Anda di halaman 1dari 8

CAPAIAN PEMBELAJARAN KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA

N MATA PELAJARAN ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)


O
1. Pendidikan Agama Islam Dan Al- Qur’an dan Hadits Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta
Budi Pekerti didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu menerapkan dalam
kehidupan seharihari.
Aqidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah
yang wajib diimani.
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan -
ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari
Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas,
percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan
pentingnya persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep balig
dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Peradaban Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan
Islam remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.
2. Pendidikan Agama Katolik Dan Pribadi Peserta Didik Peserta didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang tumbuh dan berkembang dan mampu melakukan kebaikan. Peserta
Budi Pekerti didik mampu mengenal diri sebagai pribadi yang unik, sehingga memunculkan rasa syukur dan mau mengembangkan keunikan
dirinya bersama orang lain atau lingkungannya.
Yesus Kristus Peserta didik mengenal Allah yang menyelamatkan manusia sebagaimana tercermin pada tokoh Perjanjian Lama (Kisah Yusuf,
Kisah Musa dan Kisah Yosua); dan di dalam diri Yesus yang dibaptis, Yesus yang member makan lima ribu orang dan Yesus
yang mengampuni. Peserta didik memahami kisah-kisah suci dalam Perjanjian Lama (Sepuluh perintah Allah sebagai pedoman
hidup, Bangsa Israel memasuki tanah terjanji, Allah memberkati para pemimpin Israel: Samuel, Saul dan Daud); dan Perjanjian
Baru (kisah Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui Perumpamaan dan mukjizat-Nya).
Gereja Peserta didik mengenal sakramen-sakramen dalam Gereja (sakramen baptis, sakramen ekaristi dan sakramen tobat). Peserta
didik mampu mengungkapkan doa syukur, doa pribadi, doa bersama, serta mewujudkan semuanya itu melalui sikap dan
tindakan dalam hidup sehari-hari.
Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya di tengah masyarakat melalui kebiasaan menghormati pemimpin masyarakat, menghargai
tradisi masyarakat serta melestarikan lingkungan alam. Peserta didik memiliki rasa hormat kepada orang tua, menghormati
hidup, dan menghormati milik orang lain.
3. Pendidikan Agama Hindu Dan Sraddha dan Bhakti Peserta didik mampu menunjukan kemahakuasaan Hyang Widhi Wasa sebagai pencipta alam semesta pada aspek trimurti dan
Budi Pekerti caduśakti.
Susila Peserta didik mampu memahami baik tri parartha dan subha asubha karma serta sifat wiweka (membedakan baik dan buruk),
sehingga mampu menentukan aspek susila dalam ajaran Hindu untuk keselamatan diri dan lingkungan tempat tinggal.
Acara Peserta didik dapat mengenal hari suci dan tempat suci sebagai dasar pelaksanaan panca yājña yang merupakan bagian integral
dari pelaksanaan kehidupan sosial agama Hindu
Kitab Suci Weda Peserta didik dapat mengenal mitologi Hindu dalam Purana dan nilai-nilai dalam Ramayana.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kembali latar tokoh pada kerajaan tersebut dan meneladaninya dalam kehidupan baik di
keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggal.
4. Pendidikan Agama Buddha Dan Sejarah peserta didik mengenal informasi dan mengolah dengan cinta kasih identitas Buddha Gotama sebagai dasar keyakinan terhadap
Budi Pekerti agama Buddha, serta memiliki keterbukaan untuk menghargai perbedaan identitas dan budaya orang lain di lingkungan tempat
tinggalnya; meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta dalam menghargai sesama manusia dan dalam menyelesaikan masalah
pergaulan di lingkungan terdekatnya, serta menghargai lingkungan sekolah dan lingkungan rumah ibadah; dan kebijaksanaan
serta keterbukaan Bodhisattva terhadap keragaman di lingkungan sosialnya, serta mengakui peran budaya dan bahasa dalam
agama Buddha maupun bangsa sebagai pembentuk identitas diri di lingkungan terdekatnya.
Ritual peserta didik menyusun rencana dan menjalankan secara rutin doa Buddhis dalam kegiatan sehari-hari disertai keyakinan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tiratana; menjaga persatuan dan kesatuan melalui keterlibatannya dalam doa antaragama
dan kepercayaan lain di lingkungan sekolahnya sebelum melakukan kegiatan sehari-hari; serta mengenali dan menghargai
identitas masing-masing aliran atau tradisi dalam agama Buddha dan menunjukkan sikap bersatu dalam perbedaan dengan
berperan serta mendukung kegiatan keagamaan aliran atau tradisi agama Buddha.
Etika peserta didik mengklasifikasikan dan menjalankan nilai-nilai Pancasila Buddhis, kesempurnaan (parami), dan sila Bodhisattva
berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-nilai sederhana Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan dalam
melaksanakan aturan dan sopan santun di masyarakat; dan melakukan musyawarah sederhana untuk mufakat dalam
menyelesaikan masalah sosial di lingkungan sekolahnya serta masalah kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.
5. Pendidikan Agama Khonghucu Sejarah Suci Peserta didik mempelajari kisah keteladanan dan prinsipprinsip moral yang ditegakkan kembali oleh Mengzi tentang Watak
Dan Budi Pekerti Sejati (Xing), mengenal murid utama Nabi Kongzi (Yan Hui, Zi Lu, Zi Gong, Zeng Zi) dan keteladanny, menceritakan riwayat
Nabi Kongzi sebagai Tianzhi Muduo, menelusuri pengembaraan Nabi Kongzi selama 13 tahun, mengetahui Zhuxi sebagai
penyusun kitab Sishu, menceritakan kisah Ibunda nabi Kongzi, menceritakan kisah kebijaksanaan tiga ibunda agung (ibu
Mengzi, ibu Ouyang Xiu, ibu Yue Fei), mempraktekkan hikmah nasehat cerita tiga ibunda agung dalam keseharian.
Kitab Suci Peserta didik menyebutkan tiga kesukaan yang membawa faedah dan tiga kesukaan yang membawa celaka yang terdapat dalam
kitab Sishu dan Wujing, menyebutkan bagian-bagian kitab suci yang pokok (Sishu) dan yang mendasari (Wujing), memilih
salah satu ayat dalam kitab Sishu yang berkaitan dengan Ba De.
Keimanan Peserta didik meyakini makna ritual persembahyangan sebagai cara untuk memuliakan Tuhan, Nabi Kongzi, Para Leluhur,
meyakini tanda-tanda khusus menjelang wafat Nabi Kongzi, menyebutkan poin-poin delapan keimanan (Ba Cheng Zhen Gui),
memahami cita-cita mulia Nabi Kongzi, meneladani semangat belajar Nabi Kongzi, menelusuri pengembaraan Nabi Kongzi,
meyakini bahwa Nabi Kongzi adalah utusan Tian (Genta Rohani Tian/Mu Duo Tian).
Tata Ibadah Peserta didik menyusun peralatan dan perlengkapan sembahyang di altar leluhur, mengenal perlengkapan yang ada pada altar
leluhur, mempraktikan cara menancapkan dupa dalam bersembahyang kepada Tian, Nabi, dan leluhur, menunjukan sikap
tangan Bao Xin Ba De, mengikuti kebaktian di Litang/ Miao/ Kelenteng, menjelaskan urutan pelaksanaan kebaktian di Litang.
Perilaku Junzi Peserta didik meneladani perilaku kebajikan luhur Nabi Kongzi, meneladani perilaku luhur murid-murid Nabi Kongzi,
membiasakan diri sikap menghargai waktu, menunjukkan sikap lembut dan penuh perhitungan, menunjukan sikap saling
mengasihi sesama manusia sesuai prinsip yang diajarkan Nabi Kongzi bahwa Semua Manusia di Dunia adalah Saudara,
menunjukkan perilaku sesuai dengan Delapan Kebajikan (Ba De), menunjukkan sikap mudah bergaul dan berkawan dengan
para sahabat yang membawa faedah yang berada di lingkungan sekolah, tetangga dan lainnya tanpa memandang suku, ras,
agama dan golongan, dan menunjukkan semangat introspeksi dan mau segera mengakui kesalahan serta memperbaiki diri.
6. Pendidikan Pancasila Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
UUD NRI 1945 Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta
melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil
identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik melaksanakan kewajiban dan
hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta
didik mampu mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh :
miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
NKRI Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan
sekitar. Peserta didik mampu memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
7. Bahasa Indonesia Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu
memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Membaca dan Memirsa Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk
cetak atau elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya
dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi
Mempresentasikan yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu
percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi
dengan mematuhi tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks
narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat
yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.
8. Matematika Bilangan Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi
dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan
sebagai satuan. Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka
dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan
simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat
1 1 1
membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya, , , ) dan antar-pecahan dengan
2 3 4
2 4 7
penyebut yang sama (misalnya, , , ). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol
8 8 8
matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat
menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan decimal perseratusan dengan
konsep persen.
Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10) Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil
yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10) Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil
yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak).
Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan.
Analisa Data dan Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data
Peluang dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, Observasi dan Peserta didik mampu mengamati, mengidentifikasi dan menjelaskan karakteristik (sifat, fungsi, dan bentuk) bahan, alat dan
Dan Kesehatan Eksplorasi prosedur pembuatan produk rekayasa yang memanfaatkan energi sesuai potensi lingkungan, serta mengeksplorasi dari berbagai
sumber.
