Anda di halaman 1dari 22

Permenristekdikti 42/2016

Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan


Teknologi (Technology Readiness Level)

TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI


-TKT atau TRL-
PENGERTIAN

• Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang
dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin
ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan
manusia (UU18/2002);

• Tingkat Kesiapterapan Teknologi (Technology Readiness Level) yang


selanjutnya disingkat dengan TKT adalah tingkat kondisi
kematangan atau kesiapterapan suatu hasil penelitian dan
pengembangan teknologi tertentu yang diukur secara sistematis
dengan tujuan untuk dapat diadopsi oleh pengguna, baik oleh
pemerintah, industri maupun masyarakat.

• TKT merupakan ukuran yang menunjukkan tahapan atau tingkat


kematangan atau kesiapan teknologi pada skala 1–9, yang mana
antara satu tingkat dengan tingkat yang lain saling terkait dan
menjadi landasan bagi tingkatan berikutnya.
9 TINGKATAN TKT DAN PENERAPANNYA

Tingkat SEMBILAN TINGKATAN TKT


Terdapat 9 tingkat,
Kesiapterapan dengan indikator pada
Teknologi masing-masing tingkatan

DAPAT DITERAPKAN UNTUK BIDANG :


1. Hard Engineering,
2. Software Engineering,
3. Pertanian/Perikanan/Peternakan,
4. Kesehatan dan Obatà Vaksin/Hayati, Alkes,
5. Sosial Humaniora.
NO TEMA TOPIK

Teknologi Produk Biofarmasetika Penguasaan produksi vaksin utama


1
a. Pengembangan in vivo diagnostic (IVD) untuk deteksi penyakit
Teknologi Alat Kesehatan dan Diagostik infeksi;
2 b. Prototipe diagnostic kit untuk penyakit degenerative;
c. Pengembangan alat elektromedik.
a. Pengembangan fitofarmaka berbasis sumber daya local;
Teknologi Kemandirian Bahan Baku
3 b. Bahan baku obat kimia;
Obat c. Saintifikasi jamu & herbal, teknologi produksi pigmen alami.
a. Teknologi tepat guna dalam bidang Kebidanan (remaja,
prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, anak,
Kespro/KB, lansia);
b. Metode /Media promkes bidang Kebidanan/KIA;
c. Model pelayanan kebidanan/KIA;
Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, d. Prosedur dalam pelayanan Kebidanan/KIA;
4 Remaja, dan Lanjut Usia yang e. Upaya preventif dan promotif dalam Kebidanan/Kesehatan Ibu dan
Berkualitas anak;
f. Pelayanan/pengobatan komplementer dalam Kebidanan/KIA;
g. Imunisasi/Vaksin;
h. Akses pelayanan kesehatan ibu dan anak.
a. Gizi masyarakat;
b. Gizi klinik;
5 Gizi c. Penyelenggaraan makanan;
d. Keamanan pangan;
e. Pengembangan produk pangan.
a. Pelayanan kesehatan lingkungan;
b. Penyehatan makanan, air,udara dan tanah;
c. Pengelolaan sampah;
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
6 d. Pengendalian vektor;
Lingkungan
e. 5.kesehatan kerja;
f. 6.pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
(tuberkulosis, malaria, dbd, dm.hipertensi,dll).
a. Tugas pokok dan fungsi Pelayanan Kesehatan Dasar;
b. Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Dasar;
c. Kecukupan dan kelengkapan SDM Pelayanan Kesehatan Dasar;
d. Pengelolaan obat dan pelayanan kesehaatan di Pelayanan
7 Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
Kesehatan Dasar;
e. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Dasar;
f. Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar.
a. Gizi masyarakat;
b. Gizi klinik;
5 Gizi c. Penyelenggaraan makanan;
d. Keamanan pangan;
e. Pengembangan produk pangan.
a. Pelayanan kesehatan lingkungan;
b. Penyehatan makanan, air,udara dan tanah;
c. Pengelolaan sampah;
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
6 d. Pengendalian vektor;
Lingkungan
e. 5.kesehatan kerja;
f. 6.pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
(tuberkulosis, malaria, dbd, dm.hipertensi,dll).
a. Tugas pokok dan fungsi Pelayanan Kesehatan Dasar;
b. Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Dasar;
c. Kecukupan dan kelengkapan SDM Pelayanan Kesehatan Dasar;
d. Pengelolaan obat dan pelayanan kesehaatan di Pelayanan
7 Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
Kesehatan Dasar;
e. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Dasar;
f. Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar.
a. Evaluasi JKN (Studi CEA, Evaluasi Paket
Manfaat, dll);
Pembiayaan b. Public private mix (Peran Swasta dalam
12
Kesehatan
pelayanan kesehatan, Studi disain UKP, Studi
peran CSR, etc).
a. Input kegiatan pendidikan kesehatan;
Pengembangan b. Proses Kegiatan Pendidikan;
13 Pendidikan c. Luaran Kegiatan Pendidikan Model
Kesehatan pengembangan dan intervensi pendidikan
kesehatan.
9 TINGKAT TKT
HARD ENGINEERING

9
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan

Riset Pengembangan
pengoperasian

Tingkat Kesiapterapan Teknologi 8


Sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan demonstrasi
dalam lingkungan sebenarnya

Hard Engineering 7
Demonstrasi prototipe sistem dalam
lingkungan sebenarnya

6
Demonstrasi model atauprototipe sistem/ subsistem

Riset Terapan
dalam suatu lingkungan yangrelevan

5
Validasi komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang
relevan 3
Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan

Riset Dasar
4 eksperimental
Validasi komponen/ subsistemdalam lingkunganlaboratorium 2
Formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi.
1
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan.
INDIKATOR TKT TINGKAT 1

Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan


1. Asumsi dan hukum dasar (sebagai contoh fisika/kimia) yang akan digunakan pada
teknologi (baru) telah ditentukan,
2. Studi literatur (teori/empiris atas riset terdahulu) tentang prinsip dasar
teknologi yang akan dikembangkan,
3. Formulasi hipotesis riset (bila ada).
INDIKATOR TKT TINGKAT 2

Formulasi konsep dan/atau aplikasi formulasi


1. Peralatan dan sistem yang akan digunakan, telah teridentifikasi,
2. Studi literatur (teoritis/empiris) teknologi yang akan dikembangkan memungkinkan
untuk diterapkan,
3. Desain secara teoritis dan empiris telah teridentifikasi,
4. Elemen-elemen dasar dari teknologi yang akan dikembangkan telah diketahui,
5. Karakterisasi komponen teknologi yang akan dikembangkan telah dikuasai dan dipahami,
6. Kinerja dari masing-masing elemen penyusun teknologi yang akan dikembangkan telah diprediksi,
7. Analisis awal menunjukkan bahwa fungsi utama yang dibutuhkan dapat bekerja dengan baik,
8. Model dan simulasi untuk menguji kebenaran prinsip dasar,
9. Riset analitik untuk menguji kebenaran prinsip dasarnya,
10.Komponen-komponen teknologi yang akan dikembangkan, secara terpisah dapat bekerja dengan baik,
11.Peralatan yang digunakan harus valid dan reliable, dan
12.Diketahui tahapan eksperimen yang akan dilakukan.
INDIKATOR TKT TINGKAT 3

Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting


1. Studi analitik mendukung prediksi kinerja elemen-elemen teknologi,
2. Karakteristik/sifat dan kapasitas unjuk kerja sistem dasar telah diidentifikasi dan diprediksi,
3. Telah dilakukan percobaan laboratorium untuk menguji kelayakan penerapan
teknologi tersebut,
4. Model dan simulasi mendukung prediksi kemampuan elemen-elemen teknologi,
5. Pengembangan teknologi tsb dgn langkah awal menggunakan model matematik sangat dimungkinkan
dan dapat disimulasikan,
6. Riset laboratorium untuk memprediksi kinerja tiap elemen teknologi,
7. Secara teoritis, empiris dan eksperimen telah diketahui komponen-komponen sistem teknologi tersebut
dapat bekerja dengan baik,
8. Telah dilakukan riset di laboratorium dengan menggunakan data dummy, dan
9. Teknologi layak secara ilmiah (studi analitik, model / simulasi, eksperimen).
INDIKATOR TKT TINGKAT 4

