Bab 5 (Peng - Bisnis)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

PROSEDUR MENDIRIKAN PERUSAHAAN


A. PROSEDUR MENDIRIKAN PERSEROAN TERBATAS (PT)
Setiap warga negara Indonesia dapat mendirikan badan usaha berupa apa saja, salah
satunya Perseroan Terbatas (PT). Badan usaha tersebut adalah badan usaha resmi berbadan
hukum yang terdaftar.
Mendaftarakan perusahaan menjadi sebuah PT memiliki beberapa keuntungan, seperti
bisa mendapatkan modal dalam jumlah besar, karena izin berbadan hukum sudah merupakan
jaminan. Selain itu, barang yang diproduksi atau diedarkan oleh perusahaan akan mendapat
perlindungan secara hukum sehingga namanya tidak dapat lagi digunakan oleh pihak lain.
Selain itu, berdasarkan sumber modalnya, PT terdiri dari PT Terbuka yang mendapatkan
modal dari pihak luar dan bersifat umum, yakni siapa saja bisa menanamkan modal di PT
tersebut. Selain itu, ada PT Tertutup, yang mana pemodal hanya terdiri dari pihak-pihak yang
disetujui oleh dewan komisaris dan direksi.
Untuk mendirikan PT, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. PT setidaknya harus
dimiliki oleh dua orang dengan tanggung jawab yang berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan
kepemilikan harta pribadi atau perseorangan.
Badan usaha PT tidak mengharuskan pemilik modal memimpin perusahaan, melainkan
orang lain yang bukan pemodal dapat ditunjuk menjadi pimpinan. Secara umum, untuk
mendirikan Perseroan Terbatas (PT) dokumen yang perlu dipersiapkan, adalah:
1. Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
2. Foto Direktur ukuran 3×4 latar belakang merah.
3. Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.
4. Fotokopi Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
5. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran.
6. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar jakarta.
7. Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman.
Selain itu, untuk mendirikan PT juga diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi,
sebagaimana dilansir laman OJK.
1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih.
2. Ada Nama Perusahaan.
3. Susunan pemegang saham (pendiri wajib mengambil bagian dalam saham).
4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI.
5. Menetapkan nilai Modal dasar dan modal disetor (nilai modal setor minimal 25% dari modal
dasar).
Prosedur mengajukan syarat pendirian PT adalah sebagai berikut:
1. Datang ke kantor notaris untuk membuat akta pendirian PT.
2. Bawa akta pendirian PT beserta surat pengantar dari notaris yang bersangkutan kepada
Menteri Kehakiman untuk dimintai pengesahan.
3. Setelah mendapat pengesahan, bawa dokumen tersebut ke kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri sesuai dengan domisili PT untuk didaftarkan.
4. Bawa akta pendirian PT beserta kedua surat keputusan pengesahan tersebut ke Kantor
Percetakan Negara.
Memenuhi syarat pendirian PT biasanya memakan waktu 7 hari kerja, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Pengajuan nama perusahaan, pembayaran untuk pesan nama, penerbitan izin penggunaan
nama perusahaan dilakukan dalam satu sistem pelayanan di Laman Ditjen AHU. Waktu 2
hari kerja, biaya Rp200 ribu.
2. Memperoleh standar Akta Perusahaan dari Notaris. Waktu 1 hari kerja, maksimal biaya Rp1
juta untuk PT.
3. Pengajuan Izin Pendirian Badan Hukum, Penerbitan Izin Pendirian Badan Hukum,
Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pengesahan Badan Hukum. Waktu 1
hari kerja, biaya Rp1 juta.
4. Pengajuan SIUP dan TDP, serta BPJS Kesehatan secara online di PTSP (Pelayanan Terpadu
Satu Pintu). Waktu 1 hari kerja, tidak dipungut biaya.
5. Pendaftaran perusahaan di Kemenakertrans/ Dinas tenaga kerja. Waktu 1 hari kerja, tidak
dipungut biaya.
6. Pengajuan daftar BPJS Ketenagakerjaan secara online di laman resmi BPJS. Waktu 2 hari
kerja, gratis atau tidak dipungut biaya.
7. Mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan VAT Collector Number NPPKP
(Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) secara online di situs resmi Ditjen Pajak.

B. PROSEDUR MENDIRIKAN PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV)


Sebelum mendirikan sebuah CV sebaiknya kita membuat akta notaris terlebih dahulu
dengan persyaratan sabagai berikut :
1. Foto copy KTP pemilik Perusahaan (Owner) dan untuk Direkturnya.
2. Foto copy NPWP Pemilik (owner). Apabila owner belum mempunyai NPWP, maka owner
harus mengurus NPWPnya ke Dinas Perpajakan setempat.
Setelah persyaratan tersebut terpenuhi, datanglah ke seorang Notaris terdekat. Kalau kita
berdomisili di Kabupaten, datanglah ke Notaris yang ada di lingkungan Kabupaten, begitu juga
bagi anda yang berdomisili di Kotamadya, datanglah ke Notaris di Kotamadya. Selama proses
akta pendirian tersebut, sebaiknya kita proaktif untuk sesekali menanyakan status pembuatannya
sampai dimana, tapi dalam tempo yang wajar. Dengan melakukan komunikasi kepada contact
person yang dipercaya oleh Notaris tersebut.
Sambil menunggu proses pembuatan selesai dari Notaris, datanglah ke Kelurahan untuk
meminta format-format yang akan dipergunakan untuk memenuhi syarat-syarat selanjutnya.
Tanyakanlah langsung kepada Kepala Kelurahan semua hal yang berkaitan dengan pembuatan
pendirian sebuah perusahaan tersebut.
Syarat-syarat yang harus dipersiapkan sebelum mengisi form yang diberikan oleh pihak
kelurahan dan setelah akta pendirian dari notaris selesai sebagai berikut :
1. Akta pendirian perusahaan dari Notaris.
2. Menentukan luas bangunan yang akan dipergunakan untuk kantor tersebut, minimal 12 M2.
Luasnya bangunan kantor yang akan dipergunakan akan menentukan biaya yang harus anda
keluarkan untuk proses ini.
3. Ijin domisili dari RT dan RW setempat, dimana perusahaan tersebut akan didirikan.
4. Ijin tetangga (minimal 5 orang tetangga terdekat).
5. Foto copy Sertifikat rumah untuk tempat/ kantor yang akan digunakan. Kalau kantor dengan
menggunakan sewa maka kita sertakan dokumen yang berkaitan dengan sewa menyewa
tempat.
6. Foto copy kartu keluarga
7. Foto copy KTP para pengurus
Kemudian kita meminta persetujuan dari dimana perusahaan tersebuta akan didirikan, Dalam
proses ini petugas dari Kantor Kecamatan akan memeriksa kebenaran ruangan yang akan
dipergunakan untuk kantor perusahaan kita nantinya.
C. PROSEDUR MENDIRIKAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Setiap indvidu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu.
Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada
umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi,
memiliki tenaga kerja/buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi yang
sederhana. Contohnya penjual bakso, pedagang asongan dan lain – lain.

Berikut ciri – ciri perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :


1. Relatif mudah didirikan dan juga mudah dibubarkan.
2. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.
3. Tidak ada pajak, yang ada hanyalah pungutan dan retribusi.
4. Seluruh keuntungan dapat dinikmati sendiri oleh pemilik (owner).
5. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur oleh pemilik itu sendiri.
6. Keuntungan yang kecil terkadang mengharuskan pemilik untuk mengorbankan penghasilan
yang lebih besar.
7. Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.
Prosedur Pendirian Perusahaan Perseorangan :
1. Akta Pendirian Pemilik
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan (HO)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemilik
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (Sekarang diganti menjadi Nomor Induk Berusaha)

Anda mungkin juga menyukai