Abstrak
Setiap kegiatan maupun pekerjaan pasti memiliki resiko kecelakaan kerja. Kecelakaan tersebut
dipengaruhi beberapa faktor seperti keadaan yang tidak aman, tindakan pekerja yang tidak
aman, maupun kondisi fisik pekerja. Keselamatan para pekerja menjadi tanggung jawab
Perusahaan. Penanggulangan terhadapat resiko terjadinya kecelakaan perlu di tanggulangi dan mejadi
perhatian perusahaan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam persoalan tersebut adalah Job
safety analisis (JSA), yaitu teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan
pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak
dilakukan. Job safety analisis (JSA) tidak hanya membantu mencegah pekerja dari kecelakaan kerja,
tetapi juga melindungi peralatan kerja dari kerusakan. Job safety analisis (JSA) adalah teknik
manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya
yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan.
Kata Kunci: Resiko Kecelakaan, Identifikasi Dan Pengendalian Bahaya, Job safety analisis (JSA)
I. PENDAHULUAN
manajemen risiko. Kegiatan ini melibatkan Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa
proses menganalisis setiap tugas dasar Tenggara Barat, Indonesia.
pekerjaan untuk mengidentifikasi potensi Berikut merupakan metode–metode yang
bahaya kemudian menentukan cara paling digunakan penulis dalam melakukan
aman untuk melakukan pekerjaan. Adapun penelitian antara lain:
sumber-sumber penyebab risiko dibagi a. Metode Penelitian Kepustakaan (Library
menjadi 4 yaitu : Research)
1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal b. Observasi
dari dalam perusahaan itu sendiri. Observasi merupakan kegiatan yang
2. RisikoEksternal,yaitu risiko yang berasal dilakukan dengan tujuan mengumpulkan
dari luar perusahaan atau lingkungan data dari narasumber sebagai dasar dari
luar perusahaan. analisa–analisa yang akan dilakukan.
3. Risiko Keuangan, adalah risiko Obeservasi yang dilakukan pada kegiatan
yang disebabkan oleh faktor-faktor praktek kerja ini adalah mengamati beberapa
ekonomi dan keuangan, seperti perubahan kegiatan yang dilakukan pada departemen
harga, tingkat bunga, dan mata uang. warehouse. Dari pengamatan didapatkan data
4. Risiko Operasional, adalah semua risiko mengenai urutan pekerjaan yang dilakukan
yang tidak termasuk risiko keuangan. dalam melakukan aktivitas.
Risiko operasional disebabkan oleh c. Wawancara
faktor-faktor manusia, alam, dan teknologi. Wawancara atau yang biasa disebut
interview adalah kegiatan yang dilakukan
Job safety analisis (JSA) adalah sebuah alat dengan tujuan mendapatkan infoemasi lebih
penting yang membantu pekerja dalam yang biasanya tidak tercatat.
melakukan pekerjaan secara aman dan Adapaun jenis dan sumber data yang
efisien. JSA tidak hanya membantu digunakan dalam penelitian ini meliputi data
mencegah pekerja dari kecelakaan kerja, tetapi primer dan data sekunder, baik berupa
juga melindungi peralatan kerja dari kualitatif maupun kuantitatif. Berikut ini
kerusakan. JSA adalah teknik manajemen sumber data tersebut yaitu:
keselamatan yang berfokus pada identifikasi a. Data Primer
bahaya dan pengendalian bahaya yang Data primer diperoleh dari pengambilan
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan data lapangan mengenai urutan kegiatan
atau tugas yang hendak dilakukan. Menurut dan potensi bahaya yang didapat saat
OSHA 3071 revisi tahun 2002, JSA adalah melakukan pekerjaan tertentu
Sebuah analisis bahaya pekerjaan adalah b. Data Sekunder
teknik yang berfokus padatugas pekerjaan Data sekunder diperoleh berupa data
sebagai cara untuk mengidentifikasi bahaya historis mengenai kecelakaan kerja serta
sebelum terjadi sebuah incident atau hasil dari job safety analysis yang telah
kecelakaan kerja. Berfokus pada hubungan dimiliki perusahaan.
antara pekerja, tugas, alat , dan lingkungan
kerja. Idealnya, setelah dilakukan identifikasi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
bahaya yang tidak terkendali, tentunya akan
diambil tindakan atau langkah-langkah untuk Dari penelitian yang telah dilakukan maka
menghilangkan atau mengurangi mereka ke dapat dihasilkan data sebagai berikut.
tingkat risiko yang dapat diterima pekerja.
a. Hasil pengamatan, yang dilakukan peneliti
II. METODE di warehouse khususnya departemen Central
reciving distribution, peneliti dapat
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Amman menyimpulakan ada beberapa proses yang
Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) pada memiliki risiko kecelakaan kerja. Berikut
tanggal 21 Januari sampai dengan 21 Maret adalah tabel yang berisikan nama-nama
2019, bertempat di Departemen Warehouse / pekerjaan beserta, uraian pekerjaan dan resiko
Supply Chain Management PT Amman pekerjaan serta consequences dari pekerjaan
Mineral Nusa Tenggara. yang terletak di tersebut .
23
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
Mengangkat objek yang Forklift tidak seimbang dan Cedera berat dan
akan dipindahkan terbalik kerusakan
24
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
b. Penilaian risiko dilakukan untuk melihat tingkatan risiko yang dihasilkan dari setiap
urutan pekerjaan (sub task). Untuk mengetahui kategori risiko, diperlukan identifikasi
besarnya nilai likelihood dan nilai consequence yang mungkin terjadi.
Likelihood ( L ) : Kemungkinan munculnya sebuah peristiwa.
Consequence ( C ) : Dampak ditimbulkan oleh peristiwa tersebut.
Risk ( R) : Risiko
25
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
LIKELIHOOD
DESCRIPTION SKALA
No CRITERIA
KUALITATIF KUANTITATIF Jika terjadi kecelakaan
Dapat dipikirkan tetapi tidak hanya Kurang dari 1 kali < 1 kali/ 10 Tahun, Maka
1 Jarang terjadi
saat keadaan yang ekstrim per 10 Tahun sekalanya terdapat pada angka 1
Kemungkinan Belum terjadi tetapi bisa muncul / Terjadi 1 kali per 10 1 kali/ 10 Tahun, Maka sekalanya
2
kecil terjadi padasuatu waktu tahun terdapat pada angka 2
Seharusnya terjadi dan mungkin 1 kali per 5 tahun 1-5 kali/ 5 Tahun, Maka
3 Mungkin telah terjadi / muncul disini atau di sampai 1 kali per sekalanya terdapat pada angka 3
tempat lain tahun
Dapat terjadi dengan mudah, Lebih dari 1 kali per >1 kali/ 1 tahun, Maka sekalanya
Kemungkinan
4 mungkin muncul dalam keadaan tahun hingga 1 kali terdapat pada angka 4
besar
yang paling banyak terjadi perbulan
Sering terjadi, diharapkan muncul Lebih dari 1 kali 1 kali/ 1 bulan, Maka sekalanya
5 Hampir pasti dalam keadaan yang paling banyak perbulan terdapat pada angka 5
terjadi
Sumber: Jurnal Prosiding SNTI dan SATELITE 2017
26
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
Hasil penelitian Consequences pada perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Consequences
CONSEQUENCES
Tingkat resiko yang kemungkinan akan terjadi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Tingkat resiko
27
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
28
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
29
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
c. Dasil hasil tersebut, peneliti membuat upaya-upaya yang dapat dilkukan untuk mengurangi risiko
kecelakaan kerja.Pemberian upaya – upaya pengendalian ditujukan untuk mengurangi tingkatan
dari risiko yang ada sebelumnya. Upaya – upaya tersebut dapat mengurangi nilai dari nilai
likelihood maupun dapat juga mengurangi consequence yang mungkin terjadi. Upaya-upaya tersebut
dapat dilihat pada table berikut :
30
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
31
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
32
JITSA Volume 1 (1) Februari 2020
Jurnal Industri & Teknologi Samawa Halaman 22–33
Email: jurnal.jitsa@uts.ac.id
V. DAFTAR PUSTAKA
https://ipqi.org/pengertian-warehouse/. Diakses
pada tanggal 13 Maret 2019.
33