TINJAUAN PUSTAKA
seperti buah pir, dan terletak di antara vesica urinaria dan rectum. Uterus biasanya
berubah dengan penuh kosongnya vesica urinaria dan rectum. Uterus terdiri dari
dua bagian utama, yaitu corpus uteri yang merupakan bagian dua pertiga kranial
yang melebar dan cervix uteri yang merupakan bagian sepertiga kaudal yang
berupa tabung.1
10
Corpus uteri terletak di antara kedua lembar ligamentum latum dan dapat
vahinalis cervicis dan pars supravaginalis cervicis. Portio vaginalis cervicis yang
bagian yang menyempit antara corpus uteri dan cervix uteri, dan fundus adalah
masuknya tuba uterine, disebut cornu uteri. Ligamentum ovarii propium melekat
Penyangga uterus utama adalah dasar pelvis yang terdiri dari diafragma
perlvis dan organ pelvis sekeliling uterus. Cervix uteri tidak terlalu dapat
Ligamentum transfersum colli uteri meluas dari cervix uteri dan pars
uterinum melintas ke arah kranial dan agak ke dorsal dari sisi-sisi cervix uteri ke
latum uteri adalah lembar-lembar ganda peritoneum yang meluas dari sisi-sisi
uterus ke dinding-dinding pelvis lateral dan asar pelvis . kedua ligamentum latum
uteri bersinambungan pada tepi bebas yang meliputi tuba uterine. Di sebelah
11
propium terletak dorsokranial, dan ligamentum teres uteri di sebelah ventrokaudal
antara ligamentum ovarii propium, ovarium, dan tuba uterine adalah mesosalpinx.
Bagian utama ligamentum latum uteri, yakni mesometrium, melekat pada usus.
Beberapa klinisi menggunakan istilah ini untuk myometrium atau lapisan otot
uterus. 1
urinaria dan ke arah dorsal melewati bagian dorsal pars posterior fornicis vagina
ke rectum.1
Ke arah ventral corpus uteri terpisah dari vesica urinaria oleh excavation
dorsal permukaan kranial vesica urinaria. Ke arah dorsal corpus uteri dan pars
dan cavitas peritonealis, dan dari rectum oleh excavation recto-uterina. Di sebelah
lateral arteria uterine menyilang ureter di sebelah kranial, di dekat corpus uteri.1
Pendarahan uterus terutama terjadi melalui arteria uterine, dan juga dari
arteria ovarica. Vena uterine memasuki ligamentum latum uteri bersama arteria
uterine dan membentuk plexus venosus uterine di kedua sisi cervix uteri. Vena-
vena dari plexus venosus uterine bermuara dalam vena iliaca interna. Masing-
12
uterine uterine mengikuti tiga lintasan yaitu pembuluh limfe terbanyak dari fundus
melintas dalam ligamentum latum uteri ke nodi lymphoidei iliaci externi, dan
hypogastricus dan memasuki medulla spinalis melalui nervi thoracici X-XII dan
2.2.1 Definisi
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
2.2.2 Epidemiologi
tahun terhakhir ini terjadi kenaikan proporsi sectio caesarea dari 5% menjadi 10%.
13
persalinan sectio caesarea di rumah sakit pemerintah adalah sekitar 20-25% dari
total persalinan, sedangkan di rumah sakit swasta jumlahnya sanggat tinggi, yaitu
30-80% dari total persalinan. Peningkatan ini disebabkan oleh teknik dan fasilitas
bertambah baik, kenyamanan pasca operasi dan lama perawatan menjadi lebih
singikat. Disamping itu morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dapat
2.2.3 Indikasi
untuk menyelamatkan ibu atau janin. Contohnya abrupsio plasenta atau penyakit
pada janin lainnya. Kategori 2 atau urgent, dilakukan segera karena adanya
penyulit namun tidak terlalu mengancam jiwa ibu ataupun janinnya seperti
kategori, yaitu emergensi dan electif sectio caesarea. Disebut emergency apabila
14
Pada panggul ukuran normal, apapun jenisnya, yaitu panggul ginekoid,
badan normal tidak akan mengalami gangguan. Panggul sempit absolut adalah
ukuran konjungata vera kurang dari 10 cm dan diameter transversa kurang dari 12
cm. Oleh karena panggul sempit, kemungkinan kepala tertahan di pintu atas
panggul lebih besar, maka dalam hal ini serviks uteri kurang mengalami tekanan
kepala. Hal ini dapat mengakibatkan inersia uteri serta lambatnya pembukaan
serviks.3,4
yang dapat dijumpai berupa mioma uteri, tumor ovarium, dan kanker rahim.
