STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada ibu bersalin normal dan bayi baru lahir
tanpa komplikasi, dimana ibu dan bayi dibiarkan melakukan kontak kulit ke
kulit selama 1 jam pertama kelahirannya, dengan menunda semua prosedur
lainnya yang harus dilakukan pada bayi baru lahir.
TUJUAN 1. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin ibu.
2. Untuk bayi :
a. Bayi mendapat kolostrum segera
b. Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. Kolostrum adalah
imunisasi pertama bagi bayi.
c. Meningkatkan kecerdasan.
d. Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan menghisap, menelan,
dan bernafas.
e. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
f. Mencegah kehilangan panas.
KEBIJAKAN Rumah Sakit Citra Husada menetapkan bahwa untuk menangani kegawatan
maternal neonatus harus dilakukan pelayanan semaksimal mungkin
berdasarkan Peraturan Direktur Nomor 08.13/RSCH/Per.Dir/ VIII/2016
tentang Penyelenggaraan PONEK 24 jam di RS.
PROSEDUR Langkah 1 : lahirkan, lakukan penilaian pada bayi, keringkan
a. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran.
b. Kemudian letakkan bayi di perut bawah ibu.
c. Nilai bayi apakah diperlukan resusitasi atau tidak (2 detik).
d. Bila tidak perlu resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka,
kepala, dan bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan
verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Setelah
kering, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit
sebelum tali pusat diklem.
e. Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan
bayi juga membantunya mencari puting ibunya yang berbau sama.
f. Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Pengisapan lendir di dalam
PROSEDUR INISIASI MENYUSUI DINI
No. Revisi Halaman
00 2/4
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL