1. JUDUL PENGABDIAN
Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat melalui Diversifikasi Produk ARENMU Gula Aren Pasir pada BUMDES
Desa Tumbrep Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun 2023
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index Rumpun
Tinggi/ Institusi Bagian Ilmu
ROPINOV Universitas Administrasi Pertama 6730063 - -
SAPUTRO Diponegoro Pajak K. Batang melakukan
observasi awal
Ketua Pengusul terdiri dari
menganalisis
kebutuhan
mitra,
mengukur
sumber daya
dan potensi
mitra,
mengestimasi
kemungkinan
mencapai
target,
menetapkan
target manfaat
dan dampak.
Kedua,
menyusun
perencanaan
dan
pengalokasian
sumber daya
manusia
mahaiswa
tertaung dalam
proposal.
Ketiga,
mempresentasi
kan dan
memperoleh
pendanaan
DRTPM 2023.
Keempat,
actuating
berupa realisasi
dan
memastikan
semua anggota
dan mitra
melaksanakan
program.
Kelima,
controlling
berupa
pengendalian
dan monitoring
evaluasi atas
hasil yang
diperoleh dan
melaporkannya
dalam laporan
akhir dan
pertanggungja
waban
penggunaan
anggaran.
RUKTI Universitas Hubungan Observasi awal 6780473 - ILMU
RUMEKAR Diponegoro Masyarakat K. untuk SOSIAL
Batang perencanaan
Anggota program
Pengusul pemberdayaan
kemitraan
masyarakat.
Sosialisasi
rencana
program
dengan kepala
desa dan
kelompok
masyarakat
(inklusif).
Mendesain
desain
kemasan dan
label produk.
Merancang dan
membuat
dokumentasi
kegiatan
berupa video.
Melakukan
publikasi
Pemberdayaan
Kemitraan
Masyarakat
(PKM) di media
massa
nasional.
Membantu
menulis artikel
publikasi di
jurnal ilmiah
ISSN.
RETNO DWI Universitas Administrasi Observasi awal 6820157 - ILMU
IRIANTO Diponegoro Pajak K. Batang untuk POLITIK
perencanaan
Anggota program
Pengusul pemberdayaan
kemitraan
masyarakat.
Sosialisasi
rencana
program
dengan kepala
desa dan
kelompok
masyarakat
(inklusif).
Mengurus HKI/
Paten/Hak
cipta/Merek
dagang.
Memberikan
sosialisasi dan
pelatihan
mengenai
legalitas usaha
serta perizinan
usaha dan
perizinan
produk.
3. IDENTITAS MAHASISWA
Nama, Peran NIM Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas
Institusi Bagian
DITA SETYABUDI 40011121060084 Universitas Administrasi Pajak Membantu
Diponegoro K. Batang observasi lapangan
Mahasiswa dan pengumpulan
data untuk
perencanaan.
Melakukan
koordinasi tim
mahasiswa kepada
dosen.
Mengobservasi
metode produksi
produk ARENMU
Gula Semut sesuai
arahan dosen
pengusul. Survei
toko mesin dengan
produk terbaik dan
harga termurah.
Membantu menjalin
komunikasi dengan
masyarakat.
Mendampingi
pelatihan-pelatihan
kepada kelompok
masyarakat. MBKM
Studi Independen.
HAPSARI WAHYU 40011122066014 Universitas Administrasi Pajak Membantu
KRISTIANTI Diponegoro K. Batang observasi lapangan
dan pengumpulan
Mahasiswa data untuk
perencanaan.
Melakukan
koordinasi tim
mahasiswa kepada
dosen.
Mengobservasi
metode produksi
produk ARENMU
Gula Semut sesuai
arahan dosen
pengusul. Survei
toko mesin dengan
produk terbaik dan
harga termurah.
Membantu menjalin
komunikasi dengan
masyarakat.
Mendampingi
pelatihan-pelatihan
kepada kelompok
masyarakat. MBKM
Studi Independen.
MUHAMMAD 40011122066009 Universitas Administrasi Pajak Membantu
NOFAL HILMI Diponegoro K. Batang observasi lapangan
FAHREZA dan pengumpulan
data untuk
Mahasiswa perencanaan.
Melakukan
koordinasi tim
mahasiswa kepada
dosen.
Mengobservasi
metode produksi
produk ARENMU
Gula Semut sesuai
arahan dosen
pengusul. Survei
toko mesin dengan
produk terbaik dan
harga termurah.
Membantu menjalin
komunikasi dengan
masyarakat.
Mendampingi
pelatihan-pelatihan
kepada kelompok
masyarakat. MBKM
Studi Independen.
MUSTAFIDAH 40011121060059 Universitas Administrasi Pajak Membantu
Diponegoro K. Batang observasi lapangan
Mahasiswa dan pengumpulan
data untuk
perencanaan.
Melakukan
koordinasi tim
mahasiswa kepada
dosen.
Mengobservasi
metode produksi
produk ARENMU
Gula Semut sesuai
arahan dosen
pengusul. Survei
toko mesin dengan
produk terbaik dan
harga termurah.
Membantu menjalin
komunikasi dengan
masyarakat.
Mendampingi
pelatihan-pelatihan
kepada kelompok
masyarakat. MBKM
Studi Independen.
NURHIKMAH 40011121060041 Universitas Administrasi Pajak Membantu
Diponegoro K. Batang observasi lapangan
Mahasiswa dan pengumpulan
data untuk
perencanaan.
Melakukan
koordinasi tim
mahasiswa kepada
dosen.
Mengobservasi
metode produksi
produk ARENMU
Gula Semut sesuai
arahan dosen
pengusul. Survei
toko mesin dengan
produk terbaik dan
harga termurah.
Membantu menjalin
komunikasi dengan
masyarakat.
Mendampingi
pelatihan-pelatihan
kepada kelompok
masyarakat. MBKM
Studi Independen.
RARA SHOFINA 40011121060069 Universitas Administrasi Pajak Membantu
NURDIASRI Diponegoro K. Batang observasi lapangan
dan pengumpulan
Mahasiswa data untuk
perencanaan.
Koordinator tim
mahasiswa kepada
dosen.
Mengobservasi
metode produksi
produk ARENMU
Gula Semut sesuai
arahan dosen
pengusul. Survei
toko mesin dengan
produk terbaik dan
harga termurah.
Membantu menjalin
komunikasi dengan
masyarakat.
Mendampingi
pelatihan-pelatihan
kepada kelompok
masyarakat. MBKM
Studi Independen.
4. MITRA KERJASAMA
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat melibatkan mitra, yaitu mitra sasaran, mitra pemerintah/pemda, mitra DUDI/
CSR/LSM atau mitra perguruan tinggi
5. LUARAN DIJANJIKAN
6. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya Pengabdian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat melalui Diversifikasi Produk ARENMU Gula Aren Semut
pada BUMDES Desa Tumbrep Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun 2023
RINGKASAN
Ringkasan tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang ditargetkan.
Universitas Diponegoro dan Pemerintah Kabupaten Batang bekerja sama diwujudkan
dalam pendirian UNDIP PSDKU Batang yang berlokasi di Desa Tumbrep Kecamatan Bandar.
Desa Tumbrep merupakan lahan tidur dan jalur utama menuju area wisata Dieng. Tahun 2022,
pengusul berhasil memenangkan pendanaan 2 Skema kegiatan yaitu Riset Pengembangan dan
Penerapan (RPP) dan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) LPPM
UNDIP. Topik kedua kegiatan tersebut adalah penumbuhan wirausaha dengan produk asli desa
Tumbrep, yang menghasilkan luaran berupa prototipe produk bernama ARENMU Gula Aren cair
dan berhasil membentuk UMKM UD Guaren Tumbrep Negara yang sudah berizin SKU dan NIB.
Produk tersebut mendapatkan testimoni positif dari paguyuban barista dan juga dari LPPM Undip
saat monitoring evaluasi di acara Pameran dan lauching produk ARENMU.
Berdasarkan potensi komersialisasi yang dimiliki produk ini, maka demi meningkatkan
kapasitas kelompok masyarakat pada wirausaha ini (BUMDES, PKK dan Pengrajin Aren),
pengusul berencana mengembangkan bisnis dengan diversifikasi produk yaitu berupa gula aren
semut/semut ARENMU. Tujuan diversifikasi produk ini untuk memperluas segmentasi pasar,
dimana produk existing saat ini ARENMU gula aren cair hanya ditujukan untuk segmentasi pasar
Business to Business (B2B). Kemudahan penggunaan jenis gula aren semut akan meningkatkan
segmentasi pasar yang lebih luas, bukan hanya B2B tapi juga B2C. Dengan diversifikasi produk
diharapkan produk-produk ARENMU akan lebih mudah diterima oleh pasar.
Usulan kegiatan ini memiliki beberapa tujuan diantaranya; menciptakan diversifikasi
produk gula aren yaitu gula aren semut; pelatihan pembuatan gula aren semut; pembuatan desain
dan label kemasan produk yang berdaya saing; sertifikasi produk HKI/BPOM/PIRT/Sertifikat
Halal; mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus (MBKM dan IKU); dosen berkegiatan
di luar kampus (IKU).
Usulan kegiatan ini ditargetkan mencapai luaran; Peningkatan pemberdayaan mitra (Jenis
produk mitra meningkat); Publikasi di jurnal nasional Ber-ISSN; Publikasi di prosiding seminar
nasional Ber-ISBN; Publikasi di media massa cetak/elektronik dan Video.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
B. Pendahuluan
Pendahuluan tidak lebih dari 1000 kata yang berisi analisis situasi dan permasalahan mitra
yang akan diselesaikan. Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat
menggambarkan secara lengkap kondisi mitra. Analisis situasi dijelaskan dengan berdasarkan
kondisi eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra
dengan data dan gambar yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang
ekonomi dan belajar berwirausaha. Kondisi eksisting dibuat secara lengkap hulu dan hilir
usahanya. Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian perlu
diuraikan.
Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Kabupaten Batang mendirikan kampus
UNDIP PSDKU Batang di Desa Tumbrep Batang sejak tahun 2021.1 Tumbrep adalah sebuah desa
di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Desa Tumbrep terletak di sisi tenggara dari Kecamatan
Bandar yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Blado. Desa Tumbrep berjarak sekitar 25 Km
dari pusat Kabupaten Batang dan memiliki luas 1157 Hektar dengan jumlah penduduk sekitar 6.300
jiwa yang tersebar di 8 dusun. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Potensi tanaman hasil
bumi selain padi adalah Cengkih. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Tumbrep pada
pertemuan dengan 10 ribu petani dalam acara syukuran hasil bumi di Desa Tumbrep, Kabupaten
Batang, Rabu 8 Juni 2022. Desa Tumbrep juga merupakan salah satu jalur utama objek wisata
Dieng. Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi, Tumbrep memiliki suhu udara yang cukup
dingin, dengan curah hujan yang tinggi. Kondisi ini menjadikan Desa Tumbrep cocok
dikembangkan menjadi kawasan wisata baru dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Di
sepanjang jalan desa Tumbrep menuju area yang lebih tinggi dapat ditemui banyak cafe, restoran
maupun coffe shop seperti Landscape Kopi, Cafe Kebon Kopi, Cafe Kacalangit, Metsa Kopi, Forest
Kopi, dan sebagainya. Ketika musim liburan tiba, jalan di Desa Tumbrep menuju objek wisata
Dieng selalu dipenuhi dengan kendaraan wisatawan dari berbagai kota di Indonesia. Ini merupakan
potensi dan peluang yang dimiliki oleh Tumbrep, yang dapat dikonversi menjadi peluang ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Desa Tumbrep memiliki lebih dari 200 pohon aren yang tersebar di desa. Pohon aren baru
dapat dipanen ketika berusia 25 tahun ke atas. Namun, bentuk pohon aren yang besar dan
menghabiskan tempat, sering dianggap sebagai tumbuhan hama/perusak oleh warga. Beberapa
warga berpikir bahwa pohon-pohon aren itu lebih bersifat merusak dari pada bermanfaat untuk
menghasilkan produk gula aren konvensional, yang nilai ekonominya relatif rendah, sehingga
warga ingin menebangnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat pohon aren yang sudah berusia
lama dapat memberikan bahan baku air nira melimpah sampai berpuluh-puluh tahun. Padahal
sebenarnya aren memiliki potensi yang jauh lebih besar jika produk gula aren dikembangkan
menjadi berbagai varian gula aren melalui diversifikasi produk. Misalnya aren dapat diolah menjadi
gula aren cair yang lebih sehat jika dibandingkan gula tebu. Gula aren cair merupakan pemanis
khas yang memiliki pasar potensial B2B Restoran/Coffee Shop yang kebetulan banyak dijumpai di
Desa Tumbrep maupun di pasar sejenis tingkat nasional. Varian produk aren berikutnya adalah
produk aren gula semut yang memiliki segmentasi dan pasar lebih fleksibel karena lebih mudah
digunakan. Kedua produk terakhir memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada gula aren
konvensional dan bersifat sehat karena rendah kalori. Dengan menggunakan pemasaran digital dan
mudahnya distribusi produk antar kota zaman ini, maka pohon-pohon aren yang dianggap sebagai
hama ini bisa dipertahankan sebagai aset desa yang potensial bernilai ekonomi.
Terdapat sebuah kelompok eksisting pengrajin aren di Tumbrep. Kondisi eksisting
pengrajin aren desa Tumbrep dilihat dari alur proses usaha aren dari hulu ke hilir. Dari hulu, para
pengrajin ini mengambil bahan baku air nira. Petani aren yang memanen aren akan memanjat pohon
dan akan menyayat di bagian batang pohon aren, lalu memasangkan tabung dari bambu untuk
menampung nira yang keluar. Satu pohon aren dapat dipanen 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan
sore. Setelah di panen, pengrajin akan memasak air nira selama beberapa jam, dan mengolahnya
menjadi gula aren konvensional yaitu gula aren merah yang keras. Di proses hilir, hasil gula aren
konvensional ini dipasarkan secara tradisional di pasar tradisional terdekat, misalnya di Pasar
Kecamatan Bandar dengan tingkat harga yang relatif rendah karena tingginya persaingan produk
sejenis dari desa lain. Persaingan pasar berpengaruh signifikan pada hubungan kepemilikan
manajerial dan kinerja perusahaan. 2
Berdasarkan instruksi Rektor Universitas Diponegoro melalui Ketua LPPM Undip, guna
merealisasikan kerja sama Undip dengan Kabupaten Batang, kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat yang terdekat terlebih dahulu yakni
masyarakat Desa Tumbrep. Pada tahun 2022, pengusul berhasil memenangkan pendanaan/hibah
LPPM Undip 2022 yakni skema Riset Pengembangan dan Penerapan (RPP) dan Program
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M). Topik kedua kegiatan tersebut adalah
penumbuhan wirausaha dengan produk asli desa Tumbrep berupa pengembangan produk aren.3
Kegiatan ini telah memiliki luaran berupa prototipe produk bernama ARENMU Gula Aren cair dan
berhasil membentuk UMKM UD Guaren Tumbrep Negara yang sudah berizin SKU dan NIB.
Produk tersebut mendapatkan testimoni positif dari paguyuban barista dan juga dari LPPM Undip
saat monitoring evaluasi di acara Pameran dan lauching produk ARENMU.4
Gula aren cair tersebut masih dipasarkan dalam skala terbatas mengingat inkubasi bisnis
UD Guaren Tumbrep Negara masih baru dan mayoritas bahan baku air nira masih digunakan untuk
produksi gula aren konvensional. Pendapatan dari kelompok pengrajin aren masih mengandalkan
produk gula aren konvensional yang dipasarkan di pasar tradisional. Namun, potensi komersialisasi
yang dimiliki produk ini, maka demi meningkatkan kapasitas kelompok masyarakat pada
wirausaha ini (BUMDES, PKK dan Pengrajin Aren), pengusul mengusulkan rencana
Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) 2023. Usulan PKM ini akan mengembangkan bisnis
melalui strategi pemasaran yaitu dengan melakukan diversifikasi produk berupa gula aren
semut/semut. Tujuan diversifikasi produk ini untuk memperluas segmentasi pasar, dimana produk
existing saat ini gula aren cair hanya ditujukan untuk segmentasi pasar Business to Business (B2B).
Kemudahan penggunaan gula aren semut akan meningkatkan segmentasi pasar yang lebih luas,
bukan hanya B2B tapi juga B2C. Dengan diversifikasi produk diharapkan produk-produk
ARENMU akan lebih mudah diterima oleh pasar.