lebih besar. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor, perlu dipertimbangkan
tindakan sectio caesarea. Pada kasus mioma uteri, dapat bertambah besar karena
pengaruh hormon estrogen yang meningkat dalam kehamilan. Dapat pula terjadi
bertangkai dapat terjadi torsi atau terpelintir sehingga menyebabkan rasa nyeri
hebat pada ibu hamil (abdomen akut). Selain itu, distosia tumor juga dapat
menghalangi jalan lahir. Tumor ovarium mempunyai arti obstetrik yang lebih
penting. Ovarium merupakan tempat yang paling banyak ditumbuhi tumor. Tumor
dan bayi prematur, selain itu juga dapat terjadi torsi. Tumor seperti ini harus
15
diangkat pada usia kehamilan 16-20 minggu. Adapun kanker rahim, terbagi
menjadi dua; kanker leher rahim dan kanker korpus rahim. Pengaruh kanker rahim
c. Plasenta Previa
yang terjadi setelah anak atau plasenta lahir pada umumnya adalah perdarahan
yang berat, dan jika tidak mendapat penanganan yang cepat bisa mengakibatkan
syok yang fatal. Salah satu penyebabnya adalah plasenta previa. Plasenta previa
adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada
keadaan normal plasenta terdapat di bagian atas uterus. Sejalan dengan bertambah
jalan lahir. Disebut plasenta previa komplit apabila seluruh pembukaan tertutup
tertutup oleh jaringan. Dan disebut plasenta previa marginalis apabila pinggir
d. Ruptura Uteri
Ruptura uteri baik yang terjadi dalam masa hamil atau dalam proses
persalinan merupakan suatu malapetaka besar bagi wanita dan janin yang
16
dikandungnya. Dalam kejadian ini boleh dikatakan sejumlah besar janin atau
bahkan hampir tidak ada janin yang dapat diselamatkan, dan sebagian besar dari
dan tidak mungkin bisa menjadi hamil kembali karena terpaksa harus menjalani
histerektomi.3,4,6
e. Disfungsi Uterus
Mencakup kerja uterus yang tidak adekuat. Hal ini menyebabkan tidak
adanya kekuatan untuk mendorong bayi keluar dari rahim. Dan ini membuat
f. Solutio Plasenta
plasenta sebelum janin lahir. Ketika plasenta terpisah, akan diikuti pendarahan
maternal yang parah. Bahkan dapat menyebabkan kematian janin. Plasenta yang
terlepas seluruhnya disebut solutio plasenta totalis, bila hanya sebagian disebut
solutio plasenta parsialis, dan jika hanya sebagian kecil pinggiran plasenta yang
solutio plasenta yang berat mengarah pada kematian janin dengan angka kejadian
a. Kelainan Letak
1. Letak Lintang
17
Pada letak lintang, biasanya bahu berada di atas pintu atas panggul
sedangkan kepala berada di salah satu fossa iliaka dan bokong pada sisi
abdomen akibat multiparitas yang tinggi. Selain itu bisa juga disebabkan
2. Presentasi Bokong
18
panggul bersamaan dengan kaki dan atau tangan. Faktor yang
b. Gawat Janin
Untuk keperluan klinik perlu ditetapkan kriteria yang termasuk keadaan gawat
janin. Disebut gawat janin, bila ditemukan denyut jantung janin di atas 160/menit
atau di bawah 100/menit, denyut jantung tak teratur, atau keluarnya mekonium
yang kurang mendukung. Sebagai contoh, bila ibu menderita hipertensi atau
kejang pada rahim yang dapat mengakibatkan gangguan pada plasenta dan tali
pusar. Sehingga aliran darah dan oksigen kepada janin menjadi terganggu. 3,4
kematian janin.3,4
c. Ukuran Janin
Berat bayi lahir sekitar 4000 gram atau lebih (giant baby), menyebabkan
bayi sulit keluar dari jalan lahir. Umumnya pertumbuhan janin yang berlebihan
disebabkan sang ibu menderita kencing manis (diabetes mellitus). Bayi yang lahir
19
dengan ukuran yang besar dapat mengalami kemungkinan komplikasi persalinan
4 kali lebih besar daripada bayi dengan ukuran normal. Menentukan apakah bayi
besar atau tidak terkadang sulit. Hal ini dapat diperkirakan dengan cara adanya
riwayat melahirkan bayi dengan ukuran besar, sulit dilahirkan atau ada riwayat
diabetes melitus, kenaikan berat badan yang berlebihan tidak oleh sebab lainnya,
Kehamilan kembar atau multipel adalah suatu kehamilan dengan dua janin
atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda (2 janin), triplet (3
hukum Hellin.3,4
Komplikasi yang dapat terjadi antara lain anemia pada ibu, durasi kehamilan yang
memendek, abortus atau kematian janin baik salah satu atau keduanya, gawat
dilakukan pada seorang pasien yang pernah mengalami sectio caesarea pada
20
persalinan sebelumnya, elektif maupun emergency. Hal ini perlu dilakukan jika
ditemui hal hal seperti, indikasi yang menetap pada persalinan sebelumnya
seperti kasus panggul sempit, adanya kekhawatiran ruptur uteri pada bekas
operasi sebelumnya.3,5
edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Bila
persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan karena
kelainan neurologi) dan atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala
preeklampsia. Janin yang dikandung ibu dapat mengalami kekurangan nutrisi dan
oksigen sehingga dapat terjadi gawat janin. Terkadang kasus preeklampsia dan
janin lebih cepat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih, sayatan bisa
21
Sectio caesarea ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada
segmen bawah rahim kira kira 10 cm. Kelebihan seperti penjahitan dan
kemungkinan ruptura uteri lebih kecil. Kekurangan antara lain luka dapat
Ruptura uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau
persalinan pada saat usia kehamilan lebih dari 28 minggu dimana telah terjadi
uteri digolongkan menjadi ruptura uteri lengkap dan ruptura uteri tidak lengkap,
(lengkap) atau dipisahkan dari kavum tersebut oleh peritoneum viseralis uterus
atau oleh ligamentum kardinale (tidak lengkap). Ruptura uteri yang tidak lengkap
Kausa tersering ruptur uteri adalah terpisahnya jaringan parut bekas sectio
caesarea sebelumnya. Selain itu, ruptur akibat jaringan parut uterus juga dapat
trauma abdomen atau operasi traumatic. Penyebab lain rupture uteri adalah
22
persalinan yang terhambat akibat disproporsi cephalopelvik, stimulasi berlebihan
pada uterus saat induksi persalinan, peregangan uterus yang berlebihan, dan
Pada wanita yang memiliki riwayat seksio sesarea, ruptura dapat terjadi di
tempat parut luka lama. Banyak studi melaporkan bahwa wanita yang memiliki
riwayat seksio sesarea satu kali dengan insisi low-horizontal, risiko terjadinya
ruptura adalah 0.5 sampai 1.%. Wanita dengan riwayat seksio sesarea lebih dari
satu kali memiliki risiko ruptura yang sedikit lebih besar. Diantara parut-parut
bekas seksio sesarea, parut yang telah terjadi sesudah seksio sesarea klasik lebih
sering menimbulkan ruptura uteri daripada parut bekas seksio sesarea profunda.
Perbandingannya ialah 4:1. Hal ini disebabkan oleh karena luka pada segmen
bawah uterus yang menyerupai daerah uterus yang lebih tenang dapat masa nifas
dapat sembuh dengan lebih baik, sehingga parut lebih kuat. Ruptura uteri pada
bekas parut seksio sesaria klasik juga lebih sering terjadi pada kehamilan tua
sebelum persalinan dimulai, sedang peristiwa tersebut pada parut bekas seksio
bahwa uterus sembuh melalu regenerasi serat-serat otot dan bukan oleh
berlebihan dari uterus yang kadang disertai pembentukan cincin retraksi patologis
pada ruptura uteri. Bila disproporsi yang terjadi sedemikian besar maka uterus
23
jarang, dapat timbul konstriksi atau cincin lokal uterus pada persalinan yang
Lingkaran Bandl ini dianggap fisiologik bila dijumpai 2-3 jari di atas simfisis, bila
meninggi maka kita harus waspada terhadap kemungkinan adanya ruptura uteri
iminens. 5-8
24