Fieldtrip Semoga Ga Fail
Fieldtrip Semoga Ga Fail
1950701001110011/A
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 31 Desember 2019 dunia dihebohkan dengan penemuan virus penyebab
wabah di Wuhan, China yaitu salah satu jenis dari coronavirus yang kemudian oleh World
Health Organization (WHO) diberi nama 2019-nCoV. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO
menetapkan wabah ini sebagai pandemic yang terjadi di seluruh dunia. Per tanggal 9
November 2020 sudah ada 50,783,309 kasus terkonfirmasi dan penyakit tersebut telah
menyebabkan 1,262,766 kematian di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia, salah satu
langkah yang diambil pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan pandemi
Covid-19 ini adalah dengan memaksimalkan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana atau yang lebih sering disebut dengan Kampung
Tangguh muncul semenjak dikeluarkannya Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana. Menurut Peraturan Kepala BNPB tersebut, Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana adalah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan
menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-
dampak bencana yang merugikan. Pada situasi Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 ini,
bencana yang dihadapi oleh tiap tiap kampung tangguh adalah pandemic Covid-19.
Menurut Satgas Covid Universitas Brawijaya, Kampung tangguh adalah kampung yang
memiliki kemandirian dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, khususnya bencana
pandemic covid 19. Pengukuran ketangguhan suatu daerah adalah dengan menggunakan 7
variabel berikut yaitu:
1. Tangguh Logistik, yaitu kemampuan dalam mengelola lumbung pangan
2. Tangguh SDM, yaitu kemampuan sumber daya lingkungan dalam menangani
bencana
3. Tangguh Informasi, yaitu sarana komunikasi internal yang dapat dipercaya
4. Tangguh Kesehatan, yaitu adanya tim kesehatan kampung yang siap membantu
warga terdampak
5. Tangguh Keamanan dan Ketertiban, yaitu ketaatan warga dalam memenuhi
peraturan
6. Tangguh Budaya, yaitu bagaimana tradisi/budaya local dapat membantu dalam
menghadapi bencana
7. Tangguh Psikologis, yaitu Kemampuan psikologis warga dalam menghadapi bencana
Dengan digalakkannya Kampung Tangguh ini diharapkan dapat melindungi masyarakat
dari dampak pandemi ini, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya untuk mengurangi resiko bencana. Namun pada kenyataannya di Kota Malang
sendiri tidak setiap kampung/kelurahan merupakan kampung tangguh yang dapat
melindungi masyarakatnya. Dalam laporan ini penulis akan menyampaikan hasil
pengamatan pada RW 05 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang beserta
wawancara dengan Bapak Ketua RW tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Kampung Tangguh dalam upaya penanganan dan
pencegahan Covid-19 di lingkungan sekitar?
C. Tujuan
1. Mengetahui penerapan Kampung Tangguh dalam upaya penanganan dan
pencegahan Covid-19 di lingkungan sekitar
D. Manfaat
Manfaat yang penyusun peroleh dari kegiatan field trip adalah:
1. Mengetahui bagaimana peran masyarakat terutama dalam lingkup RW dalam
menangani situasi pandemi ini.
