Rajawali
Rajawali
A
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI:
HALUSINASI PENDENGARAN DAN
PENGLIHATAN DI RUANG RAJAWALI RSJ
PROVINSI JAWA BARAT
Konsep Teori Halusinasi
A. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek rangsangan dari luar, gangguan persepsi
sensori ini meliputi seluruh pancaindra. Halusinasi biasanya muncul pada klien gangguan jiwa diakibatkan
terjadinya perubahan orientasi realita,klien meraskan stimulasi yang sebetulnya tidak ada. Dampak yang
muncul akibat gangguan halusinasi adalah hilangannya kontrol diri yang menyebabkan seseorang menjadi
panik dan perilakunya dikendalikan oleh halusinasi (Syahdi & Pardede, 2022).
B. Etiologi Halusinasi
1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi menurut Yosep (2011) :
a) Faktor pengembangan
b) Faktor sosiokultural
d) Faktor biokimia
e) Faktor genetik dan pola asuh
2. Faktor Presipitasi
f) Dimensi fisik
g) Dimensi emosional
h) Dimensi Intelektual
i) Dimensi sosial
j) Dimensi spiritual
C. Manifestasi Klinis
Menurut SDKI PPNI (2016), adapun gejala dan tanda pada gangguan persepsi
sensori yaitu:
Tanda Mayor Tanda Minor
Subyektif: Subyektif:
1. Mendengar suara bisikan atau 1. Menyatakan kesal
melihat bayangan.
2. Merasakan sesuatu melalui indera
peraba, penciuman, atau pengecap.
Obyektif: Obyektif:
3. Distorsi sensori. 1. Menyendiri
4. Respon tidak sesuai. 2. Melamun
5. Bersikap seolah melihat, 3. Konsentrasi buruk
mendengar, mengecap, meraba, 4. Disorientasi wakti, tempat, orang,
atau mencium sesuatu. dan situasi
5. Curiga
6. Melihat ke satu arah
7. Mondar- mandir
8. Bicara sendiri
D. Pohon Masalah
E. Fase Halusinasi
01 02
Fase I Comforting (Halusinasi Fase II Condeming (Halusinasi
menyenangkan)
menjadi menjijikkan)
03 04
Fase III Controling (Pengalaman
sensori jadi berkuasa) Fase IV Conquering (Umumnya
menjadi melebur dalam halusinasinya)
F. Jenis Halusinasi
Halusinasi non patologis Menurut NAMI (National Alliance For Mentally III) :
a. Halusinasi dapat terjadi pada seseorang yang bukan penderita gangguan jiwa. Pada
umumnya terjadi pada klien yang mengalami stress yang berlebihan atau kelelahan bisa
juga karena pengaruh obat-obatan (Halusinasinogenik). Halusinasi ini antara lain:
1) Halusinasi hipnogonik:
Persepsi sensori yang palsu yang terjadi sesaat sebelum seseorang jatuh tertidur.
2) Halusinasi hipnopomik:
Persepsi sensori yang palsu yang terjadi pada saat seseorang terbangun tidur.
b. Halusinasi patologis Halusinasi ada 5 macam yaitu:
3) Halusinasi pendengar (Auditory)
4) Halusinasi penglihat (Visual)
5) Halusinasi pencium (Olfactory)
6) Halusinasi pengecapan (Gusfactory)
7) Halusinasi perabaan (Taktil)
G. Sumber Koping
Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman tentang pengaruh
gangguan otak pada perilaku. Kekuatan dapat meliputi modal, seperti intelegensi atau
kriativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif mendidik anak-anak dan dewasa
muda tentang ketrampilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar dari
pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, finansial
yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga, dan kemampuan untuk memberikan
dukungan secara berkesinambungan Fitria, (2012).
