CBR Ips - Della Fazera
CBR Ips - Della Fazera
DELLA FAZERA
NIM. 32123331034
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
tugas critical book report ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada
Dosen mata kuliah Pengembangan Materi IPS.
Disini penulis sangat berharap agar tugas critical book report yang penulis
buat dapat menjadi sumber wawasan baru dan pengetahuan kita semua. Tidak ada
manusia yang sempurna, maka dari itu penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini
terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Maka dari itu, penulis berharap kritik dan
saran dari para pembaca semua.
Della Fazera
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
BAB IV ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam critical book report ini adalah :
1. Bagaimana intisari isi buku ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari kedua buku ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan critical book ini adalah :
1. Memahami intisari isi buku.
2. Memahami kelebihan dan kekurangan dari buku
1
BAB II
PEMBAHASAN UMUM
A. Informasi Blibiografi
(Buku Utama)
Judul Buku : Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk SMP/MTs Kelas IX
Penulis : Danang Endarto, Supraptono, Haryono S, Nahar Rifai
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun terbit : 2009
Tebal Buku : xii + 289 halaman
ISBN : 978-979-068-681-6
(Buku Pembanding)
Identitas Buku
Judul Buku : Ilmu Pengetahuan Sosial
Penulis Buku : Iwan Setiawan, Retno Kuning Dewi Pusparatri, Suciati, Ach.
Mushlih
Penerbit Buku : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Tebal Buku : xiv + 310 Halaman
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-427-007-0
2
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT
3
dalam Perang Dunia I Jepang ikut berperang melawan Jerman. Perang
ini memberi kesempatan yang baik untuk merebut daerah jajahan Jerman
di Cina, yang akan dibangun pangkalan di daratan Cina. Setelah Perang
Dunia I selesai, Jepang sebagai negara yang ikut menang perang
mendapat beberapa keuntungan berupa beberapa pulau bekas jajahan
Jerman di Samudera Pasifik.
Sebab Terjadinya Perang Dunia II
1. Sebab-Sebab Umum Terjadinya Perang Dunia II Perang Dunia II
terjadi karena sebab-sebab berikut.
a. Jerman yang kalah dalam Perang Dunia I dan merasa sangat dihinakan
dalam Perjanjian Versailles ingin membalas (revanche) kekalahan
terhadap musuh-musuhnya, terutama Perancis.
b. Italia ingin mendirikan Risorgimento yang berartinya Italia Raya.
c. Jepang ingin melaksanakan politik ekspansi atau perluasan wilayah.
d. Timbulnya pertentangan ideologi Fasisme, Naziisme dan Militerisme
yang anti demokrasi dengan paham-paham lainnya.
e. Perkembangan industri, persenjataan, dan krisis ekonomi dunia
(terjadi pada tahun 1929)
f. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa untuk menciptakan perdamaian dan
menjauhkan peperangan. Bahkan Liga Bangsa-Bangsa dalam
kenyataannya merupakan alat negaranegara besar dan kegiatannya lebih
banyak dalam bidang politik.
Jalannya Perang Dunia II
Mula-mula terjadi perang antara Jerman melawan Inggris dan Perancis.
Tindakan Inggris segera diikuti oleh negara-negara jajahannya,
sedangkan Jerman diikuti oleh Sekutunya yaitu Italia dan Jepang. Rusia
sebelum perang meletus telah diajak Jerman untuk mengadakan
perjanjian tidak saling menyerang. Tetapi tidak beberapa lama diserbu
juga oleh Jerman, yaitu pada tahun 1941, sehingga Rusia juga terseret
dalam kancah perang. Begitulah, maka hampir semua negara di dunia
turut serta dalam peperangan besar. Negara totaliter Jerman, Italia, dan
Jepang yang disebut Blok Poros (Blok AS), dilawan oleh Blok Sekutu
4
yang antara lain terdiri dari Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Belanda,
Belgia, Cina dan Rusia.
Serbuan Jepang ke Berbagai Negara di Kawasan Pasifik Khususnya
ke Indonesia
Untuk membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah mengobarkan
Perang Pasifik. Serangan Jepang ke Pearl Harbour secara mendadak dan
besar-besaran ini benar-benar melumpuhkan kekuatan armada Amerika
Serikat di Pasifik. Terjadinya serangan tersebut telah membawa Amerika
Serikat terjun dalam peperangan.