Desain / Perencanaan Peserta didik mampu membuat rancangan/dummy rekayasa sederhana dengan memperhatikan potensi lingkungan.
Produksi Peserta didik mampu menciptakan produk rekayasa sederhana dengan teknik modifikasi, merubah fungsi produk yang sudah
ada secara mandiri mapupun kerjasama kelompok serta mempresentasikan secara lisan.
Refleksi dan Evaluasi Peserta didik mampu mengapresiasi produk rekayasa sederhana di lapangan atau dari sumber yang lain dan merefleksikan
terhadap karya produk ciptaannya secara lisan maupun tertulis.
10. Seni Rupa Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam, dan menuangkan pengalamannya secara visual sesuai tahap
perkembangan seni rupa masa bagan. Peserta didik mengenali dan dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
menggambar, mewarnai, membentuk, memotong dan merekat
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan bimbingan guru atau dengan mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni
rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna secara visual sesuai tahap perkembangan seni rupa anak tahap masa bagan,
dimana peserta didik telah menggunakan bentukbentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya.
Sehingga mampu menciptakan karya 2 atau 3 dimensi sesuai dengan tahap perkembangannya.
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan karya yang diciptakannya
Berpikir dan Bekerja Peserta didik mampu mengenali dan membiasakan diri dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka
Artistik pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui dan memahami faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan perasaan atau minatnya.
11. Seni Tari Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menunjukkan hasil tari kelompok dengan bekerja secara kooperatif untuk
Artistik mengembangkan kemampuan bekerja sama dan saling menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta mengeksplorasi
unsur utama tari sesuai level, perubahan arah hadap, dan desain lantai.
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengidentifikasi dan membuat gerak dengan unsur utama tari, level, dan perubahan
arah hadap.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menilai pencapaian dirinya saat melakukan aktivitas pembelajaran tari.
Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada seni tari yang berpengaruh pada kemampuan diri dalam
menyelesaikan aktivitas pembelajaran tari.
12. Seni Teater Berpikir dan Bekerja Bermain dengan tata artistik panggung dilakukan dalam proses bertahap secara mandiri, termasuk di dalamnya dapat
Artistik menggunakan properti sesuai dengan fungsi tokoh yang diembannya. Proses kerja ansambel dilakukan dengan melatih inisiatif
dalam merancang permainan atau cerita bersama (kooperatif).
Mengalami Proses observasi dan konsentrasi dengan cara melihat dan mencatat kebiasaan diri sendiri dan orang lain, serta melakukan
latihan olah tubuh dan vokal, sehingga peserta didik mampu mengenal fungsi gerak tubuh, ekspresi wajah dan suara. Tingkat
selanjutnya adalah memahami irama dalam membaca dialog pada sebuah cerita sesuai karakter.
Menciptakan Cara menciptakan imajinasi adalah proses memainkan dan menirukan tokoh, dan menceritakan ulang kejadian/cerita yang
diamati. Selain itu, dalam menciptakan imajinasi perlu dirancang pertunjukan dengan secara langsung terlibat dalam sebuah
pertunjukan, dilakukan dengan bimbingan.
Merefleksikan Refleksi dilakukan dalam penggalian ingatan emosi sesuai suasana hati tokoh yang diperankan dengan mengambil peristiwa
serupa pada ingatan masa lalu pemeran. Selain itu, proses refleksi dilakukan melalui apresiasi karya seni dengan menggali
kelebihan dan kekurangan hasil karya sendiri.
Berdampak Proses belajar dan produk akhir mencerminkan Profil Pelajar Pancasila secara kooperatif (gotong royong), mandiri dan kreatif.
13. Bahasa Inggris Menyimak – Berbicara peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun
masih dapat diprediksi (rutin) menggunakan kalimat dengan pola yang sesuai dengan konteks yang dibicarakan. Mereka
mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk dapat berpartisipasi dalam rutinitas kelas dan aktivitas belajar, seperti
menyampaikan perasaan, menyampaikan kebutuhan, dan meminta pertolongan. Mereka memahami ide pokok dari informasi
yang disampaikan secara lisan dengan bantuan visual, serta menggunakan kosakata sederhana. Mereka mengikuti rangkaian
instruksi sederhana yang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar dengan bantuan visual.
Membaca - Memirsa peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dengan bantuan gambar/ilustrasi. Mereka membaca dan
memberikan respon terhadap teks pendek sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital, termasuk teks visual,
multimodal atau interaktif.
Menulis - peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya melalui gambar dan salinan tulisan. Dengan bantuan guru, mereka
Mempresentasikan menghasilkan teks deskripsi dan prosedur sederhana menggunakan kata/frasa sederhana dan gambar. Mereka menulis kosakata
sederhana yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan rumah dalam bahasa Inggris menggunakan ejaan yang diciptakan
sendiri oleh anak.

Anda mungkin juga menyukai