Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN SATUAN ACARA PENGAJARAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

KELOMPOK 5

1. ULFA HUMAIRA
2. ERIKA RIZKI YUNITA
3. KHAIRUN NISA
4. RISMA JULIYANTI
5. IKHWAN SAPUTRA
6. PUTRI ZAHRATUL JANNAH

Pembimbing:
AZWIR, MARS.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MEDIKA NURUL ISLAM
2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................I
SATUAN ACARA PENGAJARAN I.....................................................................1
A. STANDAR KOMPETENSI..............................................................................1
B. WAKTU/ PERTEMUAN KE............................................................................1
C. POKOK BAHASAN.........................................................................................1
D. KOMPETENSI DASAR....................................................................................1
E. INDIKATOR.....................................................................................................2
F. MATERI KULIAH............................................................................................3
1. Konsep Perkembangan Keperawatan........................................................3
2. Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal.....................4
3. Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Konseptual...................6
4. Perkembangan Kurikulum Keperawatan...................................................6
5. Factor Pengaruh Perkembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan....7
6. Pengembangan Kelompok Ilmu Keperawatan..........................................9
G. METODE DAN MEDIA.................................................................................10
H. EVALUASI......................................................................................................10
I. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
SATUAN ACARA PENGAJARAN II..................................................................11
A. STANDAR KOMPETENSI............................................................................11
B. WAKTU...........................................................................................................11
C. POKOK BAHASAN.......................................................................................11
D. KOMPETENSI DASAR..................................................................................11
E. SUB POKOK BAHASAN :.............................................................................11
F. BAHAN /ALAT...............................................................................................12
G. PERSIAPAN....................................................................................................12
H. MATERI KULIAH..........................................................................................12
1. Pengertian dari hipertensi........................................................................12
2. Macam-macam hipertensi.......................................................................13
3. Komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi.........................................14
4. Pengobatan hipertensi..............................................................................14
5. pencegahan..............................................................................................15
I. EVALUASI......................................................................................................15
J. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

i
SATUAN ACARA PENGAJARAN I

Mata kuliah : Pendidikan Dalam keperawatan (PDK)


Topik atau materi : Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia
Sasaran : mahasiswa
Waktu : 1 x 100 menit)
Tempat : ruangan kelas
Dosen : Azwir, MARS.

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Aspek Kognitif :
Mahasiswa/i mampu menjelaskan tentang perkembangan
pendidikan keperawatan di Indonesia.
2. Aspek Apektif :
Menerima penjelasan tentang perkembangan pendidikan
keperawatan di Indonesia.
3. Aspek Psikomotor :
Mahasiswa/i mampu mendiskusiakan tentang perkembangan
pendidikan keperawatan di Indonesia.

B. WAKTU/ PERTEMUAN KE
1 x 60 menit /kedua

C. POKOK BAHASAN
Perkembangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia.

D. KOMPETENSI DASAR
1. Ranah Kognitif
Mengidentifikasi Perkembangan Pendidikan Keperawatan di
Indonesia.
2. Ranah Afektif

1
Mengidentifikasi sikap dalam Perkembangan Pendidikan
Keperawatan Secara Historikal dan Konseptual.
3. Ranah Psikomotor
Mengidentifikasi hasil diskusi dan mampu mejawab pertanyaan
tentang perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia.

E. INDIKATOR
N KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
O
1. Ranah Kognitif Mahasiswa/i mampu :
a. menjelaskan konsep perkembangan
keperawatan di Indonesia.
b. menjelaskan tentang Perkembangan
Pendidikan Keperawatan Secara
Historikal dan Konseptual.
c. menyebutkan Perkembangan
Kurikulum Keperawatan.
d. menjelaskan Factor Pengaruh
Perkembangan Kurikulum Pendidikan
Keperawatan.
e. menjelaskan tentang Pengembangan
Kelompok Ilmu Keperawatan.
2. mahasiswa/i mampu :
a. mengikuti penjelasan tentang konsep
perkembangan keperawatan.
b. mengikuti penjelasan tentang
Perkembangan Pendidikan
Keperawatan Secara Historikal dan
Konseptual
c. mengikuti penjelasan tentang
Perkembangan Kurikulum

2
N KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
O
Keperawatan
d. bertanya tentang Factor yang
Pengaruhi Perkembangan Kurikulum
Pendidikan Keperawatan.
e. Mengikuti penjelasan tentang
Pengembangan Kelompok Ilmu
Keperawatan.
3. Ranah Psikomotor mahasiswa/i mampu :
menulis ulang Perkembangan Pendidikan
Keperawatan di Indonesia, Perkembangan
Pendidikan Keperawatan Secara
Historikal dan Konseptual, Factor yang
Pengaruhi Perkembangan Kurikulum
Pendidikan Keperawatan, dan
Pengembangan Kelompok Ilmu
Keperawatan.

F. MATERI KULIAH
1. Konsep Perkembangan Keperawatan
Perkembangan pendidikan keperawatan diindonesia telah diawali
dengan adanya keinginan dan kegiatan yang bersifat tidak terkoordinasi
dalam upaya mewujudkan wadah pendidikan keperawatan sebagai
akademi atau institusi pendidikan, dan selanjutnya dikenal dengan nama
akademi keperawatan, kemudian pada awal pertumbuhan akademi belum
terdapat perkumpulan yang mewadahi para perawat diindonesia secara
nasional, namun lambat laun terdapat kelompok-kelompik perawat yang
berupaya agar pelaksanaan perawatan diindonesia dilaksanakan dengan
baik dan akhirnya berkembang dengan pola pendidikan yang tidak jelas
tanpa koordinasi yang terarah.

3
Sejak januari 1983 pada lokakarya nasional tentang keperawatan
yang melibatkan komponen keperawatan dengan dimulainya kelompok
kerja keperawatan konsorsium ilmu kesehatan dinyatakan keperawatan
adalah suatu profesi dengan segala arti dan maknanya, dan saat itu langkah
nyata dalam mengupayakan keperawatan sebagi suatu profesi dilakukan
secara terencana yang diawali dengan langkah pengembangan yang
khususnya diarahkan pada pengembangan pendidikan keperawatan pada
jenjang pendidikan tinggi, orientasi pelayanan khususnya dalam asuhan
keperawatan dilaksanakan secara professional serta upaya pembinaan
rangkaian upaya perbaikan dunia keperawatan. (Husin, M, 1999)
Perkembangan keperawatan sebagai profesi khususnya dinegara
Indonesia dapat ditinjau secara historikal dan secara konseptual. Secara
historikal sesuai dengan perubahan waktu perkembangan yang dimulai
tahun 1945 - 1962, periode tahun 1963 - 1983, tahun 1984 – sekarang,
sedangkan perubahan secara konseptual dititikberakan pada perkembangan
keperawatan ditinjau dari konsep-konsep yang mendasari keperawatan
sebagai profesi. (Suhardiningsih, Sri AV, 2000)

2. Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Historikal


a. Periode 1945-1962
Diawali tahun 1945-1950 merupakan periode awal
kemerdekaan yang merupakan transisi pemerintahan Negara Indonesia,
dengan masa tersebut belum ada tanda-tanda perkembangan oleh
karena sektor ketatanegaraan yang perlu ditata, penggunaan tenaga
keperawatan masih menggunakan sistem pendidikan yang telah ada
yakni perawat lulusan pendidikan belanda (mulo + 3 tahun
pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk
perawat jiwa, ada juga pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun
pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat.

Tahun 1953 baru dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan


menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas, tahun 1955

4
dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan dasar SR
ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan
sebagai pengembangan SDK ditambah pendidikan satu tahun.
Tantangan pendidikan dan pengembangan keperawatan masih belum
berubah, tahun 1962 telah dibuka akademi keperawatan dengan
pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta di RS Cipto
Mangunkusumo yang sekarang dikenal dengan nama Akademi
Keperawatan Kepkes di Jalan Kimia No 17 Jakarta Pusat, walaupun
sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan
pendidikankeperawatan belum tampak.

b. Periode 1963 – 1983


Periode ini msih belum banyak perkembangan dalam bidang
keperawatan walaupun sudah banyak perubahan pada pendidikan tingi,
pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi
dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta,
dengan berdirinya organisasi profesi merupakan satu langkah maju
oleh karena ada arah kemajuan dalam bidang keperawatan dan peran
organisasi profesi disini dapat membantu dalam pembenahan
pendidikan keperawatan, akhirnya mulai tahun 1983 organisasi profesi
ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalaui kerja sama
dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya dan pada waktu itu telah
dilaksanakan lokakarya keperawatan dan disepakati bersama bahwa
keperawatan sebagai profesi.

c. Periode 1984 – sekarang


Mulai tahun 1985 telah dibukanya pendidikan SI keperawatan
dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, sebagai institusi yang
menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana dengan membentuk
kurikulum pendidikan tenaga keperawatan jenjang Strata satu tahun

5
1992, keberadaan tenaga keperawatan diakui sebagai profesi dalam
UU No.23 tentang kesehatan tahun 1992 dan PP No 32 tahun 1996
sebagai penjabaran UU No 23. Tahun 1996 dibuka PSIK di Universitas
Padjajaran Bandung, pada saat itu konsep model praktek keperawatan
diindonesia secara resmi diserahkan PPNI.
Tahun 1997 PSIK UI berubah statusnya menjadi fakultas ilmu
keperawatan dan terdapat evaluasi pengembangan kurikulum SI
keperawatan dan DIII keperawatan, guna meningkatkan kualitas
lulusan, pada tahun 1998 kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan
digunakan.

3. Perkembangan Pendidikan Keperawatan Secara Konseptual


Perkembangan keperawatan secara konseptual telah terjadi dari
perubahan pemahaman keperawatan sebagai vokasional atau tenaga
terampil menjadi keperawatan sebagai profesi dan dari pelayanan
keperawatan bagian dari pelayanan medis bergeser menjadi praktek
keperawatan professional mandiri serta perkembangan pendidikan
keperawatan dari dasar menengah menjadi perkembangan pendidikan
tinggi keperawatan, perubahan pemahaman keperawatan sebagai profesi
didasarkan atas ciri profesi keperawatan diantaranya :
a. Mempunyai tubuh pengetahuan yang berbatas tegas ilmu keperawatan
yang terdapat dalam tubuh pengetahuan.
b. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi.
c. Memberi pelayanan kepada masyarakat.
d. Memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian.
e. Pemberlakuan kode etik keperawatan.
f. Bersifat altruistik (mengutamakan kepentingan masyarakat dari
kepentingan pribadi atau golongan).

4. Perkembangan Kurikulum Keperawatan

6
Kurikulum pendidikan keperawatan saat ini sedang mengalami
proses perkembangan, program pendidikan keperawatan sudah mulai
ditingkatkan, adanya pembinaan program pendidikan keperawatan dan
masuknya program pendidikan tinggi keperawatan pada komisi disiplin
illmu kesehatan (CHS), adanya penyusunan kurikulum nasional yang telah
disyahkan oleh Dirjen Dikti melalui keputusan nomor 239/U/1999 tanggal
4 oktober tentang berlakunya kurikulum nasional tahun 1999 bagi institusi
penyelenggaran pendidikan DIII keperawatan.
Dalam perjalanannya kedudukan dan peran pendidikan tinggi
keperawatan sangat berperan dalam pengembangan pendidikan tinggi.
Untuk mencapai kedudukan peran sebagaimana mestinya pendidkan
keperawatan diarahkan pada pendidikan sejagat, pembangunan bangsa,
pembangunan sistem pendidikan tinggi diindonesia dan profesionalisasi
keperawatan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan yang ada kurikulum pendidikan
keperawatan di Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi keperawatan serta menerapkan kedalam inovasi pendidikan
keperawatan.