Bagi Jepang, kemenangan pertama tersebut disusul dengan serangan
berencana terhadap Asia Tenggara dan perebutan pulau-pulau di Pasifik
Barat, di antaranya Kepulauan Bismarck, Solomons, Marshall,
Marianan, dan Gilbert. Untuk menghadapi serangan Jepang tersebut,
Sekutu membentuk komando yang disebut ABDACOM (American
British Dutch Australian Command) yang bermarkas di Lembang, dekat
Bandung dan juga dibentuk front ABCD (American British Cina Dutch).
Perjanjian dan Akibat yang Ditimbulkan dari Perang Dunia II
1. Perjanjian Pasca Perang Dunia II
a. Perjanjian Postdam Perjanjian Postdam Tahun 1945 (Sekutu-
Jerman)
b. Perjanjian San Francisco tahun 1951 (Sekutu-Jepang)
2. Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II menimbulkan akibat-akibat sebagai berikut.
a. Bidang Politik
1) Amerika Serikat dan Uni Soviet keluar sebagai pemenang dan
menyebabkan keduanya menjadi negara raksasa (super power).
2) Terjadinya persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
3) Politik memecah belah. Kedua negara super power tersebut
menjalankan politik memecah belah bangsa lain demi kepentingan
mereka.
4) Timbulnya negara-negara nasional. Negara-negara imperialis
barat, seperti Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Spanyol tidak
5
mampu lagi menghalangi semangat perjuangan bangsa-bangsa yang
mereka jajah.
5) Timbul persekutuan-persekutuan lagi. Sebagai balance of power
policy, negara-negara raksasa berusaha mengadakan persekutuan
baru demi keamanan bersama. Misalnya Amerika serikat dan
sekutunya membentuk NATO dan Uni Soviet bersama sekutunya
membentuk Pakta Warsawa.
b. Bidang Ekonomi
1) Ekonomi dunia kacau
2) Jerman dan Jepang muncul sebagai negara industri lagi.
c. Bidang Sosial
1) Golongan cerdik pandai kuat kedudukannya
2) Banyaknya badan-badan sosial
d. Bidang Rohani
Didirikan United Nation Organization (UNO) atau Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai penyempurnaan dari Liga Bangsa-
Bangsa (LBB) pada tanggal 24 Oktober 1945.
Perang Dunia II meletus pada tahun 1939-1945. Sebab khusus PD II di
Eropa adalah pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang
Polandia, sebuah negara di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa.
Sedangkan sebab khusus PD II di Pasifik adalah tanggal 8 September
1941 Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di
Pearl Harbour, Teluk Mutiara (Hawaii).
Perang Dunia II diakhiri dengan Perjanjian Postdam antara Sekutu-
Jerman pada tahun 1945 dan Perjanjian San Fransisco antara Sekutu-
Jepang pada tahun 1951. Akibat PD II meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, dan rohani.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan
ditandatanganinya Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942.
Perjanjian tersebut sebagai tanda berakhirnya penjajahan Belanda di
Indonesia. Jepang menjajah Indonesia hanya selama 3,5 tahun, namun
cukup membuat rakyat sangat menderita dan sengsara. Kebijakan
6
pemerintah Jepang yang membuat rakyat Indonesia menderita antara lain
romusha, kerja rodi.
Sebagai upaya untuk menarik simpati rakyat Indonesia, maka Jepang
membentuk organisasi-organisasi, misalnya: Fujinkai, Peta, Heiho, Tiga
A, Putera, dan Chuo Sangi In. Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Dengan demikian
berakhirlah penjajahan Jepang di Indonesia.
7
Buku Pembanding
BAB IV : Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi
1. Masa Kemerdekaan
1. Proklamasi Kemerdekaan
Menjelang akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia
Pasifik semakin terdesak. Satu demi satu daerah jajahannya jatuh
ke tangan pasukan Sekutu. Untuk menghadapi Sekutu, Jepang
mencari dukungan kepada bangsa-bangsa yang diduduki dengan
memberikan janji kemerdekaan. Pada tanggal 7 September 1944
Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Janji ini dikemukakan di depan
Parlemen Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia.
Sebagai pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran bendera
merah putih di kantorkantor, tetapi harus berdampingan dengan
bendera Jepang.
2. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17
Agustus 1945, Indonesia belum memiliki kepala pemerintahan
dan sistem administrasi wilayah yang jelas. Setelah proklamasi
kemerdekaan, segera dibentuk kelengkapan pemerintahan dengan
tujuan agar pembangunan dapat berlangsung dengan baik. Para
pemimpin segera membentuk lembaga pemerintahan dan
kelengkapan negara sehari setelah proklamasi dikumandangkan.
PPKI segera menyelenggarakan rapat-rapat yang menghasilkan
beberapa keputusan penting.
3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus
1945, bangsa Indonesia masih harus menghadapi Belanda yang
ingin mengembalikan kekuasaannya atas Indonesia. Dalam
mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia melakukan
berbagai upaya.
8
Melalui perjuangan diplomasi, bangsa Indonesia berupaya
menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kemerdekaan dan
kedaulatan yang telah diraih bangsa Indonesia pantas untuk dibela
dan dipertahankan. Selain itu, bangsa Indonesia juga berusaha
menunjukkan sikap dan itikad baik dalam menyelasaikan
perselisihan dengan Belanda. Berikut ini adalah beberapa upaya
diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kemerdekaannya.
2. Masa Demokrasi Parlementer
Masa Demokrasi Parlementer adalah masa ketika pemerintah
Indonesia menggunakan UUDS 1950 (Undang-Undang Dasar
Sementara) sebagai undang-undang negara. Masa Demokrasi
Parlementer disebut pula masa Demokrasi Liberal karena sistem
politik dan ekonomi yang berlaku menggunakan prinsip-prinsip
liberal. Masa ini berlangsung mulai 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli
1959.
Pada masa Demokrasi Parlementer undang-undang yang digunakan
sebagai landasan hukum negara adalah UUD Sementara 1950. Sistem
pemerintahan negara menurut UUD Sementara 1950 adalah sistem
parlementer. Artinya Kabinet disusun menurut perimbangan kekuatan
kepartaian dalam parlemen. Presiden hanya merupakan lambang
kesatuan saja. Dalam sistem ini parlemen sangat berkuasa. Apabila
kabinet dipandang tidak mampu menjalankan tugas, maka parlemen
segera membubarkannya Sistem parlementer disebut juga sebagai
sistem Demokrasi Liberal.
3. Masa Demokrasi Terpimpin
Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa ketika Indonesia
menerapkan suatu sistem pemerintahan dengan seluruh keputusan
pemerintah berpusat pada kepala negara. Pada saat itu, jabatan kepala
negara dijabat oleh Presiden Soekarno. Masa Demokrasi Termimpin
berlangsung sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai
tahun 1965.
9
Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
belum pernah mencapai kestabilan secara nasional. Persaingan partai-
partai politik yang menyebabkan pergantian kabinet terus terjadi.
Selain itu, Dewan Konstituante hasil pemilu tahun 1955 ternyata tidak
berhasil melaksanakan tugasnya menyusun UUD baru bagi Republik
Indonesia. Dewan Konstituante tidak berhasil melaksanakan tugasnya
disebabkan adaya perbedaan pandangan tentang dasar negara.
Anggota Dewan Konstituante dari PNI, PKRI, Permai, Parkindo, dan
partai lain yang sehaluan mengajukan Pancasila sebagai dasar negara.
Sedangkan Masyumi, NU, PSII dan partai lain yang sehaluan
mengajukan dasar negara Islam. Dalam upaya menyelesaikan
perbedaan pendapat terkait dengan masalah dasar negara, kelompok
Islam mengusulkan kepada pendukung Pancasila tentang
kemungkinan dimasukannya nilai-nilai Islam ke dalam Pancasila,
yaitu dimasukkannya Piagam Jakarta 22 Juni 1945 sebagai
pembukaan undang-undang dasar yang baru. Namun usulan itu
ditolak oleh pendukung Pancasila dan membuat kondisi negara
semakin tidak stabil.
4. Masa Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Suharto
di Indonesia. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya
Surat Perintah Sebelas Maret 1966. Masa orde baru berlangsung dari
tahun 1966 sampai tahun 1998. Dalam jangka waktu tersebut,
pembangunan nasional berkembang pesat.
5. Masa Reformasi
Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya
pemerintahan Orde Baru. Masa reformasi dimulai pada tanggal 21
Mei 1988 saat Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan
oleh Wakil Presiden B.J. Habibie. Masa reformasi terus berlanjut
hingga saat ini.
10
B. Evaluasi Isi Buku
1. Kelebihan
No Indikator Buku Utama Buku Pembanding
1 Cover Cover sangat bagus, Cover sangat
unik, sesuai dengan bagus, unik, sesuai
pembahasan- dengan
pembahasan yang ada di pembahasan-
dalam buku pembahasan yang
ada di dalam buku
2 Tata Bahasa Bahasa yang di gunakan Bahasa yang di
mudah di pahami dan di gunakan bagus dan
cerna. mudah di pahami
Format penulisan sangat dan dicerna.
rapi. Format penulisan
rapi.
3 Materi Penjelasan materi sangat Materi yang di
terstruktur dan runtut jelaskan mudah di
serta lengkap. pahami.
Penjelasan dalam Cakupan materi
penyajian materi sangat cukup luas.
baik, mudah di pahami. Materi sangat baik,
Pembahasan materi karena di lengkapi
secara mendalam. dengan adanya
Cakupan materi cukup gambar kejadian di
luas karna di tarik kehidupan nyata
gambaran antara
pembahasan dengan
keadaan di kehidupan
nyata
11
4 Kelengkapan Buku Kelengkapan buku Kelengkapan buku
dan BAB sangat baik. sangat baik.
2. Kekurangan
No Indikator Buku Utama Buku Pembanding
1 Cover Tidak ada Tidak ada
2 Tata Bahasa Tidak ada Terdapat beberapa
kata yang masih
bersifat ambigu
atau sulit untuk
dipahami
3 Materi Tidak ada Terlalu banyak
pembahasan materi
menurut para ahli.
Kurang penjelasan
secara umum
4 Kelengkapan BAB Tidak terdapat Pembagian sub-sub
kesimpulan / rangkuman bab yang masih
di akhir bab. tidak beraturan
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
untuk mempetahankan kemerdekaan di antaranya adalah Pertempuran
Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Medan Area,
Bandung Lautan Api, dan Pertempuran Margarana. Indonesia
memperoleh kedaulatan setelah penandatanganan Konferensi Meja
Bundar yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Pada tanggal 27
Desember 1949 dilakukan penyerahan kedaulatan dari Belanda
kepada RIS. Bentuk negara serikat yang disepakati pada Konferensi
Meja Bundar ternyata tidak sesuai dengan cita-cita bangsa. Pada
tanggal 19 Mei 1950 diadakan konferensi yang dihadiri oleh wakil-
wakil RIS dan RI dengan keputusan inti kembali mewujudkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Peristiwa politik yang terjadi pada
masa Demokrasi Parlementer antara lain adalah tujuh kali pergantian
kabinet, penyelenggaraan Pemilu pertama, Dekrit Presiden 5 Juli
1959, penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika, dan gangguan
kemanan seperti, pemberontakan DI/TII, pemberontakan APRA,
pemberontakan Andi Aziz, pemberontakan RMS, dan pemberontakan
PRRI/Permesta. Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pada masa
Demokrasi Parlementer di antaranya adalah Gunting Syafruddin,
sistem ekonomi gerakan banteng, nasionalisasi perusahaan asing,
Finansial Ekonomi (Finek), dan Rencana Pembangunan Lima Tahun
(RPLT). Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pada masa
Demokrasi Terpimpin adalah Devaluasi Mata Uang Rupiah, dan
mengeluarkan Deklarasi Ekonomi.Kebijakan ekonomi yang
dilaksanakan pada masa Orde Baru meliputi program jangka pendek
dan program jangka panjang. Program jangka pendek diwujudkan
dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Adapun program jangka
panjang diwujudkan dengan pembangunan jangka panjang dilakukan
secara periodik lima tahunan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15