Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SITI KIRANA

KELAS : 3C
NIM : P1337421021119

TUGAS RESUME SEMINAR EMERGENCY MANAGEMENT PRE AND INTRA


HOSPITAL STROKE PATIENT

➢ MATERI 1 MANAJEMEN STROKE (BPK. SUMARNO)


Kasus terkait tingkat kesejahteraan bagi masyarakat yaitu terkait penyakit infeksi itu meningkat
Penyakit penyebab kematian tertinggi
-kedua tertinggi di dunia (2015)
-tertinggi di Indonesia (2014) Prevelensi Indonesia 2018
-umur >15 tahun sebesar (10,9%) atau 2.120.362 orang. Menurut kemenkes RI 2018 Dalam
penanganannya 83,9% terlambat.
Stroke ada 2 jenis
1. Stroke iskemik (stroke dumbatan) ; suatu episode disfungsi neurologis akibat infark
serebri, medulla spinalis, atau retina (87%), karena darah tersumbat maka aliran darah tidak
mengalir ke otak dan menyebabkan otak kekurangan oksigen dan mengakibatkan perubahan
menjadi abu-abu
2. Stroke hemoragik (stroke perdarahan) : gejala disfungsi neurologis secara cepat
penimbunan daarah (pada parenkim otak atau system ventrikel) tidak akibat trauma (13%
kasus)
Kriteria stroke : penurunan neurologis, dalam 1 bulan tangan kanan makin melemah, bukan
karena trauma
Tanda yang dapat dikenali (FAS)
1. Face drooping : wajahnya tidak simetris, bibirnya meleot

2. Arm weakness : ekstremitasnya melemah satu sisi/ separo

3. Speech : bicaranya akan terjadi perubahan kemampuan bicara, pelo

4. Time : menentukan / pengingat kita segera menghubungi rumah sakit, pemahaman


masyarakat tidak segera menghubungi rumah sakit tappi ditangani sendiri, reflek
menelan bisa terganggu
Tanda yang sama (Se Ge Ra Ke R S)
1. Se senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum
secara tiba-tiba
2. Ge Gerakan separuh anggota

3. Ra bicara pelo, bicara tidak nyambung, tidak mengerti kata-kata, tiba-tiba tidak dapat bicara

4. Ke kebas kesemutan separuh tubuh


5. R rabu, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba

6. S sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya

Manajemen prehospital
1. Resusitasi ABCD jika perlu : aktifkan EMS. Jika sadar posisikan nyaman, longgarkan
baju, jika sulit menelan maka miringkan dan jangan makan/minum, tidurnya posisi sim
2. Petugas EMS : Assesmen ABCDE dan treatmen sesuai kebutuhan. Pasien akan dirujuk
ke rumah sakit

Petugas EMS
1. Validasi stroke, FAS

2. Mengkaji Riwayat, terakhir bisa jalan kapan, (status neurologis, penyakit,


anikoagulan, operasi)
3. Stroke mimic (hipoglikemi (dibawah 60/40), kejang, sepsis,migrain)

Treatment
1. Oksigenasi

2. Pengelolaan kejang

3. Pengelolaan hipoglikemi

4. Koordinasi untuk rujukan transfer pasien

Manifestasi klinik stroke infark


Gejala yang muncul bervariasi tergantung lokasi serangan stroke iskemia, misalnya:
1. Unilateral weaknesses : biasanya hemiparesis (lumpuh separo)

2. Unilateral sensory complaints : numbness (mati rasa), paresthesia

3. Aphasia : gangguan bicara

4. Monocular : gangguan penglihatan

5. Onset manifestasi kliniknya cepat


6. Gejala fisik neurologis tergantung area perdarahan dan besarmnya perdarahan

7. Mayoritas kehilangan kesadran, sampai akhirnya meninggal

8. Sebelum itu umumnya pasien mengeluh sakit kepala

STROKE = “BRAIN ATTACK” DIAGNOSIS


1. FAST

2. Defisit neurologis global/fokal yg terjadi mendadak

3. Untuk akurasi

-CT SCAN
-MRI
-Pemeriksaan laboratorium
-Digital subtraction angiography (DSA)

TATA LAKSANA STROKE INFARK


1. Trombolisis intravena

2. Trombektomi (pemasangan ring)

3. Unit stroke/ICU

4. Kraniektomi dekompresi

5. Pencegahan sekunder dengan anti trombotik (antiplatelet dan antikoagulan)

6. Menggunakan kateterisasi untuk menghilangkan thrombus di pembuluh darah dengan cara :

-Melisisikan thrombus secara langsung (trombolisis intraarterial)


-Menarik thrombus yang menyumbat dengan alat khusus (trombektomy mekanik).

TROMBOLISIS INTRAVENA
1. Menggunakan recombinant tissue plasminogen avtivator (Rtpa)

2. Onset kurang dari 6 jam (4,4 jam)

3. Dosis 0,9 mg/kgBB

4. 10% bolus IV selama 1 menit

5. 90% lewat infus SP

TATALAKSANA STROKE HEMORAGIK


1. Koreksi koagulapati

-pemeriksaan hemostasis dan koreksi


2. Tekanan darah

-stroke perdarahan akut (kurang dari 6 jam) penurunan darah agresif (sistolik diatas 140
mmHg dalam waktu kurang dari 1 jam)
3. Mempertahankan tekanan perfusiserebrral (CPP)

-usahakan sistolik kurang dari 160 mmHg


-dengan menurunkan TIK dengan pemberian mannitol atau operasi
4. Pembedahan

-hematom serebelar dengan diameter >3 cm disertai penekanan batang otak atau jidrosefalus
-perdarahan lobaris dekat kortex (<1 cm), usia <45 tahun, GCS 9-12
-perdarahan intraventricular
-perdarahan dengan kelainan struktur seperti aneurisma, atau malformasi arteriovenal (MAV)

STABILISASI HEMODINAMIKA
1. Pemberian cairan kristaloid atau koloid intravena

2. Optimalisasi tekanan darah, pertimbangkan kolaborasi vasopressor

3. Pemantauan jantung

PENATALAKASANAAN PENINGKATAN TIK


1. Head up 20 – 30 derajat

2. Hindari penekanan vena jugularis

3. Hindari cairan hipotonik

4. Hindari hipertermi

5. Menjaga normovolemia

6. Pemberian osmoterapi (mannitol 0,25 – 0,5 gr/kgBB, furosemide 1mg/kgBB)

7. Paralisis neuromuskuler

PENGENDALIAN KEJANG
1. Diazepam IV bolus lambat 5 – 20 mg diikuti phenytoin 15 – 20 mg/kgBB

2. Bila kejang tidak teratasi rawat di ICU

PENGENDALIAN SUHHU TUBUH


1. Pemberian kompres, sntipiretik, blanket roll
TATA LAKSANA CAIRAN
1. Cairan isotonis untuk menjaga euvolemi

2. Hindari cairan hipotonik, kecuali harus diberikan

TATA LAKSANA NUTRISI


1. Nutrisi enteral harus diberikan kecuali ada kontraindikasi
2. Nilai fungsi menelan, pertimbangkan pemasangan nasogastric tube
3. Kolaborasi nutria parenteral jika perlu

MATERI 2 SPIRITUAL MANGEMENT OF STROKE PATIENTS (BPK. FATCHURROZAK


HIMAWAN, S.KEP.,NS.,M.KEP)
STROKE merupakan kejadian mendadakn yang berhubungan dengan komplikasi neurologis
jangka Panjang, termasuk kecacatan, masalah emosional, depresi dan penurunan social

STROKE DAN SPIRITUAL


Banyak pasien stroke mengalami kecemasan, deprsi, konflik interpersonal yang berdampak
negative, kondisi ini mempengaruhi harga diri dan identitas pasien yang menurunkan
harapan mereka, pasien stroke mencari strategi untuk meningkatkan kinerja mereka dan
mengatasi situasi baru mereka.
Karena stroe menimbulkan masalah mendasar tentang keterbatasan, kehilangan kendali, dan
penderitaan,, orang yg memiliki spiritual diatas rata-rata melaporkan kualitas hidup yang
lebih baik, mental maupun fisik
Terdapat bukti nyata antara iman dan stroke menunjukan beberapa pengaruh positif pada
pemulihan stroke dan ppencegahan kekambuhqn
Spiritualitas terjalin dengan nilai-nilai kebudayaan, kondisi social dan agama
Semua agama menganggap spiritualitas sebagai koneksi tuhan yang membantu meningkatkan
Kesehatan mental dan koping
Dalam proses pengobatan penyakit, terutama yg kronis, masalah spiritua harus ditekankan
sebagai aspek penting dari Kesehatan pasien, spiritualitas diyakini
Stroke dapat berdampak terhadap koping (depresi, harapan yang rendah, keparahan
bahkan kematian)
Spiritualisme memberikan dampak positif terhadap motivasi/harapan

SPIRITUAL MANGEMENT OF STROKE


1. Askep holistic bio, spikososio, cultural spiritual
2. Spiritual bagian keperawatan paliatif

3. Askep pengkajian sampai denga evaluasi

Pengkajian spiritual (SPNQ) Spiritual needs questionnaire Kegiatan-kegiatan keagamaan,


membaca al-quran

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Eksistensi/makna (menerima takdir) : membuka diri, berbicara tentang kesakitan,

memaafkan, kehidupan setelah kematian, kesabaran, penerimaan diri, motivasi positif,


jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu
2. Religious : beribadah, sholat didoakan, berdoa Bersama, berdoa sendiri, terlibat dlam
kegiatan keagamaan, membaca al-quran/buku keagamaan
3. Giving/memberi : hubungan horizontal sesame manusia, kebutuhan untuk memaafkan
dimaafkan, dapat berguna untuk orang lain, meyakini bahwa hidupnya memiliki arti yg
penting
4. Inner peace/kedamaian batin : membicarakan tentang ketakutan dan kekhawatiran, dapat
menikmati keindahan alam, tempatkan pada tempat yang nyaman bersyukur atas apa yang
dimiliki
Perawat harus bisa menemukan kebutuhan pasien dan sesuai yang dibutuhkan pasien Sulit
menentukan apakah spiritualitas benar-benar mempengaruhi perbaikan stroke

Anda mungkin juga menyukai