Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR

SOP : 440/033-SOP/
No Dokumen
Pkmklp/I/2022
No Revisi :
: 3 Januari 2022
Tanggal Terbit

Halaman : 1/3
UPTD
Puskesmas H. Sugiharto
Kalipucang NIP.19680913.1989021.001

1. Pengertian Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan terhadap bayi
baru lahir

2. Tujuan 1 Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan
normal atau abnormal
2 Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau
abnormal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor
188.4/62.1-SK/Pkmklp/II/2022 tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi a. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Kemenkes RI Tahun


2020
b. Permenkes RI Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
c. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kemenkes Tahun 2000
5. Alat 1. Tempat yang datar, rata, kering dan hangat
2. Termometer
3. Stetoskop
4. Jam tangan atau alat petunjuk detik
5. Timbangan bayi
6. Metlin
7. Sarung tangan (handscoon)
6. Prosedur 1. Memberitahukan pada klien bahwa bayinya akan dilakukan
pemeriksaan.
2. Mengambil bayi dari ibu
3. Meletakan bayi ditempat yang sudah disediakan dan tetap menjaga
kehangatan tubuh bayi.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan , dan
kenakan sarung tangan yang bersih dan masker
5. Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi, jelaskan pada ibu
bahwa sebaiknya ibu melakukan kontak mata dengan bayinya, dan
membelai bayinya dengan seluruh bagian tangan ibu (bukan hanya
jari-jarinya saja. Mintalah ibu untuk membuka baju bayi dan tidak
menyelimutinya. Periksa bayi di dalam pelukan ibu atau tempatkan
di tempat yang telah disediakan dan tetep menjaga kehangatan bayi.
6. Lihat postur normal bayi, tonus,dan aktivitas. Bayi sehat akan
bergerak aktif.
7. Lihat pada kulit bayi, jelaskan pada ibunya bahwa wajah, bibir, dan
selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa adanya
bintik-bintik kemerahan atau bisul.
8. Hitung pernafasan ketika bayi sedang tidak menangis. Jelaskan pada
ibunya bahwa frekuensi napas normal harus 30-60 kali per menit.
Lihat pernafasan gerakan di dada dan perut: jelaskan bahwa harus
tidak ada retraksi dinding dada bawah (dada tertarik kedalam).
9. Stetoskop diletakan pada dada kiri bayi setinggi apeks.
10. Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi denyut jantung
normal adalah 120-160 kali per menit.
11. Raba kehangatan bayi: jelaskan bahwa punggung atau dada tidak
teraba lebih panas atau dingin dibandingkan dengan orang sehat.
Lakukan pengukuran suhu ketiak. Suhu normal adalah 36,5-37,50c.
12. Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan atau
abnormalitas.
13. Lihat pada mata: jelaskan bahwa harus tidak ada cairan.
14. Lihat bagian dalam mulut (lidah, selaput lendir). Jika bayi menangis,
masukan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam dan raba
langit-langit, apakah ada bagian yang terbuka dan nilai kekuatan hisap
bayi
15. Lihat dan raba pada bagian perut untuk memastikan bahwa
perutnya terasa lemas.
16. Lihat pada tali pusat. Jelaskan ke ibu bahwa seharusnya tidak ada
perdarahan,cairan, pembengkakan, bau yang tidak enak, atau
kemerahan pada kulit sekitar.
17. Lihat pada punggung dan raba pada tulang belakang.
18. Lihat pada lubang anus dan alat kelamin. Hindari untuk memasukan
alat atau jari dalam melakukan pemeriksaan anus.
19. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB atau BAK. Pastikan dalam
24 jam pertama bayi sudah BAB dan BAK.
20. Mengukur lingkar kepala bayi, normal: 31-35cm.
21. Mengukur lingkar dada bayi, normal: 30,5-33cm.
22. Mengukur panjang badan bayi, normal: 48-52cm.
23. Timbang berat badan bayi, normal: 2500-4000gram. Jelaskan kepada
ibu tentang perubahan berat badan bayi, bahwa berat bayi akan turun
pada umur 7-10 hari,selanjutnya berat badan bayi akan naik.
24. Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian bayi
kembali/menyelimutinya.
25. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain yang bersih dan
kering.
26. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir,
seperti:
a. Kejang
b. Hipoterrmi
c. Mata bernanah
d. Tidak mau menyusu dan memuntahkanya
e. Merintih
f. Ikterus atau sianosis
g. Nafas cepat lebih dari 60 kali per menit.
h. Ada tarikan dinding dada yang dalam.
i. Pusar kemerahan.
j. Diare.
k. Tidak BAB dalam 24 jam.
27. Melengkapi catatan medis atau mendokumentasikan hasil asuhan.

7. Unit Terkait a. Program Gizi


b. Program KIA/KB
c. Program UKGM
d. Petugas Laboratorium

8. Rekam Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Prosedur: 1. Memberitahukan pada klien 2020
bahwa bayinya akan dilakukan
pemeriksaan.
2. Mengambil bayi dari ibu
3. Meletakan bayi ditempat yang
sudah disediakan dan tetap
menjaga kehangatan tubuh
bayi.
4. Mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir, keringkan,
dan kenakan sarung tangan
yang bersih dan masker
5. Amati bayi dan ibu sebelum
menyentuh bayi, jelaskan pada
ibu bahwa sebaiknya ibu
melakukan kontak mata dengan
bayinya, dan membelai bayinya
dengan seluruh bagian tangan
ibu (bukan hanya jari-jarinya
saja. Mintalah ibu untuk
membuka baju bayi dan tidak
menyelimutinya. Periksa bayi
di dalam pelukan ibu atau
tempatkan di tempat yang telah
disediakan dan tetep menjaga
kehangatan bayi. Amati bayi
dan ibu sebelum menyentuh
bayi, jelaskan pada ibu bahwa
sebaiknya ibu melakukan
kontak mata dengan bayinya,
dan membelai bayinya dengan
seluruh bagian tangan ibu
(bukan hanya jari-jarinya saja.
Mintalah ibu untuk membuka
baju bayi dan tidak
menyelimutinya. Periksa bayi
di dalam pelukan ibu atau
tempatkan di tempat yang telah
disediakan dan tetep menjaga
kehangatan bayi.
6. Lihat postur normal bayi,
tonus,dan aktivitas. Bayi sehat
akan bergerak aktif.
7. Lihat pada kulit bayi, jelaskan
pada ibunya bahwa wajah,
bibir, dan selaput lendir, dada
harus berwarna merah muda,
tanpa adanya bintik-bintik
kemerahan atau bisul.
8. Lihat pada kulit bayi, jelaskan
pada ibunya bahwa wajah,
bibir, dan selaput lendir, dada
harus berwarna merah muda,
tanpa adanya bintik-bintik
kemerahan atau bisul.
9. Hitung pernafasan ketika bayi
sedang tidak menangis.
Jelaskan pada ibunya bahwa
frekuensi napas normal harus
30-60 kali per menit. Lihat
pernafasan gerakan di dada dan
perut: jelaskan bahwa harus
tidak ada retraksi dinding dada
bawah (dada tertarik kedalam).
10.Stetoskop diletakan pada dada
kiri bayi setinggi apeks.
11.Hitung detak jantung dengan
stetoskop.
12.Frekuensi denyut jantung
normal adalah 120-160 kali per
menit.
13. Lihat dan raba bagian kepala
apakah ada pembengkakan
atau abnormalitas.
14. Lihat pada mata: jelaskan
bahwa harus tidak ada cairan.
15. Lihat bagian dalam mulut
(lidah, selaput lendir). Jika
bayi menangis, masukan satu
jari yang menggunakan sarung
tangan ke dalam dan raba
langit-langit, apakah ada
bagian yang terbuka dan nilai
kekuatan hisap bayi
16. Lihat dan raba pada bagian
perut untuk memastikan
bahwa perutnya terasa lemas.
17. Lihat pada tali pusat. Jelaskan
ke ibu bahwa seharusnya tidak
ada perdarahan,cairan,
pembengkakan, bau yang tidak
enak, atau kemerahan pada
kulit sekitar.
18. Lihat pada punggung dan raba
pada tulang belakang.
19. Lihat pada lubang anus dan
alat kelamin. Hindari untuk
memasukan alat atau jari
dalam melakukan pemeriksaan
anus.
20. Tanyakan pada ibu apakah
bayi sudah BAB atau BAK.
Pastikan dalam 24 jam
pertama bayi sudah BAB dan
BAK.
21. Mengukur lingkar kepala bayi,
normal: 31-35cm.
22. Mengukur lingkar dada bayi,
normal: 30,5-33cm.
23. Mengukur panjang badan bayi,
normal: 48-52cm.
24. Timbang berat badan bayi,
normal: 2500-4000gram.
Jelaskan kepada ibu tentang
perubahan berat badan bayi,
bahwa berat bayi akan turun
pada umur 7-10
hari,selanjutnya berat badan
bayi akan naik.
25. Mintalah ibu untuk
memakaikan pakaian bayi
kembali/menyelimutinya.
26. Cuci tangan dengan sabun dan
keringkan dengan kain yang
bersih dan kering.
27. Menjelaskan pada ibu tentang
tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir, seperti:
a. Kejang
b. Hipoterrmi
c. Mata bernanah
d. Tidak mau menyusu dan
memuntahkanya
e. Merintih
f. Ikterus atau sianosis
g. Nafas cepat lebih dari 60
kali per menit.
h. Ada tarikan dinding dada
yang dalam.
i. Pusar kemerahan.
j. Diare.
k. Tidak BAB dalam 24 jam.
28. Melengkapi catatan medis
atau mendokumentasikan
hasil asuhan.

Kebijakan:
Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas
Kalipucang Nomor 188.4/ Surat Keputusan Kepala
148 –SK/Pkmklp/ IV /2017 Puskesmas Nomor 188.4/62.1-
2 05 Januari 2022
Tentang Jenis-Jenis SK/Pkmklp/II/2022 tentang
Kegiatan Upaya Pelayanan Klinis
Kesehatan Masyarakat di
UPTD Puskesmas
Kalipucang.
a. Pedoman Pelayanan
Antenatal Terpadu,
Kemenkes RI Tahun 2020
b. Permenkes RI Nomor 43
3 Referensi: tahun 2019 tentang 2020
Puskesmas
c. Buku Kesehatan Ibu dan
Anak, Kemenkes Tahun
2000

Anda mungkin juga menyukai