ABORTUS
Disusun oleh:
DECI KURNIATI
201FK07010
A. Tinjauan Teori
1.1 Pengertian
sekitar 500 gram atau kurang dari 1000 gram, terhentinya proses
minggu atau berat janin belum mencapai 500 gram (Arofah &
Rapida, 2021)
1.2 Anatomi Fisiologis
a. Vagina
uterus 2/3 bagian atas vagina berasal dari duktus Miilleri (asal
b. Uterus
adalah 7-7,5 cm, lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus
terdiri atas korpus uteri (bagian atas) dan serviks uteri (bagian
c. Tuba
d. Ovarium
infundibulopel- vikum).
folikel, kadang-
kadang dua folikel, berkembang menjadi folikel de Graaf.
satu sel telur yang dikelilingi oleh satu korpus luteum lapisan
menghilang.
e. Vulva
ini terletak fossa navikulare. Kanan dan kiri dekat pada fossa
kemih ini terdapat dua lubang kecil dari saluran yang buntu.
a. Abortus Spontan
5) Abortus habitualis
b. Abortus Provokatus
1) Abortus Medisinalis
2) Abortus Kriminalis
a. Umur
b. Paritas
berusia 1 tahun.
c. Pendidikan
e. Penyakit Ibu
postpartum
f. Riwayat Abortus
a. Perdarahan
b. Perut mulas
c. Nyeri
d. Lemas
e. Pusing
1.6 Patofisiologi
yang lain pada janin mati tidak lekas dikeluarkan akan terjadi kulit
denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal
atau meningkat
(Harsismanto, 2019).
kram :
vagina
orgasme
wanita.
1.10 Pencegahan
hari.
resmi.
1.11 Komplikasi
a) Perdarahan
perdarahan, yaitu ;
b) Infeksi
kehamilan berkurang.
d) Syok
berat
diastolic <60mmHg)
kehilangan kesadaran
e) Ketidakberdayaan
2.1 Pengkajian
a. Pengumpulan Data
- Nama ibu
- Nama suami
- Golongan darah
2) Keluhan Utama
3) Riwayat menstruasi
4) Riwayat perkawinan
sekarang.
6) Riwayat ginekologi
lain-lain.
alat kandungan.
9) Hubungan seksual
konjungtiva
b. Payudara
c. Abdomen
d. Anogenital
ataukah pucat. .
PATHWAY
Kematian Janin
Abortus
Penurunan Intake
Perdarahan Pervagina
Cairan
Nyeri Abdomen
Hipovolemia
- Resiko
Nyeri Akut
Infeksi
- Hipertermi
TD Menurun
Risiko Syok
2.2 Diagnosis Keperawatan
d. Resiko Syok
e. Resiko infeksi
2.3 Intervensi
Nyeri akut berhubungan tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui
dengan kontraksi uterus 3x24 jam diharapkan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri yang
sensorik atau emosional dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui
fungsional, dengan skala 1-3 (Ringan) 3. Identifikasi respons nyeri non 3. Untuk mengetahui
Gejala Dan Tanda Mayor menurun 5. Identifikasi pengetahuan dan 5. Untuk mengetahui
Data Objektif : - Tekanan darah 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada 6. Untuk mengetahui
- Tekanan darah 10. Fasilitasi istirahat dan tidur 10. Untuk memenuhi
- Pola napas berubah 11. Jelaskan strategi meredakan 11. Untuk mengurangi
- Proses berpikir 12. Ajarkan teknik nonfarmakologis 12. Agar dapat lebih
- Menarik diri
- Diaphoresis
2 D.0023 Hipovolemia b/d Setelah dilakukan Menajemen Hipovolemia Menajemen
Defenisi : penurunan selama 3x24 jam 1. Monitor intake dan output 1. Untuk mengetahui
Data subjektif : - menurun menjadi 3. Berikan asupan cairan oral asupan cairan
- Nadi teraba lemah - Output urine dari 5. Kolaborasi pemberian cairan IV kekurangan cairan
menurun
- Tekanan nadi meningkat
Data subjektif
- Merasa lemah
- Mengeluh haus
Data objektif
- Pengisian vena
menurun
- Status mental berubah
- Konsentrasi urin
meningkat
tiba
normal - suhu tubuh dari 5. lakukan kompres hangat 5. Agar suhu tubuh
Gejala Dan Tanda Minor sedang menjadi
pasien turun
Data subjektif : - membaik
6. anjurkan tirah baring 6. Agar pasien dapt
Data objektif : - suhu kulit dari
istirahat
- Kulit merah sedang menjadi
7. kalaborasi pemberian cairan dan 7. Agar pemenuhan
- Kejang membaik
elektrolit intravena, jika perlu cairan tercukupi
- Takikardi
- Takipnea
4 D.0039 Resiko Syok Defenisi Setelah melakukan Pencegahan Syok Pencegahan Syok
seluler yang mengancam - Kekuatan nadi 3. Monitor tingkat kesadaran dan 3. Untuk menilai tingkat
- Sepsis syok
syok
Defenisi : Beresik tindakan keperawatan 1. Monitor tanda gejala infeksi lokal 1. Untuk menghindari
- Efek prosedur invasif - Nyeri menurun 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah 4. ntuk mengurangi
- Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh
sekunder : (penurunan
hemoglobin,
imunosupresi,
leukopenia)
Implementasi
keperawatan
b. Diagnosis keperawatan
keperawatan
2.6 Evaluasi
2020).
DAFTAR PUSTAKA
Desmansyah. (2021 ). Hubungan Status Gizi, Anemia, Dan Riwayat Abortus Dengan
Kejadian Abortus. Fakultas Kebidanan dan Keperawatan Universitas
Kader Bangsa, Vol 2 No 1, 72-79.
Pratiwi, I. (2017). Asuhan Keperawatan Ny.S Dengan Nyeri Akut Pada Abortus
Inkomplit Pre & Post kuretase di bagian Kebidaan Budi Rahayu RSUD
Tidar Kota Magelang. Magelang: Internet.