The Effect of Evidence-Based Practice On Workplace Empowerment Id
The Effect of Evidence-Based Practice On Workplace Empowerment Id
Abstrak
Melalui implementasi praktik berbasis bukti, praktik otonom dan strategi inovasi dapat
menstimulasi pemberdayaan di tempat kerja, menyediakan kerangka kerja untuk retensi dan
rekrutmen di dalam organisasi perawatan kesehatan pedesaan. Studi percontohan ini menentukan
hubungan yang ada antara penggunaan praktik berbasis bukti dan pemberdayaan di tempat kerja
di antara Perawat Terdaftar di pedesaan. Empat puluh dua Perawat Terdaftar di daerah pedesaan
menyelesaikan survei online yang memeriksa tingkat penggunaan praktik berbasis bukti dan
pemberdayaan tempat kerja mereka. Spearman's rho menemukan korelasi yang kuat dan positif
antara penggunaan praktik berbasis bukti secara keseluruhan dan pemberdayaan di tempat kerja
(r
= 0.648, p< .001). Melalui analisis regresi, latar belakang pendidikan ditetapkan sebagai variabel
pengganggu untuk keseluruhan pemanfaatan praktik berbasis bukti dan tingkat pemberdayaan di
tempat kerja. Meskipun ukuran sampel yang kecil meniadakan generalisasi studi percontohan ini
ke populasi yang lebih besar, hasil penelitian ini menjunjung tinggi premis bahwa dukungan
organisasi terhadap inovasi, seperti yang terlihat dalam prinsip-prinsip praktik berbasis bukti,
berpotensi berdampak pada rasa pemberdayaan perawat di tempat kerja. Hasil penelitian ini
sangat berharga bagi administrator layanan kesehatan, profesional kualitas dan risiko, pendidik
pengembangan profesional, dan perawat perawatan langsung ketika menentukan kebutuhan RN
untuk pendidikan praktik berbasis bukti, bimbingan, dan kemajuan struktur pemberdayaan
organisasi. Penelitian di masa depan harus memeriksa tingkat pemberdayaan Perawat Terdaftar
di tempat kerja di pedesaan sebagai sumber inovasi, yang dapat menjadi hasil langsung dari
penggunaan praktik berbasis bukti. Praktik berbasis bukti, bersama dengan struktur kerja yang
memberdayakan serupa, dapat meningkatkan kemampuan perawat di daerah pedesaan untuk
mengimplementasikan layanan kesehatan yang berkualitas dan dapat diandalkan di lingkungan
yang kondusif untuk pembelajaran, otonomi, produktivitas, dan inovasi.
Kata kunci: Praktik berbasis bukti (EBP), Pedesaan, Perawatan Kesehatan, Pemberdayaan,
Keperawatan, Tempat Kerja
Dari 500 calon partisipan, 42 (8,4%) Perawat Terdaftar (RN) menanggapi survei ini (Tabel
1). Mayoritas responden adalah perempuan (78,6%), berusia 30-39 tahun (26,2%), dan bekerja di
wilayah layanan populasi 25.000-49.999 (33,3%). Dalam hal pendidikan dasar keperawatan,
sebagian besar sampel (76,2%) memiliki pendidikan sarjana muda. Sarjana Keperawatan adalah
gelar tertinggi yang dimiliki oleh 57,1% sampel. Sebagian besar peserta juga menyelesaikan
kursus statistik atau penelitian pada suatu saat dalam pendidikan mereka (92,9%). Mayoritas
responden bekerja penuh waktu (97,6%), dalam lingkungan rumah sakit perawatan akut (83,3%),
di unit medis (26,2%), dan dalam peran pekerjaan mereka saat ini selama lima hingga sepuluh
tahun (35,7%).
Tabel 1
Demografi Sampel dan Populasi
Karakteristik Atribut Sampel Populasi RN Louisiana Nilai p
Spesifik Penelitian (N=46.828)b
(N=42)a
N (%) N (%)
Jenis Kelamin Laki-laki 9 (21) 5231 (11) .03
Perempuan 33 (77) 41597 (89)
Rentang Usia 20-29 9 (21) 10037 (13) .32
30-39 11 (26.2) 12973 (28)
40-49 8 (19) 10648 (23)
50-59 10 (23) 9601 (21)
60-69 3 (7) 3569 (8)
Kisaran Populasi di
Area Kerja Di bawah 2500 2 (4) NA
2500-4999 5 (11) NA
5000-9999 4 (9) NA
10000-24999 6 (14) NA
25000-49999 14 (33) NA
50000-99999 6 (14) NA
100000-249999 3 (7) NA
Lebih dari 250000 2 (2) NA
Keperawatan Persiapan A.D.N 10 (23) 19021 (41) .00
Pendidikan 32 (76) 22633 (48)
BSN
Gelar Tertinggi yang Dipegang 9 (21) 15853 (34) .01
A.D.N
BSN 24 (57) 18575 (40)
BS/BA bukan
Keperawatan 1 (2) 2496 (5)
MSN 5 (11) 3946 (8)
Ukuran tendensi sentral untuk hasil survei EBPQ dan PEI disajikan pada Tabel 2.
Rata-rata pendapat responden mengenai penggunaan EBP adalah 4,44 (netral) dengan
pendapat mengenai pemberdayaan di tempat kerja sebesar 5,39 (setuju). Tabel 3 menyajikan
korelasi Spearman rho antara subskala EBPQ, penggunaan EBP secara keseluruhan, dan tingkat
pemberdayaan di tempat kerja yang dirasakan dari PEI.
Penggunaan proses EBP oleh responden berkorelasi sedang dengan pemberdayaan di tempat kerja
(r
= .421, p = .006). Sikap terhadap EBP tidak berkorelasi dengan pemberdayaan di tempat kerja (r =
.091, p = .003).
.568). Tingkat keterampilan responden dalam EBP menunjukkan korelasi yang tinggi terhadap
pemberdayaan di tempat kerja (r = .656, p = .000). Terdapat korelasi yang kuat dan positif antara
pemanfaatan EBP secara keseluruhan dan pemberdayaan di tempat kerja (r = .648, p < .001).
Koefisien determinasi (r kuadrat) untuk pemanfaatan EBP secara keseluruhan dan
pemberdayaan di tempat kerja adalah .184 (95% CI = .174,
.891; p = .005) (Gambar 1).