Anda di halaman 1dari 2

Nama Peserta : Erma Yuliana Siburian, AMKG

Unit Kerja : Puskesmas Kundi

Penerapan promosi kesehatan Gigi dan Mulut saat pelaksanaan proses asuhan kesehatan gigi dan
mulut baik untuk individu maupun masyarakat

Proses asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan kerangka kerja dalam pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut yang berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan pasien/klien yaitu dengan
mengidentifikasi penyebab atau factor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan mulut
individu maupun masyarakat.

Prinsip dasar promosi kesehatan gigi dalam asuhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan menggunakan
pendekatan Model Transteoritik yang diterapkan dalam upaya penyebarluasan informasi kesehatan gigi
dan mulut yakni dapat melalui edukasi/pelatihan maupun konseling. Sehingga setelah individu maupun
masyarakat memperoleh edukasi akan promosi kesehatan gigi dan mulut akan tercapai implementasi
asuhan kesehatan gigi dan mulut :

1. Berubahnya pengetahuan dan perilaku pasien dalam upaya pelihara diri sehingga terhindar dari
penyakit gigi dan mulut.
2. Teratasinya keluhan/ rasa sakit/ tidaknyaman dalam rongga mulut pasien sehingga fungsi
biologis dari gigi geligi dan rongga mulut pasien dapat terpelihara dengan baik.

Penerapan pencegahan penyakit gigi dan mulut saat pelaksanaan proses asuhan kesehatan gigi dan
mulut baik untuk individu maupun masyarakat

Upaya atau tindakan pencegahan penyakit gigi dan mulut yang dilaksanakan pada asuhan
kesehatan gigi dan mulut dibagi atas pencegahan penyakit:

1. Pencegahan primordial
Yaitu merupakan pencegahan pada tahap pre-patogenesis dengan prinsip membangun
lingkungan agar tidak terjadi penyakit gigi dan mulut, sebagai contoh adanya kesepakatan
antara pemberi asuhan dengan pihak sekolah untuk menghindarkan anak didik dari jajanan yang
krang sehat (makanan karsiogenik,makanan/minuman tinggi gula).
Salah satu sekolah binaan UKS Pkm Kundi sudah menerapkan kebijakan bahwa anak didik/siswa
tidak boleh jajan sembarangan dan mereka diwajibkan membawa bekal makanan, dan orang tua
murid setuju atas kebijakan yang dibuat oleh pihak sekolah. hal Ini mengajarkan siswa untuk
hidup sehat dan terhindar dari makanan penyebab gigi berlubang.

2. Pencegahan primer
Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala, menambal pit dan fissure yang dalam dan aplikasi
flour.
3. Pencegahan tingkat kedua
Dilakukan apabila penyakit sudah terjadi dan untuk menghindari penyakit yang lebih parah.
Contoh Penambalan pada gigi yang sudah berlubang, pembersihan karang gigi ketika sudah
terjadi peradangan pada gusi.

4. Pencegahan tingkat ketiga


Dilakukan untuk mengembalikan fungsi gigi geligi agar kualitas hidup pasien tetap terjaga
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai