PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kista Ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau
setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Walaupun
tidak ganas, adanya kista ovarium biasanya mengganggu siklus
menstruasi dan menimbulkan rasa nyeri di perut bagian bawah. Kista
yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal. Sesuai siklus
menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang,
gambarannya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran 5cm,
dan dalam tiga bulan akan menghilang. Jadi, kista yang bersifat
fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak
menyebabkan keganasan. Kista yang bersifat fisiologis ini dialami
oleh orang di usia reproduksi karena masih mengalami menstruasi.
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua
kanker ginekologi. Angka kematian tinggi karena penyakit ini pada
awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila
sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% datang pada stadium
lanjut , penyakit ini disebut juga silent killer.
Angka kejadian kista ovarium di Indonesia belum diketahui
pasti, hanya saja tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersamasama dengan kistadenoma ovarii serosum. Tumor paling sering
terdapat pada wanita berusia 20-50 tahun dan jarang sekali pada masa
pra pubertas.
Di Indonesia , tumor ganas ovarium banyak dijumpai dan
merupakan penyebab kematian ketiga setelah tumor ganas serviks dan
tumor ganas payudara.
Sampai sekarang beluma ada cara deteksi dini yang sederhana
untuk memeriksa adanya keganasan ovarium. Sekarang hanya bisa
dipakai masih menggunakan USG. Berbeda halnya dengan kanker
serviks yang bisa di deteksi dini dengan papsmear.
Ovarektomi adalah operasi pengangkatan dari ovarium atau
indung telur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik
dan non neoplastik. Ovarium merupakan sumber hormonal wanita
yang paling utama,sehingga mempunyai dampak kewanitaan dalam
pengatur proses menstruasi. Ovarium terletak antara rahim dan
dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovari
propium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infudibulopelvikum.Fungsinya sebagai tempat folikel, menghasilkan dan
mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium dapat terganggu
oleh penyakit akut dan kronis. Salah satu penyakit yang dapat terjadi
adalah kista ovarium. Ovarektomi adalah tindakan operatif untuk
dilakukanpengangkatan ovarium.
2.2 ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Sistem reproduksi wanita terdiri atas organ reproduksi eksterna
dan
organ reproduksi interna.
2.2.1 ORGAN GENETALIA EKSTERNA
Organ reproduksi wanita eksterna sering disebut sebagai vulva
yang mencakup semua organ yang dapat dilihat dari luar, yaitu yang
dimulai dari mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, himen,
vestibulum, kelenjar bartholini dan berbagai kelenjar serta pembuluh
darah.
e. Hymen
Merupakan selaput yang menutupi bagian lubang vagina luar. Pada
umumnya hymen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah
menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan
kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim)
f. Vestibulum
Bagian kelamin yang dibasahi oleh kedua labia kanan kiri dan
bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia
minora.
g. Orifisium Uretra
Lubang atau meatus uretra terletak pada garis tengah vestibulum, 1
sampai 1,5 cm di bawah arkus pubis dan dekat bagian atas liang
vagina.
h. Orifisium Vagina
Terletak dibagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup
lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa
robekan.
i. Vagina
Vagina atau liang kemaluan merupakan suatu tabung yang dilapisi
membran dari jenis epithelium bergaris khusus, dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Panjang vagina dari vestibulum
sampai uterus adalah 7,5 cm. Bagian ini merupakan penghubung
antara introitus vagina dan uterus. Pada puncak vagina menonjol leher
rahim yang disebut porsio. Bentuk vagina sebelah dalam berlipat
lipat disebut rugae. Vagina mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai
saluran luar dari uterus yang dilalui secret uterus dan aliran
menstruasi, sebagai organ kopulasi wanita dan sebagai jalan lahir.
j. Perineum
Perineum terletak diantara vulva dan anus, panjang perineum kurang
lebih 4 cm.
2.2.2 ORGAN GENITALIA INTERNA
Genetalia interna adalah alat reproduksi yang berada didalam
dan tidak dapat dilihat kecuali dengan cara pembedahan. Organ
genetalia terdiri dari :
3) Serviks uteri
Ujung serviks yang menuju puncak vagina disebut porsio, hubungan
antara kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri
internum.
