Anda di halaman 1dari 22

Kewarganegaraan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih

memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan

makalah ini dengan judul “Hak dan Kewajiban Warga Negara” berdasarkan UUD

1945”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian hak,

pengetian kewajiban, pengertian warga negara, asas kewarganegaraan dan hak

kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah

ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri

dan khususnya pembaca pada umumnya.


Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala

kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan

dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain

dan pada waktu mendatang.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………….…………..……………………………………i


Daftar Isi ……………………………………………………………………..ii
Bab I :
A) Pendahuluan ………………………………………….……………………1
B) Tujuan Penulisan …………………………………….…………………….1
C) Rumusan Masalah …………………….…………………………………...2
D) Sistematika Penulisan ……………….………………………………….…2
Bab II : Pembahasan
A) Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara ……..……………............3
1) Pengertian Hak ………………..…………...…………………....………3
2) Pengertian Kewajiban …….…………..…....…………………....………3
3) Pengertian Warga Negar ……..…………...………...………….……….3
B) Asas Kewarganegaraan …....……………………..……………….………4
C) Hak dan Kewajiban WNRI berdasarkan UUD 1945 ……………..…...….6
Bab III : Penutup
A) Kesimpulan ….…………………………………………………………....8
B) Saran ……..………………………………………………………………..9
Referensi ……………………………….…………………………………….9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ada sebagian masyarakat yang merasa dirinya tidak tersentuh oleh

pemerintah. Dalam artian pemerintah tidak membantu untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-harinya, tidak memperdulikan pendidikan dirinya dan

keluraganya, tidak mengobati penyakit yang dideritanya dan lain sebagainya yang

menggambarkan seakan-akan pemerintah tidak melihat penderitaan yang

dirasakan mereka. Dengan demikian mereka menanyakan hak-hak mereka,

akankah hak-hak mereka diabaikan begitu saja, atau jangan-jangan hal semacam

itu memang bukan hak mereka? kalau memang bantuan pemerintah kepada

mereka itu adalah hak yang harus diterima mereka mengapa bantuan itu belum

juga datang?

Selain mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum

didapat, ada juga orang-orang yang benar-benar hak mereka sebagai warga

negara telah didapat, akan tetapi mereka tidak mau menunaikan kewajibannya
sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela negaranya diakala hak-hak

negeri ini dirampas oleh negara sebrang, mereka tidak mau tahu dikala hak paten

seni-seni kebudayaan Indonesia dibajak dan diakui oleh negara lain, dan bahkan

mereka mengambil dan mencuri hak-hak rakyat jelata demi kepentingan perutnya

sendiri.

Sungguh masih banyak sekali fenoma-fenoma yang menimpa negeri ini.

akankan ini terjadi karena kekurang pahaman masyarakat tentang Hak dan

Kewajibannya sebagai warga negara? Atau mereka paham tentang itu, akan tetapi

karena memang hawa nafsu Syaithoniyah-nya telah menguasai akal pikirannya

sehingga tertutup kebaikan di dalam jiwanya.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:

1. Untuk mempelajari tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara Sebagai

Anggota Masyarakat.

2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Hak dan

Kewajiban WNRI berdasarkan UUD 1945.


3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa pengertian hak, kewajiban dan warga negara?

2. Siapa saja yang bisa dikatakan sebagai warga negara Indonesia?

3. Apa hak dan kewajiban warga negara sebagai anggota masyarakat?

4. Pasal berapa pada UUD 1945 yang membahas tentang hak dan kewajiban

Warga Negara?

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang masalah, Tujuan penulisan,

rumusan masalah dan sistematika penulisan;

BAB II : PEMBAHASAN Membahas tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara

Sebagai Anggota Masyarakat yang meliputi: Pengertian Hak, Pengertian


Kewajiban, Pengertian Warga Negara, Asas Kewarganegaraan, Hak dan Kewajiban

Warga Negara Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945.

BAB III : PENUTUP menyajikan kesimpulan dan saran.


BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

A. PENGERTIAN HAK, KEWAJIBAN DAN WARGA NEGARA

1) Pengertian Hak

Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya

tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak

mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro

mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau

melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak

tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya

dapat dituntut secara paksa olehnya.

2) Pengertian Kewajiban

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan

atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun

yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan
(Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus

dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya : melaksanakan tata

tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan guru

dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.

3) Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh

Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun

pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi

syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,

diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara

itu.

B. ASAS KEWARGANEGARAAN

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara,

digunakan 2 kriterium, yaitu:

1. Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2,

yaitu:
a) Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius

Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu

negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia

dilahirkan.

b) Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas

ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di

mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara

tersebut.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan

mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius

Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap

(bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride).

Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang

digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel

aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:

- Hak Opsi : ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel

aktif);
- Hak Reputasi : ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel

pasif).

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang

menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai

kewarganeraan negara lain.Di indonesia, siapa-siapa yang menjadi warga

negara telah disebutkan di dalam pasal 26 UUD 1945, yaitu:

(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai

warga negara.

(2) Syarat-syarat mengenai kewarganeraan ditetapkan dengan undang-

undang.

a) Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam UU

nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, yang

pasal 1-nya menyebutkan; Warga Negara Republik Indonesia adalah:

a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau

perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak

Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah warga negara Republik Indonesia.


b. Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum

kekeluargaan dengan ayahnya, seorang warga negara RI, dengan

pengertian bahwa kewarganegaraan karena RI tersebut dimulai sejak

adanya hubungan hukum kekeluargaan ini diadakan sebelum orang itu

berumur 18 tahun, atau sebelum ia kawin pada usia di bawah umur 18

tahun.

c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia,

apabila ayah itu pada waktu meninggal dunia warga negara RI.

d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia

pada waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan

dengan ayahnya.

e. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika ayahnya

tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui

kewarganegaraan ayahnya.

f. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak

diketahui.

g. Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak

diketahui kedua orang tuanya.


h. Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya tidak

mempunyai kewarganegaraan atau selama kewarganegaraan kedua

orang tuanya tidak diketahui.

i. Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak

mendapat kewarganegaraan ayah atau ibunya itu.

j. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan

undang-undang ini.

Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini

dikatakan bahwa kewarganegaraan RI diperoleh:

a) Karena kelahiran;

b) Karena pengangkatan;

c) Karena dikabulkan permohonan;

d) Karena pewarganegaraan;

e) Karena atau sebagai akibat dari perkawinan;

f) Karena turut ayah/ibunya;

g) Karena pernyataan.
Selanjutnya di dalam Penjelasan Pasal 1 UU Nomor 62 Tahun ini

disebutkan: b, c, d, dan e.

Sudah selayaknya keturunan warga negara RI adalah WNI. Sebagaimana

telah diterangkan di atas dalam bab I huruf a yang menentukan status anak

ialah ayahnya. Apabila tidak ada hubungan hukum kekeluargaan dengan

ayahnya atau apabila ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan ataupun

(selama) tidak diketahui kewarganegaraannya, maka barulah ibunya yang

menentukan status anak itu. Hubungan hukum kekeluargaan antara ibu

dan anak selalu mengadakan hukum secara yuridis. Anak baru turut

kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu mengadakan hubungan hukum

kekeluargaan dan apabila hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak

itu menjadi dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan ayahnya.

Menjalankan ius soli supaya orang-orang yang lahir di Indonesia tidak ada

yang tanpa kewarganegaraan.


C. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN

UUD 1945

- Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945, Penduduk adalah warga negara

Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

- Bukan Penduduk, adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat

sementara sesuai dengan visa.

- Istilah Kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang

menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara, atau

segala hal yang berhubungan dengan warga negara. Pengertian

kewarganegaraan dapat dibedakan dalam arti :

1) Yuridis dan Sosiologis

2) Formil dan Materiil.

Hak Warga Negara Indonesia :

- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak

atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat

2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk

hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

- Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh, dan Berkembang”

- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya

dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan

budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup

manusia. (pasal 28C ayat 1)

- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif

untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

- Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak

disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk

tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak

untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi

manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :

- Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya.

- Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD

1945

- menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

- Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan :

- Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

- Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang

ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai


agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.”

- Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30

ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib

ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA :

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga

negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara

Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 31 UUD 1945.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya

tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus

dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kedua harus menyatu, maksudnya

dikala hak-hak kita sebagai warga negara telah didapatkan, maka kita juga harus

menenuaikan kewajiban kita kepada negara seperti: membela negara, ikut andil

dalam mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang bisa memajukan

bangsa ini.

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh

Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri.

Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah

memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang

bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam

wilayah negara itu.


Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara,

digunakan 2 kriterium, yaitu:

1. Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2,

yaitu:

a) Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius

Sanguinis.

b) Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli.

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang

menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai

kewarganeraan negara lain.

Hak-Hak kita warga negara sebagai anggota masyarakat telah tercantum dalam

Undang-Undang Dasar sebagai berikut:

Pasal 27 (2): Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupannya

yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal 30 (1): Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan

negara.

Pasal 31 (1): Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.


Di samping adanya pasal-pasal yang menyebutkan tentang hak-hak warga negara,

di Undang-Undang Dasar juga terdapat di dalamnya tentang kewajiban-kewajiban

kita warga negara sebagai anggota masyarkat, adapun bunyinya sebagai berikut:.

Pasal 27 (1): Segala Warga negara.....wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 30 (1): Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan

negara.

B. SARAN

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban

Warga Negara Sebagai Anggota Masyarakat ini, semoga kita semua bisa benar-

benar memahami tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga

negara di negeri ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita

bisa memperjuangkannya. Begitu juga sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga

negara telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita

sebagai warga negara. Dengan demikian, negeri ini akan maju dan penuh dengan

keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.


REFERENSI

Drs. H.M. Arifin Noor. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Untuk UIN, STAIN, PTAIS Semua

Fakultas dan Jurusan Komponen MKU. Pustaka Setia: Bandung 2007.

Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si. Pendidikan

Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Paradigma:

Yogyakarta 2007.

Anda mungkin juga menyukai