Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN DAN TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN

GURU MAPEL:

Abdul Kahpi S.Pd

DI SUSUN OLEH:

Nahlin Azkia Aulia

SMA NEGERI 4 PRAYA

2023
KATA PENGANTAR:

Alhamdulillah segala puji saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. karena dengan
rahmat dan segala karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Bapak Abdul Kahpi
S.Pd dengan judul "BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN DAN TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN."

Tidak ada gading yang tidak retak. Saya selaku yang menulis makalah ini menyadari bahwa makalah
ini belum dapat di katakan sempurna. Saya dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima berbagai
masukan dan saran yang bersifat membangun yang di harapkan berguna bagi para pembaca.

Praya, 24 Januari 2023

Penulis

Nahlin Azkia Aulia

ii
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 Tujuan

BAB 2: PEMBAHASAN

2.1 APA ITU ROKOK?

2.2 BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN

2.3 BAHAYA ROKOK TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN

BAB 3: PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makalah ini di susun untuk memudahkan dan membantu kita dalam mempelajari
tentang apa saja bahaya rokok itu. Terutama bagi kesehatan kita dan terhadap sistem teknologi
sistem pernapasan. Rokok bisa di katakan sebagai salah satu 'benda yang sering di konsumsi'
benar?

Menurut sebagian besar perokok. "Kalau tidak merokok asem nih mulut." Kata mereka.
Juga tak banyak yang menjadikan rokok ini sebagai pelarian mereka ketika sedang stress,
tertimpa masalah, dan lain-lain. Namun, apakah mereka sadar akan bahaya rokok bagi
kesehatan dan sistem pernapasan mereka?

Jawabannya sangat mudah, mereka menyadari akan dampak dari menjadi pecandu rokok,
tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan jika mereka akan berhenti merokok. Oleh karena itu,
kami berharap melalui makalah ini, banyak orang yang dapat berhenti untuk merorokok.
Karena ingat MEROKOK MEMBUATMU SAKIT JUGA MEMBUNUHMU SECARA PERLAHAN

1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa saja bahaya rokok bagi teknologi sistem pernapasan?


 Apa saja dampak bahaya rokok bagi kesehatan?

1.3 TUJUAN

 Memberikan pengetahuan tentang pengertian rokok


 Memberikan pengetahuan mengenai bahaya rokok bagi kesehatan dan teknologi sistem
pernapasan
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 APA ITU ROKOK?


Rokok atau sigaret adalah sebuah benda yang bisa membuat kanker paru apabila terhirup dan silinder
dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau kering yang telah dicacah.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan
dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut
sering diabaikan).

Menurut riset, 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok aktif dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Hal ini
sangat jauh berbeda dengan negara-negara tetangga, misalnya: Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja
1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah
SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30
hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya
perokok pasif akan lebih banyak.

Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung dalam rokok:

 Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks, zat ini juga dapat membuat perokok
menjadi kecanduan. Nikotin berasal dari daun tembakau.Nikotin adalah bahan kimia dalam
tembakau yang membuat seseorang merokok. Zat ini dapat meningkatkan pelepasan zat kimia pada
otak (neurotransmitter) yang membantu dalam mengatur suasana hati dan perilaku.
 Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat
karsinogenik.
 Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
 Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak
berwarna.
 Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
 Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
 Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling
sederhana.
 Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-
unsur tertentu.
 Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
 Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga
digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
 Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
 Karbon Monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil dan motor.
Meskipun demikian, hanya tar dan nikotin saja yang dicantumkan dalam bungkus rokok.

2.2 BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN


Bahaya merokok bagi kesehatan bukan saja bagi perokok, tetapi juga berakibat bagi orang sekitar karena
dampak dari asap rokok atau disebut sebagai perokok pasif. Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja
menghisap lintingan atau gulungan tembakau, juga menghirup asap rokok yang dihembuskan dari mulut mereka.
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Orang-orang yang
merokok mungkin belum tahu tentang pengertian bahayanya merokok atau sudah memahaminya, namun sulit
untuk menghentikan kebiasaan merokok karena sudah kencanduan.

Bagi mereka para perokok, merokok adalah hal yang sudah biasa dan lumrah, jika sehari tanpa merokok mulut
mereka terasa kecut dan tidak enak. Sepertinya ada semacam tuntutan dari kandungan nikotin dalam darah yang
memerintahkan kepada otak untuk menyeimbangkan kandungan nikotin tersebut. Sehingga jika kandungan nikotin
kurang, maka segera akan kelabakan mencari rokok; walaupun tengah malam jika merasa membutuhkan rokok,
maka akan segera keluar rumah mencarinya.

Perokok mempunyai risiko 2-4 kali lipat untuk terkena penyakit jantung koroner dan risiko lebih tinggi untuk
penyakit kanker paru, di samping penyakit tidak menular lain yang sebenarnya dapat dicegah.

Penyakit paru-paru menjadi resiko pertama akibat dari rokok karena asap rokok masuk kedalam paru paru yang
selanjutnya komponen dalam asap rokok masuk kedalam alian darah. Asap rokok dihisap dan masuk ke dalam
paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Kemudian bahaya dari zat
nikotin yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang dapat berakibat fatal yaitu kanker
paru-paru.

Bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak
dialami oleh para perokok. Hal ini diakibatkan oleh kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun dapat
mengurangi produksi sperma pada pria. bahkan resiko berikutnya adalah pada pria juga bisa terjadi kanker pada
bagian testis. Demikian halknya pada wanita yang merokok, akibat dari rokok juga bisa mengurangi tingkat
kesuburan wanita.

Bahaya merokok bagi kesehatan juga juga memilki resiko terhadap lambung, karena asap rokok yang masuk ke
sistem pencernaan melalui aliran darah akan menyebabkan meningkatnya asam lambung. Apabila hal ini terhadi
terus menerus seperti yang terjadi pada para perokok, maka beresiko menjadi penyakit yang lebih kronis pada
lambung; seperti tukak lambung yang sulit diobati.

Para perokok juga memilki resiko menderita serangan stroke, karena pengaruh zat kimia; seperti nikotin,
tar, karbon monoksida dan gas oksidan dalam rokok dapat menyebabkan melemahnya pembuluh darah. Kinerja
pembuluh darah akan terganggu dan beresiko menyebabkan keklurangan darah di otak. Hal ini beresiko terjadinya
Stroke meskipun tidak ada riwayat darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya.
2.3 BAHAYA ROKOK TERHADAP TEKNOLOGI SISTEM RESPIRASI
Teknologi Sistem Pernapasan Paling Terkenal Saat Ini. Secara umum kita akan temukan di dunia kesehatan
ada empat teknologi sistem pernapasan, keempat teknologi itu terdiri dari Trakeostomi, Pulmotor,
Spirometer, dan Oxygen Catheter.

Teknologi sistem pernapasan adalah alat yang digunakan untuk menanggulangi permasalahan sistem
pernapasan. Dikarenakan permasalahan dari sistem pernapasan itu beragam, mulai dari kesulitan bernapas,
kelainan karena penyakit tertentu, dan lain sebagainya, maka diciptakanlah beragam alat untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut.

Teknologi Trakeostomi

Teknologi sistem pernapasan atau alat bantuan pernapasan yang akan pertama kali kita bahas adalah
Trakeostomi. Trakeostomi merupakan suatu prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memasang alat
seperti selang di dalam trakea. Pemasangan selang ini bertujuan untuk memberikan jalan bagi sistem
pernapasan, caranya dengan menghisap lendir-lendir yang menghalangi sistem pernapasan.

Berapa lama selang Trakeostomi akan tertanam di trakea pengguna?

Pemasangan Trakeostomi bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, ada juga yang dilakukan untuk
jangka panjang. Lamanya waktu ditentukan pada kebutuhan pengguna. Bahkan ada yang karena
permasalahan tertentu, selang dipasang secara permanen.

Seseorang dinyatakan perlu dilakukan tindakan Trakeostomi jika setelah mengalami proses diagnosa ternyata
terjadi penyumbatan di daerah jalan pernapasan. Jika tidak dilakukan tindakan Trakeostomi, maka akan
berakibat fatal pada kegagalan sistem pernapasan.

Sebenarnya ada metode lain yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan jalan pernapasan ini, namun
teknologi sistem pernapasan Trakeostomi sering menjadi pilihan. Ini disebabkan Tindakan Trakeostomi
memiliki beberapa kelebihan yang terdiri dari beberapa hal sebagai berikut:

 Pasien lebih nyaman menggunakan teknologi Trakeostomi.


 Rongga mulut lebih terjamin kebersihannya.
 Dengan menggunakan teknologi Trakeostomi, pasien masih memungkinkan untuk bisa
berkomunikasi.
 Selain bisa berkomunikasi, pasien pun masih memungkinkan untuk makan dan perawatannya pun
cukup mudah dan tergolong aman.
 Dengan menggunakan teknologi Trakeostomi ini, maka penggunaan obat-obatan tertentu akan
menurun, hal ini dapat menghindari pasien dari pneumonia akibat pemasangan ventilator mekanik.

Secara singkat kita sudah mengetahui apa saja penyebab dilakukannya tindakan Trakeostomi. Namun secara
lengkap bisa kita lihat dalam uraian berikut ini.
 Pada kejadian sulit bernapas, Trakeostomi dilakukan sebagai jalan pintas atau bypass.
 Pada operasi bedah kepala bagian leher, maka Trakeostomi dilakukan untuk proses elektif.
 Kemungkinan terjadinya stenosis subglotis dapat dikurangi dengan melakukan Trakeostomi.
 Pada pasien yang mengalami tumor, pembedahan, kemasukan benda asing dan infeksi, maka
Trakeostomi berfungsi untuk mencegah obstruksi saluran pernapasan.
 Kerusakan laring pada saluran pernapasan juga bisa dicegah dengan melakukan tindakan
Trakeostomi.

Teknologi sistem pernapasan Trakeostomi perlu dilakukan pada kondisi darurat ataupun berencana. Pada
kondisi darurat, misalnya saja jika ada kasus gagal bernapas, maka tindakan Trakeostomi harus dilakukan
sesegera mungkin, sekalipun dengan alat seadanya. Namun pada kondisi yang terencana persiapan dan
peralatannya jauh lebih baik, misalnya saja pada pasien yang memang didiagnosis penyakit tertentu dan
memerlukan tindakan Trakeostomi.

Teknologi Pulmotor : Alat Pernapasan Buatan

Teknologi sistem pernapasan kedua yang akan kita bahas adalah tentang Pulmotor. Pulmotor merupakan alat
yang digunakan untuk melakukan proses pernapasan buatan.

Alat ini biasanya digunakan pada pasien atau orang yang mengalami gangguan pernapasan, seperti gangguan
pernapasan karena tenggelam dan gangguan pernapasan karena kaget saat tersengat listrik.

Alat pernapasan seperti Pulmotor ini sangat penting keberadaannya, dan perlu disediakan di klinik-klinik
kesehatan di tempat-tempat olahraga, di pantai di kolam renang, dan tempat-tempat lainnya dengan
aktivitas tinggi. Ini dikarenakan sistem pernapasan sangat penting untuk keberlanjutan kehidupan manusia.

Secara normal, kita bisa menghirup udara sendiri dan memasukkan udara secara otomatis ke dalam paru-
paru, dengan sebelumnya melalui saluran pernapasan. Di paru-paru udara akan diproses di dalam alveolus
menghasilkan oksigen yang pada akhirnya akan masuk ke dalam darah dan disalurkan ke seluruh tubuh oleh
jantung.

Namun, ada kondisi-kondisi di mana udara tidak bisa masuk ke dalam saluran pernapasan kita. Seperti yang
disebutkan sebelumnya, seperti pada kondisi orang tenggelam. Saat seseorang tenggelam, maka saluran
pernapasannya akan dipenuhi dengan air, karena ia sebelumnya menelan banyak air.

Nah, untuk mengeluarkan air dari saluran pernapasan dan mengeluarkan zat penyumbat lainnya, maka
digunakanlah alat bantuan pernapasan bernama Pulmotor. Alat ini memiliki cara kerja seperti pompa yang
memberi tarikan dan tekanan, sehingga penyumbatan yang terjadi bisa dikeluarkan.

Bentuk Pulmotor yang digunakan dalam keadaan darurat dan yang berada di rumah sakit berbeda. Pulmotor
yang ada di rumah sakit dilengkapi dengan tabung oksigen berukuran besar, dan biasanya dilengkapi dengan
instalasi khusus yang memudahkan untuk proses penggunaanya.
Pulmotor yang dilengkapi tabung oksigen lebih cepat membantu proses pemulihan pernapasan, karena
setelah penyumbatan ditarik keluar, maka oksigen langsung dimasukkan ke tubuh pasien, sehingga
diharapkan kondisi pasien bisa segera pulih seperti sedia kala.

Teknologi Oxygen Catheter : Selang Pernapasan

Jika Anda pernah ke rumah sakit atau menemani kerabat yang sedang dirawat, maka terkadang kita melihat
ada selang yang terpasang di hidung pasien. Sebenarnya selang apakah itu? Selang tersebut merupakan
bagian dari teknologi sistem pernapasan yang disebut Oxygen Catheter atau Oxygen Cannula.

Selang tersebut berfungsi mengalirkan oksigen ke dalam tubuh pasien. Mengapa ini dilakukan, karena pasien
memiliki ketidakmampuan untuk menyerap oksigen secara mandiri. Oxygen Catheter biasanya akan
tersambung dengan tabung oksigen yang diletakkan di samping tempat tidur pasien.

Oxygen Catheter biasanya dipasang ke pasien pada kondisi-kondisi darurat saja, misalnya saja jika ada pasien
yang mengalami koma, penyakit berat, setelah mengalami operasi dan tindakan-tindakan lainnya.

Untuk kenyamanan pasien, sebaiknya pihak medis perlu memilih Oxygen Catheter dengan kualitas yang baik,
pertama pilihlah yang paling efektif dan efisien dalam menyalurkan oksigen, kedua pilihlah bahan Oxygen
Catheter yang lembut dan non kinking, dan memiliki ujung konektor yang lunak. Ujung konektor yang lunak
akan memudahkan tenaga medis untuk memasukkan ke oksigen outlet.

Teknologi Spirometer : Alat Diagnosa Kondisi Paru-Paru

Teknologi sistem pernapasan berikutnya yang akan kita bahas adalah Spirometer. Berbeda dengan teknologi
sebelumnya yang digunakan untuk tindakan pengobatan, Spirometer merupakan alat yang digunakan untuk
diagnosa kondisi paru-paru. Dengan menggunakan alat ini, maka kondisi paru-paru dapat didiagnosa dengan
cepat dan bisa didapatkan hasilnya secara langsung.

Mengapa kapasitas paru-paru perlu diukur? Ini dikarenakan kapasitas paru-paru sering dijadikan parameter
kerusakan yang terjadi pada paru-paru seseorang. Proses pengukuran inilah yang dilakukan oleh alat
bernama Spirometer dan proses pengukurannya diberi nama spirometri.

Untuk mengetahui kondisi paru-paru, maka Spirometer akan mengukurnya dan kemudian menampilkannya
dalam bentuk grafik-grafik. Untuk menentukan baik atau tidaknya, maka grafik dari hasil pengukuran akan
dibandingkan dengan grafik pada kondisi paru-paru yang normal.

Spirometer sangat penting perannya dalam dunia kesehatan paru-paru. Spirometer berperan penting pada
penyakit obstruktif kronis (PPOK). Teknologi sistem pernapasan yang satu ini mampu mendiagnosa penyakit,
mulai dari pertama kali penyakit itu terdiagnosa hingga selama proses pengobatannya.

Kapan Spirometer perlu digunakan? Alat ini bisa mulai disarankan kepada pasien, ketika pasien mengeluhkan
adanya gangguan pada sistem pernapasan. Jenis gangguan ini bermacam-macam, mulai dari sesak napas,
batuk, keluarnya lendir yang berlebih dan lain sebagainya.

Selain penyakit paru obstruktif kronis, ternyata Spirometer pun bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit-
penyakit lainnya, seperti asma, bronchitis kronis, emfisema, fibrosis paru dan lain sebagainya. Dan untuk
menggunakan alat Spirometer ini, maka Anda tidak bisa menggunakannya sendiri, perlu ada tenaga medis
seperti dokter yang bisa menjalankannya.

Saat Anda menjalankan tes pada paru-paru Anda menggunakan Spirometer, maka pihak dokter akan
meminta Anda duduk dengan posisi senyaman mungkin. Setelah itu hidung Anda akan ditutup menggunakan
alat yang mirip dengan klip.

Setelah itu, Anda akan diminta menarik nafas sedalam-dalamnya, dan menahannya selama beberapa detik,
untuk kemudian dihembuskan kembali ke dalam alat yang merupakan bagian dari Spirometer, namanya
mouthpiece. Proses menghembuskan napas kembali harus Anda lakukan secara cepat dan dilakukan sekuat
mungkin.

Dengan menggunakan spirometer, maka jumlah total udara yang berhasil kita hembuskan bisa terukur. Data-
data yang terbaca di Spirometer bisa dipengaruhi kerusakan yang terjadi di paru-paru Anda, dan selain itu
bisa juga diakibatkan karena faktor lainnya, seperti usia, jenis kelamin, ras, bahkan tinggi badan Anda.

Dari pengukuran Spirometer ini akan keluar angka dengan persentase tertentu. Persentase ini yang nantinya
menjadi tolak ukur apakah paru-paru kita mengalami penyakit atau tidak. Selain itu, hasil pengukuran pun
bisa digunakan sebagai data perkembangan saat proses penyembuhan pasien.

Apakah ada efek samping dari penggunaan Spirometer?

Sama halnya dengan tindakan medis lainnya, pengukuran kualitas paru-paru menggunakan Spirometer pun
bisa menimbulkan efek samping. Namun efek samping dari proses pengukuran bisa dibilang relatif ringan.

Efek samping penggunaan alat Spirometer ini bisa berupa sesak napas, kepala yang tiba-tiba pusing dan lain
sebagainya. Dan biasanya kondisi-kondisi seperti di atas hanya berlangsung sesaat, dan kemudian setelahnya
akan kembali normal.

Supaya dalam proses pengukuran hasilnya optimal, maka pasien sangat disarankan untuk tidak merokok atau
mengonsumsi alkohol sebelumnya, setidaknya dalam waktu 24 jam. Saat proses pemeriksaan pakailah
pakaian yang longgar, sehingga tidak membuat Anda sesak. Jangan juga Anda makan terlalu berlebihan
sebelum Anda melakukan tes.

Untuk pasien-pasien dengan penyakit tertentu, maka pihak dokter akan menyarankan untuk melakukan
proses pengukuran menggunakan Spirometer secara rutin. Hasil dari setiap pengukuran akan menjadi tolak
ukur apakah proses pengobatannya berhasil atau tidak.

Teknologi Nebulizer : Alat yang Digunakan Oleh Penderita Asma

Teknologi sistem pernapasan lainnya yang akan kita bahas adalah Nebulizer. Nebulize merupakan alat yang
sering digunakan bagi mereka yang mengidap asma kronis. Asma kronis ini merupakan asma yang tidak bisa
disembuhkan lagi, tapi masih bisa diatasi dengan sejumlah obat-obatan tertentu.

Nebulizer sendiri merupakan alat yang memiliki kemampuan mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap.
Uang inilah yang nantinya akan dihirup oleh penderita Asma. Nebulizer ini merupakan alat yang dayanya
dibantu dengan baterai. Penderita asma yang menggunakan Nebulizer akan merasa lebih lega saat bernapas.
Nebulizer bisa digunakan untuk anak-anak maupun dewasa. Biasanya alat ini digunakan bagi mereka yang
sudah mengalami asma kronis. Mengapa alat ini yang disarankan? Ini dikarenakan Nebulizer mampu
mengubah partikel obat menjadi uap dengan partikel yang sangat kecil. Ukuran partikel yang sangat kecil ini
diharapkan bisa masuk dengan cepat ke bagian paru-paru yang ditargetkan.

Selain bisa digunakan untuk mereka yang mengidap asma, alat ini pun bisa digunakan untuk penderita
penyakit paru obstruksi kronis. Nebulizer terdiri dari beberapa perangkat, mulai dari mesin kompresor,
wadah untuk obat cair yang berukuran kecil, dan selang yang dipergunakan untuk menghubungkan antara
kompresor dan tempat obat.

Nebulizer sendiri memiliki banyak jenis, jenis Nebulizer berbeda dari segi lama perawatan, ukuran partikel
obat yang bisa dihirup, hingga kemudahannya untuk bisa dibawa kemana-mana. Dan jenis Nebulizer terdiri
dari Nebulizer compressor, Nebulizer ultrasonic, dan Nebulizer mesh.

Nebulizer compressor akan menghasilkan gas dengan tekanan yang tinggi. Nebulizer dengan tipe seperti ini di
pasaran harganya relatif lebih murah, ini dikarenakan lebih boros listrik dan lebih berisik saat proses
penggunaannya. Untuk satu kali proses pengobatan, dengan menggunakan Nebulizer compressor Anda
membutuhkan waktu 8-20 menit.

Berbeda dengan Nebulizer ultrasonic yang tidak mengeluarkan suara-suara berisik. Nebulizer tipe ini pun
relatif lebih mudah dibawa kemana-mana, karena ukurannya yang kecil dan menggunakan baterai yang bisa
diisi ulang. Nebulizer seperti ini sangat cocok untuk penderita asma yang memang sudah tidak bisa lepas dari
obat, karena asmanya bisa kambuh sewaktu-waktu.

Jenis Nebulizer terakhir yang lebih cepat sistem kerjanya dan paling efisien serta tidak berisik adalah
Nebulizer mesh. Untuk mengoperasikan Nebulizer ini, maka kita bisa menggunakan baterai. Penggunaan
baterai membuat Nebulizer mesh bisa dibawa kemana-mana. Karena kualitasnya jauh lebih bagus dari
Nebulizer lainnya, maka sangat wajar jika alat ini jauh lebih mahal dari jenis lainnya.

Bagaimana cara menggunakan Nebulizer dengan baik dan benar?

Setiap teknologi sistem pernapasan ada cara pakainya, begitu pula dengan Nebulizer. Supaya Nebulizer
efektif mengobati asma, maka kita perlu memperhatikan cara pakainya. Dan langkah-langkah menggunakan
Nebulizer adalah sebagai berikut:

 Sebelum Anda menggunakan Nebulizer, maka Anda perlu memastikan tangan Anda bersih. Oleh
karena itu cucilah tangan Anda sebelum menggunakan Nebulizer, sehingga hal ini bisa mencegah
kuman masuk ke paru-paru bersama obat.
 Siapkan obat yang akan Anda masukkan ke dalam Nebulizer, kemudian tambahkanlah cairan
bernama saline, terutama jika dokter meresepkannya.
 Setelah itu Anda bisa memasukkan wadah berisi obat ke mesin Nebulizer.
 Jika semua sudah siap, maka Anda bisa memasang masker di wajah hingga hidung dan mulut Anda
tertutup.
 Setelah semua siap, maka inilah saatnya Anda menghidupkan mesin, dengan hidupnya mesin, maka
Anda bisa menghirup udaranya menggunakan hidung dan mengeluarkan melalui mulut.
 Jika semua uap sudah keluar, maka Anda bisa mengakhiri pengobatan.
Iritasi akibat asap rokok secara terus menerus di saluran napas dan jaringan paru menyebabkan saluran
napas menjadi lebih sembab dan basah, sehingga memudahkan kuman atau bakteri serta debu menempel di
saluran napas. Selanjutnya dapat terjadi peradangan dan berlanjut menjadi infeksi. Banyak kasus anak yang
mengalami batuk lama berulang dan infeksi ternyata setelah dicari penyebabnya karena orang tuanya
seorang perokok. Perokok pasif sama risikonya mengalami penyakit paru. Pada keluarga yang mempunyai
bakat alergi, kemungkinan mengalami batuk dan sesak akan lebih mudah dan sering karena asap rokok
sebagai pemicu terjadinya batuk. Zat berbahaya seperti nikotin yang terkandung dalam batang rokok, dapat
pula masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang memicu terjadinya
serangan jantung. Penyakit akibat rokok dapat dihindari, maka dari itu mulailah dari diri kita sendiri untuk
menjaganya. Merokok berarti melanggar hak asasi tubuh kita untuk tetap sehat.
BAB 3: PENUTUP

3.1: KESIMPULAN:
Merokok adalah hal yang sudah biasa dan lumrah, jika sehari tanpa merokok mulut mereka terasa kecut dan
tidak enak. Sepertinya ada semacam tuntutan dari kandungan nikotin dalam darah yang memerintahkan
kepada otak untuk menyeimbangkan kandungan nikotin tersebut. Sehingga jika kandungan nikotin kurang,
maka segera akan kelabakan mencari rokok; walaupun tengah malam jika merasa membutuhkan rokok,
maka akan segera keluar rumah mencarinya.

Perokok mempunyai risiko 2-4 kali lipat untuk terkena penyakit jantung koroner dan risiko lebih tinggi untuk
penyakit kanker paru, di samping penyakit tidak menular lain yang sebenarnya dapat dicegah.

Apabila kita sudah memasuki tahap kecanduan, tentunya membuat kita susah untuk berhenti. Oleh karena
itu, di tubuh kita nantinya terdapat banyak penyakit seperti, kanker paru-paru, kanker tenggkrokan, dan lain-
lain. Dan, apabila penyakit ini sudah menyebar di tubuh, teknologi sistem pernapasan menjadi alternatif lain
dalam proses penyembuhannya seperti,empat teknologi sistem pernapasan, keempat teknologi itu terdiri
dari Trakeostomi, Pulmotor, Spirometer, dan Oxygen Catheter.

3.2 SARAN
Ada banyak sekali hal yang dapat kita lakukan untuk berhenti merokok, salah satunya dengan
memeperbanyak olahraga, menjaga pola makan, dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Juga, jika terlintas
di pikiran untuk merokok lagi, kita bisa menggantinya dengan mengonsumsi permen atau makanan manis
lainnya. Sehingga dapat memungkinkan itu bisa menjadi salah satu alternatif lain untuk kita berhenti
merokok
DAFTAR PUSTAKA

Rokok,Wikipedia. "https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rokok". 19 Januari 2023, 21:00

https://krakataumedika.com/info-media/artikel/bahaya-rokok-bagi-kesehatan

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1336/bahaya-dan-efek-pajanan-rokok-
pada-anak-dan-remaja

https://www.rskariadi.co.id/news/178/ROKOK-PENGARUHI-KESEHATAN-PARU/
Artikel#:~:text=Iritasi%20akibat%20asap%20rokok%20secara,peradangan%20dan
%20berlanjut%20menjadi%20infeksi.

https://markey.id/blog/bisnis/teknologi-sistem-pernapasan#:~:text=Video
%20yang%20Tepat%3F-,Teknologi%20Sistem%20Pernapasan%20Paling
%20Terkenal%20Saat%20Ini,%2C%20Spirometer%2C%20dan%20Oxygen
%20Catheter

Anda mungkin juga menyukai