Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR
PEMBERIAN OBAT
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

KELOMPOK 6
ANISA UTAIRAH
ASRATUL HUJJA
ROSMAWAR
TARI ALMIRA

PENGASUH :
IKA FITIRI MOLINA, S.St.

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA – SIGLI


TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, sehingga dengan berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Keperawatan. Makalah ini
merupakan tugas yang dibebankan kepada penulis pada Akademi Kebidanan Darul Husada
Sigli.
Tim Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini, baik dari segi sistematika penulisan, tata bahasa, pembahasan dan lain-lain untuk itu tim
penulis sangat mengharapkan saran, kritikan dan masukan yang membangun dari pembaca
demi untuk kesempurnaan tulisan ini dimasa yang akan datang.
Tim penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tim penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat
bagi tim penulis khususnya dan dunia pendidikan umumnya.

Sigli, September 2015


Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Konsep Dasar Pemberian Obat.........................................................................................2
1. Pengertian Obat...........................................................................................................2
2. Jenis dan Bentuk Obat.................................................................................................2
3. Cara Pemberian Obat...................................................................................................2
4. “Enam Benar” Pemberian Obat...................................................................................3
B. Penggunaan Unit Dosis Obat............................................................................................4
1. Pemberian Dosis Obat.................................................................................................4
2. Macam-macam Dosis Obat.........................................................................................4
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dosisi Obat..........................................................5
4. Batasan Obat...............................................................................................................5
C. Pencegahan Injury Pengobatan.........................................................................................6
1. Eksternal......................................................................................................................6
2. Internal........................................................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member obat yang aman
dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang
memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun
obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek
samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita
memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.
Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat
dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat
dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya
dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
 
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar pemberian obat.
2. Untuk mengetahui penggunaan unit dosis obat.
3. Untuk mengetahui pencegahan injury pengobatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pemberian Obat


1. Pengertian Obat
Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau
menyembuhkan penyakit.
2. Jenis dan Bentuk Obat
a. Obat-obatan dalam bentuk padat
1) Bubuk
2) Tablet
3) Pil
4) Drase
5) Kapsul
6) Salep dan pasta
7) Supositoria
b. Obat-obatan dalam bentuk cair
1) Sirup
2) Tetesan / drop
3) Cairan suntik

3. Cara Pemberian Obat


a. Oral adalah Pemberian obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan
paling sering digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama
dan efek yang lama.
b. Parenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan tubuh. pemberian obat
parenteral merupakan pilihan jika pemberian obat dari mulut merupakan kontra
indikasi.
c. Topical adalah Obat yang diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obat yang
diberikan biasanya memiliki efek lokal, obat dapat di oleskan pada areah yang
diobati  atau medicated baths. Efek sistematik dapat timbul jika kulit klien tipis.
d. Inhalasi adalah Jalan nafas memberikan tempat yang luas untuk absorbsi obat, obat
diinhalasi melalui mulut atau pun hidung.

2
4. “Enam Benar” Pemberian Obat
a. Benar obat
Apabila obat pertama kali di programkan, bandingkan tiket obat atau format
pencatatan unit-dosis dengan instruksi yang ditulis dokter. Ketika memberikan obat
bandingkan label pada wadah obat dengan format atau tiket obat. Hal ini dilakukan
tiga kali yaitu (1) sebelum memindahkan wadah obat dari laci atau almari, (2) pada
saat sejumlah obat yang di programkan dipindahkan dari wadahnya, (3) sebelum
mengembalikan wadah obat ke tempat penyimpanan.
b. Benar dosis
Apabila sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang
lebih besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika seorang dokter
memprogramkan suatu sistem perhitungan obat yang berbeda dari yang disediakan
oleh ahli farmasi, risiko kesalahan meningkat.
c. Benar klien
Langkah paling penting dalam pemberian obat dengan aman adalah
meyakinkan bahwa obat tersebut di berikan pada klien yang benar. Untuk
mengidentifikasi klien dengan tepat, periksa kartu, format atau laporan pemberian
obat yang dicocokan dengan identifikasi klien dan meminta klien menyebutkan
namanya.
d. Benar rute pemberian
Apabila sebuah instruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat,
perawat mengonsultasikannya kepada dokter. Demikian juga, bila rute pemberian
obat bukan cara yang direkomendasikan, perawat harus segera mengingatkan
dokter.
e. Benar waktu
Harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk waktu tertentu
dalam satu hari dan apakah jadwal tersebut dapat diubah.
f. Benar pendokumentasian
Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segera untuk mencatat
informasi sesuai dengan obat – obatan yang telah diberikan. Hal ini meliputi nama
obat, dosis, rute, waktu dan tanggal serta inisial dan tanda tangan pelaksana
pemberi obat.