Adapun kaitan tujuan kegiatan terhadap pencapaian MBKM, IKU dan fokus kegiatan
pengabdian disajikan dalam tabel berikut (Minimal 2 capaian IKU).5
Tabel 1 Kaitan Tujuan terhadap Capaian MKBM, IKU, dan Fokus Kegiatan
No. Tujuan Kegiatan MBKM IKU Fokus Kegiatan
1. Membuat jenis produk baru MBKM 6 IKU 3 Membuat gula semut
2. Pelatihan pembuatan gula aren semut MBKM 6 IKU 3 Pelatihan gula semut
3. Pengorganisasian dan pembagian tugas MBKM 6 IKU 5 Sub tata kelola manajemen
4. Sertifikasi produk HKI/BPOM/PIRT/Halal MBKM 6 IKU 5 HKI/BPOM/PIR/Halal
5. Pembuatan desain kemasan dan label MBKM 6 IKU 5 Desain kemasan dan label
6. Mahasiswa MBKM di luar kampus MBKM 7 IKU 2 Mahasiswa Studi Independen
7. Dosen berkegiatan di luar kampus (IKU) MBKM 6 IKU 3 Dosen Praktisi wirausaha
C. Permasalahan dan Solusi
C.1. Permasalahan Prioritas (dikaitkan dengan A.4 atau A.5)
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata yang berisi uraian yang akan ditangani
minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan. Untuk masyarakat produktif secara ekonomi dan calon
wirausaha baru meliputi bidang produksi, manajemen usaha dan pemasaran (hulu hilir usaha).
Untuk kelompok masyarakat non produktif (masyarakat umum) maka permasalahannya sesuai
dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketentraman
masyarakat, memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala bidang, seperti bidang sosial,
budaya, ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, hukum, dan berbagai permasalahan lainnya
secara komprehensif. Perioritas permasalahan dibuat secara spesifik. Tujuan kegiatan dan
kaitannya dengan IKU dan fokus pengabdian perlu diuraikan.
Permasalahan pertama yaitu pemasaran terkait keterbatasan segmentasi pangsa pasar.
Keterbatasan ini membatasi strategi pemasaran yang diterapkan di mitra. Saat ini pengrajin aren
eksisting memiliki produk gula aren konvensional dengan harga rendah sebagai pendapatan utama.
Inovasi produk mampu memediasi pengaruh Ethical Responsibility dan Trust terhadap kinerja
pemasaran.6 Proses hilirisasi gula aren di Tumbrep cukup sederhana. Pengrajin memanen aren
dengan memanjat dan menyayat pohon lalu menampung air nira di tabung bambu. Kemudian
pengrajin memasaknya selama 5 – 6 jam kemudian mencetaknya. Rebusan air nira akan mendingin
dan menjadi gula aren konvensional yang dipasarkan di pasar-pasar tradisional. Produk kedua yaitu
gula aren cair, memiliki nilai jual lebih tinggi namun dengan segmentasi pasar yang lebih sempit,
yaitu B2B pengguna gula cair seperti restoran dan industri coffee shop. Kesulitan penetrasi produk
kedua inilah yang akan diatasi melalui strategi diversifikasi produk. Dengan adanya peningkatan
jenis produk, maka segmentasi pasar lebih luas dan pengenalan produk menjadi lebih leluasa.
Diversifikasi industri merupakan salah satu strategi penting dalam mengembangkan pangsa pasar
perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.7 Tujuan kegiatan ini
memiliki tujuan membuat jenis produk baru dimana hasil kerja dosen digunakan masyarakat (IKU
3) dan mahasiswa berpengalaman di luar kampus (MBKM 6).
Permasalahan kedua adalah bidang produksi gula aren semut/semut sebagai diversifikasi
produk. Meskipun desa Tumbrep memiliki bahan baku nira yang melimpah, namun pengrajin
masih mengolahnya secara tradisional. Sehingga potensi optimal dari sumber daya desa ini belum
tercapai. Diversifikasi produk berupa pembuatan produk gula aren semut/semut akan
meningkatkan harga jual. Namun pengrajin eksisting tidak memiliki keterampilan untuk
memproduksi gula aren semut. Sehingga salah satu fokus pengabdian ini adalah memberikan
pelatihan pembuatan gula aren semut. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada
mitra dimana hasil kerja dosen digunakan masyarakat (IKU 3) dan mahasiswa berpengalaman di
luar kampus (MBKM 6).
Permasalahan ketiga adalah masalah Manajemen SDM pengelolaan kelompok pengrajin
gula aren semut. Pengrajin belum memiliki kemampuan untuk melakukan kepemimpinan dan
pengorganisasian dan pembagian tugas untuk pengembangan produk gula aren semut ini. Tujuan
dari sub kegiatan ini adalah membuat pembagian tugas sesuai dengan keahlian dan keminatan
pengrajin, dimana hasil kerja dosen ini digunakan masyarakat (IKU 5) dan mahasiswa
berpengalaman di luar kampus (MBKM 6).
Permasalahan Keempat adalah HKI termasuk hak cipta resep dan merek dagang. Pengrajin
yang merupakan penggiat aren konvensional secara tradisional tidak memiliki kapasitas melakukan
pengurusan HKI dan sertifikasi Produk. Tujuan dari kegiatan ini adalah pengurusan HKI berupa
hak cipta resep dan merek dagang produk, serta sertifikasi produk seperti BPOM, PIRT, Sertifikat
halal yang akan ditampilkan di label kemasan. Hasil kerja dosen digunakan masyarakat (IKU 5)
dan mahasiswa berpengalaman di luar kampus (MBKM 6).
