Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN POLA TIDUR

DENGAN KEBUGARAN TUBUH MAHASISWA


TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN KAMPUS 1
DI STIKES KUNINGAN

Triska Fuji Maerani1, Yana Hendriana2, Mutia Agustiani Moonti3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
triskafuji20@gmail.com

Abstrak

Pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi gangguan


tidur paling sering terjadi karena tingkat stres yang tinggi bisa memicu
menurunnya kesehatan. selain stres, pola tidur yang buruk juga dapat
mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang. Laporan Riskesdas (2018) angka
kejadian gangguan emosional (stres) pada kelompok usia ≥ 15 tahun sekitar 8,9%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres dan pola tidur
dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan
kampus 1 di STIKes Kuningan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
rancangan cros sectional. Populasi sebanyak 178 mahasiswa, dengan teknik
simple random sampling, sampel berjumlah 123 responden. Analisa data univariat
dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil analisis univariat menunjukan hampir sebagian besar responden (46,3)
mengalami kategori stres sedang, sebagian besar responden (75,6%) mengalami
pola tidur yang buruk dan sebagian responden (74,0%) memiliki kebugaran tubuh
yang tidak bugar. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000.
Terdapat hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh
mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes
Kuningan. Diharapkan mahasiswa dapat mengontrol stres dan pola tidur, sehingga
mahasiswa dapat memiliki kebugaran tubuh yang bugar.

Kata kunci : Tingkat stres, Pola tidur, Kebugaran tubuh

PENDAHULUAN berarti ia tidak gampang letih dan


kebugaran jasmani merupakan
capek sehingga dapat melakukan
kesanggupan tubuh untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari dengan maksimal.
kegiatan tanpa merasa kelelahan, yang
Penelitian yang dilakukan oleh program studi S1 Keperawatan kampus
Traunmuller (2017) dalam Rusmilawati 1 yang sedang menyusun skripsi di
(2019) yang menyimpulkan bahwa STIKes Kuningan, untuk tingkat stres
adanya korelasi yang signifikan antara didapatkan hasil 2 orang mahasiswa
stres dengan kebugaran jasmani. mengalami stres dalam kategori
Riset Kesehatan Dasar normal, 2 orang mahasiswa dalam
(Riskesdas) 2018, menunjukkan ≥19 kategori stres ringan, sedangkan 1
juta penduduk berusia diatas 15 tahun orang mahasiswa mengalami stres
mengalami gangguan mental emosional dalam kategori sedang dan 5 orang pola
dan ≥12 juta penduduk berusia diatas mahasiswa berada dalam kategori stres
15 tahun mengalami depresi. Kejadian berat. Untuk pola tidur didapatkan hasil
gangguan emosional di Jawa Barat 7 orang mahasiswa mempunyai tidur
sebesar 12,11% pada tahun 2018, ini buruk dan 3 orang mahasiswa
menunjukan angka kejadian gangguan mempunyai pola tidur baik, dan untuk
emosional di Jawa Barat lebih tinggi kebugaran mayoritas mahasiswa tidak
dari prevalensi di Indonesia. (Suhada bugar.
dan Fajrin, 2021). Di Kabupaten Penelitian ini bertujuan untuk
Kuningan data kasus gangguan mengetahui apakah terdapat hubungan
emosional pada kelompok usia ≥ 15 antara tingkat stres dan pola tidur
tahun sekitar 8,9% (Riskesdas, 2018). dengan kebugaran tubuh mahasiswa
tingkat akhir progrma studi S1
Menurut Nugroho (2018) selain
Keperawatan Kampus 1 di STIKes
stres, pola tidur yang juga dapat
Kuningan.
mempengaruhi kebugaran tubuh
METODE PENELITIAN
seseorang. Pada mahasiswa tingkat
Jenis penelitian yang digunakan
akhir yang sedang mengerjakan skripsi
dalam penelitian ini adalah penelitian
gangguan tidur paling sering terjadi
kuantitatif dengan metode analitik
karena tingkat stres yang tinggi bisa
korelasi dengan rancangan cross
memicu menurunnya kesehatan.
sectional. Adapun populasi dalam
Hasil dari studi pendahuluan penelitian ini adalah mahasiswa tingkat
yang dilakukan pada 10 orang akhir program studi S1 Keperawatan di
responden mahasiswa tingkat akhir STIKes Kuningan Kampus 1 dengan
jumlah 178 mahasiswa. Besarnya dan skor maksimal > 5, dan instrumen
sampel dalam penelitian ini diambil kebugaran tubuh dibuat oleh peneliti
dengan menggunakan teknik simpel yang mengambil dari teori kebugaran
random sampling sebanyak 123 tubuh, terdiri dari 6 soal berbentuk
mahasiswa. pernyataan dengan 2 jawaban alternatif
Instrumen tingkat stres peneliti yaitu ya dan tidak yang telah di uji
menggunakan DASS 42 terdiri dari 14 validitas dan reabilitaskan. Analisis
pernyataan dengan skor minimal 0 dan univariat menggunakan distribusi
skor maksimal 33, pola tidur frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan kuesioner PSQI terdiri 9 menggunakan chi-square.
pertanyaan dengan skor minimal < 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir
yang sedang menyusun skripsi
No. Tingkat Stres Frekuensi Persentase
1. Normal 9 7.3
2. Ringan 12 9.8
3. Sedang 57 46.3
4. Berat 45 36.6
Jumlah 123 100

Berdasarkan tabel diatas dapat tingkat stres berat sebanyak 45 (36,6%)


diketahui bahwa dari 123 responden responden, tingkat stres ringan
yang diteliti sebagian besar mengalami sebanyak 12 (9,8%), dan tingkat stres
tingkat stres sedang yaitu 57 (46,3%), normal sebanyak 9 (7,3%) respoden.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi pola tidur pada mahasiswa tingkat akhir


yang sedang menyusun skripsi
No. Pola Tidur Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Baik 30 24,4
2. Buruk 93 75,6
Total 123 100
Sumber : Hasil Penelitian (2022)
berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui (75,6%) dan responden yang
bahwa dari 123 responden yang memiliki pola tidur baik yaitu 30
diteliti, sebagian besar memiliki pola (24,4%).
tidur yang buruk yaitu 93 responden

Tabel 3. Distribusi Frekuensi kebugaran tubuh pada mahasiswa tingkat


akhir yang sedang menyusun skripsi
No. Kebugaran Tubuh Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Bugar 32 26,0
2. Tidak 91 74,0
Total 123 100
Sumber : Hasil Penelitian (2022)

Berdasarkan tabel diatas dapat bugar yaitu 91 responden (74,0%),


dijelaskan bahwa dari 123 responden dan responden yang bugar yaitu
yang diteliti, sebagian besar tidak sebanyak 32 responden (26,0%).

Tabel 4. Hubungan Tingkat Stres dengan Kebugaran Tubuh Pada


Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi S1 Keperawatan
yang Sedang MenyusunSkripsi di STIKes Kuningan Kampus 1.
Kebugaran Tubuh
Tingkat Bugar Tidak Bugar Jumlah P-
Stres Value
n % n % N %
Normal 9 100 0 0 9 100
Ringan 12 100 0 0 12 100
Sedang 6 10,5 51 89,5 57 100 0,000

Berat 5 11,1 40 88,9 45 100


Total 32 26,0 91 74,0 123 100
Sumber : Hasil Penelitian (2022)
Berdasarkan tabel 5.4 artinya “ terdapat hubungan yang
didapatkan hasil bahwa dari 57 signifikan antara tingkat stres dan
responden yang memiliki tingkat kebugaran tubuh pada mahasiswa
stres sedang hampir seluruhnya tidak tingkat akhir program Studi S1
bugar yaitu 51 responden (89,5%). Keperawatan yang sedang menyusun
Hasil analisis Chi-Square skripsi di STIKes Kuningan kampus
didapatkan nilai p-value 0,000 1”.

Tabel 5. Hubungan Pola Tidur dengan Kebugaran Tubuh Pada


Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi S1 Keperawatan
yang Sedang MenyusunSkripsi di STIKes Kuningan Kampus 1.
Kebugaran Tubuh
Pola Tidur Bugar Tidak Bugar Jumlah P-
Value
n % n % N %
Baik 24 80 6 20 30 100
Buruk 8 8,6 85 91,4 93 100 0,000

Jumlah 32 26,0 91 74,0 123 100


Sumber : Hasil Penelitian (2022)

Berdasarkan tabel 5.5 diatas skripsi di STIKes Kuningan kampus


diperoleh bahwa dari 93 responden 1”.
yang memiliki pola tidur buruk Berdasarkan hasil penelitian
hampir seluruhnya tidak bugar yaitu hubungan tingkat stres dengan
85 responden (91,4%). kebugaran tubuh mahasiswa tingkat
Hasil analisis Chi-Square akhir program studi S1 Keperawatan
didapatkan nilai p-value 0,000 kampus 1 di STIKes Kuningangn
artinya “ terdapat hubungan yang menggunakan uji chi-square yaitu p-
signifikan antara pola tidur dan value 0,000 artinya “ terdapat
kebugaran tubuh pada mahasiswa hubungan yang signifikan antara
tingkat akhir program Studi S1 tingkat stres dan kebugaran tubuh
Keperawatan yang sedang menyusun pada mahasiswa tingkat akhir
program Studi S1 Keperawatan yang
sedang menyusun skripsi di STIKes Menurut Kinansih 2011 dalam
Kuningan kampus 1”. Ulum (2018) berpendapat bahwa
Ambarwati, dkk (2017) mahasiswa yang tidak bugar
menuturkan terdapat faktor yang dipengaruhi oleh tingkat stres,
menyebabkan mahasiswa mengalami kebanyakan mahasiswa yang sedang
stres. Ia menjelaskan bahwa hal menyusun skripsi mengalami
tersebut dikarenakan faktor internal kesulitan baik diawal maupun
yaitu mahasiswa kurang bisa diakhir seperti pencarian judul,
memahami dan menyikapi masalah kesulitan mencari referensi, merasa
yang terjadi seperti masalah keluarga takut tertinggal dari yang lain, dan
dengan baik dan dari faktor eksternal waktu yang terbatas. Masalah-
yaitu beban kuliah yang semakin masalah tersebut bagi mahasiswa
tinggi tingkatannya maka semakin yang mengerjakan skripsi dianggap
sulit mata kuliah yang dijalaninnya sebagai tantangan ataupun hambatan.
(penyusunan skripsi). Banyaknya stresor dan tuntutan yang
Sejalan dengan penelitian yang dihadapi menyebabkan mahasiswa
dilakukan oleh Kurniawan (2017) rentan mengalami stres dan
menuturkan hasil penelitiannya pada berdampak terhadap kebugaran
mahasiswa semester akhir di tubuh. Abdulghani 2008 dalam
Universitas Sebelas Maret Surakarta Gamayanti (2018) mengatakan
bahwa hasil analisis korelasi dapat bahwa stres itu bisa berdampak
disimpulkan terdapat hubungan yang positif atau negatif. Stres bisa
siginifikan antara tingkat stres berdampak positif ketika tekanan itu
dengan kebugaran tubuh, nilai sig tidak melebihi toleransi stresnya atau
(signifikansi) sebesar 0,000 yang tidak melebihi kemampuan dan
berarti lebih kecil dari 0,05 yang kapasitas dirinya. Dampak positif
berarti Ho ditolak atau Ha diterima stres terhadap mahasiswa diantaranya
atau bisa dikatakan semakin tinggi tertantang untuk mengembangkan
tingkat stres maka mengakibatkan diri dan menumbuhkan kreativitas.
pola tidur memburuk dan kebugaran Dampak negatif dari stres bisa
tubuh pun menjadi tidak bugar. berupa sulit memusatkan perhatian
(konsentrasi) selama perkuliahan
termasuk saat mengikuti proses Kuningan kampus 1”. Hasil
bimbingan skripsi dengan dosen penelitian menunjukan persentase
pembimbingnya, menurunnya minat mahasiswa sebagian besar memiliki
terhadap hal-hal yang biasa ia pola tidur yang buruk hampir
kerjakan. seluruhnya tidak bugar sebanyak 85
Berdasarkan pembahasan dan responden (91%).
hasil analisis dapat disimpulkan Oryza 2016 dalam Nasution
bahwa sebagian besar responden (2021) menuturkan mahasiswa
mengalami stres tingkat sedang dan tingkat akhir yang mengalami
miliki kebugaran tubuh dalam gangguan tidur dikarenakan mereka
kategori tidak bugar, hal ini karena dibebankan dengan adanya
mahasiswa banyak mengalami penyusunan skripsi. Mereka
kesulitan dalam mencari referensi menganggap beban dengan adanya
dan mahasiswa merasa takut tidak penyusunan skripsi sebagai tugas
bisa menyelesaikan skripsinya tepat akhir, hal ini dikarenakan para
waktu. Maka dari itu diharapkan mahasiswa kesulitan dalam
mahasiswa dapat mengontrol stres mengerjakan skripsi mereka.
dan istirhat yang cukup sehingga Sehingga terjadi beban yang berlebih
kebugaran tubuh dalam kategori maka akan mengganggu tidur dan
bugar. kebugaran tubuh ketika bangun pagi
Berdasarkan hasil penelitian hari. Sejalan dengan Penelitian
hubungan pola tidur dengan Herpendika (2018) tentang
kebugaran tubuh mahasiswa tingkat kebugaran jasmani dengan kualitas
akhir program studi S1 Keperawatan tidur didapatkan hasil bahwa
kampus 1 di STIKes Kuningangn mayoritas responden yang
menggunakan uji chi-square yaitu p- dikategorikan tidak bugar 24
value 0,000 artinya “ terdapat responden (63.0%), dan rata- rata
hubungan yang signifikan antara responden megalami kualitas tidur
pola tidur dan kebugaran tubuh pada yang buruk sebnyak 28 responden
mahasiswa tingkat akhir program (73,7%). Ini menunjukkan bahwa ada
Studi S1 Keperawatan yang sedang hubungan antara kualitas tidur
menyusun skripsi di STIKes terhadap kebugaran jasmani.
Penelitian Maulidha (2018), dalam efek yang bagus terhadap kesehatan.
jurnalnya Hubungan pola tidur Tetapi ia juga menuturkan jika
dengan kebugaran jasmani, dimana kegiatan harian atau kegiatan yang
sebagian besar responden tidak terstruktur akan mempengaruhi
dikategorikan dalam pola tidur buruk pengurangan waktu tidur atau
sebanyak 15 responden (60,0%) dan kualitas tidur, sehingga
dan kebugaran tidak bugar sebanyak menyebabkan kelelahan dan dapat
13 responden (52,0%). Ini berarti mempengaruhi kebugaran tubuh.
bahwa seseorang yang melakukan Berdasarkan pembahasan dan
aktivitas fisik atau yang terlalu berat hasil analisis dapat disimpulkan
maka akan menyebabkan gangguan bahwa sebagian besar responden
pada pola tidurnya yang selanjutnya mengalami pola tidur buruk dan
akan berdampak pada kebugaran memiliki kebugaran tubuh dalam
yang buruk. kategori tidak bugar, hal ini karena
Menurut Iqbal (2018) bahwa mahasiswa sering kali melakukan
pola tidur yang buruk di sebabkan begadang untuk menyelesaikan tugas
karena kebiasaan mahasiswa yang skripsi, dan mahasiswa merupakan
sering begadang untuk mengerjakan kelompok yang memiliki aktivitas
skripsi. Selain itu aktivitas yang yang cukup padat, dikarenakan
membuat kelelahan fisik membuat aktivitas perkuliahan dan proses
kualitas tidur menjadi terganggu. penelitian belum selesai sehingga
Individu dengan kelelahan sepanjang beban tugas menuntut mereka untuk
hari akan merasakan terjaga hingga larut. Maka dari itu
ketidaknyamanan pada tubuh saat diharapkan mahasiswa dapat
malam hari. Hal ini akan mengatasi pola tidur yang buruk
menyebabkan individu sulit rileks dengan cara istirahat yang cukup
sehingga sulit untuk memulai sehingga kebugaran tubuh dalam
tidurnya. Manggopa (2019) setiap kategori bugar. Bentuk dari
orang membutuhkan istirahat dan pencegahan agar tubuh bugar dengan
tidur yang baik untuk memulihkan mengontrol jam istirahat,
semua fungsi tubuh. Pola tidur yang mengkonsumsi makanan yang bisa
baik dan teratur akan memberikan menunjang sistem imun.
SIMPULAN a. Bagi responden
Berdasarkan hasil penelitian Hasil penelitian ini dapat
yang telah dilakukan untuk memberikan informasi tentang
mengetahui hubungan tingkat stres tingkat stres dan pola tidur terhadap
dan pola tidur dengan kebugaran kebugaran tubuh responden.
tubuh mahasiswa tingkat akhir b. Bagi institusi pendidikan
program studi S1 Keperawatan Hasil penelitian ini dapat
kampus 1 di STIKes Kuningan, memberikan informasi bagi institusi
dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan khususnya pihak kampus
stres mahasiswa tingkat akhir di tentang tingkat stres pada mahasiswa
STIKes kuningan berada pada tingkat akhir, serta dapat mencarikan
kategori stres sedang 57 responden solusi untuk mengatasi stres pada
(46,3%), pola tidur mahasiswa mahasiswa tingkat akhir.
tingkat akhir di STIKes kuningan c. Bagi Profesi Keperawatan
berada pada kategori pola tidur yang Hasil penelitian ini dapat menambah
buruk 93 responden (75,6%), wacana dalam menemukan strategi
kebugaran tubuh mahasiswa tingkat untuk menangani kasus-kasus seperti
akhir di STIKes kuningan berada tingkat stres
pada kategori kebugaran tubuh yang d. Bagi Peneliti Selanjutnya.
tidak bugar 91 responden (74,0%). Bagi peneliti selanjutnya dapat
Terdapat hubungan yang bermakna menambah faktor lain yang dapat
tingkat stres dengan kebugaran tubuh mempengaruhi variabel penelitian
mahasiswa tingkat akhir program agar pembahasan beragam seperti
studi S1 Keperawatan kampus 1 di Pola makan dan Tingkat aktivitas.
STIKes Kuningan (p value=0,000), DAFTAR PUSTAKA
dan terdapat hubungan yang
Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., &
bermakna pola tidur dengan Astuti, R. T. (2017).
kebugaran tubuh mahasiswa tingkat Gambaran Tingkat Stres
Mahasiswa. Jurnal
akhir program studi S1 Keperawatan
Keperawatan, 40 - 47.
kampus 1 di STIKes Kuningan (p https://doi.org/10.26714/jkj.5.
value=0,000). 1.2017.40-47
SARAN
Gamayanti, W., Mahardianisa, & 7(2).https://ejournal.unsrat.ac
Syafei, I. (2018). Self .id/index.php/jkp/article/dow
Disclosure dan Tingkat Stres nload/24471/24149
pada Mahasiswa yang sedang
Nugroho Anjas. (2018). Hubungan
Mengerjakan Skripsi.
Pola Tidur Terhadap Tekanan
PSYMPATHIC : Jurnal
Darah Dan VO2MAX Pada
Ilmiah Psikologi, 115-130. Mahasiswa Santri Pondok
https://doi.org/10.15575/psy. Pesantren Al-Asror.
v5i1.2282 Universitas Negeri Semarang
Herpendika , P.R. (2018). Hubungan Nasution, S. R. (2021). Hubungan
Antara Kebugaran Jasmani Tingkat Stress Dengan
Dengan Kualitas Tidur. Kejadian Insomnia Pada
Universitas Nusantara PGRI Mahasiswa Tingkat Akhir Di
Kediri. STIKES Medistra Indonesia.
Universitas Negeri
Iqbal, M. (2018). Hubungan Tingkat Yogyakarta
Stres Dengan Kualitas Tidur
Riskesdas. (2018). Laporan Provinsi
Pada Mahasiswa Yang
Jawa Barat. Badan Penelitian
Sedang Menyusun Skripsi Di
Dan Pengembangan
Program Studi Matematika
Kesehatan.
Di STKIP PGRI Kabupaten
Pacitan. STIKES Bhakti Rusmilawati. (2019). Hubungan
Mulia Madiun. Antara Tingkat Stres Dengan
Tingkat Kebugaran
Kurniawan,D.N.(2017). Hubungan Kardiorespirasi Pada
Tingkat Stres dan Gaya Mahasiswa Tingkat Akhir
Hidup Sehat Dengan Program Studi Kedokteran
Kebugaran Jasmani Pada Universitas Muhammadiyah
Mahasiswa Semester Akhir Yogyakarta. Universitas
Jurusan Pendidikan Olahraga Muhammadiyah Yogyakarta.
dan Kesehatan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Ulum, M. C. (2018). Hubungan
Universitas Sebelas Maret. Sikap Mahasiswa Dengan
Tingkat Stress Dalam
Maulidha, Tegar.R.N. (2017). Penyusunan Skripsi Pada
Hubungan Pola Tidur dengan Mahasiswa Semester VIII S1
Kebugaran Jasmani Pada Keperawatan STIKES ICME
Mahasiswa Semester Akhir. Jombang. STIKES ICME
Universitas Muhammadiyah.
Manggopa, R., Kundre, R., &
Katuuk, M. (2019). Aktivitas
Fisik Dengan Kejadian
Insomnia Pada Mahasiswa. e-
journal Keperawatan (e-Kp),

Anda mungkin juga menyukai