MUAMMAR KHADAFI KELAS IX-2 PELAJARAN : SENI BUDAYA
GURU PENGASUH : SRI WAHYUNI, S.Pd.
SMP NEGERI 1 BANDAR BARU
KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2015 A. Sejarah Qurban Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Al Hajj: 34). Bagaimana sebenarnya sejarah kurban itu? Peristiwa itu bermula ketika Allah swt. menyuruh Nabi Ibrahim a.s. lewat mimpi pada malam kedelapan bulan Zulhijah untuk menyembelih ismail, putra yang sangat dicintai. Sebagai seorang yang taat pada perintah Allah swt., Nabi Ibrahim a.s. menyampaikan hal itu kepada putranya. Sungguh luar biasa jawaban Nabi Ismail a.s., ternyata beliau tidak keberatan. Pada hari kesepuluh bulan Zulhijah, tepat waktu duha, Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan perintah Allah swt., yakni melaksanakan mimpinya. Hari kesepuluh tersebut dikenal dengan sebutan hari Nahar. Artinya, hari menyembelih. Ketika Nabi Ibrahim a.s. melaksanakan perintah Allah swt., Allah swt. mengganti Ismail dengan seekor kambing sembelihan. Berdasarkan peristiwa itu, Nabi Ibrrahima.s. menyembelih kurban setiap tanggal 10 Zulhijah. Syariat ini terus berlaku hingga sekarang ( umat Muhammad ).
B. Jenis dan syarat hewan untuk Kurban
1. Jenis hewan Kurban Jenis-jenis binatang yang dapat untuk kurban, syaratnya adalah: a. Domba : syaratnya telah berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi. b. Kambing : syaratnya telah berumur 2 tahun atau lebih. c. Sapi atau Kerbau : syaratnya telah berumur 2 tahun atau lebih. d. Unta : syaratnya telah berumur 5 tahun atau lebih. Sebaiknya berkurban dengan binatang yang mulus dan gemuk serta tidak cacat, seperti: a. Jelas-jelas sakit b. Sangat kurus c. Sebelah matanya tidak berfungsi atau keduanya d. Pincang e. Putus telinga f. Putus ekor,dsb 2. Syarat-syarat hewan Kurban Hewan yang dijadikan untuk kurban hendaklah hewan jantan yang sehat, bagus, bersih, tidak ada cacat seperti buta, pincang, sangat kurus, tidak terpotong telinganya sebelah atau ekornya terpotong dan sebagainya. a. Ketentuan Qurban Kambing Seekor kambing hanya untuk qurban satu orang dan boleh pahalanya diniatkan untuk seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak atau bahkan yang sudah meninggal dunia. ”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.” Asy Syaukani mengatakan, “(Dari berbagai perselisihan ulama yang ada), yang benar, qurban kambing boleh diniatkan untuk satu keluarga walaupun dalam keluarga tersebut ada 100 jiwa atau lebih.” b. Ketentuan Qurban Sapi dan Unta Seekor sapi boleh dijadikan qurban untuk 7 orang. Sedangkan seekor unta untuk 10 orang (atau 7 orang). Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu beliau mengatakan, ”Dahulu kami penah bersafar bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lalu tibalah hari raya Idul Adha maka kami pun berserikat sepuluh orang untuk qurban seekor unta. Sedangkan untuk seekor sapi kami berserikat sebanyak tujuh orang.”
3. Syarat dan waktu melaksanakan Kurban
a. Orang yang berkurban beragama Islam b. Dilaksanakan pada bulan Zulhijah c. Waktu penyembelihan kurban pada tanggal 10 Zulhijah setelah shalat hari raya Idul Adha, dilanjutkan pada hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan tanggal 13 Zulhijah sampai terbenam matahari. 4. Cara penyembelihan dan do`a berkurban a. Cara menyembelih sama dengan penyembelihan yang disyaratkan Islam, yakni penyembelih harus orang Islam (khusus kurban, sunnah penyembelih adalah yang berkurban sendiri, jika diwakilkan disunatkan hadiri pada waktu penyembelihannya) b. Alat untuk menyembelih harus benda tajam. Tidak boleh menggunakan gigi, kuku dan tulang. c. Memotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya, tetapi jangan sampai putus lehernya (makruh). d. Binatang yang disembelih hendaklah digulingkan ke sebelah kiri tulang rusuknya agar mudah saat penyembelihan. e. Hewan yang disembelih disunnahkan dihadapkan ke arah Kiblat. f. Orang yang menyembelih disunatkan membaca: 1) Basmalah: Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” 2) Shalawat: Artinya: ”Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad.” 3) Takbir Artinya: ”Allah Maha Besar.” 4) Do`a: ﺒﺳﻡﺍﷲﺍﻠﺭﺤﻣﻥﺍﻠﺭﺤﯾﻡﺍﻠﻟﻬﻡﻫﺫﻩﻤﻧﻙﻔﺗﻗﺑﻝﻤﻧﯼﺍﻨﻙﺍﻨﺕﺍﺮﺤﻡﺍﻠﺭﺤﻣﯾﻥ Artinya: ”Ya Allah, kurban ini adalah nikmat dari Engkau dan aku berdekat diri kepada Engkau. Oleh karena itu, terimalah kurbanku! Wahai Zat Yang Maha Pemurah. Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.” GAMBAR-GAMBAR KEGIATAN HARI RAYA IDUL ADHA