LATAR BELAKANG
nasional.
produk kelapasawit yaiitu Palm Kernel Oil(PKO) dan Crude Palmm Oil
(CPO). Salah satu produk kelapa sawit dalam bentuk Cruide Palm Oil
kelapasawit.
1
Perkembangan Produckttivitas ke-
Perkembangan Harga CPO lapa sawit
12,000 10,756 60,000
10,000 9,579 50,000
8,670 8,990
8,000 7,280 40,000
1000 Ton
6,000 30,000
4,000 20,000
10,000
2,000
0
0
2017 2018 2019 2020 2021
2017 2018 2019 2020 2021
produktivitas kelapa sawit berdampak pada pendapatan yang lebih besar. Tentu
dalam penerapan Biodisel atau B20 dimana ide ini akan membantu mengurangi
2
Pengaruh sektor perkebunan kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia
juga terlihat dari kontribusinya pada PDB. Menurut data Laporan Pereconomian
30,000
24,879
25,000 22,965 23,174
20,246 20,542
20,000
15,000
10,000
5,000
0
2017 2018 2019 2020 2021
yang ada dimana laba yang cendrung menurun dapat disebabkan karena
tahun 2017-2021:
3
PROFITABILITAS
40.00% 28.79%
20.00% 6.53% 4.13%
0.00%
2017 2018 2019 2020 2021
-20.00%
-40.00%
-60.00% -72.43%
-79.66%
-80.00%
-100.00%
Graphic 1.3 Returnon Equity Perusahaan Kelapa Sawit yang Terdasftar di Bursa
pada perusahaan kelapa sawit cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini dapat
terjadi terus-menerus hal ini dapat membuat investor menarik dana yang telah
yang ada. Berdasarkan Trade off theory penggunaan utang jangka panjang akan
dimaksimalkan oleh perusahan dengan profitabiltas tinggi, hal ini karena pajak
dapat berkurang dari bunga utang. Berikut Graphic leverage perusahan subsector
4
Leverage
6
5 4.76
4
3
2.37
2 1.64
1
0.42
0
2017
-0.83 2018 2019 2020 2021
-1
-2
mengalami peningkatn dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Apabila semakin
hutang kebih besaar dari ekuitas perusahaan (Darsono & Ashari, 2010). Jika
modal cukup dalam memeuhi biaya operasional. Debt to Equiti Ratio perusahaan
laba maka akan semakin efektif perusahan menggunakan keseluruh aktiva dalam
5
tinggi dapat memperkecil perusahaan dalam menggunakan dana eksternalnya.
Berikut Graphic perputaran total asset perusahaan kelapa sawit tahun 2017-2021:
Graphic 1.5 Data Perputaran Total Aset Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
perkebunan kelapa sawit mengalami penurunan dari tahun 2017 hingga tahun
sawit tidak efektif dalam mengelolah asetnya, ketika perputaran total aktiva
dan aktivitas perusahaan yang efektif, melainkan didukung juga oleh faktor utama
6
berguna meningkatkn kemampuan bersaing serta dapatmeningkatkan kinerjadari
perusahaan.
VAIC
70 57.4593030
47.2008578 522725
60
39.7170908 656697
50 236511
40 27.3284708
22.5975368 500012
30 562684
20
10
0
2017 2018 2019 2020 2021
Intellectual Coefficient (VAIC) pada perusahan kelapa sawit pada tahun 2017-
2021 terjadi peningkatan setiap tahun dimana modalbesar intelectual maka efisien
perusahaan kelapa sawit semakin baik dan dapat menciptakan kepercayaan kepada
stakeholders lainnya.
7
Dengan demikian modal intelectual yang baik mejadi gambaran pada
8
1. Meningkatnya jumlah produktivitas dari perusahaan sub-sector perkebun
kelapa sawit tidak diikuti kenaikan profitabilitas perusahaan, sehingga hal ini
kelapa sawit.
9
Berdasarkaan uraian latar belakng masalah diatas, maka yangmenjadi
2021 ?
tahun2017-2021 ?
Indonesia2017-2021 ?
Indonesia2017-2021 ?
2021 ?
10
1.5 TujuansPenelitians
Indonesia2017-2021.
1. Penulis
11
Sebagai pedonam belajar dalam memperolehilmu pengetahuan mengenai
2. Bagi Perusahaan
dankesejahteraan infestor.
3. Bagi Investor
4. Bagi Akademis
yang sjenis.
12
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Modiglijani dan Miler mengemukakan Tradhe off teory pada tahun 1963
oleh, yang dikenal dengan model MM-2 atau model MM dengam pajak
dimanalebih murah dari pada equitas serta bunga menjadi element pengurang
memilih sumber daya internal untuk investasi dan manajemen kerja . Ketika
13
perusahaan membtuhkan dukungan pendanaan eksternal , manajer sering
2015:176).
Theory ini dari apa adanya information asimetri, yaitu keadaan dimana
lnternal atau eksternaI dan piIihan untuk menambah utang ,pembiayaan tambahan.
berkembang dalam konteks teori stakeholder adalah bahwa laba financr hanyalah
aded adalah ukran yang akuraat diciptakan oleh stakeholders (Mheek dan Gray,
1988 dalam Ulhum, 2009). Value aded yang dianggap memiliki akurasi tinggi
14
2.1.4 Profitabilitas
Harahp (2013) profitablitas, perusahaan dari sumber daya yang ada seperti
perusahan.
meramalkan laba, menilai efesiensi kinerja manajemen dan alat pengendali bagi
perusahaan dengan sumberdaya yang dimiliki pada periode tertentu dan sebagai
15
2.1.3.2 Jenis-jenis Rasio Profitiabilitas
Rasio keuangan atau rasio profitabiltas digunakan untuk menilai tingkat laba
jenis-jenis rasio profitabilitas yang digunakan yaitu : Gros Profit Marghin (GPM),
Return on Equity-(ROE).
1. GrossProfit Margint
Digunakan dengan tujuan meng ukur besar kecilnya persentasi laba kotor
dari penjualan bersih disebut sebagai marjin laba kotor.Semakin tinggi marjin laba
kotor berarti semakintinggi pula laba kotor yang dihasillan dari penjualn bersih.
Hal ini dapat sebakan karena tinggiya harga jualrendahnya harga pokok penjualan.
Sebaliknya, semakin rendah marjin laba berarti semakin dendah pula laba kotor
Laba Kotor
Marjin Laba Kotor=
Penjualan Bersih
16
2. Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)
penjualan bersih adalsh margin lababersih. Untuk menentukn rasio ini, bagi laba
bersih dengan penjualn beri. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk
Laba Bersih
Marjin Laba Bersih=
Penjualan Bersih
merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kontribusi ekuitas terhadap laba
bersih Dengan kata lain, rasio ini ihitung dengan membagi laba bersih terhadap
jumlah laba bersih yang dihasikn dari setiap rupiah dana yang tertanam dalm
rendah pula jumlah lababersih yang dihasilkan dari setiap rpiah dana yang tertanm
dalam ekuitas.
Laba Bersih
Return On Equity=
Total Ekuitas
aset untuk memuncullkan laba bersih yang dihitung membagi laba bersih
17
tinggipula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari seftiap rupiah dana yang
tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengenbalian atas
asetberarti semakin remdah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap
Laba Bersih
Return On Asset=
Total Aset
tinggi. Berikut ini adalah rumus yang digunakn untuk menghitung hasil
Laba SahamBiasa
Earning Per Share=
Saham Biasa yang Beredar
perusahaan adalah :
18
Returmn On Equity merupakan ratio yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini. Dikarenakan ini dapat melihat bagaimana perusahan perkebunan kelapa sawit
2.1.1 Leverage
perusahaan yang terdiri dari biayatetap atau bunga dalam suatu waktu tertentu
19
2.1.3.2 Pengukuran Leverage
leverage. Menurut Iram Fahmir (2015) Rasio leverage adalah mengukur besar
utang suatu perusahaan.Menurut Darsono dan Ashari (2005) dan Kasmir (2014)
hutang melalui ekwuitas. Rasio ini digunakan dalam menentukan jumlbah uang
Total Hutang
Debt ¿ Equity Ratio=
Total Ekuitas
Melihat perbandingan dari total utang dan total aktiva serta bisa digunakan
Debtto Asset Raitio. Saat rastio semakin tinggi menimbulkan keadaan jumlah
modal pinjaman yang digunakan sebagai investasi aktiva untuk laba meningkat
(Kasmir, 2014).
Total Hutang
Debt ¿ Asset Ratio=
Total Aset
20
3. Equity Multiplier (Penggandaan Ekuitas)
berarti porsi pendanaan yang digunakan dalam bentuk ekuitas untuk membiayai
aset sehingga kinerjanya akan semakin baik (Darsono dan Ashari, 2010). Equity
Tot al Aset
Equity Multiplier= x 100 %
Total Ekuitas
sewa tahunan atau jangka Panjang (Kasmir, 2014). Fixed chargre coveerage dapat
diukursebagai berikut:
21
EBT + Biaya Bunga+ Kewajiban Sewa
¿ Charger Conveerage= x 100 %
Biaya Bunga+ Kewajiban Sewa
Ada tiga jenis leverage bila dilihat dari sisi penggunaan utang untuk
1. Operatiing Leverage
fix cost maka akan terjadi Operating leverage. Biasa tetap yang semakin tinggi
maka akan semakin tinggi operetaing yang akan dicapai, sehingga meningkat pula
untung dan rugi. Menurut Syamsudin (2011) menyatakan saat operating leverage
(DOL).
% Perubahan EBIT
Degree of Operating Leverage=
% Perubahan Penjualan
22
2. Financial Leverage
dana yang memicu munculnya beban tetap keuangan. Financial leverage terjadi
penggunaan dana tersebut lebihbesar dari beban tetap yang dibayar. Sedangkan
% Perubahan EPS
Degree of Financial Leverage=
% Perubahan EBIT
3. Total Leverage
23
menghunakan biaya tetap operasional danbiaya tetap financial untukCombined
DCL=DOL x DFL
tetap.
(kreditur)
modal.
6. Tahui berapa bagian dari rupiahmodal sendiri yang dijadikan jeminan utang
jangkaPanjang.
24
2.1.2 Perputaran Total Aset
Dengan mengukur rasio aktivitas, maka akan dketahui berbagai hal yang
yang dignakan agar tau efektivitas penggunaan aktiva, seberapa jauh altiva
mengkur berapa lama penagihan piutang selama periode atau berapa kali dana
Penjualan
Perputaran Piutang=
Piutangrata−rata
25
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan=
Rata−rata Persediaan
untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau
Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja=
Modal Kerja
antara aset tetap neto ke penjuala. Rasio ini memberitahu bagaimana perusahan
26
Penjualan
Perputaran AktivaTetap=
Aset Tetap
Sawir (2005 : 17) Perputaran Tota Aktiva (Total Assets Turn Over) adalah ratsio
Penjualan
Perputaran Total Aset=
Total Aset
Aset). Dikarenakan rasio ini dapat melihat aset dari perusahaan perkebunan
saham.
27
Equity Perusahaan Perkebunan Karet yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia”.
Return onEquity.
28
Profitabiitas, dan Variable Perputaranpiutang tidak berpengaruh sgnifikan
terhadap profitabiltas.
