Penda Hulu An
Penda Hulu An
Oleh:
Fatmawati 1605552009
Boy Jehezkiel 1605552033
Achmad Jefri Assegaf 1605552036
PENDAHULUAN
Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang
paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Kasus infeksi pneumonia
misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-
19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan.
Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis
yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga
berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini
saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona
berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ. Virus SARS-
CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan
(droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan
pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda
yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.
Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala,
meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara
paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua
hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.
Komplikasi dapat berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Tidak ada
vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang
diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang
direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak
dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka
terinfeksi.
Dengan permasalahan corona yang makin menyebar ini dapat meciptakan teknologi IOT
untuk membantu mengatasi wabah virus corona ini beberapa menggunakan sesnsor untuk
mengetahui suhu tubuh, pernapasan yang terkait dengan gejala corona dengan
memontoringnya mengunakan aplikasi dan corona juga dapat tertular melalui kontak fisik,
untuk mengatasi kontak fisik diciptakan lah sebuah inovasi baru yaitu melakukan konsultasi
online dengan dokter dan memanfaat drone untuk mengirim barang sehingga tidak terjadi
kontak fisik.
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana upaya awal untuk menangani gejala awal penyebaran virus corona dengan
memanfaatkan teknologi yang berkembang?
2. Bagaimana upaya agar tidak melakukan kontak fisik dengan beberapa orang untuk
mencegah tersebar nya virus dengan memanfaatkan teknologi?
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mengadakan studi dari buku, internet, dan sumber
bahan pustaka, atau informasi lainnya yang dapat menunjang peneltian.
3. Pengambilan data
Dilakukan pengambilan data menggunakan alat dan software yang telah dibuat sebelumnya.
4. Pengolahan data
6. Simpulan
I.7. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara singkat latar belakang penelitian, rumusan dan metode
penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab ini membahas kerangka berpikir, serta landasan teori yang berhubungan dengan
pemanfaatan teknologi internet of things untuk memonitoring.
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, metode pengumpulan data, alat dan bahan
penelitian, metode pengujian dan hasil penelitian.
Bab ini membahas tentang data yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi internet of things
untuk memonitoring.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.