Anda di halaman 1dari 9

AUDITING I

KELOMPOK 2

NI MADE AYU PUSPA WIDYANINGSIH (202033122028)


NI NYOMAN ADINDA TRIANA PUTRI (202033122030)
NI LUH RANIS CEMPAKA MARTINI (202033122033)
NI KADEK DIKA ADELIA (202033122034)
ANAK AGUNG DIYAH TRI UTARI (202033122036)
MATERIALITAS DAN
RESIKO AUDIT
Materialitas merupakan pertimbangan utama dalam
penetapan laporan auditor yang layak. Menurut Sukrisno
Agoes (2014:149) bahwa materialitas adalah: “Besarnya
informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan
atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya,
mungkin atau mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas
informasi tersebut”
Tujuan Penetapan Materialitas : Untuk membantu auditor
merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup.
MATERIALITAS PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN DAN TINGKAT
SALDO REKENING

Faktor Yang Mempengaruhi Pertimbangan Awal Jumlah


Materialitas

Dalam Perencanaan Suatu Audit, Auditor Harus Menetapkan


Materialitas Pada Dua Tingkat

Langkah-Langkah Penetapan Materialitas


HUBUNGAN MATERIALITAS DENGAN BUKTI AUDIT

Materialitas adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertimbangan auditor
tentang kecukupan (jumlah yang dibutuhkan) bukti audit. Dalam melakukan generalitas
tentang hubungan ini, perbedaan antara pengertian materialitas dengan saldo Akun
material. Menentukan dan Menggunakan Materialitas Dalam Audit
Materialitas adalah dasar untuk penilaian risiko (risk assessments) dan
01 penentuan luasnya prosedur audit. Materialitas akan digunakan antara
lain untuk :
1. Menentukan bidang-bidang laporan keuangan yang perlu di audit
02 2. Menetapkan konteks untuk strategi audit menyeluruh
03
3. Merencanakan sifat, waktu, dan luas prosedur audit spesifik

Menentukan materialitas untuk golongan transaksi saldo akun

03 atau pengungkapan tertentu yang mengandung kesalahan


penyajian yang jumlahnya lebih rendah daripada materialitas
laporan keuangan secara keseluruhan diperkirakan secara masuk
akal akan mempengaruhi keputusan ekonomi yang dibuat oleh
para pemakai berdasarkan laporan keuangan tersebut.
HUBUNGAN RESIKO AUDIT DENGAN BUKTI AUDIT

Berbagai kemungkinan hubungan antara materilaitas, risiko


audit, dan bukti Audit digambarkan sebagai berikut :
1) Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat
materialitas dikurangi auditor harus menambah jumlah bukti
audit yang dikumpulkan
2) Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan
mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko
audit menjadi meningkat
3) Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit,
auditor dapat menempuh salah satu dari 3 cara berikut:
❖ Menambah tingkat materialitas, sementara itu
mempertahankan jumlah bukti audit yang dikumpulkan
❖ Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan,
sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan
❖ Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan
dan tingkat materialitas secara bersama-sama
HUBUNGAN ANTARA MATERIALITAS DENGAN
RESIKO AUDIT DAN BUKTI AUDIT

Hubungan antara materialitas, resiko audit dan bukti audit adalah


dengan berdasarkan pertimbangan biaya dalam manfaat auditor yang
tidak mungkin melakukan pemeriksaan atas semua transaksi yang
dicerminkan dalam laporan keuangan, sehingga auditor harus
menggunakan konsep materialitas bahkan kosep resiko audit dalam
menyatakan pendapat atas laporan keuangan audit. Dengan demikian,
konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat
di asersi yang diterima oleh auditor agar pemakaian laporan keuangan
tidak terpengaruh dengan besarnya salah saji tersebut.
Materialisme merupakan suatu filsafat yang menyatakan bahwa hal
yang dapat dikatakan benar-benar ada yaitu materi. Dengan demikian,
semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena merupakan hasil
interaksi material.
Enter title here

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi auditor seputar


kelayakan bukti audit, antara lain:
 
1) Pertimbangan profesional atau professional judgment,
yang artinya probabilitas seorang auditor dalam
menemukan bahkan melaporkan penyelewengan dalam
sistem akuntasi kien.
2) Integritas manajemen atau management integrity, yang
artinya suatu sikap kejujuran dari pihak manajemen
perusahaan dalam menghasilkan leporan keuangan.
3) Kepemilikan publik versus terbatas, yang artinya salah
satu jenis perusahaan yang termasuk jenis perusahaan
terbuka atau perusahaan terbatas.
4) Kondisi keuangan atau financial condition, dengan
menunjukkan dalam perusahaan mendapatkan laba
maupun dalam kondisi merugi
THANK YOU

Enter your company name here

Anda mungkin juga menyukai