Bab 9 Personalia
Bab 9 Personalia
PERSONALIA
A. PENGERTIAN PERSONALIA
- Secara umum, personalia atau yang disebut manajemen personalia dalam perusahaan
adalah istilah untuk proses perekrutan dan pengembangan karyawan pda sebuah
perusahaan. Karyawan ini nantinya akan mendapat pembinaan dan pengembangan untuk
menjadi orang yang berguna untuk keberlangsungan perusahaan.
- Menurut Marihot Manullang, personalia adalah bidang ilmu mengenai pemberian
fasilitas kepada karyawan. Tidak hanya itu, bidang ilmu ini juga membahas bagaimana
memberikan fasilitas yang berguna untuk perkembangan pekerjaan. Menurut Marihot,
ada rasa partisipasi dalam suatu aktivitas atau kegiatan terkait personalia.
B. KEGIATAN/AKTIVITAS PERSONALIA
1. Pengadaan Tenaga Kerja
Pengertian pengadaan : proses penarikan, seleksi, orientasi, serta pelatihan dan
pengembangan untuk mendapatkan tenaga kerja yang efektif dan efisien serta mampu
mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Jadi, pengadaan tenaga kerja merupakan suatu proses untuk mendapatkan tenaga
kerja yang berkualitas dan memberikan harapan yang baik pada calon tenaga kerja
tersebut untuk membuat lamaran kerja pada instansi atau perusahaan tersebut.
Tujuan dari pengadaan tenaga kerja adalah :
Menyediakan sekumpulan tenaga kerja yang memenuhi syarat.
Agar konsisten dengan strategi, wawasan, dan nilai perusahaan.
Membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama
bekerja.
Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari, dan
menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan
masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur, yaitu :
Apa yang dilakukan pekerja dalam jabatan tersebut.
Apa wewenang dan tanggung jawabnya.
Bagaimana cara melakukannya.
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Besarnya upah dan lamanya jam bekerja.
Pendidikan, pengalaman, dan pelatihan yang dibutuhkan.
Keterampilan, sikap, dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Informasi diatas bisa diperoleh dari beberapa sumber, yaitu :
Pekerjaan itu sendiri dan buku catatan harian.
Pekerjaan yang bersangkutan.
Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu.
Atasan langsung dari pekerjaan yang bersangkutan.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, pengumpulan informasi untuk Analisa
jabatan ini bisa dilaksanakan dengan cara :
Menyebarkan kuisioner (daftar pertanyaan/angket) kepada para pemegang
jabatan.
Melakukan wawancara langsung dengan pekerja yang bersangkutan, atau
orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu ataupun atasan langsungnya.
Melakukan pengamatan langsung pada pelaksaan pekerjaan atau mempelajari
buku catatan harian.
Informasi yang diperoleh dari Analisa jabatan ini dapat digolongkan :
Nama jabatan, lokasi kerja, uang upah (kisaran upah).
Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi.
Tugas-tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan pada pemangku
jabatan.
Peralatan dan bahan yang digunakan.
Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, Pendidikan, dll.
Analisa jabatan dilakukan untuk menyelidiki fungsi, peranan, dan tanggung jawab
suatu jabatan. Hasil Analisa jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas
dan tanggung jawab setiap pekerja. Pemakaian atau penggunaan Analisa jabatan
pada umumnya digunakan untuk :
a. Kelembagaan (organisasi dan perancang jabatan)
Penyusunan organisasi baru.
Penyempurnaan organisasi yang sekarang.
Peninjauan Kembali alokasi tugas, wewenang, dan tanggung jawab
tiap jabatan.
b. Kepegawaian
Rekrutmen (seleksi).
Penilaian jabatan (evaluasi jabatan).
Penyusunan jenjang karir (career planning).
Mutasi, promosi (kaitannya erat dengan penyusunan jenjang karir).
Program pelatihan.
c. Ketatalaksanaan
Tata laksana.
Tata kerja atau prisedur.
Analisis jabatan mencakup dua elemen, yaitu :
1. Uraian Jabatan (Job Description)
Uraian jabatan/gambaran jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang
tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan
fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan ini adalah sangat penting,
untuk menghindari terjadinya perbedaan pengertian, untuk menghindari dari
adanya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung
jawab dan wewenang masing-masing jabatan. Hal-hal yang perlu
dicantumkan dalam uraian jabatan pada umumnya adalah meliputi :
Identifikasi jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan,
bagian dan nomor kode jabatan dalam suatu perusahaan.
Ikhtisar jabatan, yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan
tersebut, yang juga memberikan suatu definisi singkat yang berguna
sebagai tambahan atas informasi pada identifikasi jabatan, apabila
nama jabatan tidak cukup jelas.
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bagian ini adalah merupakan
bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara tepat. Untuk itu, bisa
dimulai Menyusun dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang apa dan mengapa suatu pekerjaan dilaksanakan, dan
bagaimana cara melaksanakannya.
Pengawasan yang harus dilakukan dan yang diterima. Bagian ini
menjelaskan nama-nama jabatan yang ada diatas dan dibawah jabatan
ini, dan tingkat pengawasan yang terlibat.
Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan
vertical dan horizontal jabatan ini dengan jabatan-jabatan lainnya
dalam hubungannya dengan jalur promosi, aliran serta prosedur kerja.
Mesin, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan.
Kondisi kerja, yang menjelaskan tentang kondisi fisik lingkungan dari
suatu jabatan. Misalnya, panas, dingin, berdebu, bising, dll. Terutama
kondisi kerja yang berbahaya.
Seleksi
Seleksi merupakan sebuah proses yang ditujukan untuk memutuskan pelamar atau
calon karyawan mana yang seharusnya diterima atau dipekerjakan supaya
mendapat karyawan yang qualified/berkualitas pada setiap jabatan dan
pekerjaannya. Keputusan itu diambil dengan harapan agar diterima adalah mereka
yang baik untuk diterima. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan karyawan
yang berkualitas dan potensial, untuk mendapatkan karyawan yang terampil dan
semangat kerja, untuk mempertimbangkan apakah calon pegawai memenuhi
persyaratan atau tidak. Berikut Langkah-langkah seleksi :
Proses seleksi
Penerima pendahuluan
Penerimaan berkas lamaran
Tes pekerjaan
Wawancara seleksi
Pemeriksaan latar belakang dan referensi
Tes Kesehatan
Wawancara dengan atasan langsung
Ulasan pekerjaan yang sebenarnya
Keputusan penerimaan
Teknik seleksi pegawai
Tes pengetahuan akademik, bertujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan materi pengetahuan akademik calon pegawai.
Tes psikologi, untuk menangkap pengetahuan potensial dan
kemampuan nyata calon pegawai. Selain itu juga dapat mengungkap
minat, bakat, motivasi, emosi, kepribadian, kemampuan khusus yang
dimiliki calon pegawai.
Wawancara, adalah pertemuan antara dua orang atau lebih secara
berhadapan (face to face) dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apakah calon
pegawai memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditentukan
perusahaan.
Penempatan
Penempatan karyawan merupakan suatu kebijakan perusahaan untuk menyalurkan
kemampuan karyawan atau pegawai pada posisi pekerjaan yang paling sesuai
dengan kebutuhan jabatan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan
tersebut agar memperoleh kepuasan kerja dan prestasi kerja yang optimal.
Bantuk penempatan kerja karyawan
a. Kenaikan Jabatan (promosi)
Sebuah promosi terjadi Ketika seorang karyawan dipindah tugasnya
dari satu pekerjaan keposisi lain yang lebih tinggi dalam pembayaran
gaji, tanggung jawab, dan tingkat status keorganisasiannya sering pula
disebut dengan proses penugasan kembali seorang karyawan ke posisi
pekerjaan yang lebih tinggi.
b. Pengalihan (transfer)
Merupakan pengalihan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang memiliki tanggung jawab yang sama, gaji yang sama, dan level
organisasi yang sama. Pengalihan sangat bermanfaat bagi pemegang
jabatan, karena pengalamannya dapat dialihkan kepada seseorang
dengan leterampilan baru dan prespektif berbeda yang membuat orang
tersebut menjadi pekerja dan kandidat yang lebih baik untuk
dipromosikan dimasa depan. Pengalihan pada umumnya dimaksudkan
untuk mendapatkan karyawan pada tempat yang setempatnya, dengan
maksud agar karyawan yang bersangkutan memperoleh suasana baru
dan kepuasan yang setinggi mungkin agar dapat menunjukkan kinerja
yang maksimal.
c. Penurunan Jabatan (demosi)
Merupakan penurunan karyawan ke pekerjaan dengan tanggung jawab
yang lebih rendah, dan biasanya dengan tingkat gaji yang lebih rendah,
dilakukan dengan alasan untuk karyawan dengan kinerja yang kurang
maksimal dan perilaku yang kurang tepat. Beberapa penyebab
penurunan jabatan :
Promosi yang gagal.
Tidak mampu melakukan tugas yang diberikan kepada
karyawan.
Kapasitas karyawan yang kurang, seperti kedisiplinan dan
kehadiran yang kurang.
Factor Penempatan Kerja Karyawan
Pendidikan, Pendidikan yang harus dimiliki seorang karyawan
minimum yang disyaratkan meliputi Pendidikan yang disyaratkan
dan Pendidikan alternative.
Pengetahuan kerja, pengetahuan kerja yang harus dimiliki oleh
seorang karyawan dengan wajar yaitu, pengetahuan kerja sebelum
ditempatkan. Dan yang baru diperoleh pada waktu karyawan
tersebut bekerja dalam pekerjaan tersebut.
Keterampilan kerja, percakapan atau keahlian untuk melakukan
suatu pekerjaan yang harus diperoleh dalam tiga kategori, yaitu :
1. Keterampilan mental, seperti menganalisa data, membuat
keputusan.
2. Keterampilan fisik, seperti membetulkan listrik, mekanik,
mampu mengoperasikan computer, dll.
3. Keterampilan social, mampu bekerja dalam tim, dapat
meyakinkan orang lain dalam menawarkan barang/jasa.