A. PROSEDUR MENDIRIKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) Setiap warga negara Indonesia dapat mendirikan badan usaha berupa apa saja, salah satunya Perseroan Terbatas (PT). Badan usaha tersebut adalah badan usaha resmi berbadan hukum yang terdaftar. Mendaftarakan perusahaan menjadi sebuah PT memiliki beberapa keuntungan, seperti bisa mendapatkan modal dalam jumlah besar, karena izin berbadan hukum sudah merupakan jaminan. Selain itu, barang yang diproduksi atau diedarkan oleh perusahaan akan mendapat perlindungan secara hukum sehingga namanya tidak dapat lagi digunakan oleh pihak lain. Selain itu, berdasarkan sumber modalnya, PT terdiri dari PT Terbuka yang mendapatkan modal dari pihak luar dan bersifat umum, yakni siapa saja bisa menanamkan modal di PT tersebut. Selain itu, ada PT Tertutup, yang mana pemodal hanya terdiri dari pihak-pihak yang disetujui oleh dewan komisaris dan direksi. Untuk mendirikan PT, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. PT setidaknya harus dimiliki oleh dua orang dengan tanggung jawab yang berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan kepemilikan harta pribadi atau perseorangan. Badan usaha PT tidak mengharuskan pemilik modal memimpin perusahaan, melainkan orang lain yang bukan pemodal dapat ditunjuk menjadi pimpinan. Secara umum, untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) dokumen yang perlu dipersiapkan, adalah: 1. Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang 2. Foto Direktur ukuran 3×4 latar belakang merah. 3. Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir sesuai domisili perusahaan. 4. Fotokopi Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha. 5. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran. 6. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta. 7. Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman. Selain itu, untuk mendirikan PT juga diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi, sebagaimana dilansir laman OJK. 1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih. 2. Ada Nama Perusahaan. 3. Susunan pemegang saham (pendiri wajib mengambil bagian dalam saham). 4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI. 5. Menetapkan nilai Modal dasar dan modal disetor (nilai modal setor minimal 25% dari modal dasar). Prosedur mengajukan syarat pendirian PT adalah sebagai berikut: 1. Datang ke kantor notaris untuk membuat akta pendirian PT. 2. Bawa akta pendirian PT beserta surat pengantar dari notaris yang bersangkutan kepada Menteri Kehakiman untuk dimintai pengesahan. 3. Setelah mendapat pengesahan, bawa dokumen tersebut ke kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri sesuai dengan domisili PT untuk didaftarkan. 4. Bawa akta pendirian PT beserta kedua surat keputusan pengesahan tersebut ke Kantor Percetakan Negara. Memenuhi syarat pendirian PT biasanya memakan waktu 7 hari kerja, dengan rincian sebagai berikut: 1. Pengajuan nama perusahaan, pembayaran untuk pesan nama, penerbitan izin penggunaan nama perusahaan dilakukan dalam satu sistem pelayanan di Laman Ditjen AHU. Waktu 2 hari kerja, biaya Rp200 ribu. 2. Memperoleh standar Akta Perusahaan dari Notaris. Waktu 1 hari kerja, maksimal biaya Rp1 juta untuk PT. 3. Pengajuan Izin Pendirian Badan Hukum, Penerbitan Izin Pendirian Badan Hukum, Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pengesahan Badan Hukum. Waktu 1 hari kerja, biaya Rp1 juta. 4. Pengajuan SIUP dan TDP, serta BPJS Kesehatan secara online di PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Waktu 1 hari kerja, tidak dipungut biaya. 5. Pendaftaran perusahaan di Kemenakertrans/ Dinas tenaga kerja. Waktu 1 hari kerja, tidak dipungut biaya. 6. Pengajuan daftar BPJS Ketenagakerjaan secara online di laman resmi BPJS. Waktu 2 hari kerja, gratis atau tidak dipungut biaya. 7. Mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan VAT Collector Number NPPKP (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) secara online di situs resmi Ditjen Pajak.
B. PROSEDUR MENDIRIKAN PERSEKUTUAN KOMANDITER (CV)
Sebelum mendirikan sebuah CV sebaiknya kita membuat akta notaris terlebih dahulu dengan persyaratan sabagai berikut : 1. Foto copy KTP pemilik Perusahaan (Owner) dan untuk Direkturnya. 2. Foto copy NPWP Pemilik (owner). Apabila owner belum mempunyai NPWP, maka owner harus mengurus NPWPnya ke Dinas Perpajakan setempat. Setelah persyaratan tersebut terpenuhi, datanglah ke seorang Notaris terdekat. Kalau kita berdomisili di Kabupaten, datanglah ke Notaris yang ada di lingkungan Kabupaten, begitu juga bagi anda yang berdomisili di Kotamadya, datanglah ke Notaris di Kotamadya. Selama proses akta pendirian tersebut, sebaiknya kita proaktif untuk sesekali menanyakan status pembuatannya sampai dimana, tapi dalam tempo yang wajar. Dengan melakukan komunikasi kepada contact person yang dipercaya oleh Notaris tersebut. Sambil menunggu proses pembuatan selesai dari Notaris, datanglah ke Kelurahan untuk meminta format-format yang akan dipergunakan untuk memenuhi syarat-syarat selanjutnya. Tanyakanlah langsung kepada Kepala Kelurahan semua hal yang berkaitan dengan pembuatan pendirian sebuah perusahaan tersebut. Syarat-syarat yang harus dipersiapkan sebelum mengisi form yang diberikan oleh pihak kelurahan dan setelah akta pendirian dari notaris selesai sebagai berikut : 1. Akta pendirian perusahaan dari Notaris. 2. Menentukan luas bangunan yang akan dipergunakan untuk kantor tersebut, minimal 12 M2. Luasnya bangunan kantor yang akan dipergunakan akan menentukan biaya yang harus anda keluarkan untuk proses ini. 3. Ijin domisili dari RT dan RW setempat, dimana perusahaan tersebut akan didirikan. 4. Ijin tetangga (minimal 5 orang tetangga terdekat). 5. Foto copy Sertifikat rumah untuk tempat/ kantor yang akan digunakan. Kalau kantor dengan menggunakan sewa maka kita sertakan dokumen yang berkaitan dengan sewa menyewa tempat. 6. Foto copy kartu keluarga 7. Foto copy KTP para pengurus Kemudian kita meminta persetujuan dari dimana perusahaan tersebuta akan didirikan, Dalam proses ini petugas dari Kantor Kecamatan akan memeriksa kebenaran ruangan yang akan dipergunakan untuk kantor perusahaan kita nantinya. C. PROSEDUR MENDIRIKAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Setiap indvidu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja/buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi yang sederhana. Contohnya penjual bakso, pedagang asongan dan lain – lain.
Berikut ciri – ciri perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :
1. Relatif mudah didirikan dan juga mudah dibubarkan. 2. Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi. 3. Tidak ada pajak, yang ada hanyalah pungutan dan retribusi. 4. Seluruh keuntungan dapat dinikmati sendiri oleh pemilik (owner). 5. Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur oleh pemilik itu sendiri. 6. Keuntungan yang kecil terkadang mengharuskan pemilik untuk mengorbankan penghasilan yang lebih besar. 7. Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup. Prosedur Pendirian Perusahaan Perseorangan : 1. Akta Pendirian Pemilik 2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan (HO) 3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemilik 5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (Sekarang diganti menjadi Nomor Induk Berusaha)