Equity ) mampu menyajikan data besar kecilnya pengembalian modal dari saham.
atau Rasioutang terhadap Ekwuitas adalah rasio yang berguna untuk mengtahui
Dengan kata lain, rasio ini befungsi untuk mengetahui setiap rupiah modalsendiri
29
yang dijadikanuntuk jaminnan utang(Kasmir, 2013). Semakin tinggi rasio,
Perputaran total aset merupakan rasio yang digunakan kesemua aktiva yang
dalam perusahaan yang menjadi basis kompetnsi inti perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing hal ini dapat menjelaskan
30
Tradeoff theory menjelaskn bahwa jika posisi leverage berada di bawah titik
Sebaliknya, setiap posisi sstruktur modal beraada di atas titik optimal maka setap
penambahan hutng akan menurunan nilai perusahaan (Myers & Majluf 1984).
pemaso.
asset yang terjadi maka akan semakin optimal perusahaan dalam menggelola
antara perputaran total asset dan modal intelectual, dimana aktiva yang efektif
yang baik.
31
profitabilitas Profitabilitas dari pengolahn asset yang baikmampu mengurangi
hutang perusahaan.
Intelectual
menningkatkan Profitabilitas.
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Leverage
H1
(Debt to Equity Ratio)
Profitabilitas
(Return on Equity)
32
2.4 Hipotesis
Equity) Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yan Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2017-2021.
Equity) Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yan Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2017-2021.
2021.
Tahun 2017-2021.
33
H7 : Perputaran Total Aset Berpengaruh Terhadap Profitabilitas (Return on
34
BAB 3
METODE PENELITIAN
Data kuantitatif dikarenakan dsata yang akan adalah data rasio. Data
kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau
data runtut waktu (time series) yakni data dalam skala periode 2017-2021.
3.3.1 Populasi
sebanyak 15 perusahaan.
35
3.3.2 Sampel
sebagai berikut:
satuan rupiah.
Tabel 3.1
Nama Code
36
Indonesia Tbk
PT Provident Agro Tbk PALM
PT Sampoerna Agro Tbk SGRO
PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP
PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk SMAR
PT Dharma Satya Nusantara Tbk DSNG
PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk UNSP
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
sedang diteliti. Variabel tersebut terdiri dari variabel independen dan dependen.
Jenis data yang digunkan dalam penelitian adalah data skala rasio.
37
3.4.2 Definisi Operasional
kontribusi ekuitas dalam menciptakan lababersih, dengan kata lain rasio ini
Laba Bersih
ROE=
Total Ekuitas
leverage. Dalam penelitianini hutang dilihat dari (DER) yaitu rasio yang
38
3. Perputaran Total Aset (Independen) (X2)
perputaran total asett. Perputaran total asset diukur dngan rumus sebagai berikut
Penjualan
Perputaran Total Aset=
Total Aset
sumber studi pustaka seperti jurnal, bukuyang berkaitn dengan masalah yang
Laporan keuangan dan laporan tahunan yang dimuat di website Bursa Efek
tahun2017-2021.
Analisis data panel adalah teknik yang digunakan dipenelitian ini. Data deret
waktu dadata Iintas bagian digabugkan untuk membuat datapanel. Data deret
secktor sebagai lawan dar data lintas bagian, yang dikumpIlkan untuk sejumlah
39
mencakup banyak perusahaan/data panel dipilih. Pertama, penelitian ini
Teknik yang digunakan dipenelitian ini. Data deret waktu dadata Iintas bagian
secara berkala untuk satu orangperusahaan atau secktor sebagai lawan dar data
dipilih. Pertama, penelitian ini menggunakan periode enam tahun, dari 2017-2021,
Gabungan dari data time-series dan data cross- sectiondisebut sbhagai data
40
Menurut Basuki (2016:276-27), dalam metod estimasi model regresi dengan
menggunakn data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain :
hanya mengombinasikan data time series dan data cross section. Pada model ini
2015). Model fixed effect adalah model dengan intercept berbeda-beda untuk
setiap subjek(cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah seiring
berbeda setiap subjek sedangkan slope tetap sama antar subjek. Dalam
individu, maka digunakanlah teknik variable dummy. Model estimasi seperti ini
41
3. Random Effect Model
berhubbungan antar waktu dan antar individu disebut Random Effect Model.
Pada model random effect perbedaan intersept diakomodasi oleh eror terms
model estimasi.. Basuki & Prawoto(2016:277) UjiChow, uji Hasman, dan uji
1. Uji Chow
Pengujian untuk menentukan modle fixeffect atau comon efect yang sesuai
a. Jika nilai probability F > 0,05 artinya H0 diterma; model common effect.
42
b. Jika nilai probablity F < 0,05 artinya H0 ditolak; mmodel fixed effect,
2. Uji Hausman
model efek tetaefek acak. tes Hausman, tolong. Selain itu, uji data diregresi
a. Jika nilai probablty cro-section random > 0,05, H0 diterima, yang artinya
b. Jika nilai probabliti crossection random < 0,05, H0 ditolak, yang artinya
model fixeefect.
adalah evaluasi statistik untuk melihat apakah modle efek acak mengunguli
pendekatan efek umum. Ketika modle efek umum adalah tes chow yang dipilih,
tesini diterapkan. Data juga diregrsi mengunakan model efek acak dan model
modle commonefect.
43
b. Jika nilai cross section Brewusch-Pagan ≤ 0,05, maka H1 diterima, artinya
modle randomefect
penelitian ini layak diuji atau tidak. Uji asumsi klasik yang digunakan sebagai
berikut :
antar sesama variable independent sama dengan nilai nol. Carauntuk mengetahui
antar variable dependent jika korelasi antar variable independent kurang dari 0,90.
linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kusalitas antar variable (model causal) yang telah ditetapkan
44
menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh baik pengaruh langsung, (total causal effect) pada perubahan suatu
Model I :
Model IV :
langsung antara varibel bebasterhadap variabel terikat. Dalam analisis jalur ada
struktural yang menyatakan hubungan antar variable pada diagram jalur tersebut.
pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel Independent terhadap suatu
45
variable dependent. Pengaruh-pengaruh itu tercermin dalam apa yang
modestruktural.
3.7.2 Uji T
R2
langsuung dapat dilakukan menggunakan alat uji Calculation for Sobel Test yang
46
dapat diakses dalam website http://quantpsy.org yang akan disediakan panduan
terhadap variabel dependent dan jika ada variabel sebagai mediator ataupun tanpa
47
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel 4.2
Nama Code
48
PT Dharma Satya Nusantara Tbk DSNG
PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk UNSP
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS
penelitian ini adalah Leverage dan Perputaran Total Aset. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Profitabiltas, serta variabel moderasi adalah modal
Table 4.2
Statistik Deskriptif
Y X1 X2 Z
49
Berdasarkan table 4.2 mendapatkan hasil analisi uji statistik deskriptif output
1. Profitabilitas
350.5 yakni pada PT. Bakrie Sumatra Plantations tahun 2017, dan nilai terendah
sebesar -87,5 yakni pada PT Golden Plantation tahun 2020. Serta profitabilitas
dengan standar deviasi 47,8 yang berarti data memiliki variasi tinggi, namun
dalam central limit theorem data dianggap normal. Dalam profitabilitas pada
2. Leverage
kelapa sawit memiliki mean sebesar1,3 dengan standar deviasi lebih tinggi yaitu
sebesar 5,3 yang menyatakan bahwa data memiliki varians yang tinggi dan
50
3. Total Aset Turnover
Berdasarkan hasil statistic deskriptif total asset turnover nilaitertinggi sebesar 2,56
perkebunan kelapa sawit memiliki nilainean 0,36 dengan nilai standart deviyasi
lebih kecil yaitu 0,34, berarti bahwa secara central limit theorem data dianggap
normal.
4. Modal Intelectual
2,86 dengan nilai standar deviasi lebih besar dari mean yaitu 5,75, yang berarti
Dalam Uji Chow, Uji Hawusman, dan Uji PengaliLavgrange digunakan untuk
Model I :
Model IV :
51
4.2.2.1 Chow Test
Uji Chow atau chowtest adalah uji yang tahap untuk menentukan mode
terbaik antara common effect model dengan fixed effeect model . dengan
Tabel 4.3
Berdasarkan hasil output uji chow pada tabel 4.3 untuk model persamaanI
model.
52
Table 4.4
Berdasarkan hasil output uji Chow pada tabel 4.4 menujukkan bahwa
probablitas crosssection F < α (0.4389 < 0.05). Menunjkan bahwa common effect
terpilih random efectmodel , dan H1maka terpilih fixed efect model. Jika
53
Table 4.5 Hasil Uji Hausman Model 1
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Berdasarkan hasil output uji hausman pada tabel 4.5 untuk persaman II
Random efect modle lebih baik dibandingkan fixed-ffect model. Maka untuk
Table 4.6
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
54
Dari output hausman-test pada tabel 4.6 untuk model persamaanII
SehinggaRandom efect model lebih baik digunakan dari fixed efect model,
Maka untuk memilih model yang lebih baik dilamjutkan dengan UjiLagrange
Multiplier.
Uji lagravnge multiplyer ini untuk mengetahui apakah satu model random
effectmodel lebih baik daripada metode comon efect modle. Dengan syarat
Table 4.7
55
Berdasarkan hasil output hasil uji lagrange multiplier table 4.7 nilai
2016: 103).
Tabel 4.8
LEVERAGE TATO MI
multikolnearitas karna nilai koreleasi antar variable tidak lebih besar dari0,9.
56
Meregresikan nilai absolut residual ke variable bebas, maka dapat dilakukan
Tabel 4.9
Berdasarkan hasil diatas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
masalah heterokedasititas.
57
• Jika nilai thitung > ttabel dan nilai probabilitas<0.05 , maka ada
1. Uji T Model 1
Tabel 4.10
58
hutang perusahaan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan
alpha (0.0106 ˂ 0.05). Hal ini berarti Pperputaran Total Aset berpengaruh
2. Uji T Model II
Tabel 4.11
- H
dari nilai alpha (0.0000 ˂0.05). Hal ini berarti Leverage berpengaruh
59
hutang perusahaan justru menurunkan pengembalian laba perusahaan
kelapa sawit.
1.99394 nilai probabilitas sebesar 0.0011 dimana lebih kecil dari nilai
alpha (0.0011 ˂ 0.05). Hal ini berarti Perputara Total Aset berpengaruh
dimana lebihkecil dari nilai alpha0.0024 ˂ 0.05). Hal ini berarti Modal
kelapa sawit.
Tabel 4.12
60
Log likelihod -219.6704 Hannan-Quinn criter. 6.400288
F-staatistic 1.620853 Durbin-Watson stat 0.704211
Prob(F-staatistic) 0.205386
Table 4.12 , dapatdilihat nilai Ajusted R-Square 0.42 Berarti 42% variabel
Leverage dan Perputaran Total Aset dapat mempengaruhi Modal Intelectual.
Table 4.13
Profitabilitas.
pengaruh total (total causalefect) pada perubahan suatu factor dapat diketahui
61
pengaruhtidak langsung. Berikut hasil analisis regresi dari bebrapa persaman
model :
Tabel 4.15
β1 = 0.999656
Leverage
Modal Intelectual
β2 = 2.996989
62
- Terlihat konstan sebesar 3.01, artinya apabila nilai Leverage dan
Gambar 4.2
63
Substruktur Diagram Jalur Model II
β3= -7.984852
Leverage
Profitabilitas
β4 = -0.912040
Perputaran Total Aset
β5 = 0.878461
Modal Intelectual
Intelectual +e2
- Terlihat konstan sebesar 17.9, artinya apabila nilai Leverage, TATO dan
Gambar 4.3
64
Full Hasil Analisis Jalur
-0.79
e1 e2
Leverage
0.99 Profitabilitas
Perputaran 2.99
Total Aset
0.87
Modal
Intelectual
-0.91
Df = n - k
= 75 - 5 = 71
Ket :
Df : DerajatKebebasan
N : Jumlahsampel
K : Jumlahvariabel
65
Dalam ketentuan ttabel dengan tingkat alpha sebesar 5% (0.05) Maka ttabel :
1.99394
Jika tstatistic > ttabel , maka artinya variabel intervening dapat memediasi Jika
tstatistic < ttabel, mak artinya variabel intervening tidak dapat memediasi
Diketahui :
X–Z=a
X : variabel bebas (independen)
Z : variabel moderasi
a: Nilai koefisien output antara variabel bebas ( independen) ke variabel
moderasi
Z–Y=b
Z : variabel moderasi
Y : variabel terikat (dependen)
b : Nilai koefisien output antara variabel moderasi ke variabel terikat
(dependen)
Sa : hasil output Standar eror variabel bebas (independen) ke variabel
moderasi
Sb : hasil output Standar eror variabel moderasi ke variabel terikat (dependen)
Gambar 4.4
66
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa Modal Intelectual mampu memoderasi
1.99394)
Intelectual.
Gambar 4.5
Modal Intelectual
67
sebesar0.0098 dimana lebihkecil dari alpha (0.0098 ˂0.05). Kenaikan hutang
dimana hasil nilai signifikansinya lebih kecil dari pada tigkat signifikansinya
stakehoIder.
nilai probabilitas sebesar 0.0106 dimana lebih kecil dari nilai alpha (0.0106 ˂
0.05). Hal ini berarti Perputaran Total Aset berpengaruh terhadap Modal
68
BEI. Penurunan penjualan perusahaan mempengaruhi perusahaan dalam
lebih besar dari tingkat signifikansinya sebesar 1.382987 < ttabel 1.98638 dan
nilai probabilitas sebesar 0.1736 dimanalebih besar dari nilai alpha(0.1736 >
0.05) dan penelitian yang dilakukan oleh Anges Susana Merry Purwati (2020)
69
Pada penelitian yang dilakukan Yulita M. Gunde(2017) dengan judul
0.037 dimana lebih besar darinilai alpha (0,037<0,05), hal ini berarti kenaikan
Profitabilitas sesuai dengan penelitian terdahulu dan sesuai dengan Trade off
probabiitas 0.0000 dimana lebih besr dari nilai alpha (0.0011 ˂ 0.05). Maka
“Pengaruh Total DER dan Total Aset Turnover Terhadap Profitabilitas Pada
70
Perputaran Total Aser berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dengan
sebesar0.002 dimana lebih besar dari nilai alpha(0,002<0,05), hal ini berarti
Total Aset bnrpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas, hal ini
1.99394 nilai probabilitas sebesar0.0024 dimana lebih kecil dari nilai alpha
Penelitian yang dilakukan Diva Cicilya Nunki Arun Sudibya dan MI Mitha
Dwi Restuti (2014) dengan judul “Pengaruh Modal Intelectual dan Nilai
71
Perusahaan Terhadap Profitablitas” dimana Modal Intektual berpengaruh
sebesar 2.131 dan nilai probabilitas sebesar 0.000 dimana lebih besar dari nilai
alpha(0,000 < 0,05), hal ini berarti kenaikan Modal Intelectual berpengaruh
Berdasarkan hasil uji sobel padagambar 4.1 terlihat bahwa Modal Intelectual
72
4.4.7 Pengaruh Perputaran Total Aset Terhadap Profitabilitas Melalui
Modal Intelectual.
tstatistic < ttabel (-0.160711 < 1.98638). Modal Intelectual mampu memediasi
73
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(0.0098˂0.05).
74
2021, berdasarkan hasil pengujian parsial(uji t) pengaruh Modal Intelectual
alpha (0.0000˂0.05).
˂ ttabel sebesar 1.99394 nilai proabilitas 0.0011dimana lebih kecl dari nilai
alpha (0.0011˂0.05).
alpha(0.0024 ˂ 0.05).
75
yang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaBEI)tahun 2017-2021, berdasarkan uji
5.2 Saran
1. Bagi Perusahaan
76