5. Factor Pengaruh Perkembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan


a. Factor dari luar
Misalnya organisasi profesi keperawatan, kebijakan pemerintah,
factor-faktor social, pola kesehatan dan penyakit, perubahan demografi
dan ekonomi masyarakat.
b. Teori kurikulum
Ini sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum keperawatan
dengan adanya pendekatan teori tentang model proses yang
mengalahkan pada kriteria, nilai, instruksional dari mata ajaran yang
akan dipelajari.
c. Adanya teori belajar

7
Ini sangat berpengaruh pada pengembangan kurikulum, seperti
munculnya teori yang lebih menekankan pada perubahan perilaku yang
terjadi oleh karena stimulus yang dikenal dengan nama stimulus –
respon, adanya teori kognitif yang menekankan pada keterampilan
intelektual dan berfikir, perasaan dan pengalaman, adanya teori social
learning yang menekankan pada interaksi antara individu dan
lingkungan, adanya teori andragogy yang menekankan tentang
bagaimana mahasiswa belajar.
d. Strategi mengajar
Perubahan terhadap kurikulum dapat dipengaruhi oleh strategi
mengajar, dimana strategi mengajar merupakan metode yang bergerak
dari ketergantungan pada seorang guru ke pelajar, pola-pola yang ada
dalam strategi akan mempengaruhi perkembangan kurikulum.
e. Adanya teori keperawatan dapat mempengaruhi pengembangan
kurikulum
Hal ini karena dalam tubuh pengetahuan ilmu keperawatan akan
berkembang dimana keperawatan terlibat dalam penelitian sehingga
muncul teori yang dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum.
f. Proses keperawatan
Dalam memberikan asuhan keperawatan harus berdasarkan pendekatan
sistem, melalui proses keperawatan dan model pemberi asuhan
keperawatan tersebut yang dapat digali dari pengembangan kurikulum
sehingga hal ini tampak sekali bahwa proses keperawatan akan
berpengaruh pada pengembangan kurikulum.
g. Praktek keperawatan
Model praktek keperawatan secara professional akan menggugah
untuk mengembangkan kurikulum yang ada, adanya pengalaman yang
nyata akan merubah situasi yang ada sehingga model kurikulum dapat
dipengaruhi.
h. Personality

8
Ini dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum hal ini tampak
pada system belajar sangat diperlukan untuk pertimbangan terhadap
performen dan pencapaian hasil. Perlunya karakteristik peserta didik
akan memudahkan sebagai pertimbangan dalam pengembangan
kurikulum yang diseuaikan dari karakteristik yang ada. (Bradshaw,
1987)

6. Pengembangan Kelompok Ilmu Keperawatan


Pada pengembangan pendidikan keperawatan pola pembagian
kelompok ilmu keperawatan terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu
keperawatan komunitas, lmu keperawatann klinik, ilmu penunjang degan
penjabaran sebagai berikut :
a. Kelompok ilmu keperawatan dasar
1) Konsep dasar keperawatan
2) Keperawatan professional
3) Komunikasi keperawatan
4) Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
5) Kebutuhan dasar manusia
6) Pendidikan keperawatan
7) Pengantar riset keperawatn
8) Dokumentasi keperawatan
b. Kelompok ilmu keperawatan klinik
1) Keperawatan anak
2) Keperawatan maternitas
3) Keperawatan medical bedah
4) Keperawatan jiwa
5) Keperawatan gawat darurat
c. Kelompok ilmu keperawataan komunitas
1) Keperawatan komunitas
2) Keperawatan keluarga
3) Keperawatan gerontik

9
d. Kelompok ilmu penunjang
1) Ilmu humaniora
2) Ilmu alam dasar
3) Ilmu perilaku
4) Ilmu social
5) Ilmu biomedik
6) Ilmu kesehatan masyarakat
7) Ilmu kedokteran klinik

G. METODE DAN MEDIA


Metode : ceramah, diskusi
Media : LCD, laptop, white board

H. EVALUASI
Memberikan kuis pada mahasiswa/i dalam bentuk soal

I. DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul A.H S. Kep. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan : Jakarta.


EGC

Kusnanto. S.KP.M.Kes. 2004. Pengantar profesi dan praktik keperawatan


professional : Jakarta. EGC

http://ismed-s.blogspot.com/2011/11/perkembangan-pendidikan-
keperawatan.html

http://ismed.blogspot.com/2012/11/Pengembangan-RPP-keperawatan.html

10
SATUAN ACARA PENGAJARAN II

Mata kuliah : Pendidikan Dalam keperawatan (PDK)


Topik atau materi : Hipertensi
Sasaran : mahasiswa
Waktu : 1 x 100 menit)
Tempat : ruangan kelas
Dosen : Azwir, MARS.

A. STANDAR KOMPETENSI
Mampu menjelaskan tentang penyakit hipertensi

B. WAKTU
1 X 100menit

C. POKOK BAHASAN
Penyakit Hipertensi

D. KOMPETENSI DASAR
Setelah di berikan pendidikan kesehatan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan apa itu penyakit hipertensi
2. Dapat menjelaskan dari macam-macam hipertensi
3. Mampu menjelaskan beberapa penyebab hipertensi
4. Dapat mengenali gejala-gejala dini hipertensi
5. Dapat menjelaskan dampak ( komplikasi) yang disebabkan oleh penyakit
hipertensi
6. Mampu memahami bagi mana cara pengobatan serta pencegahan dini
penyakit hipertensi

E. SUB POKOK BAHASAN :


1. Pengertian dari Hipertensi

11
2. Macam-macam penyakit Hipertensi
3. Penyebab awal penyakit Hipertensi
4. Dampak berkepanjangan dari penyakit Hipertensi
5. Cara pengobatan penyakit Hipertensi

F. BAHAN /ALAT
- LCD
- Laptop

G. PERSIAPAN
Mencari materi tentang hipertensi

H. MATERI KULIAH
1. Pengertian dari hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.secara umum
seseorang dapat di katakan Hipertensi apabila tekanan darah sesorang
lebih tinggi dari 140/90. Penyakit hipertensi juga merupakan gejala
peningkatan tekanan darah yang berpengaruh pada organ lain,seperti
stroke untuk otak.
Penyakit ini menjadi salah satu masalah utama dalam ranah
kesehatan masyarakat di Indonesia maupun mancanegara. Diperkirakan
sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama terjadi di negara
berkembang pada tahun 2025. Prediksi ini diperkirakan berdasarkan pada
angka penderita hipertensi dan pertambahan penduduk saat ini. Wanita
lebih sering terkena hipertensi dibandingkan pria.
Klasifikasi hipertensi dapat kita lihat pada tabel berikut :
Katagori TDD (mmHg) TDS(mmHg)
Normal <85 <130
Normal tinggi 85-89 130-139
Hipertensi
Tinggi 1 ( ringan) 90-99 140-159
Tinggi2 (sedang) 100-109 160-179

12
Tinggi3 (berat) 110-119 180-199
Tinggi4 (sangat berat) >120 >210

2. Macam-macam hipertensi
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer merupakan hipertensi esensial sebab 90%
penyebab hipertensi ini tidak dapat di ketahui. Beberapa faktor yg di
diduga sebagai penyebab hipertensi ini antara lain :
1) Genetik; induvidu yang mempunyai riwayat tertentu tentang
hipertensi lebih besar terkena penyakit hipertensi.
2) Jenis kelamin serta usia; laki-laki yang berusia antara 35-50 thn
dan wanita pasca menepause lebih beresiko terkena hipertensi.
3) Berat badan ; faktor berat badan sangat lah berpengaruh dalam
penyebab hipertensi
4) Gaya hidup ; merupakan faktor yang lebih spesifikasi dalam
penyebab hipertensi
b. hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah penyakit hipertensi yang
penyebabnya dapat diketahui. Beberapa gejala tentang hipertensi
sekunder antara lain :
1) Coarctanion aorta ; yaitu penyempitan aorta conginetal yang
menyebabkan menghambat aliran darah yang melalui lengkungan
aorta
2) Penyakit prenkim penyakit ini merupak penyebab utama dalam
timbulnya hipertensi skunder
3) Penggunaan kontarasepsi hormonal; oral kontrasipsi yang berisi
esterogen dapat menimbulkan melalui mekanisme tertentu.
4) Gangguan endokrin ; disfusi adrenal dapat menyebabkan hipertensi
skunderyang disebabkan oleh kelebihan primer aldosteron.
5) Kegemukan ; kegemukan dapat menyebabkn hipertensi skunder
sebab gaya hidup yang malas dan tidak sering olahraga.
6) Stres

13
7) Kehamilan
8) Serta merokok

3. Komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi


a. Storke ; hipertensi dapat menimbulkan stroke ini akibat dari tekanan
darah yang tinggi sehingga dapt menimbulkan pendarahan pada otak
atau akibat dari embelus yang terlepas dari pembuluh nonotak.arteri
otak yang mengalami atterosklerosis dapat melemh sehingga dapat
menyebabkan terbentuknya aneurisme.
b. Infrak miokardium ; penyebabutamanya ialah apabiala arteri kroner
yang mengalami arteroklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen
ke miokarfium yang dapat menyebabkan isekmia jantung.
c. Gagal ginjal ; disebabkan oleh kerusakan progresif akibat tekanan
darah tinggi pada kapiler-kapilerglomerolus, dengan rusaknya
glomerolus darah akan mengalir ke unit-unit fungsional dan terjadi
kerusakan neuron sehingga berlanjud hipoksik serta kematian
d. ensefalopati; terjadi karena tekanan darah yag sangat tinngi yang
menyebabkan peningkatan tekana pembuluh kapiler dan mendorong
cairan kedalam ruangan intertisium di seluruh susunan saraf pusat.
Akibatnya neuron disekitarnya menjadi kolaps dan terjadi koma serta
dapat menyebabkan kematian.
4. Pengobatan hipertensi
pengobatan hipertensi dapat dipakaai beberapa obat dalam
penyembuhan hipertensi antara lain:
a. HIDROKOLOTRIAZIT (HCT) ; dengan memberikan 12,5-25
mgperhari dengan dosis tunggal pada pgi hari.
b. RESERPIN; dengan memberikan 0,1-0,25mg sehari dengan dosis
tunggal
c. KAPTOPRIL; dengan memberikan 12,5-25mg sebanya 2- 3 X sahari
d. PROPANOLOL; mulai dari pemberian 10mg sebanyak 2Xsehari yang
dapat dinaikan sebesar 20mg sebanyak 2Xsehari

14
5. pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan beberapa tahap antara lain:
a. Mengurangi konsumsi rokok
b. Berolahraga secara teratur
c. Berhenti mengosumsi alkohol
d. Menurunkan berat badan sampai batas ideal tubuh seseorang
Terlepas dari itu hal utama yang perlu perhatikan dalam
pencegahan hipertensi adalah dengan cara mengubah pola hidup dengan
pola hidup yang sehat sehingga resiko hipertensi dapat diminimalkan.

I. EVALUASI
Jenis tes : tes esay
1. Jelaskan mengapa hipertensi dapat menyebabkan stroke dan esenfalopati?
2. Sebutkan jenis-jenis dari penyakit hipertensi beserta faktornya ?
3. Bagaimana cara pencegahan agar dapat meminimalkan penyakit
hipertensi?
4. Jelaskan menurut bahasa anda apa itu hipertensi?
5. Jelaskan bagaimana cara pemberian obat pad penyakit hipertensi?

J. DAFTAR PUSTAKA

A,Aziz Alimul Hidayat.2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatn.


Salemba Medika: Jakarta.

Ardiansyah, Muhammad.2012.medikal bedah.DIVA press: Jogjakarta

15

Anda mungkin juga menyukai