Anda di halaman 1dari 7

Nama : Anak Agung Prasma Indra Mahendra

NIM : 19101311

Kelas : W

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Intensitas Aset Tetap, Kompensasi Rugi


Fiskal dan Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance

Vol dan Hal : Vol. 8 No.1 dan Hal. 85-109

Tahun : 1 Februari 2017

Penulis : Novi Sundari dan Vita Aprilia

Reviewer : Anak Agung Prasma Indra Mahendra

Tanggal : 24 Juni 2020

A. Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara dari sektor internal. Pajak
yang telah ditarik dari masyarakat selanjutnya akan digunakan untuk melengkapi sarana
dan prasarana umum untuk kepentingan masyarakat umum. Terdapat undang-undang
yang telah dibentuk oleh pemerintah mengenai perpajakan agar terdapat aturan yang akan
menjadi pedoman. Hal ini untuk menghindari penarikan pajak yang salah dipergunakan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Bagi perusahaan biaya untuk membayar
pajak akan mengurangi pendapatan atau laba bersih perusahaan dank arena itu
perusahaan menggunakan system manajemen pajak agar biaya pajak yang dibayarkan
dapat ditekan atau bisa juga terhindar dari wajib pembayaran pajak. Dengan
diterbitkannya peraturan mengenai self assessment oleh pemerintah maka tax planning
yang merupakan cara yang legal secara hukum untuk meminimalisir biaya pembayaran
pajak dapat dilakukan.
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh konservatisme akuntansi, intensitas aset tetap,
kompensasi rugi fiskal dan corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan
manajerial dan kualitas audit terhadap tax avoidance.

C. Subjek Penelitian
Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang konsisten masuk di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama 3 periode amatan yaitu tahun 2013-2015 yang diperoleh dari
website resmi BEI.

D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini
memperoleh data dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan dan
melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Sugiyono, 2014). Sumber data
penelitian diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari data yang diperoleh, kemudian akan
diolah dengan Microsoft excel dan softwere SPSS. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui perantara, seperti orang lain atau dokumen (Sugiyono,
2014). Sumber data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan tahunan
(annual report) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dalam periode penelitian tahun 3013 s.d. 2015 dan data kualitatif berupa data
kepemilikan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Director Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan- perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk
periode waktu 2013 s.d. 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling yaitu penentuan sampel atas dasar
kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu.

E. Hipotesis Penelitian :
1) H1: Konservatisme Akuntansi berpengaruh positif terhadap tax avoidance
2) H2: Intensitas aset tetap berpengaruh positif terhadap tax avoidance
3) H3: Kompensasi rugi fiskal berpengaruh positif terhadap tax avoidance
4) H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap tax avoidance
5) H5: Kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap tax avoidance

