Anda di halaman 1dari 48

-

SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SISTEM KEKERUHAN AIR


DAN PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO

Disusun oleh:

Nama : Nabila Eriani

NIM : 1511055

PROGRAM STUDI INFORMATIKA-S1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MULIA

BALIKPAPAN

2022

SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SISTEM KEKERUHAN AIR


DAN PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Disusun oleh:

Nama : Nabila Eriani

NIM : 1511055

PROGRAM STUDI INFORMATIKA-S1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MULIA

BALIKPAPAN

2022

ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO

"Apapun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalannya menemukanmu."

– Ali bin Abi Thalib

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Skripsi

yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SISTEM KEKERUHAN AIR DAN PEMBERI PAKAN IKAN OTOMATIS

BERBASIS ARDUINO” dapat diselesaikan dengan baik. Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari, bimbingan, bantuan serta dukungan

dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah bersedia untuk memberikan bimbingan, arahan dalam penelitian

dan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Djumhadi, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penelitian ini

hingga selesai.

3. Ibu Isa Rosita, S.Kom., M.Cs. ketua Prodi Jurusan Informatika Universitas Mulia Balikpapan yang mendukung terselesainya skripsi ini.

4. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memotivasi untuk terwujudnya penulisan skripsi ini.

5. Teman-teman yang telah membantu selama proses pembuatan alat dan penelitian sehingga penulisan ini masih perlu disempurnakan lagi, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membu-

tuhkannya.

Balikpapan, 20 Agustus 2022

Penulis

DAFTAR ISI

SKRIPSI ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSETUJUAN iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI v

HALAMAN MOTTO vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

vi
DAFTAR GAMBAR xii

ABSTRAK xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Rumusan Masalah 2

1.3.Batasan Masalah 2

1.4.Tujuan Penelitian 3

1.5.Manfaat Penelitian 3

1.6.Keaslian Penelitian 4

BAB II DASAR TEORI 7

2.1.Tinjauan Pustaka 7

2.2. Teori - Teori Yang Digunakan Dalam Penelitian 8

2.2.1. Pakan Ikan 8

2.2.2. Ikan Air Tawar 9

2.2.3. Fritzing 9

2.3. Komponen Perangkat 11

2.3.1. Arduino Uno 11

2.3.2. Breadboard 12

2.3.3. Sensor GE Turbidity 13

2.3.4. LCD ( Liquid Crystal Display ) 14

2.3.5. I2C LCD 15

2.3.6. Adaptor ( Power Suply ) 16

vii
2.3.7. Motor Servo Tower Pro SG90 16

2.3.8. Sensor RTC ( Real Time Clock ) 17

2.3.9. Software Arduino IDE 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20

3.1. Metodologi Penelitian 20

3.2. Metode Pengumpulan Data 21

3.3. Metode Analisis Data 21

3.3.1. Kebutuhan Perangkat Keras 22

3.3.2. Kebutuhan Perangkat Lunak 23

3.4. Metode Perancangan 23

3.4.1. Rancangan Diagram Blok 23

3.4.2. Rancangan Skema Alat 24

3.4.3. Rancangan Mekanik 26

3.4.4. Flowchart Perangkat Yang Akan Dirancang 27

3.5. Metode Testing 30

3.6. Alur Penelitian 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 32

4.2. Rangkaian Perangkat Keras 32

4.2.1. Rangkaian Arduino 32

4.2.2. Rangkaian Sensor GE Turbidity 34

4.2.3. Rangkaian I2C dan LCD 35

4.2.4. Rangkaian RTC 35

4.2.5. Rangkaian Servo 36

viii
4.3. Implementasi Arduino Uno 36

4.4. Pengujian Sistem 37

4.4.1. Pengujian Sensor Turbidity 40

4.4.1.1. Pengujian Dengan Air Jernih 40

4.4.1.2. Pengujian Dengan Air Kopi 41

BAB V PENUTUP 42

5.1.Kesimpulan 42

5.2.Saran 42

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Matriks Literatur Review dan Posisi Penelitian 3

Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras 22

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak 23

Tabel 4.1 Implementasi Pin Arduino Pada Sistem Kekeruhan Air 37

Tabel 4.2 Implementasi Pin Arduino Pada Pemberi Pakan Otomatis 37

Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Pengukuran Kekeruhan Air 41

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arduino Uno 11

Gambar 2.2 Breadboard 12

Gambar 2.3 Hubungan Antar Lubang Breadboard 13

Gambar 2.4 Sensor GE Turbidity 14

Gambar 2.5 LCD ( Liquid Crystal Display ) 15

Gambar 2.6 I2C LCD 16 x 2 15

Gambar 2.7 Adaptor 16

Gambar 2.8 Motor Servo Tower Pro SG90 17

Gambar 2.9 Sensor RTC ( Real Time Clock ) 18

Gambar 2.10 Tampilan Arduino IDE 19

Gambar 3.1 Diagram Blok 24

Gambar 3.2 Skema Alat Pemantau Sistem Kekeruhan Air 24

Gambar 3.3 Skema Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis 25

Gambar 3.4 Skema Mekanik 26

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Pemantau Kekeruhan Air 27

Gambar 3.6 Flowchart Pemberi Pakan Ikan Otomatis 29

Gambar 3.7 Alur Penelitian 31

Gambar 4.1 Rangkaian Arduino 1 ( Sensor Kekeruhan Air ) 33

Gambar 4.2 Rangkaian Arduino 2 ( Pemberi Pakan Ikan Otomatis ) 34

Gambar 4.3 Rangkaian Sensor GE Turbidity 34

Gambar 4.4 Rangkaian I2C dan LCD 35

Gambar 4.5 Rangkaian RTC 35

Gambar 4.6 Rangkaian Servo 36

Gambar 4.7 Langkah Pengujian Sistem Kekeruhan Air 38

Gambar 4.8 Langkah Pengujian Pakan Ikan Otomatis 39

x
Gambar 4.9 Pembacaan Nilai Air Jernih Melalui Arduino 40

Gambar 4.10 Pembacaan Nilai Air Keruh Melalui Arduino 41

xi
ABSTRAK
Kegiatan budidaya ikan khususnya ikan hias pada akuarium yang selalu berkembang dari tahun ke tahun. Ikan hias ini
biasanya dipelihara dan memiliki penanganan dan perawatan yang baik mulai dari pemberian pakan yang teratur hingga
pengecekan suhu air. Banyaknya kegiatan lain dari pada penghobi maupun pembudidaya ikan hias menyebabkan proses
pemberian pakan ikan menjadi tidak teratur sehingga dapat menyebabkan kematian. Umumnya pemberian pakan dilakukan
secara manual, namun karena seiring dengan perkembangan teknologi pada bidang elektronika yang berkembang pesat,
maka terciptalah alat pemberian pakan ikan secara otomatis. Alat pemberi pakan ikan otomatis ini menggunakan bantuan
komunikasi MQTT agar dapat di akses dan di kontrol secara jarak jauh dengan koneksi internet. Alat ini memiliki beberapa
fungsi diantaranya pemberian pakan secara otomatis maupun secara manual, monitoring suhu air, monitoring status pompa
air, kontrol lampu akuarium secara otomatis dan pengatur heater secara otomatis. Seluruh kontroling dan monitoring alat ini
menggunakan aplikasi MQTT Dashboard. Alat ini menggunakan sensor DS18B20 yang berfungsi untuk mendeteksi suhu
air. Dari hasil pengujian, sensor ini didapatkan hasil akurasi error sebesar 1,1%. Untuk ukuran pakan ikan yang dapat
ditampung dan dikeluarkan dengan baik oleh alat ini adalah ukuran 0,8mm sampai dengan ukuran 1mm. Dari hasil
pengujian juga didapatkan akurasi sebesar 100% untuk seluruh pengujian komunikasi MQTT.

Kata Kunci: Akuarium, Ikan Hias, Internet of Things, Otomasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Usaha budidaya ikan air tawar seperti ikan nila merupakan usaha yang relatif mudah dilakukan. Usaha ini dapat ditemukan

dimana saja di Indonesia. Untuk menghasilkan ikan-ikan yang berkualitas, peternak ikan tentunya harus memberikan perawatan dan

pemeliharaan yang baik dengan memberikan asupan makanan yang berkualitas dan menjaga kebersihan kolam.

Mayoritas masyarakat yang menjadi peternak ikan masih menggunakan cara manual ( menggunakan manusia sebagai penggerak utama

) dalam pemberian pakan ikan. Cara yang digunakan peternak ikan hingga saat ini dinilai masih kurang efektif, sehingga hasil yang didapatkan tidak

memuaskan.

Pemberian pakan secara tepat waktu dan parameter air merupakan aspek penting dalam budidaya ikan. Keterlambatan pemberian

pakan ikan dalam waktu yang lama, menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lambat sehingga hasilnya tidak memuaskan serta panen menjadi

terhambat. Frekuensi pemberian pakan pada budidaya ikan adalah 2 kali sehari, yaitu pagi, dan sore. Bobot pemberian pakan adalah 3 sampai

dengan 5% dari berat total biomassa ikan.

Berdasarkan masalah yang dihadapi para pembudidaya ikan nila terutama pada jadwal pemberian pakan dan kadar kekeruhan air,

dimana jadwal pemberian pakan harus teratur dan kadar kekeruhan air harus tetap berada dibawah 75 NTU, untuk mengatasinya diperlukan alat

yang mampu memberikan solusi yang tepat dan efisien agar dapat meminimalisisr kegagalan dalam pengembangbiakan ikan.

xii
Salah satu solusi untuk menangani masalah terssebut adalah dengan mengaplikasikan sebuah sistem yang dapat mengatur jadwal

pakan dan memantau kekeruhan air pada kolam dengan menggunakan teknologi arduino. Sistem dari alat ini adalah mengendalikan jadwal

pakan dan memantau kekeruhan air dengan cara pemberian pakan sesuai jadwal dan pemberian obat air saat air sudah memasuki kategori

keruh, cara kerjanya adalah dengan menetapkan jadwal pakan dan standar air bersih yang normal pada alat tersebut terlebih dahulu.

Yang nantinya pada saat sudah masuk jadwal makan, maka alat akan otomatis langsung memberikan makanan pada ikan. Dan

jika air sudah memasuki kategori keruh maka alat akan secara otomatis meneteskan obat penjernih air.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, pokok rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana merancang dan membuat alat pemantau sistem kekeruhan air dan pemberi pakan ikan otomatis berbasis Arduino ?

1.3.Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Alat ini hanya diperuntukan untuk para peternak ikan air tawar.

2. Parameter air yang diguukur adalah tingkat kekeruhan ( NTU ).

3. Untuk ukuran aquarium 30 x 18 x 15, dengan jumlah 5 ekor ikan nila ukuran 3cm, bobot pakan yang di berikan adalah 12

gram / hari.

4. Data hasil pengukuran ditampilkan kedalam lcd.

5. Perancangan alat ini menggunakan sensor GE Turbidity sebagai pendeteksi kekeruhan air.

1.4.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan tujuan dari peneliatian ini adalah :

1. Untuk memudahkan dalam proses pemberian pakan ikan.

2. Untuk menjaga kebersihan air kolam tanpa harus sering menggantinya.

1.5.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

a. Manfaat Bagi Penulis

xiii
Dapat menjadi sebuah sarana bagi penulis dalam mempraktekkan dan mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh dari

perkuliahan untuk diterapkan dalam lingkungan sekitar dan pekerjaan yang akan dijalaninya dengan mempertimbangkan materi-materi

pendukung lainnya.

b. Manfaat Bagi Pembaca

Dapat menjadi sebuah referensi bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan sebagai tolak ukur atau parameter dari project yang

sedang pembaca kerjakan atau bahkan meneruskan project ini.

c. Manfaat Bagi Pengguna Alat

Dengan adanya alat ini akan memudahkan bagi pembudidaya ikan nila untuk mengetahui keadaan kolam ikan serta pelaku pembudidaya

ikan tidak direpotkan mengenai kualitas air pada kolam pengembangbiakan ikan

xiv
15
1.6.Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Matriks Literatur Review dan Posisi Penelitian


Rancang Bangun Alat Pemantau Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis IOT

Peneliti, Media
No Judul Tujuan Penelitian Kesimpulan Saran atau Kelemahan Perbandingan
Publikasi, dan Tahun

1. Rancang Bangun Sistem Syamsir Muhammad, Agar pemberian pakan ikan pada 1. Alat ini dapat membaca sisa pakan ikan Apabila alat hasil penelitian ini akan Pada penelitian sebelumnya peneliti menggunakan

Pemberi Pakan Ikan Dan Abdul Muid, Dedi keramba apung menjadi terjadwal yang terdapat dalam wadah untuk diperjual belikan sebaiknya menggunakan sensor PH air dan berbasis website untuk
Pengukur PH Air Pada Triyanto, ditampilkan pada website dan sensor yang lebih murah agar biaya memberitahukan hasil pengukuran PH air pada
Keramba Berbasis Web- Jurnal Coding Sistem informasi dengan LED indikator pembuatannya dapat ditekan. kolam. Sedangkan pada penelitian kali ini
site Komputer Universitas untuk pemberitahuan pada alat. menggunakan sensor GE turbidity untuk mengukur

Tanjungpura, 2016 2. Alat ini juga dapat membaca kadar PH tingkat kekeruhan air dan untuk menberitahukan
air sungai dan menampilkan hasil hasilnya memakai LCD.

pengukuran tersebut pada website.

2. PAPAKINOTO Sri Wahyuni, Mudarris, Upaya peningkatan produksi dan PAPAKINOTO sangat bermanfaat karena Kurang banyaknya sistem penggerak
( Penebar Pakan Ikan Otomatis ) Ambo Askar, Siti Reski efisiensi waktu budidaya tambak ikan dapat mengurangi pekerjaan penambak otomatis sehingga alat ini tidak mampu
Ayusnin, Satria Gunawan milik masyarakat dalam artian mengefisiensikan waktu dan menjangkau keseluruhan sudut kolam.

Zain, Jurnal Teknologi ikan mendapatkan makanan dalam jumlah

Pertanian, 2018 yang besar dan dalam kurun waktu yang

singkat.

3. Rancang Bangun Perangkat Astriani Romaria Saragih, 1. Perangkat pemberi pakan ikan otomatis 1. Kurang optimalnya motor servo yang

Pemberi Pakan Ikan Otomatis Jurnal Teknik Elektro ini dapat memberikan peringatan atau digunakan untuk pemutaran yang lebih
Pada Kolam Pembenihan Ikan Fakultas Teknik indicator ketika persediaan pakan kuat sehingga pakan tidak dapat
Berbasis Arduino Universitas Maritim Raja ikan hampir habis. menyebar secara keseluruhan.
Ali Haji Tanjungpinang, 2. Perangkat pemberi pakan ikan ini 2. Desain perangkat tidak dapat digunakan
2016 bekerja dengan otomatis memberi pada kolam tanah.
pakan ikan sehingga pemilik dapat

melakukan pekerjaan lain.

4. Rancang Bangun Alat Pemberi Hendra S. Weku, Dr. Eng Agar para peternak ikan dapat Alat dapat memberi pakan secara otomatis 1. Jaringan provider dapat mempengaruhi Pada penelitian sebelumnya peneliti menggunakan
Pakan Ikan Otomatis Berbasis Vecky C. Poekoel, ST., mencegah terjadinya kegagalan saat sesuai pilihan jadwal yang telah diatur kecepatan pengiriman sms. alat Wavecom M130B. Sedangkan dalam penelitian
Mikrokontroller MT,. Reynold F. Robot, akan panen sebelumnya, alat ini mampu mengirimkan 2. Sebaiknya baterai yang digunakan ini tidak akan menggunakan alat tersebut.
16

ST.,M.Eng., Jurusan sms pemberitahuan ketika pakan telah memiliki kapasitas yang cukup besar

Teknik Elektro-FT, diberikan dan ketika tampungan dalam agar alat dapat bertahan lebih lama.
UNSRAT, 2015 keadaan kosong atau habis.

5. Pemberi Pakan Ikan Otomatis Agus Waluyo, Naskah Agar pemberian pakan ikan teratur atau 1. Dari hasil keseluruhan pembuatan Untuk pengembangan lebih lanjut terutama Pada penelitian sebelumnya peneliti menggunakan
Menggunakan ESP8266 Berbasis Publikasi Tugas akhir terjadwal tanpa harus mengganggu rancang bangun alat pemberi pakan pada mekanik hendaknya lebih basis IoT yang harus terhubung dengan jaringan

Internet Of Things Program Studi Teknik aktivitas sehari-hari. ikan otomatis berbasis ToT, bahwa disempurnakan, setelah itu untuk sistem internet. Sedangkan pada penelitian kali ini tidak
( IOT ) Elektro Fakultas petani ikan tidak perlu bolak – balik kerja alatnya lebih di optimalkan. akan menggunakan IoT agar alat dapat tetap bekerja

Teknologi Informasi dan ke kolam untuk memberi pakan ikan meskipun didaerah yang tidak terjangkau jaringan
Elektro Universitas saat itu. internet.
Teknologi Yogyakarta, 2. Dengan adanya sistem alat ini petani
2018 dapat memantau ketersediaan pakan

melalui web.

6. Mendeteksi kekeruhan air Christy Adventhree Untuk mengetahui cara menentukan Cahaya LED yang Alat Pendeteksi Kekeruhan

menggunakan turbidity sensor Hutagaol, Naskah kekeruhan sampel air dengan tersebar tersebut diteruskan digunakan air menggunakan Turbidity sensor agar
berbasis arduino Atmega328 Publikasi Tugas Akhir pengukuran intensitas sinar LED yang sebagai dasar pengukuran. Kekeruhan lebih teliti lagi dalam mengambil
berdasarkan prinsip hamburan Program Studi D-III terhambur. berbanding terbalik dengan kecerahan, data agar data yang di dapat lebih akurat.
cahaya Fisika Fakultas meningkatnya kekeruhan dapat

Matematika dan Ilmu menurunkan kecerahan air serta


Pengetahuan Alam, mengurangi penetrasi matahari kedalam
Universitas Sumatera air
Utara, 2017 sehingga dapat membatasi proses
fotosintesis dan produktivitas primer
perairan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Tinjauan Pustaka

Perancangan dan pembuatan alat pemantau sistem kekeruhan air dan pemberi pakan ikan otomatis berbasis arduino ini

diharapkan dapat membantu para pembudidaya ikan air tawar dalam hal meningkatkan kualitas dan hasil panen mereka.

Beberapa komponen utama dalam pembuatan alat ini yaitu Arduino Uno, Breadboard, Sensor kekeruhan air berupa sensor GE

Turbidity, Motor Servo, RTC, LCD dan I2C LCD.

Rangkaian ini mendeteksi jadwal pemberian pakan ikan dan tingkat kekeruhan air kolam dengan menggunakan sensor GE

Turbidity dan hasil deteksi ditampilkan pada LCD sehingga dapat dilihat secara langsung oleh pembudidaya ikan.

Pustaka yang digunakan sebagai acuan penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh Christy Adventhree Hutagaol

( 2017 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Mendeteksi kekeruhan air menggunakan turbidity sensor berbasis arduino Atmega328

berbdasarkan prinsip hamburan cahaya”. Didalam penelitian menjelaskan tentang perancangan sebuah alat yang dapat mendeteksi kekeruhan

air secara otomatis. Pengendali utama pada alat ini menggunakan mikrokontroler Atmega328.

17
18

2.2.Teori-Teori yang Digunakan dalam Penelitian

2.2.1. Pakan Ikan

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak atau peliharaan. Untuk membantu pertumbuhan pakan

alami dapat dilakukan dengan pemupukan. Akan tetapi tidak semua organisme renik dapat dimanfaatkan oleh ikan sebagai makanan alami.

Berikut kriteria pakan alami yang dapat dimanfaatkan oleh ikan sebagai sumber makanan antara lain :

1. Bentuk dan ukuran sesuai dengan bukaan mulut ikan pemakannya.

2. Mudah dibudidayakan secara masal.

3. Memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan lengkap.

4. Isi sel padat dengan dinding sel tipis sehingga mudah dicerna oleh ikan.

5. Cepat berkembangbiak dan mempunyai toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan.

6. Tidak menghasilkan senyawa yang beracun.

7. Gerakannya menarik ikan tetapi tidak terlalu aktif sehingga mudah ditangkap ikan.

Beberapa fungsi penting pakan ikan untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan ikan antara lain :

1. Fungsi pakan ikan sebagai pengobatan.

2. Fungsi pakan ikan untuk membentuk warna tubuh.

3. Fungsi pakan ikan untuk meningkatkan cita rasa.

4. Fungsi pakan ikan untuk mempercepat reproduksi.

5. Fungsi pakan ikan untuk perbaikan metabolism lemak.


19

2.2.2. Ikan Air Tawar

Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari

0,05%. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam

tubuh.

41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa

aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik

ikan juga memainkan peran penting, ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan

dapat menyebabkan kematian pada ikan.

2.2.3. Fritzing

Fritzing adalah salah satu dari perangkat lunak gratis yang dapat dipergunakan dengan baik untuk belajar elektronika. Perangkat lunak

ini bisa bekerja baik di lingkungan sistem operasi GNU/Linux maupun Microsoft Windows. Masing-masing software memiliki keunggulannya

masing-masing bagi setiap tipe pengguna dan keperluan.

Berikut beberapa keunggulan dari aplikasi fritzing :

1. Fritzing juga dapat bekerja di sistem ber-OS GNU/Linux seperti Fedora, Debian, Ubuntu, atau Mint. Ini penting karena OS ini bersi-

fat gratis sehingga memungkinkan untuk dijadikan platform belajar yang dapat dipakai secara luas.

2. Fritzing memberikan fasilitas pengguna untuk melakukan perancangan sistem di breadboard. Ini sangat memudahkan bagi pengguna

yang membutuhkan alat bantu perancangan atau dokumentasi pada sistem yang menggunakan breadboard.

3. Fritzing terus menerus diperbaharui (updated) termasuk untuk komponen, terutama komponen yang popular. Dengan begitu peng-

guna akan semakin mudah untuk melakukan perancangan, terutama untuk perancangan dengan menggunakan sistem papan

seperti Arduino.
20

4. Fritzing tidak hanya memiliki fitur perancangan pada breadboard sebagai tambahan dari fitur perancangan schematic dan PCB tetapi

juga menyediakan tempat untuk melakukan coding (misalnya untuk sistem Arduino). Sehingga Fritzing cukup lengkap untuk

mengembangkan sistem prototipe maupun untuk membantu proses belajar.

2.3. Komponen Perangkat

2.3.1. Arduino Uno

Arduino dikenal sebagai proyek perangkat keras “open source” yang memungkinkan siapa saja, termasuk yang tidak berlatar pen-

didikan elektro dapat membuat prototipe sistem elektronik dengan mudah dan bahkan tanpa melibatkan solder.

Salah satu produk dari proyek ini yang paling populer adalah Arduino Uno atau Genuino Uno. Papan seukuran kartu kredit ini telah

dilengkapi dengan sejumlah pin digital dan juga analog yang memungkinkan digunakan untuk membaca sensor seperti sensor suhu dan kelembaban

udara ataupun mengontrol akuator sperti LCD dan motor servo.

Gambar 2.1 Arduino Uno

Berikut ini adalah spesifikasi dari arduino uno :

1. 14 Pin I/O Digital yang dapat dkonfigurasikan sebagai pin input ataupun pin output menurut kehendak pemakai.

2. 6 Pin input Analog yang dapat dipakai sebagai input Analog (contoh : pembacaan nilai voltase dari sebuah sensor) dan mengubah-

nya menjadi angka mulai dari 0 sampai 1023.


21

3. 6 Pin oyput Analog (pin 3.5.6.9.10 dan 11) yang dapat dipakai sebagai output analog dengan menggunakan metodePWM (Pulse

Widht Modulation).

4. Flash Memory sebesar 32 KB.

5. SRAM sebesar 32 KB.

6. EEPROM sebesar 1 KB.

7. Clock speed 16.

2.3.2. Breadboard

Breadboard adalah papan dengan banyak lubang yang berguna untuk melakukan percobaan dalam merangkai komponen – kom-

ponen elektronika tanpa harus melakukan penyolderan. Pada lubang – lubang itulah, kaki – kaki komponen atau kabel ditancapkan dengan tu -

juan untuk menyusun suatu rangkaian. Sebelum mencoba untuk mempraktikkannya, perlu memahami hubungan antar lubang terlebih dahulu

karena sejumlah lubang sebenarnya sudah saling terhubung.

Gambar 2.2 Breadboard

Untuk memahami hubungan antar lubang di breadboard Gambar 2.3 akan menunjukkan hubungan antar lubang pada breadboard yang ditun-

jukkan pada Gambar 2.2. Lubang – lubang yang dinyatakan dengan suatu garis berarti bahwa secara internal lubang – lubang tersebut ter -

hubung.
22

Gambar 2.3 Hubungan Antar Lubang Breadboard

2.3.3. Sensor GE Turbidity

Sensor GE Turbidity adalah alat yang digunakan sebagai alat uji standar untuk mengetahui tingkat kekeruhan air. Dasar pemba-

caan tingkat kekeruhan air ini adalah pada alat sensor tersebut ada sejenis sensor sumber cahaya dan penangkap cahaya, yang kemudian dile -

watkan ke bagian air yang akan di lakukan pengukuran atau pengecekan kekeruhan.

Sensor ini bisa kita hubungkan ke perangkat pengolah instrument pengukuran seperti ke mikrokontroller ataupun ke arduino.

Agar dapat digunakan untuk pembacaan data sensor melalui ADC, pada sensor kekeruhan ini diperlukan dua buah resistor yang di hubungkan

di pin 2 dan pin 3. Dan kita juga membutuhkan kabel penghubung dari sensor menuju unit processing / mikrokontroller / arduino.

Gambar 2.4 Sensor GE Turbidity


23

2.3.4. LCD ( Liquid Crystal Display )

LCD merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menmpilkan suatu karakter baik itu berupa angka, huruf, simbol

dan karakter tertentu sehingga tampilan tersebut dapat dilihat secara visual. Kemampuan LCD tida hanya menampilkan angka tetapi juga hu -

ruf, kata dan semua sarana simbol dengan lebih bagus dan serbaguna daripada penampil yang menggunakan seven segmen LED ( Light Emit -

ting Diode ).

LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilan karakter atau menampilan menu pada aplikasi mikrokon-

troller. LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi

daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroller yang di desain khusus untuk mengendalikan LCD.

Gambar 2.5 LCD ( Light Crsytal Display)

2.3.5. I2C LCD

Inter-Integrated Circuit (I2C) LCD adalah jenis LCD yang menggunakan I2C untuk berhubungan dengan Arduino. Jika dilihat

dari depan, sekilas LCD ini tidak berbeda dengan LCD jenis pararel. Namun, dibagian baliknya terdapat komponen tambahan yang memu-

ngkinkan Arduino berhubungan dengan peranti ini menggunakan 4 kabel saja. Gambar 2.6 memperlihatkan keadaan dibalik I2C LCD.

Gambar 2.6 I2C LCD 16 x 2


24

Cara menghubungkan LCD ini dengan Arduino adalah sebagai berikut :

1. Pin SDA dihubungkan ke pin analog A4 milik Arduino

2. Pin SCL dihubungkan ke pin analog A5 milik Arduino

3. Pin VCC dihubungkan ke pin 5V milik Arduino

4. Pin GND dihubungkan ke salah satu pin GND milik Arduino

2.3.6. Adaptor ( Power Suply )

Adaptor atau Power Suply adalah rangkaian elektronika yang berguna untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Arus

listrik yang disalurkan oleh adaptor ini merupakan arus listtik dengan jenis AC atau arus bolak balik, namun dengan kelebihannya adaptor ini

dapat mengubah arus AC tersebut menjadi arus DC atau merupakan arus yang searah karena pada dasarnya semua komponen yang terdapat

ada perangkat komputer hanya bisa melakukan pergerakan pada satu aliran listrik.

Gambar 2.7 Adaptor

2.4.7. Motor Servo Tower Pro SG90

Motor servo adalah motor yang juga menggunakan tegangan DC, tetapi mempunyai sifat yang khas, yakni memungkinkan pen-

gaturan ke sudut tertentu. Hal ini terjadi pada motor servo yang berputar dari 0 hingga 180 derajat.

Motor servo dapat digunakan untuk membuka pintu, mengatur gerakan lengan robot, atau membelokkan arah pesawat terbang

mainan. Gambar 2.9 memberikan contoh mtor servo. Motor ini mempunyai tiga kabel. Umumnya, warna kabel berupa merah, cokelat dan or-
25

ange. Kabel merah dihubungkan ke sumber tegangan 5V, kabel cokelat dihubungkan ke ground dan kabel orange dihubungkan ke pin digital

untuk mengontrol sudut motor.

Untuk motor servo berukuran kecil, misalnya SG90, tegangan dapat diambilkan dari pin 5V milik Arduino. Namun, kalau jumlah

motor servo yang dilibatkan lebih dari 2 atau mempunyai torsi yang besar, tegangan eksternal diperlukan .

Gambar 2.8 Motor Servo Tower Pro SG90

2.3.8 Sensor RTC ( Real Time Clock )

RTC atau biasa disebut dengan Real Time Clock merupakan jam elektronik berupa chip yang dapat menghitung waktu mulai

dari detik hingga tahun dengan sangat akurat dan dapat menyimpan data waktu tersebut secara real time. Karena jam tersebut bekerja secara

real time, maka setelah proses hitung waktu dilakukan output datanya langsung disimpan atau dikirim ke device lain melalui sistem antar-

muka. Fungsi dari komponen RTC sebagai berikut :

1. Pin Vcc berfungsi sebagai sumber energi listrik utama.

2. Pin GND berfungsi sebagai jalur ground pada RTC.

3. SCL berfungsi sebagai saluran clock untuk komunikasi data antar Mikrocontroller dengan RTC.

4. SDA berfungsi sebagai saluran data untuk komunikasi data antar Mikrokontroller dengan RTC.

5. X1 dan X2 berfungsi untuk saluran clock yang bersumber dari crustal external.

6. Vbat berfungsi sebagai salgai saluran energi listrik dari baterai external.
26

Gambar 2.9 Sensor RTC ( Real Time Clock )

2.3.9. Software Arduino IDE

Menurut Sulaiman (2012:1) “arduino diciptakan untuk para pemua bahkan yang tidak memilki basic bahasa pemograman sama

sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library”. Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan

untuk menulis program kedalam Arduino. Proccessing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Sottware Arduino ini

dapat di-install diberbagai Operating System (OS) diantaranya LINUX, Mac OS dan Windows. Sofware Arduino IDE terdiri dari tiga bagian:

1. Editor Program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

2. Complier, berfungsi untuk komplikasi sketch tanpa unggah ke board, bisa dipakai untuk pengecekan kesalahan kode sintaks

sketch. Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner.

3. Uploader, berfungsi untuk mengunggah hasil kompilasi sketch ke board target. Pesan error akan terlihat jika board belum ter-

pasang atau alamat port COM belum terkonfigurasi dengan benar. Sebuah mobil yang memuat kode biner dari komputer ke

dalam memori didalam papan arduino.


27

Gambar 2.10 Tampilan Sofware Arduino IDE

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “Logos” yang

artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi artinya adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk

mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai

menyusun laporannya.Sehingga pengertian metode penelitian adalah gambaran rancangan sebuah penelitian yang meliputi aturan, prosedur,

urutan, langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu yang diperlukan, sumber data sebagai acuan, maupun cara / teknik yang dipakai dalam

memperoleh data dan analisis data.

Dalam rangka menyelesaikan pembuatan rancang bangun alat pemantau sistem kekeruhan air dan pemberi pakan ikan otomatis

ini penulis telah melakukan penelitian berdasarkan metode yang dijalankan secara bertahap dan terencana. Metode penulisan dan penyusunan

skripsi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif merupakan suatu studi penelitian yang mengambil latar belakang alamiah yang memperlihatkan bermacam-

macam fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami sesuatu
28

fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan

fenomena yang diteliti.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui simulasi sistem pemantau kekeruhan air

dan pemberian pakan ikan otomatis berbasis arduino. Berdasarkan tujuan tersebut maka pendekatan kualitatif dianggap sesuai untuk men-

jawab permasalahan pada penelitian ini.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk

keperluan penelitian. Maka mustahil peneliti dapat menghasilkan temuan, apabila tidak memperoleh data.

Menurut Riduan (2010:51) pengertian dari tekik pengumpulan data adalah: “ Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara –

cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data Literatur, yaitu mencari informasi tentang teori-teori yang

berhubungan dengan penelitian dari sumber seperti buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya melakukan pencari

jurnal ataupun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan rancang bangun alat pemantau sistem kekeruhan air dan pemberi pakan ikan

otomatis atau automatic fish feeder.

3.3. Metode Analisis Data

Pada fase ini penulis mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan ke -

butuhan perangkat lunak.

Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam rancang bangun alat pemantau sistem kekeruhan air dan pemberi

pakan ikan otomatis berbasis arduino sebagai berikut:

3.3.1.Kebutuhan Perangkat Keras

Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras


29

No. Komponen Standar Spesifikasi

- Prosesor Inter Core i7-8750H


1 Laptop Asus
- RAM 16 GB

- 64-bit Operasional Sistem

- Digital I/O Pin 14 pin

- Prosesor Atmega 328p


2 Arduino Uno
- PWN digital 6 Pi Analog 6 Pin

- Clock Speed 16 MHz

- 100.000,-

3 Sensor GE Turbidity
-

- Voltage 4.8 V – 6.0 V

- Speed 0.12 sec / 60 degree


4 Servo SG90
- Output 1.6 kg / cm 4.8 V

- 37.000,- / satuan

- DC 5V

- Pin SDA dan SCL


5 LCD I2C
- Dimensi 40 mm x 18 mm

- 55.000,-

6 Adaptor ( Power Suply )


- 65.000,-

7 RTC ( Real Time Clock )


-

-
8 Bread Board

3.3.2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Tabel 3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

No Aplikasi / OS Standar Spesifikasi


30

1 Sistem Operasi Windows 8.1 Enterprise

2 Arduino IDE Versi 1.8.1

3 Fritzing -

3.4. Metode Perancangan

3.4.1. Rancangan Diagram Blok

Rancangan ini umumnya menggunakan diagram blok, cara kerja alat ini yang mana alat tersebut akan berfungsi berdasarkan hasil

sensor GE Turbidity dan RTC kemudian hasil data tersebut di proses oleh arduino untuk diteruskan ke LCD dan servo untuk mengetahui jad -

wal pemberian pakan ikan adapun untuk memenuhi tingkat kekeruhan air ditampilkan pada LCD.

Adapun rancangan diagram blok rancang bangun sistem pemantau kekeruhan air dan alat pemberi pakan ikan otomatis berbasis

arduino adalah sebagai berikut :

Adaptor

LCD Display

Sensor GE

Turbidity

Gambar 3.1 Diagram Blok


Arduino Uno

3.4.2. Rancangan Skema Alat

RTC Sistem Motor Servo


Berikut ini adalah skematik diagram untuk rancang bangun alat system pemantau kekeruhan air dan pemberi pakan ikan otomatis

:
31

Gambar 3.2 Skema Alat Pemantau Sistem Kekeruhan Air

Penjelasan tantang gambar 3.2 adalah sebagai berikut :

1. Nomor 1 adalah LCD berfungsi untuk menampilkan nilai hasil pengukuran kekeruhan air.

2. Nomor 2 adalah arduino uno

3. Nomor 3 adalah sensor GE Turbidity yang mengukur tingkat kekeruhan air.

Gambar 3.3 Skema Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis

Penjelasan tentang Gambar 3.3 adalah sebagai berikut :

1. Nomor 1 adalah arduino uno

2. Nomor 2 adalah LCD


32

3. Nomor 3 adalah Motor Servo yang berfungsi sebagai penggerak katup pakan ikan

4. Nomor 4 adalah RTC yang berfungsi untuk mengatur jam pada arduino

3.4.3. Perancangan Mekanik

Berikut ini adalah skematik diagram untuk rancang bangun alat system pemantau kekeruhan air dan pemberi pakan ikan otomatis

Gambar 3.4 Skema Mekanik

Penjelasan tentang gambar 3.3 adalah sebagai berikut :

a. Nomor 1 pada gambar 3.3 merupakan wadah pakan

b. Nomor 2 merupakan gambar katup dimana diletakkan motor servo yang berfungsi membuka dan menutup katup wadah pakan.

c. Nomor 3 merupakan penopang wadah pakan.


33

3.4.4. Flowchart Perangkat Yang Akan Dirancang

Gam

G
34

Gambar 3.5 Flowchart Sistem Pemantau Kekeruhan Air

Penjelasan tentang gambar 3.5 adalah sebagai berikut :


35

Hal yang pertama dilakukan adalah mulai menghubungkan port arduino ke computer, setelah port terbaca dan terhubung lalu sensor akan

mulai mendeteksi tingkat kekeruhan air, jika nilai air antara 0 – 75 NTU maka data yang dikirimkan ke arduino dan ditampilkan di lcd adalah

air jernih, jika nilai air antara 76 – 157 NTU maka data yang dikirimkan ke arduino dan ditampilkan di lcd adalah air sedikit keruh dan servo

akan bergerak membuka katup obat penjernih air, dan jika nilai air melebihi 157 NTU maka data yang dikirimkan ke arduino dan ditampilkan

di lcd adalah air sangat keruh dan servo akan bergerak untuk membuka katup obat penjernih air.
36

Gambar 3.6 Flowchart Pemberi Pakan Ikan Otomatis


37

Penjelasan tentang gambar 3.6 adalah sebagai berikut :

Hal yang pertama dilakukan adalah mulai menghubungkan port arduino kekomputer, setelah port terhubung RTC dan LCD akan menyala,

RTC akan jam saat ini dan mengatur penjadwalan pemberian pakan dan LCD akan menampilkan jam saat ini. Waktu yang terjadwal di RTC

adalah jam 07:00 dan 17:00, saat waktu sudah menunjukkan jam 07:00 maka servo pakan akan otomatis terbuka, dan pada saat waktu sudah

menujukkan jam 17:00 maka servo pakan akan otomatis terbuka lagi. Pemberian pakan sebanyak 12 gram / setiap jadwal pakan.

3.5. Metode Testing

Pada penelitian ini metode testing yang digunakan adalah black box testing. Metode ini merupakan tahap pengujian yang

berfokus pada persyaratan fungsional perangkat keras dan perangkat lunak. Pada pengujian black box ini, cara pengujian dilakukan dengan

cara menjalankan atau mengeksekusi alat. Kemudian mengamati apakah hasil alat yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan rancangan yang

di inginkan.

3.6. Alur Penelitian

Penelitian “Rancang Bangun Alat Sistem Pemantau Kekeruhan Air dan Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Arduino” dilak-

sanakan dengan beberapa tahapan prosedur. Berikut ini alur penelitian tersebut.
38

Gambar 3.7 Alur Penelitian


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian Hasil Penelitian dan Pembahasan merupakan bagian yang paling penting dari Skripsi karena memuat semua temuan

ilmiah yang diperoleh sebagai data hasil penelitian. Bagian ini diharapkan dapat memberi penjelasan ilmiah yang secara logis dapat

menerangkan alasan diperolehnya hasil penelitian tersebut. Pembahasan hasil implementasi, pembahasan tentang kelebihan dan kelemahan

sistem dijelaskan secara jelas, lengkap, terinci, terpadu, sistematis, serta berkesinambungan. Uraian pada bagian ini dikaitkan dengan

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian yang ditetapkan pada Bab I.

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah standart tingkat kejernihan air dan kebutuhan pakan untuk ikan tambak. Dengan

memperhatikan tingkat kejernihan air dan jadwal pemberian pakan secara teratur. Dengan menggunakan arduino serta sensor GE turbidity

untuk mengukur tingkat kejernihan air, dan RTC serta Servo untuk memberi pakan secara otomatis, jadi kejernihan air dan pakan ikan akan

selalu terjaga.

4.2. Rangkaian Perangkat Keras

Rangkaian dari perangkat keras adalah sebagai berikut :

4.2.1. Rangkaian Arduino

Rangkaian ini menggunakan arduino uno sebagai pengendali utama dalam mengolah data perintah yang di terima dari sensor GE

Turbidity untuk menampilkan nilai kekeruhan air, dan mengolah data perintah dari RTC untuk menggerakkan servo. Terdapat 2 rangkaian

arduino dalam project ini, rangkaian arduino pertama yang terhubung dengan sensor GE turbidity dan LCD, dan rangkaian arduino kedua

yang terhubung dengan LCD, Servo, dan RTC. Dapat dilihat bahwa digital I/O pin dan analog pin serta power supply digunakan dalakm

rangkaian ini. Untuk power GND dan 5V terhubung ke breadboard, agar power GND dan 5V dapat digunakan untuk rangkaian lainnya.

Untuk rangkaian arduino ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

32
33

Gambar 4.1 Rangkain Arduino 1 ( Sensor Kekeruhan Air )

Gambar 4.2 Rangkaian Arduino 2 ( Pemberi Pakan Otomatis )


4.2.2. Rangkaian Sensor GE Turbidity

GE Turbidity digunakan sebagai sensor yang membaca kekeruhan air. Pada rangkaian ini dapat dilihat bahwa pin yang

digunakan pada sensor GE Turbidity adalah pin VCC, pin GND, dan pin OUT. Pin VCC terhubung dengan pin 5V pada breadboard, pin GND

terhubung dengan pin GND pada breadboard, dan yang terakhir pin OUT terhubung dengan pin analog A0 pada breadboard.
34

Gambar 4.3 Rangkaian Sensor GE Turbidity

4.2.3. Rangkaian I2C dan LCD

Module I2C digunakan untuk menghemat kabel jumper yang digunakan, dan juga untuk merapikan rangkaian kabel pada LCD.

Pin yang digunakan pada I2C sendiri adalah GND, VCC, SCL, dan SDA. Pin GND terhubung dengan – pada breadboard, VCC terhubung

dengan + pada breadboard, SDA terhubung dengan pin analog A4, dan SCL terhubung dengan pin analog A5.

Gambar 4.4 Rangkaian I2C dan LCD

4.2.4. Rangkaian RTC

Module RTC digunakan untuk menghitung waktu secara real time, dan juga digunakan untuk mengatur waktu pemberian pakan

ikan. Pin yang digunakan pada RTC adalah GND, VCC, SCL, dan SDA. Pin GND terhubung dengan – pada breadboard, VCC terhubung

dengan + pada breadboard, SDA terhubung dengan pin analog A4, dan SCL terhubung dengan pin analog A5.
35

Gambar 4.5 Rangkaian RTC

4.2.5. Rangkaian Servo

Didalam motor servo terdapat pengontrol yang menerapkan prinsip close loop (sistem umpan balik). Motor servo biasanya

memiliki 3 buah kabel berwarna hitam/cokelat, merah dan oranye/kuning.

Kabel berwarna merah adalah kabel power, besarnya tegangan tergantung dari tipe motor servo yang dapat ditemukan pada datasheet motor

servo, namun biasanya berkisar antara (5V-9V). Kabel berwarna hitam/cokelat adalah kabel ground. Kabel berwarna oranye/kuning adalah

kabel pulsa/data

Gambar 4.6 Rangkaian Servo

4.3. Implementasi Arduino Uno


Arduino uno merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruhan alat yang didalamnya telah terprogram untuk menjalankan

fungsi alat yang dibuat. Implementasi yang dilakukan menghubungkan alat lainnya pada bagian masing – masing pin menggunakan kabel

jumper. Adapun pin dari arduino uno yang diterapkan dengan komponen lainnya terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Implementasi Pin Arduino pada sistem kekeruhan air


36

PIN Fungsi

A0 Output sensor GE Turbidity

A4 Jalur masuk SDA I2C

A5 Jalur masuk SCL I2C

GND Jalur masuk Ground

5V Jalur masuk daya 5V

Tabel 4.2 Implementasi Pin Arduino pada pemberi pakan otomatis

PIN Fungsi

3 Output data servo

A4 Jalur masuk SDA I2C dan RTC

A5 Jalur masuk SCL I2C dan RTC

GND Jalur masuk Ground

VCC Jalur masuk daya 5V

4.4.Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem perangkat keras dan perangkat lunak untuk menentukan apakah

sistem tersebut cocok dan berfungsi sesuai dengan yang diinginkan peneliti. Pengujian dilakukan dengan melakukan percobaan untuk melihat

kemungkinan kesalahan yang terjadi dari setiap proses.

Adapun pengujian sistem yang dilakukan adalah Black Box. Pengujian Black Box yaitu menguji perangkat dari segi spesifikasi

fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi dan keluaran sudah

berjalan sesuai dengan keinginan.

Dalam melakukan pengujian, tahapan – tahapan yang dilakukan pertama kali adalah melakukan pengujian terhadap perangkat –

perangkat inputan yaitu pengujian terhadap sensor yang digunakan yaitu sensor GE Turbidity, kemudian melakukan pengujian secara

keseluruhan.

Adapun tahapan dalam melakukan pengujian penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mulai
Sensor GE Turbidity

LCD

Pengujian Keseluruhan

Selesai
37

Gambar 4.7 Langkah Pengujian Sistem Kekeruhan Air

Penjelasan tentang gambar 4.7 adalah sebagai berikut :

Yang pertama dilakukan adalah menyambungkan alat ke catu daya ( adaptor / baterai ) lalu sensor turbidity akan bekerja membaca kadar

kekeruhan air lalu menampilkannya di lcd, dan alat akan melakukan pengujian secara keseluruhan dan selesai.

Mulai

RTC

LCD

Gambar 4.8 Langkah Pengujian Pakan Ikan Otomatis

Penjelasan tentang gambar 4.8 adalah sebagai berikut : Servo

Pertama menyambungkan arduino ke adaptor / baterai, lalu RTC dan LCD serta servo akan menyala, RTC akan mengatur waktu dan

Mulai
memapilkannya di lcd, saat waktu sudah sesuai dengan jadwal pakan maka servo akan bergerak secara otomatis bergerak untuk menurunkan

pakan ikan.
40

4.4.1. Pengujian Sensor Turbidity

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sistem atau prinsip kerja dari sensor GE Turbidity. Pengujian ini nantinya akan

digunakan dalam penetapan kondisi awal yang berkaitan dengan kekeruhan air. Pengujian sensor GE Turbidity dilakukan dengan menaruh

sensor kedalam dua wadah gelas berisi air dan kopi. Selanjutnya sensor dihubungkan dengan pengendalian arduino dan hasilnya ditampilkan

melalui layar lcd.

4.4.1.1. Pengujian dengan Air Jernih

Pengujian dilakukan dengan meletakkan sensor turbidity kedalam wadah air jernih. Hasil pengujian menunjukkan nilai -49 NTU

dengan keterangan air jernih. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.9 Pembacaan Nilai Air Jernih Lewat Arduino

4.4.1.2. Pengujian Dengan Air Kopi

Pengujian kedua dilakukan dengan meletakkan sensor turbidity kedalam wadah yang berisi air kopi. Hasil pengujian

menunjukkan nilai 86 NTU dengan keterangan keruh. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
41

Gambar 4.10 Pembacaan Air Keruh Lewat arduino

Adapun hasil pengujian dari pengukuran kekeruhan air dapat dilihat p;ada table berikut :

Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Pengukuran kekeruhan air

Pengujian Kondisi Air Nilai NTU Keterangan

I Air Minum 40 Jernih

II Air Kopi 86 Keruh


42

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari penelitian ini yaitu

merancang sebuah alat yang dapat menjadwal pemberian pakan ikan secara terjadwal dan juga dapat memantau kualitas air di kolam dengan

menggunakan arduino uno. Sehingga diharapkan nantinya dapat memberikan kemudahan kepada pembudidaya ikan air tawar. Pemberi pakan

otomatis ini menggunakan Arduino uno sebagai pemrograman, Servo sebagai alat mekanik penggerak katup tempat pakan, dan RTC sebagai

penentu jadwal pakan. Dan untuk pemantau kekeruhan air menggunakan arduino uno sebagai pemrograman, Sensor GE Turbidity sebagai

sensor pembaca nilai kekeruhan air dan LCD sebagai penampil nilai hasil pengukuran kekeruhan air.

Adapun hasil pengujian sistem secara black box, yang hasilnya alat dapat melakukan pengukuran nilai kekeruhan air dan

pemberian pakan secara tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan.

5.2. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis agar nantinya alat ini bisa menjadi acuan untuk penelitian berikutnya yaitu :

1. Sensor GE Turbidity yang digunakan dalam penelitian ini kurang akurat, sehingga hasil pengukuran belum stabil, disarankan

untuk pengembangan selanjutnya untuk menggunakan sensor yang lebih akurat.

2. Katup tabung tempat pakan hanya diperuntukan untuk pakan ikan berukuran kecil, jika ingin menggunakan pakan ikan berukuran

besar sebaiknya gunakan katup tabung yang sesuai.

3. Pada alat ini arduino yang digunakan adalah arduino uno jadi harus menggunakan 2 arduino, jika ingin lebih efisien disarankan

sebaiknya menggunakan arduino mega.


43

DAFTAR PUSTAKA

Hutagaol, C. A., 2017, Mendeteksi Kekeruhan Air Menggunakan Turbidity Sensor Berbasis Arduino ATMega328 Berdasarkan Prinsip Ham-

buran Cahaya, Naskah Publikasi Tugas Akhir Universitas Sumatera Utara

Languju, M.Z, 2018, Mengendalikan & Memantau PH ( Potential Hidrogen ) Air Dalam Pengembangbiakan Ikan Air Tawar Dengan Meng-

gunakan Arduino, Skripsi STMIK Balikpapan

Muhammad, S.; Muid, A.; Triyanto, D., 2016, Rancang Bangun Sistem Pemberi Pakan Ikan dan Pengukur PH Air Pada Keramba Berbasis

Website, Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Vol. 4 No.22

Prijatna, D.; Handarto, Andreas, Y., 2018, Design of Automatic Fish Feeder, Jurnal Teknotan Universitas Padjadjaran Bandung.

Saragih, A.R., 2016, Rancang Bangun Perangkat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Pada Kolam Pembenihan Ikan Berbasis Arduino, Jurnal

Teknik Elektro Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang.

Wahyuni, S.; Muddaris; Askar A.; Ayusnin S. R.; Zain S. G., 2018 PAPAKINOTO ( Penebar Pakan Ikan Otomatis ), Jurnal Pendidikan

Teknologi Pertanian Vol. 4

Waluyo Agus, 2018, Pemberi Pakan Ikan Otomatis Menggunakan ESP8266 Berbasis Internet Of Things, Naskah Publikasi Tugas Akhir Uni-

versitas Teknologi Yogyakarta.

Weku, H. S.; Poekoel, E. V. C.; Robot, R. F., 2015, Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Mikrokontroler, Jurnal

Teknik Elektro dan Komputer Vol. 5 No. 7

Anda mungkin juga menyukai