3
B. Penggunaan Unit Dosis Obat
1. Pemberian Dosis Obat
Dosis obat merupakan faktor penting, karena baik kekurangan atau kelebihan
dosis akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan, bahkan sering membahayakan.
Yang dimaksud dosis suatu obat adalah dosis pemakaian sekali, per oral untuk orang
dewasa, kalau kalau yang dimaksud bukan dosis tersebut diatas harus dengan
keterangan yang jelas. Misalnya pemakaian sehari, dosis untuk anak, dosis per injeksi,
dan seterusnya.
2. Macam-macam Dosis Obat
Macam-macam Dosis Obat yaitu :
a. Dosis Maksimum ( DM )
Adalah dosis / takaran maksimum / terbanyak yang dapat diberikan (berefek terapi)
tanpa menimbulkan bahaya.
b. Dosis lazim ( DL )
Adalah dosis yang tercantum dalam literatur merupakan dosis yang lazimnya dapat
menyembuhkan. Dosis lazim dan dosis maksimum terdapat dalam FI ed III, juga
Farmakope lain. Tetapi DM anak tidak terdapat dalam literatur. Maka DM untuk
anak dapat dihitung dengan membandingkan kebutuhan anak terhadap dosis
maksimum dewasa.
Pada kompetensi menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di
bawah pengawasan apotekerproses perhitungan dosis lazim menjadi bagian yang
sangat penting karena semua bahan obat/ obat harus diperhitungkan Dosis
Lazimnya sesuai dengan umur pasien dan dibandingkan dengan dosis obat yang
digunakan pasien sesuai resep dokter. Pemakaian/ dosis obat untuk pasien harus
tepat atau sesuai dengan Dosis Lazim supaya efek terapi tercapai, jika pada
perhitungan dosis ternyata pemakaian obatnya kurang atau lebih dari DL maka
harus ditanyakan kepada dokter pembuat resep karena ada banyak hal yang
mempengaruhi dosis yang diberikan pada pasien, apabila dokter berkehendak maka
resep dapat diracik, sebaliknya jika dokter menghendaki supaya pemakaiannya
ditepatkan supaya efek terapi tercapai maka Apoteker/Asisten Apoteker harus
dapat melakukan perhitungan untuk melakukan penyesuaian dosis sehingga jumlah
obat akan diganti oleh dokter supaya berefek terapi optimal untu pasien.

4
c. Dosis toksik adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan
keracunan pada penderita.
d. Dosis Letalis adalah takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
kematian pada penderita, dosis letalis terdiri dari:
1) LD 50 : takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan.
2) LD 100 : takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan percobaan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dosisi Obat


Dosis suatu obat merupakan suatu jumlah yang “cukup tidak berlebihan” untuk
menghasilkan efek terapeutik obat yang optimum pada seorang pasien tertentu.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dosis obat yang tepat untuk seorang pasien
antara lain:
a. Umur
b. Berat badan
c. Jenis kelamin
d. Status patologis
e. Toleransi terhadap obat
f. Waktu penggunaan obat
g. Sifat bentuk sediaan
h. Cara penggunaan
i. Macam-macam faktor psikologis dan fisiologis.

4. Batasan Obat
Sebagai bahan kimia, obat identik dengan racun. Yang membedakan adalah
cara pemberian dan dosisnya. Bila indeks terapinya sempit, seperti digoksin dan
xantine, tingkat toksisitasnya akan semakin tinggi.
Berdasarkan Permenkes RI No. 242/1990, OBAT JADI: merupakan sediaan
atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi/menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

5
C. Pencegahan Injury Pengobatan
Kesalahan pengobatan adalah suatu kejadian yang dapat membuat klien menerima
obat yang salah atau tidak mendapat terapi obat yang tepat.
Dalam risiko cedera sebagai hasil dari interaksi kondisi lingkungan dengan respon
adaptif indifidu dan sumber pertahanan.
1. Eksternal
a. Mode transpor atau cara perpindahan
b. Manusia atau penyedia pelayanan kesehatan (contoh : agen nosokomial)
c. Pola kepegawaian : kognitif, afektif, dan faktor psikomotor
d. Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan masyarakat, bangunan dan atau
perlengkapan)
e. Nutrisi (contoh : vitamin dan tipe makanan)
f. Biologikal ( contoh : tingkat imunisasi dalam masyarakat, mikroorganisme)
g. Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi, alkohol, kafein nikotin, bahan pengawet,
kosmetik, celupan (zat warna kain))
2. Internal
a. Psikolgik (orientasi afektif)
b. Mal nutrisi
c. Bentuk darah abnormal, contoh : leukositosis/leukopenia, perubahan faktor
pembekuan, trombositopeni, sickle cell, thalassemia, penurunan Hb, Imun-
autoimum tidak berfungsi.
d. Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak berfungsinya sensoris)
e. Disfugsi gabungan
f. Disfungsi efektor
g. Hipoksia jaringan
h. Perkembangan usia (fisiologik, psikososial)
i. Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas)

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien,
diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena. Dalam pemberian obat
ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberian obat.
Sebab ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan cara yang
salah.
 
B. Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang
tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian
bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya harus
melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-masalah
yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimut. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep Dan
Proses Keperawatan Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, AA dan Uliyah, Musrifatul.(2008).keterampilan dasar kebidanan.Jakarta: Salemba


Medika.

Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, Jakarta: EGC.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://riezkhyamalia.wordpress.com/2013/10/02/makalah-pemberian-obat/
http://sitianisamuzdalipah.blogspot.co.id/2014/06/konsep-dasar-pemberian-obat.html
http://cindy-ulziana.blogspot.co.id/2014/02/konsep-dasar-pemberian-obat-dan-cairan.html
http://ketrampilandasarpraktekklinik-dian.blogspot.co.id/p/penggunaan-unit-dosis-obat.html
http://mirawatidianhusada.blogspot.co.id/p/penggunaan-unit-dosis-obat.html
http://shintabaweell.blogspot.co.id/2014/09/pencegahan-injury-pengobatan.html

Anda mungkin juga menyukai