2. Meningkatkan rasa peduli kepada masyarakat sekitar
3. Mengetahui adaptasi masyarakat sekitar setelah terdampak pandemi
BAB 2 PELAKSANAAN KAMPUNG TANGGUH
1. Kekuatan
a. Komunikasi antar RT/RW dapat dilakukan dengan baik dan lancer karena
menggunakan Grup Whatsapp sebagai metode komunikasinya, dan setiap ada
pemberitahuan tertentu dapat langsung dikirimkan ke grup tersebut dan
disampaikan ke warganya masing masing
b. Komunikasi dari Ketua RW kepada warga dapat dilakukan dengan aman dan
lancar menggunakan speaker masjid yang bisa didengar oleh sebagian besar
warga
c. Ketersediaan gas, listrik, dan air bersih selalu terpenuhi
d. Ketersediaan pangan dan bantuan yang mencukupi
e. Tidak adanya stigma buruk terhadap pasien positif Covid-19
f. Linmas yang efektif dalam menjaga keamanan
g. SOP Pemakaman khusus Covid yang jelas dan efektif
2. Kelemahan
3. Faktor risiko
a. Tingkat Pendidikan yang rendah pada sebagian besar warga
b. Pekerjaan yang mengharuskan bertemu banyak orang
c. Gaya hidup warga seperti berkumpul bercengkerama
d. Budaya silaturahmi yang dijunjung tinggi
D. Usulan sebagai Bentuk Tanggapan Poin C
Berdasarkan poin poin yang telah disebutkan di Poin C, beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh RW 05 adalah dengan memberikan edukasi secara berkala mengenai
protokol kesehatan dan bahaya Covid-19, jika edukasi dirasa telah cukup maka mungkin
dapat digantikan dengan pemberitahuan berita terpercaya seputar perkembangan Covid-19
seperti vaksin yang direncanakan oleh pemerintah atau pemberantasan hoax-hoax yang
beredar di masyarakat dengan memberikan data yang valid.
RW 05 juga perlu memperbaiki fasilitas rumah singgah khusus Covid-19 yang ada di RW
untuk berjaga jaga semisal ada pasien positif tanpa gejala yang membutuhkan rumah
singgah agar bisa terisolasi dengan baik dan nyaman. Selain itu juga perlu ada tim psikologi
kesehatan agar masyarakat yang terdampak pandemi terutama secara mental seperti stress
dan jenuh dapat menjadi lebih baik.
Langkah langkah yang telah dilakukan sebagai mahasiswa sebagai bagian dari warga
RW 05 Kelurahan Jatimulyo adalah dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada yaitu,
sebisa mungkin tidak keluar rumah dan melakukan WFH (Work From Home) dan jika
terpaksa keluar rumah maka selalu menggunakan masker serta menjaga jarak agar
mengurangi resiko tertular/menularkan penyakit. Selain itu juga mengedukasi keluarga dan
teman teman terdekat tentang bahaya Covid-19 dan apa saja yang harus disiapkan,
dilakukan, dan diperhatikan dalam menghadapi wabah ini.
Langkah yang akan dilakukan yaitu akan memberikan edukasi terhadap masyarakat
sekitar tentang pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan cuci tangan, serta
akan membagikan APD tersebut secara gratis karena merupakan salah satu rangkaian
Pengabdian yang harus dijalani oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran.
BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan hasil laporan yang telah
dipaparkan maka didapatkan kesimpulan yaitu pelaksanaan Kampung Tangguh di RW
05 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru sudah bisa dikatakan baik namun
belum maksimal atau efektif dan masih ada beberapa hal yang bisa diperbaiki.
B. Saran
Masyarakat harus selalu diedukasi tentang pentingnya menjaga protokol
kesehatan agar tidak tertular dan perlu diadakannya pengawasan secara berkala untuk
memastikan kepatuhan akan protokol kesehatan tersebut, selain itu RW 05 juga
sebaiknya memperbaiki rumah singgah khusus Covid-19 serta menambahkan tim
psikologi.
REFERENSI
LAMPIRAN
Lampiran 1.
RUBRIK ASESMEN KAMPUNG TANGGUH BENCANA
ADAPTASI TERHADAP PANDEMI COVID-19
MKK ENTREPRENEURSHIP TA. 2020/2021
(Formulir ini digunakan untuk melakukan evaluasi kemampuan suatu lingkungan tingkat RW
dalam menghadapi Bencana)
1. Secara umum, kondisi kecukupan pangan rumah tangga di lingkungan RW saya untuk
seminggu ke depan (beras, telur, minyak goreng):
sangat memadai(95-100%)
memadai (90-94%)
cukup memadai(80-89%)
kurang memadai(50-79%)
tidak memadai(0-49%)
2. Ketersediaan dan kondisi lumbung pangan di RW saya:
tidak ada
berlimpah(7-10 ton)
tidak ada
sangat jelas
jelas
cukup jelas
tidak jelas
banyak(7-8 toko)
kurang(3-4 toko)
tidak ada
8. Banyaknya warga yang kalau tidak kerja seminggu tidak dapat memenuhi kebutuhan
pangan
0
orang
memadai
cukup memadai
kurang memadai
tidak memadai
sangat memadai
memadai
cukup memadai
kurang memadai
tidak memadai
sangat memadai
memadai
cukup memadai
kurang memadai
tidak memadai
tidak ada
14. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja penyedia gas di RW saya:
tidak ada
15. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja teknisi gas/listrik di RW saya
tidak ada
16. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim administrasi penanggulangan
bencana di RW saya:
tidak ada
17. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim informasi/komunikasi di RW
saya:
tidak ada
18. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim hiburan/psikolog di RW saya:
tidak ada
19. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim transportasi di RW saya:
tidak ada
20. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim pemakaman khusus covid di
RW saya:
tidak ada
21. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim kemitraan di RW saya:
22. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim penghubung di RW saya:
tidak ada
23. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim konsumsi di RW saya:
tidak ada
24. Selama masa pandemik ini, keberadaan dan kinerja tim tenaga kesehatan/kader desa
di RW saya:
tidak ada
25. Keberadaan dan evaluasi pelatihan kader kampung tangguh covid di RW saya:
tidak ada
26. Ketersediaan dan efektivitas Sarana Informasi terpercaya (papan pengumuman desa,
TV desa, website desa) di lingkungan RW saya:
tidak ada
27. Ketersediaan dan efektivitas sarana komunikasi (misal: grup WA) dalam
penanggulangan bencana covid di RW saya:
tidak ada
28. Pengelolaan kebersihan lingkungan di lingkungan RW saya selama masa pandemik
sudah cukup baik
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat tidaksetuju
29. Ketersediaan fasilitas cuci tangan dengan sabun di lingkungan RW saya selama masa
pandemik:
tidak ada
sangat baik
baik
cukup baik
kurang baik
tidak baik
31. Ketersediaan APD untuk kader kesehatan di lingkungan RW saya selama masa
pandemik
sangat memadai
memadai
cukup memadai
kurang memadai
tidak memadai
32. Tenaga kesehatan (kader desa) di RW saya secara aktif melakukan pemantauan
kesehatan warga selama masa pandemik
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat tidaksetuju
sangat layak
layak
cukup layak
tidak layak
34. Keberadaan dan efektifitas SOP Pemakaman (pengangan khusus covid) di RW saya:
sangat jelas
jelas
cukup jelas
tidak jelas
tidak ada
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat tidaksetuju
tidak ada
tidak ada
tidak ada
sangat taat
taat
cukup taat
kurang taat
tidak taat sama sekali
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat tidaksetuju
42. Warga saya mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap sesama warga yang
mengalami kesulitan
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
43. Kegiatan PKK di lingkungan RW saya cukup efektif dalam meningkatkan rasa
kekeluargaan antar warga
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat tidak setuju
44. Kegiatan keagamaan di lingkungan RW saya cukup efektif dalam meningkatkan rasa
kekeluargaan antar warga
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
45. Kegiatan kerja bakti di lingkungan RW saya cukup efektif dalam meningkatkan rasa
kekeluargaan antar warga
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
46. Tradisi jimpitan di lingkungan RW saya cukup efektif dalam meningkatkan rasa
kekeluargaan antar warga
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat tidaksetuju
tidak ada
48. Saya merasa warga saya akan panik saat ada warga terindikasi COVID-19
sangat tidaksetuju
tidak setuju
kurang setuju(rguragu)
setuju
sangat setuju
49. Saya merasa warga saya akan menerima jenazah yang meninggal karena COVID-19
untuk dimakamkan di lingkungan warga
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
51. Saya merasa warga saya dapat mengatasi kekhawatiran dan kecemasan yang muncul
akibat dari virus corona
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
52. Menurut saya warga mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan situasi kehidupan
di masa pandemi
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
54. Menurut saya warga saya akan dapat dengan mudah produktif kembali setelah situasi
pandemi berakhir
sangat setuju
setuju
kurang setuju(ragu-ragu)
tidak setuju
Lampiran 2.