Proposal Tak - Resiko Prilaku Kekerasan (RPK) - Kel. Kakatua
Proposal Tak - Resiko Prilaku Kekerasan (RPK) - Kel. Kakatua
Disusun oleh:
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Definisi
1) Psikologis
4) Bioneurologis
b. Faktor Presipitasi
Keterangan:
mengeluh
Posisi badan Menundukkan Tegap dan santai Kaku, condong ke
kepala depan
Jarak Menjaga jarak Mempertahankan Siap dengan jarak
dengan sikap jarak yang aman akan menyerang
acuh/mengabaikan orang lain
Penampilan Loyo, tidak Sikap tenang Mengancam,
dapat tenang posisi menyerang
Kontak mata Sedikit/samasekali Mempertahankan Mata melotot dan
tidak kontak mata dipertahankan
sesuai dengan
hubungan
Sumber: Keliat (1999)
4. Gejala marah
5. Perilaku marah
D. JADWAL KEGIATAN
3. Alokasi waktu :
c. Penutup (5 menit)
1. Kriteria pasien
2. Proses seleksi
G. ANTISIPASI MASALAH
a. Memanggil pasien
a. Leader
Uraian tugas:
a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
c) Memimpin diskusi
b. Observer
Uraian tugas:
I. RENCANA PELAKSANAAN
waktu
1. Tahap orientasi:
Memberi salam
terapeutik: salam dari 5 menit Dipimpin oleh Leader
terapis kepada klien
Tanyakan pengalaman
tiap klien
Tulis di papan
tulis/flipchart/whiteboa
rd.
Tanyakan perasaan
tiap klien saat terpapar
oleh penyebab (Tanda
dan gejala)
Tulis di papan
tulis/flipchart/whiteboa
rd.
c. Mendiskusikan perilaku
kekerasan yang pernah
dilakukan klien (verbal,
merusak lingkungan,
mencederai/memukul orang
lain, dan memukul diri
sendiri).
Tanyakan perilaku
yang dilakukan saat
marah
Tulis di papan
tulis/flipchart/whiteboa
rd.
e. Melakukan bermain
peran/simulasi untuk
perilaku kekerasan yang
tidak berbahaya (Terapis
sebagai sumber penyebab
dan klien yang melakukan
perilaku kekerasan).
Tanyakan akibat
perilaku kekerasan
Tulis di papan
tulis/flipchart/whiteboa
rd.
h. Memberikan reinforcement
pada peran serta klien.
i. Dalam menjalankan a
sampai h, upayakan semua
klien terlibat.
k. Menanyakan kesediaan
klien untuk mempelajari
cara baru yang sehat untuk
menghadapi kemarahan
3. Tahap terminasi:
5 menit Dipimpin oleh Leader
a. Evaluasi
Terapis menanyakan
perasaan klien setelah
mengikuti TAK
Memberika
Reinforcement positif
terhadap perilaku klien
yang positif.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien
menilai dan
mengevaluasi jika
terjadi penyebab
marah, yaitu tanda
dan gejala; perilaku
kekerasan yang
terjadi; serta akibat
perilaku kekerasan.
Menganjurkan klien
mengingat
penyebab; tanda dan
gejala; perilaku
kekerasan dan
akibatnya yang
belum di ceritakan.
Menyepakati belajar
cara baru yang
sehat untuk
mencegah perilaku
kekerasan
Menyepakati waktu
dan tempat TAK
berikutnya.
d. Setting Tempat
Keterangan :
= Leader
= Observer
= Fasilitator
= Pasien
J. PROSES PELAKSANAAN
a. Tujuan :
1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab
kemarahannya
2. Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan
saat marah (tanda dan gejala marah)
3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan
saat marah (perilaku kekerasan)
4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku
kekerasan
b. Setting :
c. Alat :
2. Kapur/ spidol
d. Metode :
1. Dinamika kelompok
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
1) Salam dari terapis kepada klien.
3) Kontrak
a. Evaluasi
f. Evaluasi
2. Tn. Hendra
Gunawan
3. Tn. Dedi Tahadi
4. Tn. Rudi
Budiman
5. Tn. Supyadin
6. Tn. Asep
Sagimin
7. Tn. Ahmad
Sulaiman
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
1. Tujuan:
3. Alat:
4. Pengorganisasian :
a. Leader
b. Observer
c. Fasilitator
5. Metode:
a. Dinamika kelompok
6. Langkah kegiatan:
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi /validasi
3. Tahap Kerja
1) Terapis mempraktikan
a. Evaluasi
Evaluasi
Sesi 2:
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Fisik
2. Tn. Hendra
Gunawan
3. Tn. Dedi Tahadi
4. Tn. Rudi
Budiman
5. Tn. Supyadin
6. Tn. Asep
Sagimin
7. Tn. Ahmad
Sulaiman
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu
mempraktekkan tarik nafas dalam, tetapi belum mampu
mempraktekkan pukul kasur dan bantal. Anjurkan dan bantu klien
mempraktekkan di ruang rawat (buat jadwal).
1. Tujuan :
2. Alat :
4. Metode :
1. Dinamika kelompok
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi /Validasi
c. Kontrak
d. Tahap kerja
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
f. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses Tak berlangsung, khususnya
pada tahapkerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial. Formulir
evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3: TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan Kemampuan Mencegah Perilaku
Kekerasan Social
2. Tn. Hendra
Gunawan
3. Tn. Dedi
Tahadi
4. Tn. Rudi
Budiman
5. Tn. Supyadin
6. Tn. Asep
Sagimin
7. Tn. Ahmad
Sulaiman
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Dokumentasi
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
4. Metode
a. Dinamika kelompok
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi/ validasi
1) Evaluasi
2. Tn. Hendra
Gunawan
3. Tn. Dedi Tahadi
4. Tn. Rudi
Budiman
5. Tn. Supyadin
6. Tn. Asep
Sagimin
7. Tn. Ahmad
Sulaiman
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat
TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh :
klien mengikuti Sesi 4, TAK stimulasi persepsi perilaku
kekerasan. Klien mampu memperagakan dua cara ibadah.
Anjurkan klien melakukannya secara teratur di ruangan (buat
jadwal).
Sesi 5: Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Patuh Mengonsumsi
Obat
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
4. Metode
a. Dinamika kelompok
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
c. Evaluasi/ validasi
e. Tahap kerja
f. Tahap terminasi
1) Evaluasi
f. Evaluasi
Sesi 5: TAK
Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan dengan patuh minum obat
No. Nama Klien Menyebutkan Lima Menyebutkan Menyebutkan
Benar Minum Obat Keuntungan Akibat Tidak
Minum Obat Patuh Minum
Obat
1. Tn. Hanif
2. Tn. Hendra
Gunawan
3. Tn. Dedi
Tahadi
4. Tn. Rudi
Budiman
5. Tn. Supyadin
6. Tn. Asep
Sagimin
7. Tn. Ahmad
Sulaiman
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi
5, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu
menyebutkan keuntungan minum obat, belum dapat
menyebutkan keuntungan minum obat dan akibat tidak minum
obat. Anjurkan klien mempraktikkan lima benar cara minum
obat, bantu klien merasakan keuntungan minum obat, dan
akibat tidak minum obat.
DAFTAR PUSTAKA