Validasi komponen/subsistem dalam lingkungan laboratorium


1. Test laboratorium komponen-komponen secara terpisah telah dilakukan,
2. Persyaratan sistem untuk aplikasi menurut pengguna telah diketahui
(keinginan adopter),
3. Hasil percobaan laboratorium terhadap komponen2 menunjukkan bahwa komponen tersebut
dapat beroperasi ,
4. Percobaan fungsi utama teknologi dalam lingkungan yang relevan,
5. Prototipe teknologi skala laboratorium telah dibuat,
6. Risetintegrasi komponen telah dimulai
7. Proses ‘kunci’ untuk manufakturnya telah diidentifikasi dan dikaji di laboratorium, dan
8. Integrasi sistem teknologi dan rancang bangun skala laboratorium telah
selesai (low fidelity).
INDIKATOR TKT TINGKAT 5

Validasi komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan


1. Persiapan produksi perangkat keras telah dilakukan,
2. Riset pasar (marketing research) dan riset laboratorium untuk memilih proses fabrikasi,
3. Prototipe telah dibuat ,
4. Peralatan dan mesin pendukung telah diuji coba dalam laboratorium,
5. Integrasi sistem selesai dengan akurasi tinggi (high fidelity), siap diuji pada lingkungan
nyata/simulasi,
6. Akurasi/ fidelity sistem prototipe meningkat,
7. Kondisi laboratorium di modifikasi sehingga mirip dengan lingkungan yang sesungguhnya, dan
8. Proses produksi telah direview oleh bagian manufaktur
INDIKATOR TKT TINGKAT 6

Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan
1. Kondisi lingkungan operasi sesungguhnya telah diketahui,
2. Kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses pabrikasi
teridentifikasi,
3. M&S untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan operasi,
4. Bagian manufaktur/ pabrikasi menyetujui dan menerima hasil pengujian laboratorium,
5. Prototipe telah teruji dengan akurasi/ fidelitas laboratorium yang tinggi pada simulasi lingkungan
operasional (yang sebenarnya di luar laboratorium), dan
6. Hasil Uji membuktikan layak secara teknis (engineering feasibility).
INDIKATOR TKT TINGKAT 7

Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan sebenarnya


1. Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah diidentifikasi,
2. Proses dan prosedur fabrikasi peralatan mulai diuji cobakan,
3. Perlengkapan proses dan peralatan test / inspeksi diuji cobakan didalam
lingkungan produksi,
4. Draft gambar desain telah lengkap,
5. Peralatan, proses, metode dan desain teknik telah dikembangkan dan mulai diujicobakan,
6. Perhitungan perkiraan biaya telah divalidasi (design to cost),
7. Proses fabrikasi secara umum telah dipahami dengan baik,
8. Hampir semua fungsi dapat berjalan dalam lingkungan/kondisi operasi,
9. Prototipe lengkap telah didemonstrasikan pada simulasi operasional,
10.Prototipe sistem telah teruji pada uji coba lapangan, dan Siap untuk produksi awal (Low Rate Initial
Production- LRIP).
INDIKATOR TKT TINGKAT 8

Sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan


demonstrasi dalam lingkungan sebenarnya
1. Bentuk, kesesuaian dan fungsi komponen kompatibel dengan sistem operasi,
2. Mesin dan peralatan telah diuji dalam lingkungan produksi,
3. Diagram akhir selesai dibuat,
4. Proses fabrikasi diujicobakan pada skala percontohan (pilot-line atau LRIP),
5. Uji proses fabrikasi menunjukkan hasil dan tingkat produktifitas yang dapat
diterima,
6. Uji seluruh fungsi dilakukan dalam simulasi lingkungan operasi,
7. Semua bahan/ material dan peralatan tersedia untuk digunakan produksi,
8. Sistem memenuhi kualifikasi melalui test dan evaluasi (DT&E selesai), dan
9. Siap untuk produksi skala penuh (kapasitas penuh).
INDIKATOR TKT TINGKAT 9

Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui


keberhasilan pengoperasian
1. Konsep operasional telah benar-benar dapat diterapkan,
2. Perkiraan investasi teknologi sudah dibuat,
3. Tidak ada perubahan desain yg signifikan,
4. Teknologi telah teruji pada kondisi sebenarnya,
5. Produktivitas pada tingkat stabil,
6. Semua dokumentasi telah lengkap,
7. Estimasi harga produksi dibandingkan kompetitor, dan
8. Teknologi kompetitor diketahui.
PERMENRISTEKDIKTI 42/2016 TKT
Tujuan Permen 42/2016
q Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi bertujuan untuk:
Ø mengetahui status Kesiapterapan Teknologi,
Ø membantu pemetaan kesiapterapan teknologi,
Ø mengevaluasi pelaksanaan program atau kegiatan riset dan pengembangan;
Ø mengurangi risiko kegagalan dalam pemanfaatan teknologi; dan
Ø meningkatkan pemanfaatan hasil riset dan pengembangan.

Hasil Pengukuran TKT digunakan oleh


q pengambil kebijakan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi program riset dan
pengembangan;
q pelaku kegiatan dalam menentukan tingkat kesiapterapan teknologi untuk dimanfaatkan dan
diadopsi; dan
q pengguna dalam memanfaatkan hasil riset dan pengembangan.
SIAPA YANG MENGUKUR TKT

Penanggungjawab Pengukuran dan Penetapan TKT terdiri atas Tingkat Nasional dan Tingkat
Wilayah Kerja.

q Tingkat Nasional à Direktur Jenderal Penguatan RISBANG.

q Tingkat Institusi/Unit Kerja:


– perguruan tinggi à Pimpinan Perguruan Tinggi,
– LPNK à Kepala LPNK,
– badan/unit kelitbangan pada kementerian à Kepala Badan/unit
kelitbangan pada kementerian,
– badan/SKPD terkait riset dan pengembangan à Kepala Badan/SKPD terkait.

qPenanggung jawab harus membentuk dan menetapkan Tim Penilai


dan Sekretariat Pelaksana TKT.
BAGAIMANA MENGUKUR TKT

qPengukuran dilakukan dengan mengukur capaian indikator dari


setiap tingkatan kesiapterapan teknologi,
qPengukur terdiri dari Koordinator penelitian, Verifikator pengukuran (tim
Penilai), dan validator pengukuran (Penanggung Jawab pengukuran):
vPara koordinator penelitian melakukan self assessment terhadap teknologi
hasil penelitian dan pengembangannya melalui online,
vVerifikator melakukan verifikasi terhadap hasil self assessment, dan
penangggung Jawab melakukan validasi.
qBerbasis online.
Yang diukur
q Kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah/
akan dilakukan menggunakan dana APBN, APBD, dan
dana dari pemerintah RI lainnya, seperti LPDP, DIPI dll,
dan juga kegiatan riset dan pengembangan yang
dilaksanakan di instansi pemerintah dengan dana
lainnya.

Hasil Pengukuran
q (output)
v Peta kondisi Tingkat Kesiapterapan Teknologi
pada lembaga-lembaga riset dan
pengembangan di Indonesia dari hulu hingga
hilir,
v Peta penggunaan anggaran untuk riset dan
pengembangan,
v Peta kekuatan riset dan pengembangan lembaga di
Indonesia.

q (Outcome)
v Program-program terarah menuju hilirisasi,
v Program-program insentive lebih focus,
v Kepastian hilirisasi.
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

True Environment
Artificial Environment
1.Prototype + experiment TKT 7
Conceptual 2.Prototype+Expriment +
1.System TKT 4
validation TKT 8
2.System+Experiment TKT 5
1.Idea TKT 1 3.Ready to use for customer
2.System+Experiment + validation TKT 9
2.Formulation TKT 2 TKT 6

3.Formulation +
Experiments TKT 3

Anda mungkin juga menyukai