Anda di halaman 1dari 4

KONSELING AKSEPTOR BARU

No. Dokumen : SOP/UKP/KIA-KB.3


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 05 Januari 2022
Halaman : 1/4
UOBF Kesehatan Dr Noer.Izza Kusumawardani
Puskesmas Kraton NIP. 19730712 200212 2 008

1. Pengertian
Akseptor keluarga berencana yang datang pertama kali ke Puskesmas

2. Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan konseling peserta KB baru untuk
pemilihan alat kontrasepsi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kraton Nomor 800/ /


424.072.26/2022 Tentang Jenis – Jenis Pelayanan dan Indikator Kinerja
Puskesmas

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

1 dari 4
5. Alat dan Bahan
ALAT:

1. ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan)


2. Alat Peraga Keluarga Berencana
BAHAN:
1. Macam-macam kontrasepsi keluarga berencana
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan konseling dengan menggunakan lembar balik
ABPK
2. Petugas menuliskan nomor kode klinik KB dan nomor seri kartu
3. Petugas menuliskan identitas peserta
4. Petugas melakukan anamnesa :
Haid terakhir, jumlah GPA, menyusui / tidak, riwayat penyakit
sebelumnya (sakit kuning, perdarahan pervaginam tanpa sebab pasti,
keputihan yang lama, tumor payudara, rahim dan indung telur)
5. Petugas melakukan pemeriksaan :
1) Keadaan Umum (baik, sedang, kurang)
2) Tekanan darah
3) Berat badan
6. Pemeriksaan dalam (tanda-tanda radang, tumor / keganasan
ginekologi) khususnya bagi calon aseptor IUD/ MOW
7. Pemeriksaan tambahan: tanda-tanda Diabetes, kelainan pembekuan
darah, radang orchitis/ epididymitis, tumor/ keganasan ginekologi
8. Alat kontrasepsi yang boleh dipergunakan (IUD, MOW, MOP, Kondom,
Implant, Suntikan, Pil)
9. Bidan menulis tanggal dilayani, tanggal dipesan kembali, dan tanggal
dicabut (untuk Implant dan IUD)
10. Bidan mengisi kartu kunjungan ulang tentang tekanan darah, berat
badan, efek samping, komplikasi dan kegagalan kontrasepsi
11. Peserta menandatangani informed consent pilihan alat kontrasepsi
secara sukarela

12. Dokter / Bidan menandatangani status peserta KB dan menuliskan


kiriman ke RS / Klinik yang lebih lengkap bila pasien dirujuk

13. Bidan memberikan kartu peserta KB ke pasien

2 dari 4
7. Diagram Alir
Memberi konseling

Menulis kode klinik KB dan no seri

Menulis identitas

Anamneses

Pemeriksaan umum

Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan tambahan

Menentukan alkon yang dipergunakan

Menulis tanggal pemasangan,tanggal


pemesanan dan tanggal pelepasan

Mengisi kunjungan ulang tentang BB, TD,


efeksamping

Mendatangani informed consent

Petugas memberi rujukan jika diperlukan

3 dari 4
8. Unit Terkait 1. Poli KIA-KB
2. Poli Umum
3. UGD
9. Dokumen terkait 1. Regester KB
10.Rekaman historis
perubahan
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal berlaku

4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai