Anda di halaman 1dari 7

2440100153 – Risma Yunda

TUGAS PERSONAL 2

Week 7/ Sesi 11

Studi Kasus

Alihdaya untuk Kebangkitan UKM

Implementasi alihdaya memang banyak dilakukan di perusahaan mapan. Alihdaya yang umum
digunakan adalah Information Technology Outsourcing (ITO) dan Business Process Outsourcing
(BPO). Meski belum seintensif di perusahaan besar, penerapan alihdaya pada usaha kecil dan
menengah (UKM) juga terbukti memberi manfaat dalam pembelajaran organisasi, peningkatan
kualitas layanan dan pengurangan biaya.
Di era kebangkitan pasca pandemi Covid-19, UKM lebih baik memfokuskan diri pada proses inti
dan mengalihkan kegiatan non-inti pada perusahaan alihdaya yang memiliki keahlian khusus di
bidangnya. Penerapan alihdaya stratejik ini akan memberi manfaat jangka panjang dan
meningkatkan keunggulan bersaing.
Usaha Kecil Menengah (UKM) terkena dampak besar selama pandemi ini. Dari informasi
Katadata Insight Centre (KIC), lebih dari 80% usaha kecil menengah mengalami dampak negatif
dan hanya sebagian kecil, tidak lebih dari 6%, yang mengalami pertumbuhan positif.
Pada tulisan ini, UKM didefinisikan mengikuti klasifikasi Badan Pusat Statistik (BPS). BPS
mengklasifikasikan UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja yang digunakan pada setiap unit
usaha. Kategori usaha kecil jika memiliki tenaga kerja 5-19 orang dan usaha menengah, jika
tenaga kerja perusahaan berkisar 20-99 orang.
Di sisi lain, pandemi juga memiliki beberapa hal positif bagi UKM. Pertama, pandemi
menyadarkan perusahaan untuk mempercepat menerapkan bisnis berbasis digital. Pada saat
teknologi menawarkan begitu banyak manfaat dan risiko, pandemi mendorong kuat UKM untuk
segera mengadopsinya. Kedua, pandemi mengajarkan pentingnya bisnis menjadi lebih fleksibel,

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition


adaptif dan kompetitif. Perusahaan belajar tetap tangguh melewati semua tantangan dan bisa
tumbuh penuh daya.
Alihdaya Teknologi dan Proses Bisnis
Pilihan outsourcing atau alihdaya dapat diadopsi untuk mempercepat perusahaan ke arah lebih
digital, fleksibel dan kompetitif. Pilihan membuat atau membeli menjadi keputusan awal untuk
membawa kinerja perusahaan lebih baik.
Penelitian tentang alihdaya memang banyak dilakukan di perusahaan besar dan mapan (Bhalla et
al., 2008; McIvor, 2009). Namun, ada bukti jelas bahwa UKM yang telah menerapkan alihdaya
juga mendapat manfaat jangka panjang (Edvardsson et al. (2020).
Dari laporan Deloitte (2021), layanan alihdaya yang digunakan oleh perusahaan yang terbanyak
adalah berkaitan dengan teknologi informasi (54%), keuangan (44%), penggajian (32%) dan
layanan pelanggan (22%).
Pada Information Technology Outsourcing (ITO), pihak ketiga dikontrak untuk mengelola
teknologi informasi perusahaan, mencakup semua jaringan server terkait dan peningkatan
perangkat lunak. Pada Business Process Outsourcing (BPO), pihak ketiga yang akan mengelola
seluruh atau beberapa proses bisnis seperti akuntansi, keuangan, penggajian (SDM), pengadaan
dan layanan pelanggan.
Tak dipungkiri bahwa sumber daya manusia (SDM) memegang peran penting dalam
membangun keunggulan kompetitif perusahaan. Persaingan global yang semakin meningkat
menuntut perusahaan untuk memfokuskan diri pada kompetisi inti dan manajemen stratejiknya.
Padahal dalam pengelolaan SDM, urusan administratif seperti pencarian, pemilihan,
pengembangan dan pelatihan, penggajian dan tunjangan, penilaian kinerja, pengurangan, hingga
pemutusan hubungan kerja karyawan dapat membebani perusahaan.
Ini berkaitan dengan semakin banyak perusahaan memilih mengalihkan proses tersebut pada
perusahaan alih daya.
Alihdaya adalah mentransfer aktivitas internal pada penyedia luar yang diatur dalam kontrak.
Alihdaya proses bisnis (BPO) adalah praktik bisnis dimana penyedia layanan eksternal dengan
kontrak tertentu diminta untuk melakukan fungsi bisnis.

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition


Perlu digarisbawahi yang dialihkan adalah proses menjalankan fungsi tersebut. Jadi orang yang
mengerjakan proses bisnis tersebut adalah karyawan perusahaan alihdaya. Mereka
dikembangkan dan dikelola secara profesional agar bisa memenuhi harapan tingkat layanan dari
perusahaan pengguna.
Tantangan dan Risiko
Selain manfaat yang didapat, UKM perlu mempertimbangkan tantangan dan risiko dalam
alihdaya. Jika berkaitan dengan teknologi informasi, maka risiko pelanggaran keamanan data
menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Untuk itu, perusahaan sebaiknya memilih rekanan
yang memiliki kemampuan dan sertifikasi kepatuhan atas aturan pengelolaan dan privasi data.
Kedua, risiko ketergantungan pada perusahaan luar. Risiko ini harus sepadan dengan manfaat
dari keputusan melakukan alihdaya yaitu mendapat layanan terbaik dari perusahaan alihdaya
yang ahli di bidangnya. Untuk memastikannya, perusahaan perlu terus memonitor kinerja
layanan untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang telah disepakati.
Ketiga, risiko terdisrupsinya layanan. Perusahaan harus memantau masalah yang dapat
mengganggu mitra alihdaya. Ini termasuk tempat kerja , ketidakstabilan geopolitik, bencana alam
atau perubahan keadaan ekonomi. Perusahaan harus mempertimbangkan risiko tersebut dan
menyusun strategi tentang cara mengatasinya.
Sumber : Vol 36 No 1 (2022): Pulih dan Berdaya Tahan dalam Era Kebangkitan

Pertanyaan:

1. Apa faktor penentu keberhasilan untuk memastikan bahwa penerapan Teknologi


Informasi pada UKM dapat berhasil? (LO2, 10%)
Jawab :
 UKM harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup, baik
dalam hal keuangan, SDM, dan infrastruktur, untuk menerapkan dan mengelola TI
dengan efektif. Ini termasuk mempertimbangkan anggaran untuk perangkat keras,
perangkat lunak, pelatihan, dan dukungan teknis.
 UKM perlu memiliki visi dan strategi bisnis yang jelas terkait dengan penerapan TI.
Tujuan yang jelas dan pemahaman tentang bagaimana TI dapat mendukung
pertumbuhan dan keunggulan kompetitif perusahaan sangat penting.

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition


 Manajemen perusahaan harus memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif TI.
 UKM harus memiliki mekanisme untuk mengukur kinerja TI mereka dan melakukan
evaluasi secara berkala.
 UKM harus memastikan bahwa SDM mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk menggunakan dan mengelola TI dengan efektif.

2. Menurut Anda, apa alasan utama bagi UKM dalam menentukan keputusan untuk
mengembangkan Teknologi Informasi sendiri atau harus menggunakan outsourcing?
(LO2, 10%)
Jawab :
Menurut saya, mengembangkan Teknologi Informasi (TI) sendiri atau menggunakan
outsourcing karena UKM mungkin memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya
manusia, keuangan dan infrastruktutr yang diperlukan. Outsourcing dapat memberikan
manfaat biaya dan efisiensi bagi UKM. Selain itu, Outsourcing memungkinkan UKM
untuk dengan cepat menyesuaikan kapasitas dan sumber daya TI sesuai dengan
kebutuhan bisnis.

3. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari penerapan sistem outsourcing pada UKM? (LO2,
20%)
Jawab :
Keuntungan penerapan outsoucing pada UKM :
 Outsourcing dapat membantu UKM mengurangi biaya operasional.
 Outsourcing memungkinkan UKM untuk menyesuaikan kapasitas dan sumber daya
sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berubah.
 UKM dapat mengakses keahlian dan sumber daya yang spesifik yang mungkin tidak
tersedia.

Kerugian penerapan outsourcing pada UKM :


 Dalam outsourcing, UKM harus memberikan sebagian kontrol operasional kepada
penyedia layanan. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan visibilitas
 Ada risiko potensial terkait dengan keamanan data dan kerahasiaan bisnis karena
outsourcing melibatkan data dan informasi dengan pihak ketiga.

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition


 Outsourcing juga dapat mengekspos UKM pada risiko keterlambatan atau
ketidaksesuaian dari pihak penyedia layanan.

