Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU UNTUK SELASA TANGGAL 31 JANUARI 2023

TEMA: PERDARAHAN PADA KEHAMILAN


Nama : Fierny B. Frans
NIM : 2251097

A. SYOK HEMORAGIK
ISI TUGAS:
1. PENGERTIAN
2. CIRI-CIRI/ KARAKTERISTIK PERDARAHAN
3. FAKTOR PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO
4. ONSET/ KAPAN KEJADIAN BIASA TERJADI
5. PENCEGAHAN/ KOMPLIKASI
6. PERAWATAN
7. REFERENSI
1. PENGERTIAN
Syok adalah keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah ke jaringan sehingga
mengakibatkan metabolisme terganggu.
Hemoragik pengaliran darah keluar dari pembuluh darah yang bisa mengalir keluar tubuh (perdarahan
eksternal) atau ke dalam tubuh (perdarahan internal).
Syok Hemoragik adalah syok yang terjadi akibat perdarahan dalam jumlah yang besar.

2. CIRI-CIRI/ KARAKTERISTIK PERDARAHAN

Gejala yang muncul pada pasien syok berupa hipotensi, nadi cepat dan halus, pucat, keringat
dingin, sianosis jari-jari, sesak nafas, gelisah, dan oliguria.

Kelas Jumlah Perdarahan Gejala Klinik


I 15 % (Ringan) a. Tekanandarahdannadi normal
b. Test Tilt
II 20 – 25 % (sedang) a. Takikardi – Takipnea
b. Tekanannadi<30 mmHg
c. Tekanandarahsistolikrendah
d. Pengisiandarahkapilerlambat
III 30 – 35% (berat) a. Kulitdingin, berkerut, pucat
b. Tekanandarahsangatrendah
c. Gelisah
d. Oliguria (<30ml/jam)
e. Asidosismetabolik (pH<7,5)
IV 40-35 % ( sangatberat) a. Hipotensiberat
b. Hanyanadikarotis yang teraba
c. Syokireversibel

3. FAKTOR PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO


a. Kehamilan muda: Abortus, Kehamilan ektopik, Penyakit trofoblas (mola hidatidosa)
b. Antepartum: Hemoragi antepartum adalah perdarahan sebelum melahirkan yang biasanya
diklasifikasikan sebagai perdarahan apapun dalam kehamilan sesudah usia kehamilan 24 minggu.
Penyebabnya karena: Perbedaan solusiso plasenta dan plasenta previa.
c. Intrapartum: Karena ruptura uteri
d. Postpartum: adalah karena kehilanagn darah sebanyak 500 ml atau lebih dari traktus genitalia
setelah melahirkan. Penyebabnya perdarahan postpartum dan luka-luka jalan lahir

4. ONSET/ KAPAN KEJADIAN BIASA TERJADI


Salah satu masalah yang sering terjadi pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan.
Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan sendiri berarti
perdarahan melalui vagina yang terjadi pada masa kehamilan, bukan perdarahan dari organ atau
sistem lainnya. Perdarahan pada kehamilan adalah masalah yang cukup serius yang terjadi pada
masyarakat Indonesia yang mengakibatkan mortalitas yang cukup tinggi pada ibu-ibu di Indonesia
Perdarahan dalam kehamilan dapat terjadi setiap saat, baik selama kehamilan, persalinan,
maupun saat masa nifas. Oleh karena dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin, setiap
perdarahan yang terjadi dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas dianggap sebagai suatu keadaan
akut dan serius. Setiap wanita hamil dan nifas yang mengalami perdarahan, harus segera dirawat dan
dicari penyebabnya, untuk selanjutnya dapat diberi pertolongan dengan tepat. Pada buku ini secara
spesifik akan dibahas mengenai perdarahan pada kehamilan muda/trimester pertama. Pengelompokan
perdarahan pada kehamilan tersebut secara praktis dibagi menjadi: perdarahan pada kehamilan muda,
perdarahan sebelum melahirkan (antepartum hemoragik), dan perdarahan setelah melahirkan
(postpartum hemoragik)

5. PENCEGAHAN/ KOMPLIKASI
a. Kegagalan multiorgan akibat penurunan aliran darah dan hipoksia berkepanjangan
b. Sindrom distress pernafasan akibat hipoksia
3. DIC (Koagulasi intravaskular diseminata) akibat hipoksia dna kematian jaringan

