Disusun Oleh :
Ulfaunnisak
(14401.20.21045)
1.Vagina
Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna.
Introitus vaginae tertutup pada himen (selaput dara), suatulipatan selaput
setempat. Pada seorang virgo selaput daranya masih utuh,dan lubang selaput
dara (hiatus himenalis) umumnya hanya dapat dilaluioleh jari kelingking.
Pada koitus pertama himen robek di beberapa tempat dan
sisanyadinamakan karunkulae mirtiformes. Bentuk lain yang ditemukan
padahimen ialah hymen kribriformis (menunjukkan beberapa lubang),
himenseptus, dan sebagainya; kadang-kadang himen tertutup sama sekali(himen
imperforatus). Besarnya lubang himen tidak menentukan apakahwanita tersebut
masih virgo atau tidak.
Hal ini baik diketahui sehubungan dengan kedokteran kehakiman.Di
Indonesia keutuhan selaput dara pada seorang gadis/virgo masih dihargai sekali;
maka selayaknya para dokter memperhatikan hal ini. Pada seorang gadis yang
memerlukan pemeriksaan ginekologik sebaiknya dilakukan pemeriksaan rektal.
Vagina berukuran di depan 6,5cm dan dibelakang 9,5 cm, sumbunya berjalan
kira-kira sejajar denganarah pinggir bawah simfisis ke Promontorium. Arah ini
penting diketahui jika memasukkan jari ke dalam vagina pada pemeriksaan
ginekologik.
Pada pertumbuhan janin dalam uterus 2/3 bagian atas
vagina berasal dari duktus Miilleri (asal dari entoderm), sedangkan 1/3 bagian ba
wahnya dari lipatan-lipatan ektorderm. Hal ini penting diketahui
dalammenghadapi kelainan-kelainan bawaan. Epitel vagina terdiri atas epitel
skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisan tidak mengandung kelenjar,akan
tetapi dapat mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel itu amat tipis,
sehingga mudah terkena infeksi, khususnya oleh gonokokkus.
Mukosa vagina berlipat-lipat horisontal; lipatan itu dinamakan rugadi
tengah-tengah bagian depan dan belakang ada bagian yang lebihmengeras,
disebut kolumna rugarum. Ruga-ruga jelas dapat dilihat padaVS bagian distal
vagina pada seorang virgo atau nullipara, sedang padaseorang multipara lipatan-
lipatan untuk sebagian besar hilang. Di bawah epitel vagina terdapat jaringan
ikat yang mengandung banyak pembuluhdarah. Di bawah jaringan ikat terdapat
otot-otot dengan susunan yangserupa dengan susunan otot usus.
Sebelah luar otot-otot terdapat fasia (jaringan ikat) yang
akan berkurang elastisitasnya pada wanita yang lanjut usianya. Di sebelahdepan
dinding vagina bagian bawah terdapat urethra sepanjang 2,5-4 cm.
Bagian atas vagina berbatasan dengan kandung kencing sampai keforniks
vaginae anterior. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks
posterior yang jauh lebih luas daripada forniksanterior. Di samping kedua
forniks itu dikenal pula forniks lateralissinistra dan dekstra. Umumnya dinding
depan dan belakang vagina dekatmendekati. Pada wanita yang telah melahirkan
anak, pada kedua dindingvagina sering ditemukan tempat yang kondor dan agak
merosot (sistokeledan rektokele). Pada seorang virgo keadaan ini jarang
ditemukan.
2. Uterus
Uterus pada seorang dewasa berbentuk seperti buah advokat
atau buah peer yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7-
7,5 cm,lebar di tempat yang paling lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus
terdiri atas korpus uteri (% bagian atas) dan serviks uteri (VS bagian bawah).
Didalam korpus uteri terdapat rongga (kavum uteri), yang membuka keluar
melalui saluran (kanalis servikalis) yang terletak di serviks. Bagian bawah
serviks yang terletak di vagina dinamakan porsiouteri (pars vaginalis servisis
uteri), sedangkan yang berada di atas vaginadisebut pars supravaginalis servisis
uteri. Antara korpus dan serviks masih ada bagian yang disebut isthmus uteri.
Bagian atas uterus disebut fundus uteri, di situ tuba Fallopii kanan dan kiri
masuk ke uterus. Dinding uterus terdiri terutama atas miometrium, yang
merupakan otot polos berlapis tiga; yang sebelah luar longitudinal, yang
sebelah dalam sirkuler, yang antara dua lapisan ini beranyaman.
Miometrium dalam keseluruhannya dapat berkontraksi dan berrelaksasi.Kavum
uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar,disebut
endometrium.Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar, dan
stroma dengan banyak pembuluh-pembuluh darah yang berkeluk-keluk. Di
korpus uteri endometrium licin, akan tetapi di serviks berkelok-kelok kelenjar-
kelenjar itu bermuara di kanalis servikalis(arbor vitae). Pertumbuhan dan
fungsi endometrium dipengaruhi sekalioleh hormon steroid ovarium.
3.Tuba
Tuba Fallopii ialah saluran telur berasal seperti juga uterus dari duktus
Miilleri. Rata-rata panjangnya tuba 11-14 cm. Bagian yang berada di dinding
uterus dinamakan pars intertisialis, lateral dari itu (3-6cm) terdapat pars
isthmika yang masih sempit (diameter 2-3 mm), danlebih ke arah lateral lagi
pars ampullaris yang lebih lebar (diameter 4-10mm) dan mempunyai ujung
terbuka menyerupai anemon yang disebutinfundibulum. Bagian luar tuba
diliputi oleh peritoneum viserale, yangmerupakan bagian dari ligamentum
latum.
Otot di dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) ototlongitudinal
dan otot sirkuler. Lebih ke dalam lagi terdapat mukosa yang berlipat-
lipat ke arah longitudinal dan terutama dapat ditemukan di bagian ampulla.
Mukosa.
Tuba terdiri atas epitel kubik sampai silindrik, yang mempunyai bagian-
bagian dengan serabut-serabut dan yang bersekresi mengeluarkan getah,
sedangkan yang berserabut dengan getarannya menimbulkan suatu arus ke arah
kavum uteri.
4.Ovarium
Indung telur pada seorang dewasa sebesar ibu jari tangan, terletakdi kiri
dan di kanan, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium berhubungan
dengan uterus uterus dengan ligamentum ovarii proprium.Pembuluh darah ke
ovarium melalui ligamentum Suspensoriumovarii (ligamentum infundibulopel-
vikum).
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum.Sebagian
besar ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. Bagian
ovarium kecil berada di dalam ligamentum latum(hilus ovarii). Di situ masuk
pembuluh-pembuluh darah dan saraf keovarium. Lipatan yang menghubung- kan
lapisan belakang ligamentumlatum dengan ovarium dinamakan mesovarium.
Bagian ovarium yang berada di dalam kavum peritonei dilapisioleh epitel
kubik-silindrik, disebut epithelium germinativum.Di bawahepitel ini terdapat
tunika albuginea dan di bawahnya lagi baru ditemukanlapisan tempat folikel-
folikel primordial.Pada wanita diperkirakanterdapat banyak folikel.Tiap bulan
satu folikel, kadang-kadang duafolikel, berkembang menjadi folikel de Graaf.
Folikel-folikel ini merupakan bagian ovarium yang terpenting, dandapat
ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam,
dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur yangdikelilingi
oleh satu korpus luteum lapisan sel-sel saja sampai folikel deGraaf yang
matang.Folikel yang matang ini terisi dengan likuor follikuliyang mengadung
estrogen, dan siap untuk berovulasi.
Pada waktu dilahirkan bayi mempunyai sekurang-kurangnya750.000
oogonium. Jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dandegenerasi folikel-
folikel. Pada umur 6-15 tahun ditemukan 439.000, pada 16-25 tahun 159.000,
antara umur 26-35 tahun menurun sampai59.000, dan antara 34-45 hanya
34.000. Pada masa menopause semuafolikel sudah menghilang.
5. Vulva
Vulva ialah tempat bermuaranya sistem urogenital. Di sebelah luarvulva
dilingkari oleh labia majora (bibir besar) yang ke belakang menjadi satu dan
membentuk kommissura posterior dan perineum. Di bawahkulitnya terdapat
jaringan lemak serupa dengan yang ada di monsveneris. Medial dari bibir besar
ditemukan bibir kecil (labia minora) yangke arah perineum menjadi satu dan
membentuk frenulum labiorum pudendi. Di depan frenulum ini terletak
fossa navikulare. Kanan dan kiridekat pada fossa navikulare ini dapat dilihat
dua buah lubang keciltempat saluran kedua glandulae Bartholini bermuara. Ke
depan labiaminora menjadi satu dan membentuk prepusium klitoridis dan
frenulumklitoridis. Di bawah prepusium klitoridis terletak klitoris. Kira-kira
1,5cm di bawah klitoris terdapat orifisium urethrae eksternum (lubangkemih).
Di kanan kiri lubang kemih ini terdapat dua lubang kecil darisaluran yang
buntu.(Mulyaningasih, 2013).
II. DEFINISI
Abortus (keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan yang menurut para ahli ada usia sebelum
16 minggu dan 28 minggu atau berat janin <500 gram (dr. Chrisdiono, 2015),
tetapi jika terdapat fetus hidup dibawah 400 gram itu diangggap keajaiban
karna semakin tinggi BB anak waktu lahir Makin besar kemungkinan untuk
dapat hidup terus (Amru Sofian, 2015).
III. ETIOLOGI
V. PATHOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadi dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam
uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkonsentrasi untuk
mengeluarkan benda asing tersebut. Apabila pada kehamilan kurang dari 8 min
ggu, nilai khorialis belum menembus desidua serta mendalam sehingga hasil
konsempsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Apabila kehamilan 8 sampai 4
minggu villikhorialis sudah menembus terlalu dalam sehingga plasenta tidak
dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak pendarahdan
daripada plasenta. Perdarahan tidak banyak jika plasenta tidak lengkap. Peristi
wa ini menyerupai persalinan dalam bentuk miniature.
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah
terjadinya maserasi, kulterklapas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar
karena terasa cairan dan seluruh janin berwarna kemerah-merahan.
(Susilowati,2019).
Perdarahan
Stimulus Syaraf Desiduabalis Berduka
Nyeri
Respon mediator
nyeri Kontraksi
Uterus
Dilatasi serviks
Respon nyeri
Hb menurun Kekurangan
volume
cairan
Resiko Infeksi
Resiko syok
Hemoragic
IX. PENATALAKSANAAN
Tindakan Dalam Menangani Abortus Menurut Sofiana (2013) terdapat
beberapa tindakan dalam menangani abortus, diantaranya :
X. KOMPLIKASI
1 ) Perdarahan
2 ) Perforasi
3 ) Infeksi
Infeksi dalam uterus dan adneksa dapat terjadi dalam setiap abortus
tetapi biasanya didapatkan pada abortus inkomplit yang berkaitan erat
dengan suatu abortus yang tidak aman .
4 ) Syok
1.Pengkajian
a. Anamnesa : Kaji adanya Pendarahan,Haid terakhir,Pola siklus haid,
ada
tidak gejala / keluhan lain, cari faktor resiko/ predisposisi.
Riwayat penyakit umum dan riwayat obstetri/ginekologi.
b. Pemeriksaan fisik : Keadaan Umum, TTV, dan Sistematik,
c. Pemeriksaan Ginekologi : ada tidaknya tanda nyeri akut abdomen
d. Pemeriksaan Vaginal tuoche
Temukan data-data yang dapat menunjang masalah keperawatan pasien
dengan anamnese, observasi dan pemeriksaan fisik.
a. Identitas
Tanyakan tentang identitas pasien dan penanggungjawab pasien.
Hasil temuan biasanya pada kasus pre eklampsia usia sering terjadi < 20
tahun dan > 35 tahun.
g. Riwayat obstertri
h. Riwayat haid Tanyakan usia menarche, siklus haid, lama haid , keluhan
saat haid dan HPHT
i. Riwayat kehamilan Kaji tentang riwayat kehamilan lalu dan saat ini.
Tanyakan riwayat ANC,keluhan saat hamil
j. Pemeriksaan fisik
Objektif
1. Tampak meringis
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Objektif
7. Diaforesis
Subjektif.
1. Merasa bingung.
3. Sulit berkonsenstrasi.
Objektif.
1. Tampak gelisah.
2. Tampak tegang.
3. Sulit tidur
Subjektif.
1. Mengeluh pusing.
2. Anoreksia.
3. Palpitasi.
Objektif.
1. Frekuensi napas meningkat.
4. Diaforesis.
5. Tremos.
7. Suara bergetar.
9. Sering berkemih.
3. Malnutrisi.
Gangguan peristaltik,
Merokok,
statis cairan tubuh.
Penurunan homolobin,
Imununosupresi,
Leukopenia,
Faktor Risiko
1. Hipoksemia
2. Hipoksia
3. Hipotensi
5. Sepsis
syndrome [SIRS])
Faktor Risiko
2. Trauma/pembedahan
3. Luka bakar
4. Aferesis
5. Obstruksi intestinal
6. Peradangan pankreas
8. Disfungsi intestinal
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut b/d Agen pecendera fisiologis
2) Ansietas b/d Krisis situasional
3) Resiko infeksi d/d Penurunan HB
4) Resiko Syok d/d Kekurangan volume cairan
5) Resiko Ketidakseimbangan Cairan d/d Trauma/Perdarahan
Daftar Pustaka
Nama : Ulfaunnisak
NIM : 14401.20.21045
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Kepala Ruangan
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 14401.20.21045