Anda di halaman 1dari 7

Neraca PT.

Yumiko Maharani, Tbk


Per 31 Desember 2020 dan 2021 (dalam jutaan)
.
Pos-Pos Neraca 2020 2021
Aktiva Lamcar
Kas 250.000 260.000
Giro 350.000 300.000
Surat-surat berharga 140.000 160.000
Piutang 550.000 360.000
Persediaan 250.000 310.000
Aktiva lancar lainnya 100.000 150.000
Total Aktiva Lancar (Current Assets) 1.640.000 1.340.000
Aktiva Tetap
Tanah 900.000 1.000.000
Mesin 1.050.000 1.050.000
Kendaraan 650.000 750.000
Akumulasi Penyusutan (200.000) (250.000)
Total Aktiva Tetap 2.400.000 2.550.000
Aktiva Lainnya
Total Aktiva Lainnya 160.000 110.000
Total Aktiva 4.200.000 4.000.000
Utang Lancar
Utang Bank (10 %) 500.000 550.000
Utang dagang 200.000 200.000
Utang lainnya 50.000 0
Total Utang Lancar 750.000 750.000
Utang Jangka Panjang
Utang Bank (10 %) 900.000 750.000
Utang Obligasi (8 %) 400.000 400.000
Total Utang Jangka Panjang 1.300.000 1.150.000
Ekuitas
Modal Setor 1.600.000 1.600.000
Cadangan Laba 650.000 500.000
Total Ekuitas 2.250.000 2.100.000
Total Pasiva 4.200.000 4.000.000
Neraca PT. Yumiko Maharani,
Tbk Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2020 dan 2021 (dalam jutaan)
.
Komponen R/L 2020 2021

Total Penjualan 5.950.000 5.550.000


Harga Pokok Penjualan 4.050.000 3.850.000
Laba Kotor 1.900.000 1.700.000
Biaya Operasi
Biaya umum dan administrasi 185.000 200.000
Biaya penjualan 145.000 180.000
Biaya lainnya 40.000 30.000
Total Biaya Operasi 370.000 410.000
Laba Kotor Operasi 1.530.000 1.290.000
Penyusutan 200.000 250.000
Pendapatan Bersih Operasi 1.330.000 1.040.000
Pendapatan lainnya 470.000 260.000
EBIT 1.800.000 1.300.000
Biaya Bunga
Bunga bank 140.000 130.000
Bunga Obligasi 40.000 40.000
Total Biaya Bunga 180.000 170.000
EBT 1.620.000 1.130.000
Pajak 20 % 324.000 226.000
EAIT 1.296.000 904.000
Earning per Share

Ditanya : berapa rasio lancar (Current Ratio) untuk tahun 2020 dan 2021 dan
analisiskan
Jawab :
Tahun 2020

Aktiva Lancar (CurrentAssets)


CurrentRatio¿
Utang Lancar (CurrentReabilities )

1.640.000
CurrentRatio¿ = 2.18kali≈ 2.2
750.000

Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 2.2 kali utang lancar atau setiap 1 rupiah
utang lancar dijamin oleh 2.2 rupiah harta lancar atau 2.2 : 1 antara aktiva lancar
dengan utang lancar.

Tahun 2021

Aktiva Lancar (CurrentAssets)


CurrentRatio¿
Utang Lancar (CurrentReabilities )
1.340 .0 00
CurrentRatio¿ = 1.78kali≈ 1.8
750.000
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1.8 kali utang lancar atau setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh 1.8 rupiah harta lancar atau 1.8:1 antara
aktiva lancar dengan utang lancar. Jika rata-rata industri untuk current ratio
adalah dua kali, keadaan perusahan untuk tahun 2020 berada dalam kondisi
baik mengingat rasionya di atas rata-rata industri, namun untuk tahun 2021
kondisinya kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan lain karena
rasionya masih di bawah rata-rata industri.

Ditanya : Quick Ratio untuk tahun 2020 dan 2021 dan analisiskan
Tahun 2020
Current Asset−Inventory
QuickRatio¿
Utang Lancar (Current Liabilities)

1.640.000−250.000
QuickRatio¿ =2.52 kali
750.000

Tahun 2021
Current Asset−Inventory
QuickRatio¿
Utang Lancar (Current Liabilities)

1.340.000−310.000
QuickRatio¿ =2.2 kali
750.000

Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1.5 kali, maka keadaan perusahaan
lebih baik dari perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak
harus menjual persediaan bila hendak melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual
surat berharga atau penagihan piutang. Demikian pula sebaliknya, jika rasio
perusahaan di bawah rata-rata industri, keadaan perusahaan lebih buruk dari
perusahaan lain. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menjual persediaan untuk
harga yang normal relatif sulit, kecuali perusahaan menjual di bawah harga pasar,
yang tentunya bagi perusahaan jelas menambah kerugian.

Ditanya : Cash Ratio untuk tahun 2020 dan 2021 dan analisiskan
Jawab :

Tahun 2020

Kas+ Bank Equivalent


Cash Ratio¿
Utang Lancar ( CurrentReabilities )
250.000+ 350.000
Cash Ratio¿ =0.8 atau 80 %
750.000

Tahun 2021

Kas+ Bank Equivalent


Cash Ratio¿
Utang Lancar ( CurrentReabilities )

260.000+ 300.000
Cash Ratio¿ =0.74 6 atau 75 %
750.000

Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50 % maka keadaan perusahaan lebih
baik dari perusahaan lain. Namun, kondisi rasio kas terlalu tinggi juga kurang baik
karena ada dana yang menganggur atau yang tidak atau belum digunakan secara
optimal. Sebaliknya apabila rasio kas di bawah rata-rata indusri, kondisi kurang baik
ditinjau dari rasio kas karena untuk membayar kewajiban masih memerlukan waktu
untuk menjual sebagian dari aktiva lancar lainnya.