F. Hasil Penelitian :
1) Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif pada tabel 1 diatas diketahui bahwa jumlah observasi (N)
sebanyak 86. Nilai minimum menunjukan nilai terendah untuk setiap variabel yang
mengindikasi besarnya kemungkinan terjadi penghindaran pajak, sedangkan nilai
maksimum merupakan nilai tertinggi yang mengindikasi semakin kecil terjadinya
penghindaran pajak. Nilai mean merupakan rata-rata dari setiap variabel yang
menunjukan tingginya kemungkinan terjadinya penghindaran pajak.
Variabel tax avoidance mempunyai nilai tertinggi sebesar 0.4 yang dimiliki oleh
PT Indo Acidatama Tbk sedangkan nilai terendah sebesar 0.1 dimiliki oleh PT Mandom
Indonesia Tbk. Nilai rata-rata tax avoidance sebesar 0.246 dengan standar deviasi sebesar
0.0593 artinya standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan
sebaran data untuk variabel tax avoidance cenderung ke rata-rata yang berarti
menunjukan perusahaan sampel melakukan penghindaran pajak yang tidak jauh berbeda
atau hampir sama. Variabel konservatisme akuntansi mempunyai nilai tertinggi sebesar
0.1 yang dimiliki oleh PT Pelangi Indah Canindo Tbk sedangkan nilai terendah -0.3
dimiliki oleh PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. Nilai rata-rata konservatisme akuntansi
sebesar -0.045 dengan standar deviasi sebesar 0.0638 artinya standar deviasi lebih tinggi
dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan sebaran data variabel konservatisme akuntansi
cenderung dibawah rata-rata yang berarti perusahaan sampel melakukan penerapan
akuntansi konservatif yang relatif sedikit. Intensitas aset tetap merupakan rasio
kepemilikan aset tetap suatu perusahaan. intensitas aset tetap mempunyai nilai tertinggi
sebesar 0.660 yang dimiliki oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk sedangkan nilai
terendah 0.045 dimiliki oleh PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. Nilai rata-rata intensitas
aset tetap sebesar 0.31268 dengan standar deviasi sebesar 0.144927 artinya standar
deviasi lebih rendah dari nilai ratarata. Hal ini menunjukkan sebaran data untuk variabel
intensitas aset tetap cenderung ke rata-rata yang berarti menunjukan perusahaan sampel
melakukan investasi terhadap aset tetap yang tidak jauh berbeda atau hampir sama.
Variabel kompensasi rugi fiskal mempunyai nilai tertinggi sebesar 1 dan nilai terendah 0
dengan nilai rata-rata sebesar 0.21 dan standar deviasi 0.409 artinya standar deviasi lebih
tinggi dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan sebaran data untuk variabel kompensasi
rugi fiskal cenderung dibawah rata-rata yang menunjukan kompensasi rugi fiskal oleh
perusahaan sampel relatif sedikit. Variabel kepemilikan manajerial mempunyai nilai
tertinggi sebesar 0.256 yang dimiliki PT Lionmesh Prima Tbk sedangkan nilai terendah
0.000 dimiliki oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk hal tersebut berarti kepemilikan
saham oleh manajerial PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sangat kecil dibandingkan
dengan total saham seluruhnya. Nilai rata-rata kepemilikan manajerial sebesar 0.05108
dan standar deviasi sebesar 0.073075 artinya standar deviasi lebih tinggi dari nilai rata-
rata. Hal ini menunjukkan sebaran data untuk variabel kepemilikan manajerial cenderung
dibawah rata-rata, yang berarti saham yang dimiliki oleh manajerial pada perusahaan
sampel relatif sedikit.
2) Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui kebenaran hasil prediksi regresi dari pengaruh konservatisme
akuntansi, intensitas aset tetap, kompensasi rugi fiskal dan corporate governance terhadap
tax avoidance dengan melihat nilai koefisien determinasi (R2), statistik F-test dan
statistik T-test dengan significance level 0,05 (α=5%).
3) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel 2 diperoleh nilai Adhusted R2 sebesar 0,153. Hal ini
menunjukkan kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen
sebesar 15.3%. Hal tersebut berarti hanya 15.3% tax avoidance dipengaruhi oleh variabel
konservatisme akuntansi, intensitas aset tetap, kompensasi rugi fiskal dan corporate
governance, sedangkan sisanya 84.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat
dalam model regresi linear ini.
4) Uji Kelayakan Model (F-test)
Berdasarkan table 3 diperoleh nilai F hitung > dari F tabel yaitu 4.078 > 2.48 dan
nilai signifikansi sebesar 0.002 < 0.05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi linier yang disetimasi layak digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel konservatisme akuntansi, intensitas aset tetap,
kompensasi rugi fiskal dan corporate governance yang diproksikan kepemilikan
manajerial dan kualitas audit terhadap tax avoidance.
5) Uji Statistik
a. Konservatisme Akuntansi terhadap Tax Avoidance
Konservatisme akuntansi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio
akrual, semakin besar nilai positif rasio, maka semakin konservatif. Dari hasil
analisis, diketahui koefisien regresi konservatisme akuntansi memiliki nilai positif
pada angka 0.336 dan nilai sig 0.001 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
konservatisme akuntansi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap tax
avoidance. Dengan demikian, pengujian hipotesis pertama (H1) diterima.
b. Pengaruh Intensitas Aset Tetap terhadap Tax Avoidance
Intensitas aset tetap dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio aset tetap
terhadap total aset perusahaan. Semakin tinggi intensitas aset tetap perusahaan maka
semakin besar proporsi aset tetap yang ada di dalam perusahaan dibandingkan dengan
aset lainnya (Darmadi, 2013). Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui
koefisien regresi intensitas aset tetap memiliki nilai positif pada angka 0.069 dan nilai
sig 0.130 > α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas aset tetap tidak
berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Dengan demikian, pengujian
hipotesis kedua (H2) tidak diterima.
c. Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Tax Avoidance
Kompensasi rugi fiskal dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dummy.
Dari hasil analisis diketahui koefisien regresi kompensasi rugi fiskal memiliki nilai
positif pada angka 0.009 dan nilai sig 0.570 > α (0.05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.
Dengan demikian, pengujian hipotesis ketiga (H3) tidak diterima.
d. Pengaruh Kepemelikan Manajerial terhadap Tax Avoidance
Kepemilikan saham oleh manajerial (dewan komisaris dan direksi) dalam penelitian
ini diukur dengan persentase jumlah saham manajerial terhadap total saham. Dari
hasil analisis diketahui koefisien regresi kepemilikan manajerial memiliki nilai positif
pada angka 0.197 dan nilai sig 0.031 > α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap tax
avoidance. Dengan demikian, pengujian hipotesis keempat (H4) diterima.
e. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance
Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dummy dengan cara
melihat kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit perusahaan tersebut yaitu KAP
dibawah lisensi The Big Four. Dari hasil analisis diketahui koefisien regresi kualitas
audit memiliki nilai negatif pada angka -0.016 dan nilai sig 0.279 > α (0,05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tax avoidance. Dengan demikian, pengujian hipotesis kelima (H5) tidak
diterima.

G. Kelebihan
1) Penelitian ini sudah mencantumkan penelitian-penelitian dari pihak lain yang dijadikan
sebagai bahan pembanding sehingga pembaca dapat menemukan kebaruan ataupun
kesamaan hasil dari hipotesis.
2) Penelitian dilengkapi dengan table-tabel yang berisikan hasil perhitungan SPSS sehingga
pembaca lebih mengerti hasil dari perhitungan yang menjadi dasar pengambilan hasil
hipotesis.
3) Penelitian sudah dilengkapi dengan daftar pustaka yang akan berguna bagi pembaca jika
ingin melakukan pengembangan penelitian serupa atau mereplikasi.
4) Dalam penulisan penelitian juga sudah dilengkapi dengan saran dari penulis bagi
pembaca.

H. Kelemahan
1) Penulisan yang tidak rapi dan jarak antara paragraph yang membuat penelitian tidak
manarik untuk dibaca, padahal materi yang diteliti sangat menarik.

Anda mungkin juga menyukai