Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SINOPSIS FILM WIT

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

Oleh

Ikhwan Abiyyu

NIM. 162310101085

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
1. Sinopsis Film WIT 2001
Dalam film ini tokoh utamanya adalah seorang profesor sastra Inggris bernama Vivian
Bearing. Tokoh utama ini terkenal dengan kemampuannya dalam ilmu puisi metafisik,
khususnya Soneta Suci dari John Donne. Vivian adalah orang yang telah
mengembangkan kecerdasan dengan mengorbankan hatinya. Vivian dipandang sebagai
seorang yang dingin dan menyendiri tertutup dan misterius. Hidup Vivian mengalami
perubahan pada usianya 48 tahun disaat kondisinya dinyatakan oleh dokter menderita
kanker ovarium stadium IV metastatik. Vivian di diagnosis oleh seorang dokter bernama
Harvey Kelekian ahli dalam bidang Onkologi menyarankan kepada Vivian untuk tidak
bekerja selama semester depan kurang lebih 8 bulan dan melakukan berbagai perawatan
kemoterapi untuk mengobati penyakitnya dan menjelaskan berbagai efek samping dari
kemoterapi. Dr. Kelekian mengatakan bahwa vivian harus tangguh menghadapi kondisi
ini dengan keberanian dan kemauan keras untuk sembuh.
Pada saat Vivian dibawa dengan kursi roda ke ruang untuk mendapat wawancara
pengkajian melalui pertanyaan dan tes dari teknisi, Vivian berusaha tenang, Vivian
didorong dengan kursi roda oleh mahasiswa kedokteran dan diberlakukan seperti
spesimen daripada manusia. Kesepian waktu yang dihabiskan di ruang isolasi serta rasa
sakit dan efek kemoterapi dirasakan terus menerus oleh Vivian antara lain; demam,
kedinginan, muntah, dan sakit perut. Vivian memiliki tekad yang kuat, dia berusaha
untuk menempatkan segala sesuatu dalam perspektifnya.
Kisah ini tidak lebih dari proses mengingat kembali saat-saat sebelumnya dalam hidup
Vivian, termasuk masa kecil Vivian, studi sekolah pascasarjana, dan kariernya sebelum
didiagnosis. Ada satu orang perawat dia adalah Susie Monahan yang benar benar
merawat Vivian secara pribadi dan lebih baik dibandingkan dirawat oleh para dokter dan
salah satu mantan mahasiswanya yang bernama Jason Poshner.
Di akhir penyakit yang dialami Vivian, ada satu pengunjung yang diterima di rumah sakit
dia adalah mantan profesor dan mentor sekolah pascasarjana Evelyn Ashford yang
membaca kutipannya dari The Runaway Bunny karya Margaret Wise Brown. Ketika dia
mendekati akhir hidupnya Vivian menyesali ketidakpekaannya dan menyadari bahwa dia
seharusnya lebih ramah kepada banyak orang baik keluarga, teman-temannya,dan orang
orang disekitar dirinya karena dia harus belajar bahwa kasih sayang manusia lebih
penting daripada kecerdasan intelektual. Meskipun Vivian adalah orang yang berhasil
dalam menggunakan kecerdasannya sebagai perisai dirinya didalam kehidupan yang
modern, semua itu tidak ada artinya dalam menghadapi kematian. Disaat dia sadar dia
hanya dilakukan seperti kelinci percobaan dalam pengobatannya dan tidak ada
kepedulian yang tercermin dalam tindakan Jason Poshner seorang bawahan dari Dr.
Kelekian.
Vivian menyadari bahwa perawatan kemoterapi telah gagal. Dia memberikan suatu kode
ke Jason Poshner untuk kenyamanan atau solusi ,tetapi dia tidak dapat membantu. Disaat
Vivian berbicara dengan Susie perawat pribadi Vivian tentang ketakutan Vivian
menghadapi kematian. Susie melakukan berbagai upaya untuk menghargai Vivian secara
mendalam salah satunya Susie berhati-hati dalam mengangkat subjek dari opsi yang
tersedia apabila jantung Vivian berhenti, dengan menunjukkan kepada Dr. Kelekian
mencatat pilihan Vivian seorang diri untuk menjadi pasien DNR / Don’t Resuscitate, dan
Susie berupaya memberikan kenyamanan ketenangan pada Vivian disaat Vivian
mengalami koma , ini adalah bentuk perhatian dan kebaikan dari seorang perawat.
Dan akhirnya Vivian meninggal dengan suara terakhirnya.

Anda mungkin juga menyukai