Ditanya : Rasio Perputaran Kas untuk tahun 2005 dan 2006 dan analisiskan
Jawab :
Tahun 2020
Penjualan Bersih
Ratio Perputaran Kas¿
Modal Kerja Bersih

5.950 .000
Ratio Perputaran Kas¿ =6.68 kali ≈ 7 kali
1.640.000−750.000

Tahun 2021
Penjualan Bersih
Ratio Perputaran Kas¿
Modal Kerja Bersih

5.550 .000
Ratio Perputaran Kas¿ =9.4 kali ≈ 9 kali
1.340.000−750.000

Jika rata-rata industri untuk perputaran kas adalah 9 % maka keadaan perusahaan
pada tahun 2020 kurang baik karena masih cukup jauh dari rata-rata industri.
Namun, kondisi tahun 2021 dikatakan baik karena kondisi sama dengan rata-rata
industri.

Ditanya : Inventory to NWC untuk tahun 2005 dan 2006 dan analisiskan
Jawab :
Tahun 2020
Inventory
Inventory to NWC¿
CurrentAssets−CurrentReabilities

250.000
Inventory to NWC¿ =0.105 ≈ 10.5 ≈10 %
1.640.000−750.000

Tahun 2021
Inventory
Inventory to NWC¿
CurrentAssets−CurrentReabilities

310.000
Inventory to NWC¿ =0. 148 ≈1 4.8 ≈ 15 %
1.340.000−750.000

Jika rata-rata industri untuk Inventory to net working capital adalah 12 %, keadaan
perusahaan pada tahun 2020 kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri,
namun tidak terlalu buruk karena masih mendekati rata-rata industri, hanya saja
masih perlu ditingkatkan. Untuk tahun 2021 kondisinya baik karena berada di atas
rata-rata industri. Artinya perusahaan melakukan peningkatan inventory to net
working capital dari tahun sebelumnya.

Hasil Pengukuran:
Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti
yang terlihat dalam table berikut ini :
No. Jenis Rasio 2020 2021 Standar Industri
1 Current Ratio 2.2kali 1.8 kali 2 kali
2 Quick Ratio 2.5 kali 2.2 kali 1.5 kali
3 Cash Ratio 80 % 75 % 50 %
4 Cash Turn Over 7% 10 % 10 %
5 Inventory to Net Working Capital 11 % 15 % 12 %

Rasio lancar, dapat dilihat dari table terjadi penurunan sebanyak 2.2 kali. Hal ini dapat
dikatakan memuaskan karena berada di atas rata-rata industri, namun sebaliknya pada
tahun 2021 menjadi kurang memuaskan karena masih di bawah rata-rata industri.
Jika standar rata-rata industri untuk Current Ratio adalah dua kali, current ratio
perusahaan tahun 2020 dikatakan baik. Namun, untuk tahun 2021 dikatakan kurang baik
karena tidak memenuhi syarat standar rata-rata industri. Oleh karena itu, kondisi di
tahun
2021 perlu dikhawatirkan mengingat rasio lancar yang dimiliki perusahaan masih di
bawah rata-rata industri yang dibutuhkan guna menumbuhkan tingkat kepercayaan
berbagai pihak kepada perusahaan.
Hasil rasio cepat, dari tahun 2020 ke tahun 2021 juga mengalami perubahan atau
penurunan. Jika semula pada tahun 2020 rasio cepatannya 2.5 kali, pada tahun 2021
turun menjadi 2.2 kali.

Jika standar rata- rata industri untuk quick ratio adalah 1.5 kali, kondisi perusahaan
dapat dikatakan cukup memuaskan untuk kedua tahun tersebut, walaupun terjadi
penurunan.
Hasil pengukuran rasio kas dari tahun 2020 ke tahun 2021 juga mengalami penurunan.
Jika semula pada tahun 2020 rasio kas sebanyak 80 %,pada tahun 2021 turun menjadi
75 % .
Jika rata-rata industri rasio ks 50 %, perusahaan berada dalam memuaskan karena
masih di atas rata-rata industri. Hanya saja perlu diantisipasi apakah pengangguran kas
sudah dilakukan secara optimal karena rasio kas yang tinggi dicurigai karena manajemen
belum melakukan pengelolaan secara baik, artinya adanya kas yang idle (menganggur)
dan tentu saja ini dapat merugikan perusahaan.

Hasil pengukuran rasio perputaran kas dari tahun 2020 ke tahun 2021 juga mengalami
kenaikan. Jika semula pada tahun 2020 rasionya sebesar 7 %,pada tahun 2021 naik
menjadi 10 % ini berarti perusahaan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk
menutupi biaya- biaya perusahaan.
Jika rata-rata industri rasio perputaran kas 10 %, kondisi perusahaan tahun 2020 tidak
memuaskan karena masih di bawah rata-rata industri. Sementara, rasio untuk tahun
2021 memuaskan karena sama dengan rata-rata industri.

Hasil pengukuran inventory to net working capital dari tahun 2020 ke tahun 2021
mengalami kenaikan. Jika semula pada tahun 2020 rasio kas sebanyak 1 %, pada tahun
2021 naik menjadi 15 %.

Jika standar rata-rata indusri inventory to net working capital 12 %, rasio perusahaan
ini untuk tahun 2020 dinilia kurang baik meski tidak terlalu jauh dari rata-rata industri.
Sementara itu rasio untuk tahun 2021 baik, karena di atas rata-rata industri.

Anda mungkin juga menyukai