4. Menurut Anda, langkah apa yang mungkin diambil UKM untuk memastikan bahwa
Outsourcing akan berhasil dalam membantu mengembangkan bisnis mereka? (LO2,
20%)
Jawab :
Untuk memastikan bahwa outsourcing berhasil dalam membantu mengembangkan bisnis
UKM. Ada beberapa langkah yang dapat diambil :
a. UKM perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap penyedia layanan outsourcing
yang potensial. Evaluasi tersebut mencakup penilaian terhadap reputasi, keahlian,
pengalaman, dan track record penyedia layanan dalam industri yang relevan.
b. UKM harus menetapkan tujuan yang jelas terkait dengan outsourcing dan
mengkomunikasikan tujuan tersebut secara jelas kepada penyedia layanan.
c. UKM harus menyusun kontrak dan perjanjian yang komprehensif dengan penyedia
layanan outsourcing. Kontrak tersebut harus mencakup rincian terkait dengan lingkup
layanan, biaya, waktu penyelesaian, jaminan kualitas, dan hak dan kewajiban kedua
belah pihak.
d. Komunikasi yang efektif dengan penyedia layanan outsourcing sangat penting. UKM
harus menjalin komunikasi yang teratur dan transparan dengan penyedia layanan
untuk memastikan pemahaman yang jelas tentang kebutuhan dan harapan bisnis.
e. UKM perlu memiliki strategi pengelolaan risiko yang matang terkait dengan
outsourcing. Ini mencakup mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dan
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau mengatasi risiko tersebut.
f. UKM harus melakukan pengawasan dan evaluasi berkala terhadap penyedia layanan
outsourcing untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar
yang telah disepakati.
g. UKM harus siap untuk mengelola perubahan dan beradaptasi dengan situasi yang
mungkin timbul selama proses outsourcing.

5. Menurut Anda, apakah offshoring menjadi masalah bagi negara Anda? Untuk ekonomi
global? (LO2, 20%)
Jawab :
Offshoring memiliki dampak yang kompleks dan bervariasi bagi negara Indonesia dan
ekonomi global.
Dampak bagi negara Indonesia yaitu :

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition


a. Offshoring dapat membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia, seperti peningkatan
investasi asia langsung, pencipta lapangan kerja, dan transfer teknologi. Offshoring
juga dapat mendorong pertumbuhan sektor tertentu dalam ekonomi Indonesia.
b. Melalui offshoring, pekerja di Indonesia memiliki kesempatan untuk memperoleh
pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan baru yang dibawa oleh perusahaan asing.
Hal ini dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian tenaga kerja lokal serta
berkontribusi pada pengembangan SDM Indonesia.
c. Offshoring dapat membuka akses bagi perusahaan Indonesia untuk terlibat dalam
rantai pasokan global, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan integrasi
ekonomi dengan negara-negara lain.

Sedangkan bagi Ekonomi global yaitu :


a. Offshoring meningkatkan persaingan global antara negara-negara dalam mencari
investasi dan lapangan kerja. Negara-negara harus bersaing untuk menarik
perusahaan asing dengan kebijakan dan keunggulan kompetitif mereka.
b. Offshoring dapat memberikan manfaat efisiensi dan skalabilitas bagi perusahaan
global. Perusahaan dapat mengakses tenaga kerja yang lebih murah dan lebih luas,
meningkatkan efisiensi operasional, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya
global.
c. Offshoring dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi antara negara-negara yang
menjadi tujuan offshoring dan negara-negara yang kehilangan investasi dan lapangan
kerja.

6. Menurut Anda kapan penerapan Cloud Computing memungkinkan untuk perusahaan


besar yang sudah memiliki organisasi IS? Berikan contoh Cloud Computing yang
memungkinkan untuk perusahaan baru (start up). (LO2, 20%)
Jawab :
Penerapan Cloud Computing dapat bermanfaat baik bagi perusahaan besar yang sudah
memiliki organisasi IS (Information Systems) yang mapan, maupun untuk perusahaan
baru (start-up). Dengan memiliki infrastruktur IT di cloud, perusahaan dapat menghemat
biaya karena tidak lagi perlu membeli perangkat fisik dan tidak perlu memikirkan
pemeliharaan perangkatnya.
Berikut merupakan Beberapa macam public clouds :
- Infrastructure as a Service (IaaS)
- Platform as a Service (PaaS)
- Software as a Service (SaaS)
Dengan solusi cloud yang berbasis subscription memudahkan perusahaan untuk mengatur
sendiri mau seberapa banyak atau sedikit resource yang dibutuhkan. Contoh cloud

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition


computing yang dapat digunakan oleh start-up adalah AWS EC2. AWS EC2 adalah
instance virtual yang tersedia di cloud. Hal ini dapat menggantikan peran server fisik
maupun virtual konvensional. Aplikasi dapat diletakkan di AWS EC2 instance dan ini
akan mempermudah publikasi karena sudah memiliki IP Public dari AWS.

---oOo---

ISYS6312 – Information System Strategy, Management and Acquisition

Anda mungkin juga menyukai