H. Mekanisme Koping
Mekanisme koping merupakan perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi
diri sendiri, mekanisme koping halusinasi menurut Yosep (2016), diantaranya:
a. Regresi
Proses untuk menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali
pada perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan masalah proses
informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas.
b. Proyeksi
Keinginan yang tidak dapat di toleransi, mencurahkan emosi pada orang lain karena kesalahan
yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan identitas).
c. Menarik diri
Reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun psikologis.
Reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber stressor, sedangkan reaksi psikologis
yaitu menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan
bermusuhan.
I. Rentang Respon
Adaftif Maladaftif
A. PENGKAJIAN
I. Biodata
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A Ruang Rawat : Ruang Rajawali
Umur : 21 Tahun Diagnosa Medis : Schizophrenia
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal Masuk : 26 Juni 2023
Pekerjaan : Wiraswasta Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2023
Agama : Islam Alamat : Jl. Pasir Mulya Kulon RT 03/ RW 17,
Suku : Sunda Pangalengan, Bandung
Pendidikan : SMP
Status : Belum Menikah
No. CM : 099677
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. R
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan :SMP
Hubungan dengan klien : Kakak
Alamat : Jl. Pasir Mulya Kulon RT 03/ RW 17,
Pangalengan, Bandung
Alasan Masuk
Menurut Rekam Medis, klien dibawa ke RSJ Prov Jabar karena
dirujuk dari rumah sakit umum.
Klien tampak berbicara sendiri, klien tampak naik ke tempat
tidur melihat ke satu arah seolah ada yang mengajak berbicara. Klien
mengatakan mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap, mendengar suara
mengancam kalau tidur akan disakiti, terdengar pada waktu sendiri. Ekspresi
klien tampak tegang dan gelisah, intonasi bicara tinggi, inkoheren.
Gambaran Diri
Peran
Klien mengatakan suka dengan Identitas Diri
semua tubuhnya karena itu Klien mengatakan berperan
merupakan anugrah dari Allah sebagai anak ke 3 dari 4
SWT. Klien lebih suka dengan Klien mengatakan beersaudara. Klien belum
kakinya, alasannya karena menerima sebagai menikah dan resign dari
dengan kakinya klien bisa gender laki-laki pekerjaannya.
bermain sepak bola.
Koping Maladaptif
Klien mengatakan mendengar suara yang
mengajak bercakap-cakap, mendengar suara
mengancam kalau tidur akan disakiti, klien tampak
naik ke tempat tidur melihat ke satu arah seolah
ada yang mengajak berbicara.
Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan mendengar suara yang mengajak
bercakap-cakap.
Masalah Keperawatan: Halusinasi Pendengaran
Pengetahuan
Klien mengetahui tentang penyakit yang sedang
dideritanya.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
Aspek Medik
Diagnosa Medis : Schizophrenia
Terapi Medis
- Olanzapine 10 mg 2x1
- Zyprexa 10 mg B/P
- Lorazepam 2 mg 1x1
Resiko Perilaku
Kekerasan
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
Gangguan Jum’at, 30 Juni 2023 jam 10.30 WIB Jumat, 30 Juni 2023 jam 11.00 WIB
Persepsi Sensori: - Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, S:
Halusinasi frekuensi, situasi, respon halusinasi - Klien mengatakan melihat bayangan
Pendengaran dan - Mengontrol halusinasi dengan cara cahaya dan mendengar suara
Penglihatan SP 1 menghardik mengancam kalau tidur akan disakiti.
- Klien mengatakan terdengar suara pada
TTD waktu sendiri.
Khalda Rahadatul’Aisy O :
- Klien tampak masih melihat bayangan
dan mendengar suara.
A:
- Klien mampu menyebutkan jenis, isi,
waktu munculnya halusinasi.
P:
- Ulang Sp 1 (Mengidentifikasi frekuensi,
dan situasi yang menimbulkan halusinasi.
