Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.A DENGAN BPH POST OPERASI TURP
DI RUANG MAWAR RSD dr. SOEBANDI JEMBER

OLEH:

Anggie Yuan As`ari, S.Kep.


NIM 222311101142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2023
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER DOKUMENTASI ASUHAN
KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Anggie Yuan A


Tempat Pengkajian : Ruang Mawar
Tanggal : 15 Mei 2023

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. Identitas Klien
Nama : Tn. A No. RM : 375XXX
Tanggal lahir : 08-11-1960 Pekerjaan :Petani
Jenis Kelamin : Laki-Laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 13-05-2023 Jam : 18.00 WIB
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 15-05-2023 Jam : 20.30 WIB
Alamat : Ajung Jember Sumber Informasi : Klien, keluarga, dan RM

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosis Medis:
Retensi Bloodcloth + Riwayat Post TURP H-5
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluh nyeri pada luka operasi
3. Riwayat penyakit sekarang:
Klien masuk rumah sakit dengan mengeluh sakit perut bawah dan susah untuk buang air kecil
sejak sore hari pada tanggal 13 mei 2023 setelah pagi harinya post MRS di RSD Soebandi
dari tanggal 10-13 Mei 2023 dengan diagnose retensi bloodcloth+Post Op TURP yang
dilaksanakan pada 11 Mei 2023, setelah pulang kerumah klien mengeluh tidak bisa BAK lagi
disertai dengan sakit perut bagian bawah, kemudian klien dilarikan Kembali ke RSD
dr.Soebandi pada tanggal 13 Mei 2023 pukul 18.00 dan masuk ruang mawar pada pukul
20.00 WIB. Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Mei 2023 setelah melakukan pengkajian
nyeri PQRST ditemukan keluhan pasien sebagai berikut :
P : Nyeri akibat tindakan TURP
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Lokasi nyeri pada area suprapubik
S : Nyeri skala 5 dengan pengukuran NRS
T : Nyeri hilang timbul

FKEP UNEJ 2022 1


4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Klien mengatakan telah menjalani operasi turp 5 hari yang lalu

b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):


Klien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan

c. Imunisasi:
Klien belum melakukan vaksin covid-19 dikarenakan usia klien yang sudah tua

d. Kebiasaan/pola hidup/life style:


PHBS :
Klien mengatakan setiap hari berkegiatan seperti petani pada umumnya berangkat ke
sawah dan apabila terdapat waktu luang, klien sering memamfaatkan waktu luangnya
untuk bermain dengan cucu klien

Makan:
Klien mengatakan makan 3x/hari yaitu pagi, siang, dan malam.

e. Obat-obat yang digunakan:


Klien mengatakan membeli obat di warung jika merasa sakit dan tidak enak badan

5. Riwayat penyakit keluarga:


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun dari keluarganya.
Genogram:
Keterangan :

: Laki-laki
:
Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah

FKEP UNEJ 2022 2


III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi terhadap kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa klien kurang mengetahui terkait kondisi kesehatanya, klien hanya
mengetahui bahwa klien susah buang air kecil dan mengganggu keseharian klien.
2. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit hanya membeli obat di warung dan klien akan beristirahat
secukupnya dan setelah itu pasien akan merasa sehat
Interpretasi :
Klien memiliki persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan yang baik
3. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry
BB : 51 Kg
TB : 170 cm
IMT : 17,6 (kurus/normal/overweight/obesitas)
BBI : 63 Kg (Ideal/tidak ideal)
Penurunan/kenaikan dari BBI : 19 %
Interpretasi :
IMT dan BBI klien termasuk kategori kurus dan tidak ideal

Biomedical sign :
Tanggal pemeriksaan : 13 Mei 2023 jam : 19.13 WIB
Komponen Hasil pemeriksaan Nilai normal Interpretasi
Hb 13,7 g/dL 13,5-17,5 g/dL Normal
Leukosit 15,9 10^3/uL 4,5-11,0 10^3/uL Tinggi
Limfosit 16% 24-44% Rendah
Monosit 5% 3-6% Normal
Kreatitin Serum 1.0 mg/dL 0,6-1,3 mg/dL Normal
SGOT 30 u/L 10-35 u/L Normal
Interpretasi : Leukosit tinggi, Limfosit rendah
Clinical Sign :
Komponen Hasil Pemeriksaan
Penampilan umum Kesadaran kompos mentis, tampak lemas, terpasang infus pada
tangan kiri, terpasang DC, terpasang infus spulling, klien
terlihat meringis menahan nyeri
Rambut Rambut klien tersebar merata, halus dan tipis
Konjungtiva Tidak anemis
Sklera Skera berwarna putih
Mukosa bibir Mukosa bibir lembab
Turgor kulit Baik <2 detik
Lain-lain -

Interpretasi :
Klien mengalami beberapa tanda klinik yang abnormal

FKEP UNEJ 2022 3


Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi makan 3x/hari 3x/hari
Waktu Pagi, siang, dan malam Pagi, siang, dan malam
Porsi makan 1 piring penuh 6-7 sendok
Varian makan Nasi putih, lauk pauk, sayur Nasi putih, lauk pauk, sayur, dan
buah
Nafsu makan Baik Berkurang
Lain-lain - Pasien kurang nafsu makan
dikarenakan nyeri

4. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)


BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 5 x/hari Terpasang Kateter
Jumlah ±1.100 cc/24 jam ±1000 cc/24 jam
Warna Kuning jernih Kuning kemerahan
Bau amoniak Amoniak
Karakter berbusa Berbusa
Berat jenis Tidak terkaji Tidak terkaji
Alat bantu - -
Kemandirian Mandiri Menggunakan alat
(mandiri/dibantu)
Lainnya - -
Interpretasi:
Klien tidak mengalami gangguan pada pola eliminasi

BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit


Frekuensi 2x/hari -
Jumlah Tidak terkaji -
Warna cokelat -
Bau Tidak berbau -
Karakter Padat -
Alat bantu Tidak ada -
Kemandirian Mandiri -
(mandiri/dibantu)
Lainnya - Pasien mengatakan tidak BAB
sejak masuk ruma h sakit
Interpretasi:
Pola BAB mengalami gangguan

FKEP UNEJ 2022 4


Balance cairan:
Input : Output :
a. Injeksi 1. Urine : 2000 cc
Metamizol 3 x 5 = 15 cc 2. IWL : 15 x 51 = 765 cc
Cefriaxon 2 x 10 = 20 cc Total = 2765 cc
Kalnex 3 x 5 = 15 cc
b. Infus Spulling PZ = 1000 cc Balance cairan
c. Infus Asering = 1000 cc Input – output = 2.805– 2.765
d. Air metabolism = 5 x 65 = 255 cc = ± 40 cc
e. Makan dan minum = 500 cc
Total = 2805 cc
Interpretasi:
Klien mengalami kelebihan cairan sebesar ± 40 cc

5. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit

Aktivitas harian (Activity Daily Living)


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4:
mandiri
Interpretasi : ADL sebagian besar dibantu oleh alat

Kekuatan otot Rentang gerak sendi

5 5 5 5

5 5 5 5

Status oksigenasi:
Sianosis : Ada/tidak
CRT : < 3 detik
Oksimetri : 98 %
Lain-lain

FKEP UNEJ 2022 5


Funfsi kardiovaskuler:
Bunyi jantung : S1 S2 tunggal
Bunyi tambahan : tidak ada
Aterosklerosis : Tidak ada
Lain-lain :

Terapi oksigen :
Tidak ada

6. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi ±7 jam/hari (1 jam tidur siang ± 4 jam/hari (3 jam tidur malam
dan 6 jam tidur malam) + 1 jam tidur siang)
Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun
Keadaan bangun Segar dan merasa semangat Lemah, dan merasa kurang
Tidur energi
Lain-lain - Klien mengatakan sering
terbangun saat tidur karena nyeri
pada area suprapubik

Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pola tidur

7. Pola kognitif & perceptual


Fungsi Kognitif dan Memori :
Klien mengetahui dimana klien berada dan mampu mengenali keluarganya serta dapat
menceritakan kehidupannya.

Fungsi dan keadaan indera :


Klien mengatakan matanya berfungsi dengan baik, telinga, hidung, peraba, dan pengecap
berfungsi dengan baik.
Interpretasi :
Klien tidak mengalami gangguan pada fungsi dan keadaan indera.

8. Pola persepsi diri


Gambaran diri :
Klien mengatakan bahwa sakitnya mengganggu dan menghambat dirinya. Klien
mengatakan kondisi yang dialami saat ini akan mengganggu prosesnya dalam
kehidupan sehari-harinya.
Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan kembali pada rutinitas biasanya
Harga diri :
Klien mengatakan saat ini sangat bergantung kepada keluarga, klien khawatir akan
menyusahkan keluarganya, klien mengatakan ingin cepat pulang.

FKEP UNEJ 2022 6


Peran Diri :
Klien mengatakan saat ini tidak dapat menjalani kehidupannya sebagai ayah
Identitas Diri :
Klien menyadari kondisinya saat ini, klien menyatakan tidak berbeda dari orang lain hanya
karena mendapat musibah, bahkan klien bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup
dan memperbaiki hidupnya.
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pada harga diri

9. Pola seksualitas & reproduksi


Pola seksualitas
Pola seksualitas klien terganggu karena pasien sakit dan masuk rumah sakit
Fungsi reproduksi
Klien memiliki 2 orang anak

10. Pola peran & hubungan


Peran:
Saat ini klien memiliki istri dan dua orang anak yang tinggal bersama klien, klien mengatakan
hubungan keluarganya harmonis. Klien mengatakan memiliki tanggung jawab sebagai kepala
keluarga
Hubungan:
Klien mengatakan hubungan keluarga harmonis, setiap malam pasti ada waktu untuk
berkumpul untuk makan dan menonton televisi bersama sebelum tidur.
Interpretasi :
Klien memiliki peran dan hubungan yang baik serta tidak ada gangguan

11. Pola manajemen koping-stress


Saat klien mengalami stress maka keluarga klien akan membantu klien untuk tetap tenang
dan sabar
Teknik koping yang digunakan:
Klien merasa pasrah dan menerima terkait kondisinya sekarang dengan bantuan dorongan
semangat dari keluarga klien
Interpretasi:
Klien tidak mengalami gangguan manajemen koping-stress

12. Sistem nilai & keyakinan


Religiusitas:
Saat dirumah sakit klien tidak melakukan ibadah shalat 5 waktu, sebelum sakit klien rutin
melakukan kegiatan ibadah baik dilakukan di rumah maupun masjid dan datang ke pengajian
apabila ada acara di sekitar rumahnya.
Spiritualitas:
Saat ini klien tidak bisa melakukan shalat dan hanya bisa berdoa kepada Allah SWT. klien
tampak berbaring ditempat tidur dan tidak terlihat melaksanakan shalat.
Interpretasi:
Klien mengalami penurunan aktivitas beribadah

FKEP UNEJ 2022 7


IV.Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum:
Kesadaran komposmentis, GCS (4:5:6)

2. Tanda vital:
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 86 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- Suhu : 36,5 oC
3. Keadaan local
Klien tampak lemas, klien terlihat meringis menahan nyeri

Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
I : rambut berwarna hitam, tipis dan halus, kulit kepala bersih, persebaran rambut merata,
tidak terdapat massa dan lesi.
P : tidak ada massa dan nyeri tekan
2. Mata
I : mata bersih, pupil isokor, terdapat kelopak mata, konjungtiva tidak anemis, terlihat
kantung mata
P : tidak terdapat nyeri tekan pada mata
3. Telinga
I : simetris, terdapat sedikit kotoran di daun telinga
P : tidak terdapat nyeri tekan di belakang telinga
4. Hidung
I : ujung hidung bulat, bersih, tidak terdapat alat bantu nafas
P : tidak terdapat nyeri tekan
5. Mulut
I : mukosa bibir lembab, tidak ada benjolan
P : tidak ada nyeri tekan
6. Leher
I : tidak terdapat lesi ataupun massa
P : tidak terdapat nyeri tekan
7. Dada
Jantung
I : tidak terlihat iktus kordis, tidak ada lesi
P : tidak terdapat nyeri tekan pada dada pasien
P : sonor
A: S1 S2 tunggal
Paru
I : tidak ada kelainan bentuk dada, napas tidak teratur, ekspansi dada terlihat
P : ekspansi dada simetris, taktil fremitus terasa, tidak ada krepitus
P : sonor

FKEP UNEJ 2022 8


A : vesikuler
Payudara dan Ketiak
I: Tidak ada lesi dan kemerahan serta tidak ada rambut ketiak
P : Tidak ada massa
Posterior
I : tidak terdapat lesi atau kemerahan, tidak terlihat massa
P : tidak teraba massa
P : sonor
A : vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan
8. Abdomen
I : tidak ada asites, tidak ada lesi dan kemerahan
A : bising usus 12x/menit
P : timpani
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
9. Genetalia dan Anus
I: terpasang infus spulling PZ 1000 cc, terpasang triway kateter
P: terdapat nyeri tekan
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Tangan kiri terpasang infus, tidak terdapat lesi pada tangan kanan klien
Ekstremitas bawah
Tidak terdapat lesi
11. Kulit dan kuku Kulit
Kulit sawo matang, bersih, kondisi kulit kering, tidak ada sianosis, CRT <3 detik, turgor
kulit elastis dan tidak terdapat lesi pada kulit pasien
12. Keadaan lokal
Klien tampak lemas, terbaring ditempat tidur, dan memakai selimut.

13.Terapi
Tanggal : 15 Mei 2023 Jam : 21.00 WIB
Infus Spulling PZ 1.000 cc/24 jam IV
Infus Asering 1000 cc/24 jam IV
Injeksi Cefriaxon 2 x 1 gr IV
Injeksi Kalnex 3 x 500mg IV
Injeksi Metamizole 3 x 1gr IV

FKEP UNEJ 2022 9


Deskripsi Terapi

Farmako dinamik dan Indikasi dan Implikasi


NO Jenis Terapi Nama Dosis Rute Efek samping
farmako kinetik Kontra Indikasi keperawatan
1. Infus PZ Farmakodinamik: 1.500 cc/24 IV Indikasi: 1. Detak jantung Digunakan untuk
Spulling Sebagai cairan isotonik jam Cairan infus ini memenuhi
cepat.
untuk resusitasi cairan digunakan untuk kebutuhan cairan
2. Demam.
yang terdistribusi pada menggantikan cairan klien.
kompartemen tubuh yang hilang, 3. Gatal-gatal
ekstraseluler dan bertahan mengoreksi atau ruam.
dalam tubuh dalam waktu ketidakseimbangan
4. Suara serak.
yang lama. elektrolit, dan
Farmakokinetik: menjaga tubuh agar 5. Iritasi.
Absorbsi: tetap terhidrasi 6. Nyeri sendi,
Cairan PZ melalui rute IV dengan baik
dan diserap lalu di di Kontraindikasi:
distribusikan ke seluruh Orang-orang yang
tubuh memiliki kondisi
Eliminasi: kesehatan tertentu
Eliminasi cairan NaCl seperti orang dengan
berupa melalui urine riwayat asidosis
akibat penggunaan
natrium klorida dan
retensi cairan seperti
hipernatremia,
hipokalemia, dan
gagal jantung.

FKEP UNEJ 2022


2. Infus Asering Farmakodinamik : 1000 cc/ 24 IV Indikasi : terapi 1. Hiperglikemia Digunakan untuk
Asering-5 merupakan Jam pengganti cairan mengganti cairan
2. Iritasi lokal
cairan infus yang berisi selama dehidrasi tubuh yang hilang
3. Anuria,
larutan dextrose dan (kehilangan cairan)
elektrolit yang dapat secara akut 4. Oliguria
digunakan untuk 5. Hipokalemia
memenuhi kebutuhan Kontraindikasi :
6. Hipomagnesia
glukosa dalam tubuh sebaiknya dihindari
ketika pasien tidak dapat penggunaan Asering
meminum cairan yang Infus pada pasien
cukup atau dibutuhkan dengan riwayat:
tambahan dari luar demi gagal jantung
menjaga keseimbangan kongestif kerusakan
cairan dan elektrolit. ginjal edema paru

Farmakokinetik :
Pada manusia, asupan
garam yang tinggi terbukti
melemahkan produksi
Nitric Oxide. Nitric oxide
(NO) berkontribusi pada
homeostasis pembuluh
darah dengan
menghambat kontraksi
dan pertumbuhan otot
polos pembuluh darah,
agregasi trombosit, dan
adhesi leukosit ke
endotelium.

FKEP UNEJ 2022


3. Injeksi Cefriaxone Farmakodinamik: 2 x 1 gr IV Indikasi: 1. Nyeri perut. Digunakan untuk
Ceftriaxone bekerja Untuk mengatasi 2. Mual. mengantisipasi
adanya infeksi
membunuh bakteri infeksi bakteri gram 3. Muntah
dengan menginhibisi negatif maupun gram 4. Diare.
positif
sintesis dinding 5. Pusing.
sel bakteri.
Kontraindikasi :
Ceftriaxone memiliki
Pada individu dengan
cincin beta laktam yang
riwayat
menyerupai struktur asam
hipersensitivitas
amino D-alanyl-D-alanine
terhadap obat ini atau
yang digunakan untuk golongan sefalosporin
membuat peptidoglikan. lainnya. Penggunaan
Farmakokinetik: harus hati-hati pada
Absorbsi: Pemberian pasien dengan riwayat
cefriaxon melalui IV alergi penicillin karena
perbolus akan bisa terjadi reaksi

distribusikan dengan baik silang

ke dalam cairan dan


jaringan tubuh
Eliminasi: dieksresikan
melalui urin
4. Injeksi Kalnex Farmakodinamik : 2x IV Indikasi : 1. Gangguan Digunakan untuk
500mg mengurangi dan
Merupakan derivat asam Digunakan untuk pencernaan.
menghentikan
amino lisin yang bekerja membantu 2. Mual.
pendarahan
menghambat proses menghentikan 3. Muntah.
FKEP UNEJ 2022
FKEP UNEJ 2022
fibrinolisis, sehingga pendarahan pada 4. Pusing.
mempercepat perdarahan sejumlah kondisi, 5. Sakit kepala.
berhenti. misalnya mimisan, 6. Gangguan

Farmakokinetik : cedera, pendarahan makan.


akibat menstruasi
Absorbsi : diabsorpsi
berlebihan, dan
secara cepat di plasma
pendarahan pada
darah, berikatan dengan
penderita angio-
protein dan
edema turunan.
didistribusikan melalui
plasma ke jaringan,
Kontraindikasi :
sebagian kecil yang
Hipersensitif
dimetabolisme
terhadap asam
Eliminasi : traneksamat

Dieliminasi melalui ginjal


5. Injeksi Metamizole Farmakodinamik : 3 x 1gr IV Indikasi: 1. Tekanan Digunakan untuk
Mekanisme analgesik Metamizole adalah darah rendah meredakan
metamizole berkaitan obat yang digunakan (hipotensi), peradangan dan
2. Mual. nyeri sedang
dengan inhibisi untuk meredakan rasa
sampai berat
siklooksigenase-3 (COX- nyeri sedang hingga 3. Nyeri perut.
3) serta aktivasi sistem berat, seperti sakit 4. Muntah.
opioidergik dan kepala, migrain, sakit 5. Nyeri dada.
kanabinoid. Sedangkan gigi, nyeri setelah 6. Jantung
mekanisme spasmolitik operasi, nyeri akibat berdebar.
metamizole berkaitan kanker, serta nyeri 7. Urine
dengan reduksi sintesis otot dan sendi. Obat berwarna

FKEP UNEJ 2022


inositol fosfat, yang ini juga dapat merah.
mengakibatkan inhibisi digunakan untuk
pelepasan Ca2+ mengobati demam
intraseluler. saat pengobatan lain
kurang efektif
Farmakokinetik :
Metamizole merupakan Kontraindikasi:
pirazol yang disubstitusi Kontraindikasi
pada C-4 oleh kelompok metamizole adalah
metil(sulfometil)amino, pada pasien yang
derivat antipirin. memiliki riwayat
Metamizole adalah hipersensitivitas
prodrug yang langsung terhadap metamizole
terurai setelah diinjeksi dan diskrasia darah,
atau dikonsumsi sedangkan peringatan
penting adalah untuk
hati-hati
menggunakan
metamizole pada
pasien dengan
gangguan organ dan
pasien lansia.

FKEP UNEJ 2022


14. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal periksa : 13 Mei 2023 Waktu: 19.45 WIB
No Komponen Hasil Nilai normal Satuan Interpretasi
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
1. Hemoglobin 13,7 13,5 – 17,5 g/dL Normal
Laju Endap Darah 31/54 0-15 mm/jam Normal
Leukosit 15,9 4,5 – 11,0 103/uL Tinggi

Hitung Jenis
Eusinofil 4 0–3 % Tinggi
Basofil 0 0–1 % Normal
Stab 0
Segmen 72
Limfosit 16 24 – 44 % Rendah
Monosit 5 3–6 % Normal
Hematokrit 43,0 36,0 – 46,0 % Normal
Trombosit 392 150 – 450 103/uL Normal
2. Pemeriksaan FAAL Hati
SGOT 30 10 – 35 U/L Normal
SGPT 49 9 – 36 U/L Tinggi
3. Pemeriksaan Darah
Glukosa Sewaktu 84 <200 Mg/dL Normal
4. FAAL Ginjal
Kreatinin Serum 0,9 0,6 – 1,3 mg/dL Normal
BUN 12 6 – 20 mg/dL Normal
Urea 26 12-43 mg/dL Normal

FKEP UNEJ 2022 14


b. Pemeriksaan Penunjang

1. X-ray Thorax

Intepretasi :

Cor : Besar dan bentuk normal

Pulmo : tidak Nampak infiltrate


Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
Tulang-tulang Nampak baik
Cor dan pulmo tidak ada kelainan
15 Mei 20223

Pengambil Data,

(Anggie Yuan As`ari)


NIM. 222311101142

FKEP UNEJ 2022 15


Pathway

BPH

Operasi TURP

Pemasasngan Kateter,
Luka Pengerokan Irigasi kandung kemih
Prostat

Pelepasan mediator Port of entry kuman


nyeri dan bakteri

Diterima oleh Resiko Infeksi


preseptor nyeri

Nyeri Akut
Mengganggu tidur Gangguan pola
tidur
ANALISIS DATA

Tanggal/Jam : 15 Mei 2023/21.00 WIB

ETIOLOGI
NO DATA PENUNJANG MASALAH
DS :
1 BPH Resiko Infeksi (D.0142)
- Klien mengatakan melaksanakan
operasi TURP pada tanggal 11
Mei 2023 ↓
DO :
Prosedur TURP
- Leukosit klien : 15,9 10^3/uL
(Diatas batas normal) ↓
- Terdapat pemasangan triway Pemasangan DC dan
Irigasi Kandung kemih
ketetr

- Terdapat pemasangan irigasi
Port of entry pathogen
kandung kemih pada klien ↓
Resiko Infeksi

2 DS : Nyeri akut (D.0077)


- P : Nyeri akibat luka operasi BPH
TURP

- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : Lokasi nyeri pada sekitar area Operasi TURP
suprapubik

- S : Nyeri skala 5 dengan
pengukuran NRS Luka pengerokan
- T : Nyeri hilang timbul
prostat
DO :
- Pasien tampak meringis ↓
menahan nyeri Pelepasan mediator
- Pasien tampak lemas nyeri
- Pasien sering terbangun saat tidur
- Tekanan Darah : 120/90 mm/Hg ↓
- Nadi : 86 x/mnt Diterima oleh reseptor
- RR : 20 x/mnt nyeri
- Suhu : 36,5 oC ↓
Nyeri akut

FKEP UNEJ 2022 17


3. DS: Retensi Bloodcloth Retensi Urine (D.0050)
- Pasien mengatakan perutnya terasa ↓
keras ketika tidak bisa kencing
DO: peningkatan tekanan
- Abdomen bagian bawah teraba agak uretra
keras ↓
- Klien terpasang triway kateter sensasi penuh pada
- Pasien retensi bloodcloth + post op turp kandung kemih

Anuria

Retensi Urine

FKEP UNEJ 2022 18


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Keterangan
Perumusan Pencapaian
Resiko Infeksi (D.0142) b.d
Aktual
1 prosedur invasive d.d leukosit 15 Mei 2023 17 Mei 2023
Prioritas 1
pasien melebihi angka normal
2 Nyeri akut (D. 0077) b.d agen
pencedera fisiologis d.d mengeluh 15 Mei 2023 17 Mei 2023 Aktual
nyeri skala 5 prioritas 2
3 Retensi urine (D.0050) b.d Aktual
peningkatan tekanan intravasikal d.d 15 Mei 2023 17 Mei 2023 prioritas 3
kencing tidak keluar, perut terasa
keras dibagian bawah

FKEP UNEJ 2022 19


PERENCANAAN KEPERAWATAN

Tanggal/Jam : 15 Mei 2023 Jam : 20.45 WIB

NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL PARAF


KEPERAWATAN & NAMA
1 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Infeksi (1.14539): 1. Untuk mengetahui
(D.0142) b.d prosedur selama 3x24 jam, maka ansietas menurun Observasi tanda tanda infeksi
invasive d.d pasien dengan kriteria hasil: 1. Monitor tanda dan gejala pada klien
terpasang kateter urine
Tingkat Infeksi (L.14.137) infeksi local dan sistemik 2. Untuk mengurangi Anggie
dan irigasi kandung
kemih 1. Kebersihan tangan dipertahankan Terapeutik terpapar infeksi
pada 2 dan ditingkatkan ke 5 2. Batasi jumlah pengunjung dari pengunjung
2. Kebersihan badan dipertahankan pada 3. Cuci tangan sebelum dan 3. Untuk
2 dan ditingkatkan ke 5 sesudah kontak dengan meminimalisir
3. Nyeri dipertahankan pada 2 dan pasien dan lingkungan pasien terjadinya infeksi
ditingkatkan ke 5 Edukasi pada klien
4. Kadar sel darah putih di pertahankan 4. Ajarkan cara mencuci tangan 4. Untuk
pada 2 dan ditingkatkan ke 5 dengan benar meminimalisir
5. Ajarkan cara memeriksa luka terjadinya infeksi
atau luka operasi pada klien
5. Agar klien dan
keluarga dapat
memeriksa luka
operasi secara
mandiri

2 Nyeri akut (D. 0077) Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen nyeri (1.08238): 1. Mengetahui lokasi,
b.d agen pencedera selama 5x 24 jam maka tingkat nyeri menurun Observasi karakteristik,
fisiologis d.d mengeluh dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi,
nyeri skala 5 Tingkat nyeri (L.08066) 1. Identifikasi lokasi, kualitas, dan
1. Keluhan nyeri dipertahankan pada 2 dan karakteristik, durasi, intensitas nyeri
ditingkatkan ke 4 frekuensi, kualitas, dan 2. Mengetahui
2. Meringis dipertahankan pada 2 dan intensitas nyeri Anggie
tingkat nyeri pada
ditingkatkan ke 5 2. Identifikasi skala nyeri klien
3. Gelisah dipertahankan pada 2 dan 3. Identifikasi faktor yang 3. Mengantisipasi
ditingkatkan ke 5 memperberat dan adanya faktor
4. Sulit tidur dipertahankan pada 2 dan memperingan nyeri yang memperberat
ditingkatkan ke 5 Terapeutik nyeri dan
4. Berikan teknik non- mengetahui
farmakologis untuk hal yang
mengurangi nyeri memperingan
5. Kontrol lingkungan yang nyeri
memperberat rasa nyeri 4. Memberikan
Edukasi upaya agar klien
6. Jelaskan penyebab, dapat mengontrol
periode, dan pemicu nyeri nyeri
Terapeutik 5. Mengendalikan
7. Kolaborasi pemberian lingkungan yang
analgetic, jika perlu
memperberat nyeri
6. Mengedukasi
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
7. Memberikan terapi
obat untuk
mendukung proses
penyembuhan
3. Retensi urine Luaran Utama : Eliminasi Urin Perawatan Retensi Urin 1. Mengetahui
(D.0050) b.d (L.04034) Setelah dilakukan tindakan (I.04165) penyebab retensi
peningkatan tekanan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan urine Anggie
intravasikal d.d Observasi
eliminasi urin membaik dengan kriteria 2. Mengetahui efek
kencing tidak keluar, 1. Identifikasi penyebab
perut terasa keras hasil : agen farmakologis
retensi urine (mis.
dibagian bawah 1. Sensasi berkemih dari skala 1 sebagai
peningkatan tekanan uretra,
(menurun) ke skala 5 (meningkat) kemungkinan efek
karusakan arkus refleks,
2. Anuria 1 (meningkat) ke skala 5 sampingterhadap
disfungsi neurologis,
(menurun) pola eliminasi urin
efekagen farmakologis)
3. Karakteristik urine dari skala 1 pasien
2. Monitor efek agen
(memburuk) ke skala 4 (membaik) 3. Memonitor intake
farmakologis (mis.
dan output cairan
atropine, belladonna,
untuk mengetahui
psikotik, antihistamin,
balance cairan
opiate, calcium channel
pasien
blocker)
4. Mengetahui
3. Monitor intake dan output
distensi kandung
cairan kemih sebagai
4. Monitor tingkat distensi faktor pendukung
kandung kemih dengan adanya retensi
palpasi/perkusi urine
Terapeutik 5. Menyediakan
5. Sediakan privasi untuk privasi untuk
berkemih berkemih demi
6. Berikan rangsangan kenyamanan
berkemih (mis, pasien
mengalirkan alir keran, 6. Memberikan
membilas toilet, kompresi rangsangan untuk
dingin pada abdomen) membantu
7. Lakukan maneuver Crede, berkemih secara
jika perlu spontan jika
memungkinkan
8. Pasang kateter urine, jika
7. Memasang katete
perlu
9. Fasilitasi berkemih dengan atau melakukan
interval yang teratur manuever crede
Edukasi untuk membantu
berkemih
10. Jelaskan penyebab retensi
8. Menjelaskan
urine
penyebab retensi
11. Anjurkan pasien atau
urine untuk
keluarga mencatat output
memberitahukan
urine
kondisi pasien saat
ini
9. Mencatat output
urine untuk
mengetahui tidak
adanya residu
urine yang
berlebih
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa : Reiko Infeksi

No No Dx Hari/ IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF Paraf


Tanggal/ (HASIL/RESPON)
Jam
1. 1 Senin/15 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local 1. Klien tidak mengalami tanda gejala
Mei/ infeksi baik local dan sistemik
dan sistemik
20:30
Anggie
2. 1 Senin/15 2. Membatasi jumlah pengunjung 1. Jumlah penunggu pasien yang
Mei/
diperbolehkan hanya 1 dan tidak ada
20.35
jam kunjung
3. 1 Senin/15 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah 3. Perawat dan mahasiswa selalu
Mei/
kontak dengan pasien dan lingkungan menerapkan 5 waktu cuci tangan
20.40
pasien
4. 1 Senin/15 4. Mengjarkan cara mencuci tangan dengan 4. Klien dan keluarga menyimak
Mei/
benar penjelasan terkait cara cuci tangan
20.45
dengan benar
5. 1 Senin/15 5. Mengajarkan cara memeriksa luka atau 5. Klien dan keluarga menyimak
Mei/
luka operasi penjelasan terkait cara memeriksa
20.50
luka
atau luka operasi
6. 1 Selasa 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local 1. Klien tidak mengalami tanda gejala
16 Mei
dan sistemik infeksi baik local dan sistemik
2023/
06.00

7. 1 Selasa/ 2. Membatasi jumlah pengunjung 2. Jumlah penunggu pasien yang


16Mei/
diperbolehkan hanya 1 dan tidak ada
06.05
jam kunjung
8. 1 Selasa/ 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah 3. Perawat dan mahasiswa selalu
16Mei/
kontak dengan pasien dan lingkungan menerapkan 5 waktu cuci tangan
06.10
pasien
9. 1 Selasa/ 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local 1. Klien tidak mengalami tanda gejala
16 Mei/
06.15 dan sistemik infeksi baik local dan sistemik
10. 1 Selasa/ 2. Membatasi jumlah pengunjung 2. Jumlah penunggu pasien yang
16Mei/
diperbolehkan hanya 1 dan tidak ada
06.20
jam kunjung
11. 1 Selasa/ 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah 3. Perawat dan mahasiswa selalu
16Mei/
kontak dengan pasien dan lingkungan menerapkan 5 waktu cuci tangan
06.25
pasien
Diagnosa : Nyeri Akut

No No Dx Hari/ IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF Paraf


Tanggal/ (HASIL/RESPON)
Jam
1. 2 Senin/ 1. Mengidentifikasi lokasi, karateristik, 1. Klien mengatakan mengalami nyeri
15Mei/
durasi, frekuensi, kualitas intensitas seperti di tusuk tusuk di dada dan
21.05
nyeri tambah nyeri apabila bernafas Anggie

2. 2 Senin/15 2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Klien mengatakan nyeri yang dialami


Mei/
pada nilai 5 dalam skala menurut NRS
21.15

3. 2 Senin/15 3. Mengidentifikasi faktor yang 3. Klien mengatakan nyeri bertambah


Mei/
memperberat dan memperingan nyeri apabila pasien bernafas
21.20
4. 2 Senin/15 4. Memberikan teknik non-farmakologis 4. Klien mendapatkan teknik diktrasi
Mei/
untuk mengurangi nyeri murottal untuk mengurangi nyeri
21.25
5. 2 Senin/15 5. Kontrol lingkungan yang memperberat 5. Klien menggunakan teknik duduk
Mei/
rasa nyeri semifowler untuk mengurangi sesak
21.35
6. 2 Senin/15 6. Menjelaskan penyebab, periode dan 6. Klien menyimak penjelasan terkait
Mei/
pemicu nyeri penyebab, periode dan pemicu nyeri
21.40
7. 2 Senin/15 7. Berkolaborasi memberikan analgetik 7. Klien menerima injeksi obat dari
Mei/
Metamizole 3 x 5 cc perawat
21.45
8. 2 Selasa/ 1. Mengidentifikasi lokasi, karateristik, 1. Klien mengatakan masih mengalami
16Mei/
durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri seperti di tusuk tusuk di dada dan
06.30
nyeri tambah nyeri apabila bernafas
9. 2 Selasa/ 2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Klien mengatakan nyeri yang dialami
16Mei/
06.35 pada nilai 4 dalam skala menurut NRS

10. 2 Selasa/ 3. Memberikan teknik non-farmakologis 3. Klien mendapatkan teknik diktrasi


16Mei/
untuk mengurangi nyeri music klasik untuk mengurangi nyeri
06.40
11. 2 Selasa/ 4. Berkolaborasi memberikan analgetik 4. Klien menerima injeksi obat dari
16Mei/
Metamizole 3 x 5 cc perawat
06.45
12. 2 Rabu/17 1. Mengidentifikasi lokasi, karateristik, 1. Klien mengatakan masih mengalami
Mei/
durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri seperti di tusuk tusuk di dada
15:12
nyeri tetapi tidak separah kemarin
13. 2 Rabu/17 2. Mengidentifikasi skala nyeri 2. Klien mengatakan nyeri yang dialami
Mei/
pada nilai 3 dalam skala menurut NRS
15:15
14. 2 Rabu/ 3. Berkolaborasi memberikan analgetik 3. Klien menerima injeksi obat dari
17Mei/
Metamizole 3 x 5 cc perawat
15:17
Diagnosa : Retensi Urin

No No Dx Hari/ IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF Paraf


Tanggal/ (HASIL/RESPON)
Jam
1. 3 15 Mei 1. Mengidentifikasi penyebab retensi urine (mis. 1. Pasien mengalami hipertrofi prostat
2023/ peningkatan tekanan uretra, karusakan arkus
21.50 refleks, disfungsi neurologis, efekagen
farmakologis)
2. 3 15 Mei 2. Memonitor efek agen farmakologis (mis. 2. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat Anggie
2023/ atropine, belladonna, psikotik, antihistamin, yang menyebabkan pola eliminasi urin berubah
21.55 opiate, calcium channel blocker)
3. 3 15 Mei 3. Memonitor intake dan output cairan 3. Input – output = 2.805– 2.765
2023/
22.00 = ± 40 cc

4. 3 15 Mei 4. Memonitor tingkat distensi kandung kemih 4. Perut bagian bawah pasien teraba keras
2023/ dengan palpasi/perkusi
22.05
5. 3 15 Mei 5. Menganjurkan pasien atau keluarga mencatat 5. Pasien dan keluarga memahami terkait
2023/ output urine penyebab retensi urine.
22.10
6. 3 16 Mei 1. Memonitor intake dan output cairan 1. Pasien minum ½ botol aqua ukuran 600ml
2023/
06.50
7. 3 16 Mei 2. Memonitor tingkat distensi kandung kemih 2. Perut pasien masih sedikit terasa keras
2023/ dengan palpasi/perkusi dan Perut pasien terdapat balutan pasca TURP
06.55
8. 3 16 Mei 3. Menganjurkan pasien atau keluarga mencatat 3. Keluarga pasien melaporkan ke perawat
2023/ output urine saat akan membuang urine pasien
06.50
9. 3 Rabu/17 1. Memonitor intake dan output cairan 1. Pasien minum ½ botol aqua ukuran 600ml
Mei/
16:15
10. 3 Rabu/17 2. Memonitor tingkat distensi kandung kemih 2. Perut pasien masih sedikit terasa keras
Mei/ dengan palpasi/perkusi dan Perut pasien terdapat balutan pasca
16:20 TURP
CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI

No Hari/ No Evaluasi Sumatif Paraf


Tanggal Diagnosa &
/Jam Nama
1. Senin/15 Mei/ 1 S:
22:05 - Klien mengatakan melaksanakan
operasi TURP pada tanggal 11 MEI
2023
O:
- Leukosit klien : 15,9 10^3/uL (Diatas
batas normal)
- Terdapat pemasangan Dower Kateter
H1 pada dada klien
- Terdapat pemasangan irigasi kandung
kemih pada klien

A:
Risiko Infeksi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1) Monitor tanda dan gejala infeksi
local dan sistemik
2) Batasi jumlah pengunjung
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien

2. Senin/15 Mei/ 2 S:
22.15 - P : Nyeri post operasi TURP
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : Lokasi nyeri pada area suprapubik
- S : Nyeri skala 5 dengan pengukuran
NRS
- T : Nyeri hilang timbul
O:

FKEP UNEJ 2022 28


- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Pasien tampak lemas
- Pasien sering terbangun saat tidur
- Tekanan Darah : 120/90 mm/Hg
- Nadi : 86 x/mnt
- RR : 20 x/mnt

- Suhu : 36,5 oC
A:
Nyeri akut belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1) Identifikasi lokasi, karateristik, durasi,
frekuensi, kualitas intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Berikan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi nyeri
4) Kolaborasi memberikan
analgetik kepada pasien

3. Senin/15 MEI/ 3 S:
Pasien mengatakan perut terasa keras ketika
22.20
kencing tidak keluar
O:
- Saat di palpasi, perut bagian bawah terasa
keras
- Pasien terpasang kateter
- Urine berwarna kuning pekat
A: retensi urine teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi I:
1. Monitor intake dan output cairan
2. Monitor tingkat distensi kandung kemih
dengan palpasi/perkusi
3. Menganjurkan pasien atau keluarga mencatat
output urine
E: Edukasi keluarga pasien untuk memantau
output urine pasien

FKEP UNEJ 2022 29


4. Selasa/16 Mei 1 S:
/ 07.20 - Klien mengatakan melaksanakan
operasi TURP pada tanggal 11 Mei
2023
O:
- Terdapat pemasangan Dower Kateter
- Terdapat pemasangan irigasi kandung
kemih pada klien
A:
Risiko infeksi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1) Monitor tanda dan gejala infeksi
local dan sistemik
2) Batasi jumlah pengunjung
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien

5. Selasa/16 Mei 2 S:
/ 07.25 - P : Nyeri post operasi TURP
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : Lokasi nyeri pada area suprapubik
- S : Nyeri skala 4 dengan pengukuran
NRS
- T : Nyeri hilang timbul
O:
- Pasien tampak sedikit meringis
menahan nyeri

FKEP UNEJ 2022 30


- Pasien masih tampak lemas
- Pasien masih sering terbangun saat tidur
- Tekanan Darah : 110/70 mm/Hg
- Nadi : 92 x/mnt
- RR : 25 x/mnt

- Suhu : 36,5 oC
A:
Nyeri akut belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1) Identifikasi lokasi, karateristik,
durasi, frekuensi, kualitas intensitas
nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Kolaborasi memberikan
analgetik kepada pasien

6. Selasa/16 Mei 3
S: Pasien mengatakan perut masih terasa keras
/ 07.35 O:
- Saat di palpasi, perut bagian bawah terasa keras
- Pasien terpasang kateter
- Urine berwarna kuning pekat
A: retensi urine teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi I:
1. Monitor intake dan output cairan
2. Monitor tingkat distensi kandung kemih
dengan palpasi/perkusi
3. Menganjurkan pasien atau keluarga mencatat
output urine
E: Edukasi keluarga pasien untuk memantau
output urine pasien

FKEP UNEJ 2022 31


7. Rabu/17 Mei/ 2 S:
16.00 - Klien mengatakan melaksanakan
operasi TURP pada tanggal 11 Mei
2023

- Keluarga pasien mengatakan


memahami terkait cuci tangan 6
langkah
O:
- Terdapat pemasangan Dower Kateter

- Balutan luka pasca operasi terlihat


bagus dan tidak merembes

- Keluarga pasien menerapkan cuci


tangan 6 langkah secara besar
sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
A:
Risiko infeksi teratasi
P:
Hentikan intervensi
8. Rabu/17 Mei / 1 S:
17:35 - P : Nyeri post operasi TURP
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : Lokasi nyeri pada area suprapubik
- S : Nyeri skala 3 dengan pengukuran
NRS
- T : Nyeri hilang timbul
O:
- Pasien sudah tidak tampak meringis
menahan nyeri
- Pasien sudah tidak tampak lemas
- Pasien masih kadang terbangun
saat tidur tetapi tidak sesering
kemarin
- Tekanan Darah : 117/73 mm/Hg
FKEP UNEJ 2022 32
- Nadi : 80 x/mnt
- RR : 22 x/mnt

- Suhu : 36,7 oC
A:
Nyeri akut teratasi

FKEP UNEJ 2022 33


P:
Hentikan intervensi

9. Rabu/17 Mei / 3 S:
- Pasien mengatakan perut masih sedikit terasa
17:40 keras, namun tidak sekeras kemarin
O:
- Perut pasien terdapat balutan pasca TURP
- Urine berwarna kuning jernih
A: Gangguan retensi urine teratasi
P: Berikan spooling

I : monitor output spooling pasien


E:
- Ajarkan keluarga pasien untuk membuang output
spooling pasien
- Anjurkan keluarga pasien untuk melaporkan
output spooling pasien

FKEP UNEJ 2022 34

Anda mungkin juga menyukai