6. PERAWATAN
a. Menstabilkan kondisi pasien
b. Memperbaiki volume cairan dan sirkulasi
c. Tentukan penyebab syok
7. Referensi
https://www.academia.edu/40783727/SYOK_HEMORAGIK
http://repository.uki.ac.id/9628/1/PerdarahanPostpartumTahunAkademik2022sampai2023.pdf
https://id.scribd.com/document/546873157/Makalah-Syok-Hemoragik-Pada-Saat-Persalinan
https://id.scribd.com/presentation/400818452/Maternitas-tentang-syok-hemoragik

https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/nejmra1705649
GANGGUAN PEMBEKUAN PADA MASA KEHAMILAN

1. PENGERTIAN
2. CIRI-CIRI/ KARAKTERISTIK PERDARAHAN
3. FAKTOR PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO
4. ONSET/ KAPAN KEJADIAN BIASA TERJADI
5. PENCEGAHAN/ KOMPLIKASI
6. PERAWATAN
7. REFERENSI

1. PENGERTIAN

Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibat rusaknya pembuluh darah.
Perdarahan dapat terjadi di dalam tubuh (Perdarahan Internal), seperti rupture organ, pembuluh darah
besar ataupun di luar tubuh (Perdarahan eksternal) seperti perdarahan melalui vagina, mulut, rectum,
atau melalui luka dari kulit.

Gangguan pada faktor pembekuan darah (trombosit) adalah Pendarahan yang terjadi karena
adanya kelainan pada proses pembekuan darah sang ibu, sehingga darah tetap mengalir atau disfungsi
perdarahan dan pembekuan adalah terjadi kelainan dalam pembentukan pembkuan darah dimana hal
ini berhubungan dengan trombosit dan faktor-faktor pembekuan darah. Abnormaliatas yang
merupakan predisposisi seseorang mengalami pendarahan disebabkan oleh pembuluh darah, trombosit
dan setiap faktor koagulasi plasma, fibrin dan plasmin.

2. CIRI-CIRI/ KARAKTERISTIK PERDARAHAN

 Perdarahan berlangsung terus


 Merembes dari tempat tusukan

Perubahan pada fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan berakibat pada
peningkatan kapaistas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan resiko terjadinya DIC seperti
yang terjadi pada komplikasi-komplikasi antara lain: molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/solusio
plasenta.

3. FAKTOR PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO

For women with a family history of clotting disorders, the risk is even greater.

They are also considered to be at high risk for pregnancy complications because they and the women
in her family may have had a history of preeclampsia, pregnancy loss, blood clots in a leg or lung, a
low-birth-weight baby, or placental abruption, where the placenta separates from the wall of the
uterus before delivery.
Blood clots block arteries and blood vessels, diminishing or altogether preventing blood flow to
essential organs. In pregnant women, this can include the placenta. When blood flow is interrupted in
the placenta, the baby is starved of the nutrients and oxygen it needs for healthy development
- Hipervolemik
- Hiperplasi eritrosit
- Fibrinogen
- Trombositopolesis
- Harga normal pemeriksaan laboratorium
Pada periode post partum awal, kelainan sistem koagulasi dan platelet biasanya tidak menyebabkan
perdarahan yang banyak, hal ini bergantung pada kontraksi uterus untuk mencegah perdarahan.
Deposit fibrin pada tempat perlekatan plasenta dan penjendalan darah memiliki peran penting
beberapa jam hingga beberapa hari setelah persalinan. Kelainan pada daerah ini dapat menyebabkan
perdarahan post partim sekunder atau perdarahan eksaserbasi dari sebab lain, terutama trauma.

4. ONSET/ KAPAN KEJADIAN BIASA TERJADI:

Abnormalitas dapat muncul sebelum persalinan atau didapat saat persalinan. Kelaianan koagulasi
generalisata ini dianggap sebagai akibat dari lepasnya substansi-substansi serupa tromboplastin yang
berasal dari produk konsepsi ke dalam sirkulasi darah ibu atau akibat aktivasi faktor XII oleh
endotoksin. Setelah itu mulailah serangklaian reaksi berantai yang mengaktifkan mekanisme
pembekuan darah, pembentukan dan pengendapan fibrin dan sebagai konsekuensinya aktivasi sistem
fibrinolitik yang normalnya sebagai proteksi.

5. PENCEGAHAN/ KOMPLIKASI

Komplikasi:

Pembekuan darah yang terjadi selama kehamilan dapat menimbulkan masalah:


1. Penggumpalan darah di plasenta. Pembekuan darah di plasenta dapat menghentikan aliran
darah ke janin. Hal tersebut dapat membahayakan janin di kandungan.
2. Serangan jantung. Biasanya, terjadi ketika penggumpalan darah, akan menghalangi aliran
darah dan oksigen ke jantung. Tanpa darah dan oksigen, jantung tidak dapat memompa darah
dengan baik, di mana otot jantung bisa mati. Serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan
jantung atau kematian.
3. Pertumbuhan bayi yang tidak baik. Dalam istilah medis disebut intauterine growth
restriction (IUGR), kondisi di mana bayi mengalami gangguan pertumbuhan di dalam rahim.
4. Keguguran. Kondisi di mana janin meninggal di dalam rahim sebelum usia kehamilan
mencapai 20 minggu.
5. Insufisiensi plasenta. Terjadi ketika plasenta tidak berfungsi sebagaimana mestinya, di mana
bayi mendapat lebih sedikit makanan dan oksigen.
6. Preeklamsia. Biasanya, terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan atau setelah kelahiran.
Kondisi di mana memiliki kelebihan protein di urine dan tekanan darah tinggi.
7. Kelahiran prematur. Saat di mana bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu

Pencegahan:

Klasifikasi kehamilan resiko rendah dan resiko tinggi akan memudahkan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan untuk menata strategi pelayanan ibu hamil saat perawatan antenatal dan melahirkan dengan
mengatur petugas kesehatan mana yang sesuai dan jenjang rumah sakit rujukan. Akan tetapi pada saat
proses persalinan, semua kehamilan mempunyai resiko untuk terjadinya patologi persalinan,
salahsatunya adalah perdarahan pascapersalinan. Antisipasi terhadap hal tersebut dapat dilakukan
sabagai berikut:

1. Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum dan mengatasi setiap penyakit
kronis, anemia dan lain-lain sehingga pada saat hamil dan persalinan tersebut ada dalam
keadaan optimal.
2. Mengenal faktor predisposisi PPP seperti multipasritas, anak berapa, hamil kembar,
hodroamnion, bekas sectio, ada riwayat PPP sebelumnya dan kehamilan resiko tinggi lainnya
akan muncul saat persalinan.
3. Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan pencegahan partus lama
4. Kehamilan resiko tinggi agar melahirkan di fasilitas rs rujukan
5. Kehamilan resiko rendah agar melahirkan tenaga kesehatan terlatih dan menghindari persalinan
dukun
6. Mengenal langkah-langkah pertolongan pertama menghadapi PPP dan mengadakan rujukan
sebagaimana mestinya

6. PERAWATAN

Pasien perlu dirawat bila secara klinis ada gangguan pembekuan darah atau dari serangkaian
pemeriksaan laboratorium diperlihatkan adanya kemunduran fungsi pembekuan darah secara
progresif.

Nilai Normal Kehamilan DIC


Hitung trombosit Sama Lebih rendah
150.000 – 400.000 mm3
Waktu protombin yang cepat Memendek Memanjang
75-125%
Waktu protombin parsial 30-45% Memendek Memanjang
Waktu trombin 10-15 detik Memendek Memanjang
Pengukuran fibrinogen (atau titer) 300-600 mg% Menurun
200-400 mg%
Produk-produk pecahan fibrin Negative Dapat di ukur
Pengukuran faktor V 75-125% Sama Menurun
Pengukuran faktor VII 50-200% Mungkin meningkat Menurun

Tujuan utama pengobatan adalah menghilangkan sumber material serupa tromboplastin, tetapi
evaluasi produk konsepsi akan mendatangkan resiko perdarahan vaginal atau bedah. Dengan
alasan ilmiah, proses pembekuan normal harus dipulihkan lebih dahulu sebelum melakukan
persalinan operatif.
- Pemberian faktor-faktor pembekuan
- Menghambat proses patofisiologi dengan antikoagulasi heparin sampai faktor-faktor
pemebkuan pulih kembali

Referensi:

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/560105/mod_resource/content/27/GANGGUAN
%20PEMBEKUAN.pdf

https://www.guesehat.com/gangguan-pembekuan-darah-memicu-kelahiran-prematur

https://id.scribd.com/presentation/545238319/klmpk-4-gangguan-pembekuan-darah-pada-masa-
kehamilan
https://

www.momjunction.com/articles/unexpected-causes-of-blood-clots-in-placenta-during-
pregnancy_0088465/

https://my.theasianparent.com/blood-clot-pregnancy-risk

Anda mungkin juga menyukai