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan Sabtu, 01 Juli 2023 jam 11.23 WIB Sabtu, 01 Juli 2023 jam 11.53 WIB
Persepsi Sensori: - Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, S:
Halusinasi frekuensi, situasi, respon halusinasi - Klien mengatakan mendengar suara dan
Pendengaran dan - Mengontrol halusinasi dengan cara melihat bayangan terus menerus.
Penglihatan SP 1 menghardik - Klien mengatakan suara muncul setiap
saat.
TTD O:
Khalda Rahadatul’Aisy - Klien tampak masih melihat bayangan
dan mendengar suara.
- Klien tampak gelisah dan ketakutan.
A : Klien mampu menyebutkan respons
munculnya halusinasi.
P : Ulang Sp 1 (Mengajarkan klien
menghardik halusinasi).
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan Minggu, 02 Juli 2023 jam 12.15 WIB Minggu, 02 Juli 2023 jam 14.45 WIB
Persepsi Sensori: - Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, S:-
Halusinasi frekuensi, situasi, respon halusinasi O:
Pendengaran dan - Mengontrol halusinasi dengan cara - Klien tampak teriak-teriak dan
Penglihatan SP 1 menghardik bernyanyi.
TTD A:
Khalda Rahadatul’Aisy - Klien tidak mampu menyebutkan cara
menghardik munculnya halusinasi.
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan Senin, 03 Juli 2023 Jam 17.00 WIB Senin, 03 Juli 2023 Jam 17.30 WIB
Persepsi Sensori: - Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, S:-
Halusinasi frekuensi, situasi, respon halusinasi O:
Pendengaran dan - Mengontrol halusinasi dengan cara - Klien tampak belum bisa
Penglihatan SP 1 menghardik memperatekkan cara mengontrol
halusinasi.
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy A : Klien tidak mampu menyebutkan cara
menghardik saat munculnya halusinasi.
P : Ulang Sp 1 (Mengajarkan klien
menghardik halusinasi)
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan Selasa, 04 Juli 2023 Jam 16.50 WIB Selasa, 04 Juli 2023 Jam 17.20 WIB
Persepsi Sensori: - Mengidentifikasi jenis, isi, waktu, S :-
Halusinasi frekuensi, situasi, respon halusinasi O:
Pendengaran dan - Mengontrol halusinasi dengan cara
Penglihatan SP 1 menghardik Klien tampak belum bisa memperatekkan
TTD cara mengontrol halusinasi.
Khalda Rahadatul’Aisy
A:
- Klien tidak mampu menyebutkan cara
menghardik saat munculnya halusinasi.
P:
- Ulang Sp 1 (Mengajarkan klien
menghardik halusinasi)
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan Rabu, 05 Juli 2023 Jam 16.50 WIB Rabu, 05 Juli 2023 Jam 17.20 WIB
Persepsi Sensori: - Mengevalaluasi kegiatan yang lalu (SP S:-
Halusinasi 1) O:
Pendengaran dan - Melatih cara mengontrol halusinasi - Klien tampak belum bisa
Penglihatan SP 2 dengan cara bercakap – cakap dengan mempraktekkan cara bercakap – cakap
orang lain dengan orang lain
TTD A:
Khalda Rahadatul’Aisy - Klien tidak mampu menyebutkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap - cakap
P:
- Ulang Sp 2 (Mengajarkan klien cara
bercakap – cakap dengan orang lain
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan Kamis, 06 Juli 2023 Jam 16.50 WIB Kamis, 06 Juli 2023 Jam 17.20 WIB
Persepsi Sensori: - Mengevalaluasi kegiatan yang lalu (SP S:-
Halusinasi 1) O:
Pendengaran dan - Melatih cara mengontrol halusinasi - Klien tampak belum bisa
Penglihatan SP 2 dengan cara bercakap – cakap dengan mempraktekkan cara bercakap – cakap
orang lain dengan orang lain
TTD A:
Khalda Rahadatul’Aisy - Klien tidak mampu menyebutkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap - cakap
P:
TTD
Khalda Rahadatul’Aisy
TERIMA
KASIH