Anda di halaman 1dari 2

KISAH TAUBATNYA PEMBUNUH BERDARAH DINGIN

NAMA : ANNISA MUIZZAH

NIM : G-208-1004

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil’alamiin, Washsholatu Wassalamu ‘ala asyrofil anbiya walmursliin, wa’alaa alihi
washohbihii ajma’iin ammaba’du”

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah atas semua nikmatnya yang tidak bisa kita hitung satu
per satu, khususnya nikmat iman dan nikmat ilmu yang mana pada hari ini Allah takdirkan kita
semua berkumpul disini untuk menikmati sajian ilmu, yang mudah – mudahan dapat menambah
keimanan kita semua.

Apa kabr temen – temen semua?

Ahmdulillah, temen – temen yang dirahmati Allah, sebelum ustdzah memulai berkisah , bolehkah
ustdzah bertanya terlebih dahulu? Siapakah diantara temen – temen semua yang pernah melakukan
kesalahan? Subhanallah, boleh tanya lagi? Gimana tuh perasaan temen – teman ketika melakukan
kesalahan? Apa biasa aja, bahkan merasa tidak bersalah? Muncul perasaan tidak nyaman, gelisah di
dalam hati kita, sampai kita bingung mau ngapain ketika temen – temen sadar bahwa perbuatan
temen – temen itu salah ? Apa temen - temen pernah merasakan kegelisahan itu?

Yah, dipagi yang cerah ini , insyaAllah ustadzah akan menceritakan seorang pemuda yang telah
melakukan kesalahan fatal, tapi pemuda ini ingin bertuabat, taubatan nasuhah, temen – temen bisa
merasakan bagaimana persaan pemuda ini ya? Kisah ini , ustadzah ambil dari kitab riyadushsholihin
karya Al Imam An Nawawi Rahimhullah.

Dari Abu Sa’id Sa’d bin Malik bin Sinan Al Khudri Radhiyallahu Anhu, bercerita bercerita bahwa
rasulullah pernah menceritakan kepada mereka bahwa “ Di kalangan umat sebelum kalian ada
seorang laki – laki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan nyawa. Kemudian dia bertanya
tentang orang yang paling alim di muka bumi, maka dia pun ditunjukan kepada seorang rahib. Di
mendatanginya dan bertanya , ‘Sesungguhnya ada seorang yang telah membunuh sembilan puluh
sembilan nyawa, apakah ada taubat untuknya?’ Rahib itu menjawab, ‘Tidak’. Maka dia pun
membunuhnya, sehingga dia menggenapkan angka seratus dengannya. Kemudian di bertanya lagi
tentang orang yang paling alim di muka bumi ini, maka dia pun ditunjukan kepada seorang alim. Dia
berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya ada seseorang yang telah membunuh seratus nyawa, apakah ada
taubat untuk nya?’ Orang alim itu menjawab, ‘Ya, memangnya siapa yang menghalangi antara
dirinya dengan taubat?’ Pergilah ke negeri ini dan itu, karena sesungguhnya disana terdapat orang –
orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala , maka beribadahlah kepada Allah bersama mereka , dan
jangan pulang ke negerimu, karena ia adalah negeri yang buruk.’ Maka orang tadi berangkat dan
tatkala dia sampai pada separuh perjalanan, dia dijemput oleh maut. Maka malaikat – malaikat
rahmat dan malaikat – malaikat azab berselisih tentangnya. Malaikat – malaikat rahmat berkata, ‘Dia
datang dalam keadaan bertaubat, menghadap dengan sepenuh hatinya kepada Allah Ta’ala.’
Sementara malaikat – malaikat azab berkata, “ Sesunguhnya dia belum pernah melakukan kebajikan
sama sekali.’ Maka ada satu malaikat lain yang mendatangi mereka dalam rupa manusia. Khirnya
mereka menjdikannya sebagai penengah ( hakim ) – diantara mereka. Maka dia berkata, ‘ Ukurlah
jarak antara dua negeri ini, ke mana dia lebih dekat jarakny, maka dia termasuk penduduknya.’
Mereka pun mengukur, ternyata mereka menemukan bahwa dia lebih dekat ke negeri yang sedang
dituju, sehingga malaikat – malaikat rahmatlah yang menanganinya.” (Muttafaq ‘alaih)

Hikmah yang bisa kita ambil, jangan pernah ragu untuk kembali kepada Allah, untuk bertaubat ketika
kita melakukan kesalahan, karena Allah itu sayang banget sama hamba - hamba Nya, Allah jauh lebih
gembira ketika ada hambanya yang bertaubat melebihi kegembiraan sesorang yang kehilangan unta,
yang sudah dicara kemana - kemana tapi tidak ketemu kemudian dia tertidur dan ketika terbangun
melihat untanya ada di depan matanya. Allah juga ga pernah bosan dan maha pengampun ketika
ada hambanya yang ingin bertaubat, sebagaimana yang Allah firmankan di dalam Al Qur'an Surat Az
Zumar ayat 53 : " Wahai hamba - hambaku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri ,
janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya.
Dialah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang ". Dan teman - teman yang pernah melakukan
kesalahan, ketika kalian bingung apa yang akan diperbuat maka carilah Ahli Ilmu / Ulama / Guru
kalian yang Allah jadikan wasilah untuk memberikan solusi. Dan bagi kita, ketika melihat ada teman
kita yang melakukan kesalahan maka jangan mudah menghakimi, atau membuat seseorang
bertambah terpuruk, tapi arahkan teman kita untuk mendekat kepada Allah Subhanallahu Wata'ala.

Semoga kita semua dapat mengambil ibrahnyanya dari kisah oemuda tersebut.

Wallahu'alam.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai