Anda di halaman 1dari 8

MEMBAHAS DAN CARI BROWSUR OBAT

DIBUAT OLEH:

NAMA : SORITUA HUBERTH MANUKRANTE

NIM : P07120822086

SEMESTER : II

KELAS :A

JURUSAN : D-III KEPERAWATAN BIAK

MATA KULIAH : FARMAKOLOGI


1.Diven Hidramin:

- Diven Hidramin mengandung bahan aktif hidroksizin, yang merupakan antihistamin dengan
efek antialergi dan antiemetik.

- Obat ini digunakan untuk mengobati reaksi alergi seperti rinitis alergi, urtikaria, dan gatal-gatal.

- Diven Hidramin juga dapat digunakan sebagai obat penenang sebelum pembedahan.

- Dosis yang tepat dan aturan penggunaan harus ditentukan oleh dokter, dan dapat bervariasi
tergantung pada kondisi individu.

2.Antazolin:

- Antazolin adalah antihistamin yang bekerja dengan menghambat reseptor histamin H1 dalam
tubuh.

- Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala alergi seperti rinitis alergi, konjungtivitis alergi, dan
urtikaria.

- Dalam beberapa kasus, Antazolin juga dapat digunakan sebagai antitusif.

- Dosis dan aturan penggunaan harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, dan dapat berbeda-
beda tergantung pada kebutuhan pasien.
3.CTM (Chlorpheniramine, Trimethobenzamide, dan Phenylephrine):

- CTM adalah kombinasi obat yang mengandung chlorpheniramine (antihistamin),


trimethobenzamide (antiemetik), dan phenylephrine (dekongestan).

- Obat ini digunakan untuk meredakan gejala pilek, alergi, dan mual/muntah.

- Chlorpheniramine membantu mengurangi gejala alergi seperti hidung tersumbat dan bersin.

- Trimethobenzamide digunakan untuk mengatasi mual dan muntah.

- Phenylephrine berfungsi sebagai dekongestan yang membantu mengurangi pembengkakan


pada saluran pernapasan.

- Dosis dan penggunaan CTM harus sesuai dengan petunjuk dokter, dan setiap komponen obat
ini dapat memiliki efek samping yang perlu diperhatikan.

4.Homoclor Sikisin (Homatropine dan Cyclopentolate):

- Homocrom Sikisin mengandung homatropine dan cyclopentolate sebagai bahan aktifnya.

- Obat ini digunakan oleh dokter mata atau optometris untuk membantu dalam pemeriksaan
mata dan diagnosis masalah mata.

- Homatropine bekerja dengan menghambat aksi asetilkolin pada reseptor muskarinik di otot
mata, menghasilkan relaksasi otot mata dan pembukaan pupil.

- Cyclopentolate juga menghambat aksi asetilkolin pada reseptor muskarinik di otot mata, tetapi
lebih kuat daripada homatropine. Cyclopentolate juga dapat menyebabkan sedikit peningkatan
tekanan bola mata.

- Dosis dan efek samping Homocrom Sikisin harus ditentukan oleh dokter mata atau optometris
yang berwenang.
5.Prometazin:

- Prometasin adalah antihistamin yang digunakan untuk mengurangi gejala alergi, seperti rinitis
alergi dan urtikaria.

- Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat penenang karena memiliki efek sedatif.

- Dosis dan aturan penggunaan Prometasin harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, dan efek
sampingnya seperti kantuk dan kelelahan harus diperhatikan.

6.Siproheptadin:

- Siproheptadin adalah antihistamin yang digunakan untuk mengobati alergi, termasuk rinitis
alergi dan urtikaria.

- Obat ini juga memiliki efek merangsang nafsu makan dan dapat digunakan dalam pengobatan
gangguan makan.

- Dosis dan aturan penggunaan Siproheptadin harus ditentukan oleh dokter, dan efek
sampingnya seperti kantuk dan peningkatan nafsu makan harus diperhatikan.
7.Ketotifen:

- Ketotifen adalah antihistamin yang digunakan untuk mengobati alergi, termasuk rinitis alergi
dan konjungtivitis alergi.

- Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah serangan asma yang disebabkan oleh faktor
alergi.

- Dosis dan aturan penggunaan Ketotifen harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, dan efek
sampingnya seperti kantuk dan mulut kering harus diperhatikan.

8.Loratidine:

- Floratadine adalah antihistamin yang digunakan untuk mengurangi gejala alergi seperti rinitis
alergi dan urtikaria.

- Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor histamin H1 di tubuh.

- Dosis dan aturan penggunaan Floratadine harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, dan efek
sampingnya biasanya ringan seperti somnolen (keadaan mengantuk).
9.Cetirizine:

- Cetirizine adalah antihistamin yang digunakan untuk mengurangi gejala alergi seperti rinitis
alergi dan urtikaria.

- Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor histamin H1 di tubuh.

- Dosis dan aturan penggunaan Cetirizine harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, dan efek
sampingnya seperti somnolen dan mulut kering harus diperhatikan.

10.Pseudoephedrine:

- Pseudoephedrine adalah dekongestan yang digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada


saluran pernapasan, sehingga meredakan gejala pilek, sinusitis, dan alergi.

- Obat ini bekerja dengan mengkonstriksi pembuluh darah yang terdapat pada saluran
pernapasan.

- Dosis dan aturan penggunaan Pseudoephedrine harus disesuaikan dengan petunjuk dokter,
dan efek sampingnya seperti peningkatan tekanan darah dan iritasi lambung harus diperhatikan.

Perlu diingat bahwa penjelasan di atas hanya bersifat umum. Penting untuk berkonsultasi
dengan dokter atau apoteker terkait dosis, aturan penggunaan, dan kemungkinan interaksi obat
dengan obat lain atau kondisi medis yang sedang Anda alami.
Dari pembahasn diatas maka dapat ditarik kesimpulan,sebagai berikut:

1. Diven Hidramin: Obat ini mengandung hidroksizin dan digunakan untuk mengobati reaksi
alergi serta memiliki efek penenang. Dosis dan penggunaan harus disesuaikan dengan petunjuk
dokter.

2. Antazolin: Obat ini merupakan antihistamin yang digunakan untuk mengurangi gejala alergi
seperti rinitis alergi, konjungtivitis alergi, dan urtikaria. Dosis dan aturan penggunaan perlu
diperhatikan.

3. CTM (Chlorpheniramine, Trimethobenzamide, dan Phenylephrine): Kombinasi obat ini


mengandung antihistamin, antiemetik, dan dekongestan. CTM digunakan untuk meredakan
gejala pilek, alergi, dan mual/muntah. Penggunaan harus sesuai dengan petunjuk dokter.

4. Homocrom Sikisin (Homatropine dan Cyclopentolate): Obat ini digunakan dalam pemeriksaan
mata oleh dokter mata atau optometris untuk merelaksasi otot mata dan memperlebar pupil.
Dosis dan efek sampingnya harus ditentukan oleh dokter yang berwenang.

5. Prometasin: Obat ini adalah antihistamin dengan efek sedatif. Digunakan untuk mengurangi
gejala alergi. Dosis dan efek samping seperti kantuk perlu diperhatikan.

6. Siproheptadin: Antihistamin ini digunakan untuk mengobati alergi dan memiliki efek
merangsang nafsu makan. Dosis dan efek sampingnya harus diperhatikan.

7. Ketotifen: Obat ini adalah antihistamin yang digunakan untuk mengobati alergi dan mencegah
serangan asma alergi. Dosis dan efek samping seperti kantuk perlu diperhatikan.

8. Floratadine dan Cetirizine: Keduanya adalah antihistamin yang digunakan untuk mengurangi
gejala alergi seperti rinitis alergi dan urtikaria. Dosis dan efek sampingnya perlu diperhatikan.

9. Pseudoephedrine: Obat ini adalah dekongestan yang digunakan untuk meredakan


pembengkakan pada saluran pernapasan. Dosis dan efek samping seperti peningkatan tekanan
darah harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Farmakope Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

2. UpToDate. (www.uptodate.com) - Database medis yang memberikan


informasi terkini mengenai obat-obatan dan penggunaannya.

3. PubChem. (pubchem.ncbi.nlm.nih.gov) - Sumber informasi kimia obat-


obatan yang disediakan oleh National Center for Biotechnology Information
(NCBI).

4. MedlinePlus. (medlineplus.gov) - Sumber informasi medis yang


dioperasikan oleh National Library of Medicine (NLM) Amerika Serikat.

5. Situs resmi produsen obat atau situs lembaga kesehatan yang


terpercaya, seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau
World Health Organization (WHO).

Anda mungkin juga menyukai