktu pembelajaran disesuaikan dengan
Kondisi Khusus baik pada pelaksanaan pembelajaran daring, luring, dan tatap muka,
dengan mengacu pada surat edaran pemerintah atau dinas pendidikan daerah setempat
serta memperhatikan protokol kesehatan.
30
c. Laporan hasil belajar tengah semester genap (diambil dari rata-rata PH dan PTS)
dibagikan pada minggu kedua atau ketiga bulan Maret.
d. Laporan hasil belajar semester genap (diambil dari nilai PH/PTS/PAS selama satu
semester), dibagikan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juni.
5. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,
provinsi, dan kab/kota, untuk meniadakan kegiatan pembelajaran di sekolah, dan juga
libur semester serta akhir tahun pelajaran.
Hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah pemerintah meliputi Tahun Baru
Masehi, Tahun Baru Imlek, Hari Raya Nyepi, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa
Almasih, Isra’ Miraj Nabi Muhammad, Hari Raya Natal, Idul Adha, Tahun Baru
Hijriah, Maulid Nabi Muhammad, Hari Raya Waisak, Hari Kemerdekaan RI,
menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, Hari Buruh Internasional
31
3 September 3 Pekan
4 Oktober 1 Pekan
5 November 0 Pekan
6 Desember 5 pekan
JUMLAH 11 Pekan
JUMLAH 24 Pekan
JUMLAH 10 Pekan
33
D. Kalender Pendidikan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021
E.
34
Kalender Pendidikan Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021
35
BAB V
PENUTUP
Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus SMAS Maniamas ini mampu
menjadi sarana bagi Sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
pandemi covid -19 ini.
Amin.
36