Lapisan lapisan uterus meliputi endometrium, myometrium,
parametrium.
b. Tuba Fallopi
Tuba fallopi berasal dari ujung ligamentum latum berjalan
kearah lateral, dengan panjang sekitar 12cm. Tuba fallopi15
merupakan bagian yang paling sensitif terhadap infeksi dan menjadi
penyebab utama terjadinya kemandulan
(infertilitas). Fungsi tuba fallopi sangat vital dalam proses kehamilan,
yaitu menjadi saluran spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi
penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi
saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu
menanamkan diri pada lapisan dalam rahim.
c. Indung Telur (Ovarium)
Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung
ke rahim oleh ligamentum ovari proprium dan ke dinding panggul
oleh ligamentum infundibulopelvicum. Indung telur merupakan
sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai
dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur
mengeluarkan telur (ovum) setiap bulan silih berganti
kanan dan kiri.
2.3 ETIOLOGI
Kista ovarium merupakan jenis yang paling sering terjadi
terutama yang bersifat non neoplastik, seperti kista retensi yang
berasal dari korpus luteum. Tetapi di samping itu ditemukan pula jenis
yang merupakan neoplasma. Oleh karena itu kista ovarium dibagi
dalam 2 golongan:
1. Non-neoplastik (fungsional)
a. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel yang menjadi besar semasa proses atresia
foliculi. Setiap bulan, sejumlah besar folikel menjadi mati, disertai
kematian ovum disusul dengan degenerasi dari epitel folikel. Pada
masa ini tampaknya sebagai kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan
folikel diisi dengan cairan yang banyak, sehingga terbentuklah kista
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor
apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing,
apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara
cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.
Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi
dalam tumor.
2.7 PENATALAKSANAAN
a.Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui
tindakan bedah, misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi
salpingooforektomi.
b. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium
dan menghilangkan kista.
c. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat
kista ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan
abdomen dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra abdomen
yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya
mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah
dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga
d. Proses penyembuhan luka operasi pengangkatan kista adalah sama
dengan
yang lainnya. Perbedaan terjadi menurut waktu pada tiap-tiap fase
penyembuhan dan waktu granulasi jaringan.
2.8 KOMPLIKASI
1. Perdarahan ke dalam kista
Biasanya terjadi sedikit-sedikit , sehingga berangsur-angsur
menyebabkan pelebaran kista dan menimbulkan gejala klinik yang
minimal. Akan tetapi bila perdarahan terjadi dalam jumlah banyak ,
akan terjadi distensi cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut
mendadak.
10
2. Putaran tungkai
Dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5cm . Putaran
tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi , adanya putaran tangkai
menimbulkan tarikan melalui ligamentum infudibuloperlvikum
terhadap peritoneum parietale dan ini menimbulkan rasa sakit.
3. Infeksi pada tumor
Terjadi jika di dekat kista ada kuman patogen, seperti appendisitis atau
salpingitis
4. Robek dinding kista
Terjadi pada torsi tangkai , tetapi dapat pula sebagai akibat trauma,
seeperti jatuh atau pukulan di perut. Bila terjadi robekan disertai
hemoragi maka akan terjadi perdarahan dan menimbulkan nyeri yang
berlangsung terus-menerus.
5. Perubahan keganasan
Dapat terjadi pada beberapa kista seperti kista adenoma ovarii
serosum, kistaadenoma ovarii musinosum, oleh sebab itu, setelah di
angkat perlu pemeriksaan yang seksama terhadap kemungkinan
perubahan keganasan. Adanya asites dalam hal ini mencurigakan,
adanya anak sebar (metastase) memperkuat diagnosis keganasan.
2.9 Prognosis
William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan : prognosis dari kista
jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa
ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian disebabkan karena
karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis
pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah
dalam
stadium
akhir.
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi
antara 86.9% untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.
Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan
karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan
dengan prognosis yang buruk. Sebagian besar tumor sel germinal yang
terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis yang sangat baik.
11
BAB 3
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
Usia
jenis Kelamin
Suku
Pendidikan
Agama
Pekerjaan
Status
Tgl Masuk
No. RM
Alamat
: Ny. N
: 58 tahun
: Perempuan
: Jawa
: SMA
: Islam
: IRT
: Sudah Menikah
: 19 11 - 2015
: 024911
: Jl.Paya Bakung
II. ANAMNESA
Keluhan Utama
Telaah
Minum
jamu-jamuan
(+),
Riw
(+) Normal.
:::::: Menarche usia 14 thn, siklus haid teratur,
28 hari, lama
Riwayat Menikah
12
Riwayat Habitual
Riwayat Menopause
: Baik
: CM
: 110/70 mmhg
: 80x/i
: 20X/i
: 36,8C
Anemia
Ikterik
Dipsnoe
Sianosis
Oedem
B. Status Gizi
BB
TB
IMT
:::::: 50 Kg
: 150 cm
: 22Kg/m2 (cukup)
C. Status Generalisata
1. Kepala
Bentuk
Rambut
: Normocepali
: Berwarna putih, Lurus dan tidak mudah
dicabut
: Refleks cahaya (+/+) Normal, Pupil isokor
Mata
ikterik (-)
: Simetris
: Normal, Serumen (+)
: Sianosis (-), mukosa bibir lembab, lidah
tidak kotor
2. Leher
Trakea
Pembesaran KGB
3. Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
4. Abdomen
: Letak medial
: (-)
: Simetris Fusiformis
: Stem fremitus kanan = kiri (+) Normal
: Sonor pada kedua lapangan paru
: Suara vesikuler, BT : (-) , Wh (-)
13
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
5. Genitalia
Vagina
6. Ekstremitas
Superior
Inferior
: Membesar Asimetris
: Teraba benjolan di abdomen (epigastrium)
: TDP
: Soepel (+), Peristaltik (+) Normal
: P/V (-)
: Akral hangat, merah, kering
: Akral hangat, merah, kering
D. Pemeriksaan Ginekologi
Inspekulo : Tidak dilakukan pemeriksaan
IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG TAS
KK terisi
Tampak gambaran mixecho ukuran tidak teratur kaliper , Septa (+) , Papil
(+)
UT AF uk 64,2 x 35 x 55,9 mm
Adnexa ka-Ki, Dalam batas NORMAL
Cairan bebas (-)
Kesan : Kista Ovarium Susp Malignancy
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hemoglobin
: 10,8 gr/dl
b. Hematokrit
: 32,1 %
c. Leukosit
: 11.200 / ul
d. Trombosit
: 352.000/ul
V. DIAGNOSA KERJA
Kista Ovarium Susp Malignancy
VI.
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12jam
Metronidazole 500mg drip/8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/ 8 jam
Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
Inj. Plasmanea 1amp/ 8 jam (transamin)
VII.
RENCANA
Konsul bagian Interna
Konsul bagian Paru
14
PROGNOSA
Dubia ad bonam
IX.
RESUME
Nn.N,59 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut di seluruh lapangan
abdomen dialami 4 bulan ini. Nyeri terasa seperti tertusuk. Riwayat teraba
benjolan 4 bulan ini, semakin lama semakin membesar. Perut membesar (+)
. Riw. Minum jamu-jamuan (+), Riw Penurunan nafsu makan (+), Riw
penurunan BB (+), Riw keputihan (-), Riw Keluar darah dari kemaluan (-) ,
BAB (+) Normal, BAK (+) Normal. Dari amannesis dan pemeriksaan yang
dilakukan menunjukkan Kista Ovarium Susp Malignancy, oleh karena itu
dilakukan rencana operasi Laparatomi .
BAB 4
PEMBAHASAN
Kista Ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau
setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Walaupun
tidak ganas, adanya kista ovarium biasanya mengganggu siklus
15
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
16
5.2 SARAN
1. Bagi Petugas Kesehatan
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Doengoes, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi
3. Jakarta; EGC.
18
19