Permasalahan Kelima yang diangkat pada proposal ini adalah mengenai pembuatan desain
dan label kemasan yang memiliki daya saing. Kurangnya SDM masyarakat desa baik secara
kuantitas maupun kualitas di bidang desain /kemasan membutuhkan pendampingan. Tujuan dari
kegiatan ini adalah membuat desain kemasan dan label yang berisi informasi produk dan
sertifikasinya, dimana hasil kerja dosen ini digunakan masyarakat (IKU 5) dan mahasiswa
berpengalaman di luar kampus (MBKM 6).
C.2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi
permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul
dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi mitra
dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan
sedapat mungkin terukur atau dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan memiliki nilai tambah.
Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra. Solusi-
solusi disesuaikan dengan luaran/publikasi penelitian dari tim pengusul dan dijelaskan secara
deskriptif dalam sesi ini. Agar lebih mudah dipahami, ditampilkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2 Ringkasan Kaitan Masalah, Solusi, Target, Indikator dan Publikasi Terkait
No. Masalah Solusi Target Indikator Publikasi Tim Terkait
1. Keterbatasan Diversifikasi Meningkat- 1. Resep produk Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
segmentasi produk gula kan jenis (didaftarkan HKI Kualitas Pelayanan, dan Kepercayaan
dan pangsa aren semut produk yaitu Hak Cipta) Pelanggan Terhadap Loyalitas
pasar gula aren untuk gula aren 2. Prototipe produk Pelanggan (Ropinov Saputro, 2010)
memperluas semut gula aren semut http://eprints.undip.
segmentasi 3. Dokumen model ac.id/23351/
pasar bisnis segmentasi
pasar baru
4. Dokumentasi
5. Video kegiatan.
2. Mitra tidak Pelatihan Mitra dapat 1. Modul pelatihan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan,
terampil pembuatan membuat 2. Undangan Persaingan Pasar Produk dan Kinerja
membuat gula aren gula aren narasumber Perusahaan
diversifikasi semut semut 3. Daftar hadir (I Pratiwi & Retno Dwi I, 2021)
produk peserta https://e-journal.umc.
2. Dokumentasi ac.id/ index.php/JPK/
3. Video kegiatan. article/view/1803
Pelatihan Instagram Bisnis Pengusaha
Muda Desa Tumbrep Kabupaten
Batang. (Rukti Rumekar. 2022)
https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jai/articl
e/view/6976
3. Mitra tidak Pendampingan Tata kelola 1. Dokumen sub- Person-Organization Fit Meningkatkan
terampil Pengorganisasi tim, struktur Organizational Citizenship Behavior
kepemimpinan an pembagian organisasi (OCB) dan Kinerja Karyawan UMKM.
pengorganisasi Analisis tugas pokok 2. Dokumen (Ropinov Saputro, 2021)
an jabatan dan dan fungsi analisis jabatan https://ejournal.upi.
dan analisis pelatihan (tupoksi) 3. Dokumen edu/index.php/JBME/
jabatan kepemimpinan dan jiwa tupoksi article/view/36647
kepemimpin 4. Modul pelatihan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan,
an kepemimpinan Persaingan Pasar Produk dan Kinerja
5. Undangan Perusahaan
6. Daftar peserta (I Pratiwi & Retno Dwi I, 2021)
7. Dokumentasi https://e-journal.umc.
8. Video kegiatan. ac.id/ index.php/JPK/
article/view/1803
4. Ketidakmam Pendampingan HKI dan 1. Dokumen HKI Buku Ajar Kewirausahaan. Ropinov
puan mitra pembuatan sertifikasi hak cipta resep Saputro.
dalam HKI dan produk, Hak 2. Dokumen ISBN 978-979-097-889-8
pengurusan sertifikasi cipta, merek BPOM https://isbn.perpusnas.go.id/Account/Se
HKI dan produk dagang, 3. Dokumen PIRT archBuku?searchTxt=978-979-097-
sertifikasi BPOM, 4. Dokumen 889-8&searchCat=ISBN
produk PIRT, Sertifikat halal HKI Merek Dagang dengan status
Sertifikat 5. Dokumentasi Terdaftar
halal dan/atau video (Ropinov Saputro, 2021)
https://pdki-indonesia.
dgip.go.id/detail/
IPT2019021735?
type=trademark&
keyword=hijabmart
5. Mitra tidak Pembuatan Kemasan 1. Kemasan/Pouch Strategi Branding Pondok Pesantren
terampil desain dan label 2. Label produk Tazakka melalui Prespektif Masyarakat
desain kemasan dan yang 3. Informasi (Rukti Rumekar, 2022)
kemasan dan label menarik, produk pada https://kepakaran.apps.
label memadai label undip.ac.id/lecturers/
dan 4. Dokumentasi profile/sCNPZ7DCjhuZ/ research#
informatif 5. Video kegiatan. Buku Ajar Kewirausahaan. Ropinov
Saputro. ISBN
Berdasarkan tabel di atas, terdapat lima solusi utama yang ditawarkan untuk memperluas
segmentasi pasar produk Arenmu Gula Aren. Kelimanya akan dijelaskan secara deskriptif dan
mendetail sebagai berikut:
1. Diversifikasi produk gula aren semut
Strategi diversifikasi berdampak positif terhadap tingkat kinerja.8 Peningkatan jenis produk
dari suatu usaha akan meningkatkan pilihan segmentasi pasar dan sasaran konsumen termasuk bagi
mitra. Konteks dalam pemasaran UD Guaren Tumbrep Negara dan BUMDes Tumbrep, produk
eksisting pengrajin saat ini yaitu gula aren konvensional telah mencapai titik jenuh dan memiliki
nilai jual rendah karena banyaknya persaingan dari produsen sejenis. Tahun lalu pengrajin
disatukan dalam wadah UMKM UD Guaren Tumbrep Negara sekaligus berhasil melakukan
Launching produk varian gula aren cair.3 Karena karakter gula aren cair yang unik dan perlu
keahlian khusus dalam penggunaannya, maka gula aren cair yang dinamai GUAREN/ARENMU
ini memiliki segmentasi pasar model bisnis yang terbatas yaitu B2B/B2G saja Hal ini merupakan
masalah dalam pengembangan strategi pemasaran bisnis kedepannya. Dalam rangka mengatasi
permasalahan tersebut, maka solusi yang diberikan adalah melakukan diversifikasi produk yaitu
gula aren semut yang lebih mudah digunakan dan belum banyak di Indonesia. Dengan penciptaan
produk baru yang berkualitas maka akan meningkatkan pula loyalitas konsumen/pelanggan, sesuai
dengan salah satu publikasi oleh ketua tim pngusul.9 Sehingga solusi diversifikasi produk ini
memiliki tujuan untuk meningkatkan jenis produk yaitu gula aren semut. Sementara indikator
capaian dari solusi diversifikasi ini antara lain:
a. Resep produk (didaftarkan HKI Hak Cipta)
b. Prototipe produk gula aren semut
c. Dokumen model bisnis dengan segmentasi pasar baru
d. Dokumentasi
e. Video kegiatan.
Berdasarkan informasi pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa terdapat 5 bidang permasalahan
yang dihadapi mitra, dimana ini memenuhi standar minimum jumlah permasalahan dari buku
pedoman DRTPM Tahun 2023 yaitu berjumlah dua permasalahan. Permasalahan pemasaran
(pertama) dengan solusi diversifikasi produk merupakan peran dan tanggung jawab ketua pengusul
yang melibatkan mahasiswa. Urutan tahapannya antara lain kajian diversifikasi, menentukan
potensi, pemilihan jenis produk, pengumpulan informasi, pembelian bahan baku, FGD, observasi
produk, penetapan produk, penulisan resep, dan pengurusan hak cipta. Pengendalian tahapan
penyelesaian permasalahan ini adalah dengan melihat luaran kegiatan apakah kegiatan
menghasilkan luaran sesuai pada tabel. Jika dokumen atau bukti ada, maka tahapan kegiatan
berhasil. Jika tidak, maka tindak lanjut atas ketidaktercapaian dituliskan di kolom tabel.
Tahapan solusi untuk menyelesaikan permasalahan kedua yaitu pelatihan produksi gula
aren semut dikelola oleh seluruh tim pengusul melibatkan mahasiswa. Setelah pengusul berhasil
melakukan observasi dan menghasilkan resep produk, maka resep ini digunakan dalam pelatihan
produksi dengan peserta mitra/pengrajin dan diselenggarakan di balai desa Tumbrep. Tahapan-
tahapan pada pelatihan produksi ini antara lain bahan baku dibeli dari pengrajin, lokasi pelatihan
di balai desa Tumbrep, peserta pelatihan adalah BUMDes Tumbrep, Peralatan di fasilitasi oleh
pengusul dan desa, Dokumentasi dan video kegiatan. Pengendalian tahapan penyelesaian
permasalahan ini adalah dengan melihat luaran kegiatan apakah kegiatan menghasilkan luaran
sesuai pada tabel. Jika dokumen atau bukti ada, maka tahapan kegiatan berhasil. Jika tidak, maka
tindak lanjut atas ketidaktercapaian dituliskan di kolom tabel.
Solusi berikutnya (ketiga) dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra
adalah pelatihan SDM terkait minimnya keterampilan mitra dalam kepemimpinan,
pengorganisasian, dan analisis jabatan. Pelatihan ini menjadi peran dan tugas ketua pengusul,
dimana ini sesuai dengan latar belakang bidang keilmuannya. Pengusul akan menganalisa potensi
dan keminatan masing-masing personal mitra dalam sebuah sesi pelatihan SDM bertopik
kepemimpinan dan motivasi. Hasil dari penjaringan data tersebut digunakan pengusul untuk
menyusun analisis jabatan dan struktur organisasi pengrajin gula aren semut. Sebagai standar
evaluasi kegiatan ini juga bahwa mitra merasa antusias dalam mengikuti pelatihan SDM dan mitra
menjadi termotivasi untuk lebih semangat dalam program kerja gula aren semut ini. Pengendalian
tahapan penyelesaian permasalahan ini adalah dengan melihat luaran kegiatan apakah kegiatan
menghasilkan luaran sesuai pada tabel. Jika dokumen atau bukti ada, maka tahapan kegiatan
berhasil. Jika tidak, maka tindak lanjut atas ketidaktercapaian dituliskan di kolom tabel.
Tahapan solusi yang keempat yaitu bidang hukum dan bisnis yaitu pendaftaran Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) berupa hak cipta resep produk gula aren semut yang sangat
dimungkinkan juga didaftarkan HKI paten/paten sederhana dan juga sertifikasi produk seperti
BPOM, PIRT dan sertifikat halal. Ini menjadi tugas dan peran anggota pengusul Dr. Retno Dwi
Irianto, M.M. dimana HKI merupakan domain hukum sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Tahapan-tahapan yang akan dijalankan dengan melibatkan mahasiswa antara lain mengulas resep
sebelum didaftarkan, menyiapkan dokumen/ kelengkapan HKI, mengunggah usul hak cipta secara
daring, membayar biaya administrasi HKI, menunggu dan unduh sertifikat hak cipta. Selanjutnya,
yang dimaksud dengan integrasi HKI adalah menyatukan dan mengkombinasikan HKI yang telah
akan dimiliki oleh mitra untuk tujuan bisnis yang lebih besar di masa depan. Saat ini mitra tengah
juga mengajukan usulan paten untuk varian produk gula aren cair. Pengendalian tahapan
penyelesaian permasalahan ini adalah dengan melihat luaran kegiatan apakah kegiatan
menghasilkan luaran sesuai pada tabel. Jika dokumen atau bukti ada, maka tahapan kegiatan
berhasil. Jika tidak, maka tindak lanjut atas ketidaktercapaian dituliskan di kolom tabel.
Tahapan terakhir solusi (kelima) adalah bidang komunikasi desain kemasan dan label, menjadi
tanggung jawab dari anggota pengusul, Rukti Rumekar. Solusi ini untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi oleh mitra khususnya ketidakmampuan mitra dalam membuat desain dan label yang
memiliki daya saing sehingga mendorong strategi pemasaran produk. PIC kegiatan yang dibantu
oleh mahasiswa melakukan tahapan solusi antara lain menentukan opsi model dan ukuran
kemasan, membandingkan harga opsi kemasan, menentukan model dan ukuran kemasan,
menggambar desain kemasan dan label, dan memproduksi kemasan dan cetak label. Output utama
dari kegiatan ini tentu menghasilkan prototipe/model dari kemasan dan label final. Indikator luaran
ini dijelaskan terperinci pada tabel 3 kolom evaluasi. Pengendalian tahapan penyelesaian
permasalahan ini adalah dengan melihat luaran kegiatan apakah kegiatan menghasilkan luaran
sesuai pada tabel. Jika dokumen atau bukti ada, maka tahapan kegiatan berhasil. Jika tidak, maka
tindak lanjut atas ketidaktercapaian dituliskan di kolom tabel.
E. Jadwal Pelaksanaan
JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Membuat produk baru √ √ √
gula aren semut
2 Pelatihan pembuatan √ √
gula aren semut
3 Pengorganisasian dan √ √
analisis jabatan
4 Pengurusan HKI dan √ √
sertifikasi produk
5 Pembuatan desain √ √
kemasan dan label
6 Video & media masa √ √
Publikasi jurnal ISSN √ √ √
F. Luaran & target capaian
Indikator
No. Luaran Target Capaian Target Capaian IKU
KinerjaUtama
(IKU) Terkait
1 Prototipe Produk gula aren IKU 3 Dosen berkegiatan di
produk semut luar kampus & observasi
2 Naiknya keber- Keterampilan IKU 3 Dosen kegiatan di luar
dayaan mitra mitra meningkat kampus jadi nara sumber
3 Publikasi jurnal Artikel diterbitkan IKU 5 Hasil kerja dosen
ilmiah ISSN di jurnal ISSN digunakan masyarakat
4 Publikasi di Artikel diterbitkan IKU 5 Hasil kerja dosen
media massa di media massa digunakan masyarakat
5 Video kegiatan Video 5 menit IKU 5 Hasil kerja dosen
PKM komprehensif digunakan masyarakat
G. Tim pelaksana
Berdasarkan Gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 rencana solusi yang akan
diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra yaitu permasalahan
pemasaran produk olahan aren BUMDesa Tumbrep. Permasalahan pertama yaitu lemahnya
segmentasi pasar, rendahnya nilai ekonomi produk gula aren konvensional, dan terancam hilangnya
aset desa, diatasi dengan solusi diversifikasi produk gula aren semut. Diversifikasi produk ini
dimaksudkan untuk menjaring segmentasi lebih luas dengan nilai jual produk lebih tinggi. Namun
meskipun resep diversifikasi produk gula aren semut sudah terwujud, pengusul akan meningkatkan
keterampilan mitra melalui pelatihan produksi gula aren semut. Hal ini sama dengan kegiatan
sebelumnya oleh ketua pengusul di tahun 2022 yang memberikan pelatihan produksi gula aren cair
bagi warga Tumbrep pendanaan P3M LPPM Universitas Diponegoro.
Gambar 2 Pelatihan Produksi Gula Aren Cair oleh Ketua Pengusul Tahun 2022
Solusi kedua yaitu pelatihan produksi gula aren semut akan dilaksanakan di Balai Desa
Tumbrep dengan mengundang narasumber yang pakar di bidang produksi aren. Pelatihan jenis lain
juga perlu dilakukan yaitu bidang SDM. Pelatihan mengenai kepemimpinan dan motivasi ini
dilaksanakan untuk memberi wawasan usaha kepemimpinan dan untuk memotivasi mitra. Dalam
solusi ini juga pengusul akan menjaring potensi dan minat mitra di bisnis, untuk kemudian
dibuatkan analisis jabatan/pekerjaan dan struktur organisasi sub-bisnis gula aren semut.
Minimnya pemahaman dan kemampuan mitra dalam hal desain kemasan dan label, akan
diatasi dengan solusi dari tim pengusul berupa pendampingan pembuatan desain dan label. Desain
dan label ini banyak menggunakan ilmu komunikasi yang merupakan kapasitas salah satu tim
anggota. Ilmu komunikasi diterapkan untuk membuat label produk lebih informatif dan menarik
bagi calon konsumen. Kegiatan ini akan diawali dengan pengumpulan alternatif model dan ukuran
kemasan, mendesain gambar kemasan dan label lalu mencetaknya menjadi model kemasan jadi.
Sementara beberapa informasi penting produk akan tertera pada label termasuk di dalamnya merek,
logo, informasi produk, kadaluwarsa, dan sertifikasi produk seperti BPOM/PIRT/Sertifikat halal.
Namun minimnya kemampuan mitra untuk mengurus HKI dan sertifikasi produk menjadi
hambatan. Untuk itu pengusul akan melakukan pendampingan pengurusan HKI dan sertifikasi
produk yang merupakan domain bidang hukum sesuai kapasitas dari salah satu anggota tim
pengusul.
Gambar 3 Launching Produk Gula Aren Cair pada Pameran LPPM Undip 2022
Setelah seluruh solusi diimplementasikan, maka terwujudlah sebuah prototipe produk gula
aren semut hasil produksi BUMDesa Tumbrep. Produk ini akan di launching dalam pameran desa
dan/atau pameran UNDIP sebagai salah satu produk asli Desa Tumbrep varian baru selain gula
aren konvensional dan gula aren cair. Kedepannya varian gula aren semut ini akan dipasarkan B2B
dan B2C baik secara offline melalui berbagai perjanjian kerja sama pemasaran maupun secara
online melalui berbagai platform e-Commerce.
J. Peta Lokasi Mitra Sasaran
Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan
jarak mitra sasaran dengan PT pengusul. Gambar peta yang dapat disisipkan dapat berupa
JPG/PNG
Kampus PSDKU Undip di Batang terletak di Desa Tumbrep Kecamatan Bandar Kabupaten
Batang. Kedua program studi homebase dari 3 dosen pengusul adalah D3 Administrasi Pajak K.
Batang dan D3 Hubungan Masyarakat K. Batang yang keduanya berada di kampus PSDKU Undip
Batang. Maka jelaslah jarak antara kampus dengan mitra sangatlah dekat yaitu sekitar
kurang dari 1 Km atau bisa diakses dalam 5 menit menggunakan kendaraan bermotor. Berikut
adalah gambar peta Desa Tumbrep dan Kecamatan Bandar, dimana di desa inilah
Gambar 4 Peta Desa Tumbrep Kecamatan Bandar
Gambar 5 Peta Jarak Kampus Homebase Pengusul dengan Lokasi Mitra
GAMBARAN IPTEKS
Sesi ini akan menjelaskan secara skematis dari gambaran IPTEKS yang akan
diimplementasikan pada permasalahan pemasaran yang dihadapi BUMDes Tumbrep terkait
produk gula aren yang dimilikinya. Bidang keilmuan utama yang digunakan sebagai
framework penyelesaian masalah adalah manajemen yang di dalamnya melibatkan ilmu
komunikasi dan hukum atau hukum bisnis. Skema alur berpikir kegiatan ini dapat dilihat
pada Gambar 1 berikut:
Gambar 1 Kerangka Alur Pemikiran
Berdasarkan Gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 5 rencana solusi yang
akan diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra yaitu
permasalahan pemasaran produk olahan aren BUMDesa Tumbrep. Permasalahan pertama
yaitu lemahnya segmentasi pasar, rendahnya nilai ekonomi produk gula aren konvensional,
dan terancam hilangnya aset desa, diatasi dengan solusi diversifikasi produk gula aren semut.
Diversifikasi produk ini dimaksudkan untuk menjaring segmentasi lebih luas dengan nilai
jual produk lebih tinggi. Namun meskipun resep diversifikasi produk gula aren semut sudah
terwujud, pengusul akan meningkatkan keterampilan mitra melalui pelatihan produksi gula
aren semut. Hal ini sama dengan kegiatan sebelumnya oleh ketua pengusul di tahun 2022
yang memberikan pelatihan produksi gula aren cair bagi warga Tumbrep pendanaan P3M
LPPM Universitas Diponegoro.
Gambar 2 Pelatihan Produksi Gula Aren Cair oleh Ketua Pengusul Tahun 2022
Solusi kedua yaitu pelatihan produksi gula aren semut akan dilaksanakan di Balai
Desa Tumbrep dengan mengundang narasumber yang pakar di bidang produksi aren.
Pelatihan jenis lain juga perlu dilakukan yaitu bidang SDM. Pelatihan mengenai
kepemimpinan dan motivasi ini dilaksanakan untuk memberi wawasan usaha kepemimpinan
dan untuk memotivasi mitra. Dalam solusi ini juga pengusul akan menjaring potensi dan
minat mitra di bisnis, untuk kemudian dibuatkan analisis jabatan/pekerjaan dan struktur
organisasi sub-bisnis gula aren semut.
Minimnya pemahaman dan kemampuan mitra dalam hal desain kemasan dan label,
akan diatasi dengan solusi dari tim pengusul berupa pendampingan pembuatan desain dan
label. Desain dan label ini banyak menggunakan ilmu komunikasi yang merupakan kapasitas
salah satu tim anggota. Ilmu komunikasi diterapkan untuk membuat label produk lebih
informatif dan menarik bagi calon konsumen. Kegiatan ini akan diawali dengan
pengumpulan alternatif model dan ukuran kemasan, mendesain gambar kemasan dan label
lalu mencetaknya menjadi model kemasan jadi. Sementara beberapa informasi penting
produk akan tertera pada label termasuk di dalamnya merek, logo, informasi produk,
kadaluwarsa, dan sertifikasi produk seperti BPOM/PIRT/Sertifikat halal. Namun minimnya
kemampuan mitra untuk mengurus HKI dan sertifikasi produk menjadi hambatan. Untuk itu
pengusul akan melakukan pendampingan pengurusan HKI dan sertifikasi produk yang
merupakan domain bidang hukum sesuai kapasitas dari salah satu anggota tim pengusul.
Gambar 3 Launching Produk Gula Aren Cair pada Pameran LPPM Undip 2022
No. ITEM BARANG SATUAN VOLUME HARGA SATUAN (Rp.) JUMLAH HARGA (Rp.)
1 MESIN
Mesin pembuat gula aren semut Unit 2 4.500.000 9.000.000
Komentar : -