PROPOSAL
1083221019
1
PROPOSAL TUGAS AKHIR
“Wireless Nurse Call Sistem Dengan Tampilan Berbasis Pc
1083221019
Mengetahui,
Gunawan, S.T.,M.T
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Wireless Nurse Call System
Dengan Tampilan Berbasis Pc”. Proposal ini disusun untuk salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Terapan pada Program Studi D4 Teknik Elektromedik, Universitas Mohammad
Husni Thamrin.
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan proposal ini penulis telah mendapatkan
banyak dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Orang tua penulis yang selalu memberikan semangat dan kesabaran, serta doa untuk
selalu berjuang menjalani hidup, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan sebaik-baiknya.
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN...............................................................................................................vii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. BatasanMasalah..........................................................................................................................3
C. Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
D. Tujuan.........................................................................................................................................4
E. Manfaat.......................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................5
B. Jaringan Wireless................................................................................................................7
C. Komunikasi Data.................................................................................................................9
G. Arduino Nano.................................................................................................................15
H. Push Button....................................................................................................................19
I. Adaptor...............................................................................................................................21
J. Baterai................................................................................................................................22
BAB III..........................................................................................................................................23
iii
METODE PENELITIAN..............................................................................................................23
1. Waktu.............................................................................................................................23
2. Tempat penelitian.........................................................................................................23
1. Alat.................................................................................................................................23
2. Bahan..............................................................................................................................24
C. Blok Diagram....................................................................................................................27
D. Diagram Alir.....................................................................................................................28
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR SINGKATAN
1. RF :Radio Frekuensi
2. LAN :Lokal Area Network
3. NO :Normally Open
4. NC :Normally Close
5. EEPROM :Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
6. PWM :Pulse Width Modulation
7. SRAM :Static Random Acces Memory
8. IDE :Intergrated Development Environment
9. PC :Personal Computer
10. SPI :Serial Peripheral Interface
11. RFID :Radio Frequency Indenfitication
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan
yang meliputi berbagai masalah kesehatan. Rumah sakit juga memberikan fasilitas berupa kamar
untuk menginap bagi pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Setiap kamar dari rumah
sakit dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang baik untuk memantau perkembangan kesehatan
pasien. Dalam suatu rumah sakit, pasien yang menginap memerlukan bantuan dari para tenaga
kesehatan baik perawat maupun dokter ahli. Pada saat pasien membutuhkan bantuan, seringkali
orang yang sedang menjaga pasien tersebut meminta bantuan perawat secara manual dengan
memanggil perawat yang sedang berada di ruang jaga perawat atau melalui telepon yang
disediakan pada tiap-tiap kamar. Pemanggilan secara manual atau melalui telepon mempunyai
kelemahan yaitu seringkali mendapat tanggapan yang lambat dari pihak rumah sakit terhadap
pasien. Tanggapan yang lambat dapat berakibat buruk bagi pasien itu sendiri (Roby &
Wulandari. 2017)
Dalam mempercepat pelayanan pasien, umumnya setiap rumah sakit akan dilengkapi
dengan sistem pemanggil perawat. Namun umumnya sistem pemanggil perawat yang digunakan
masih sangat konvensional. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Vikasari pada
tahun 2018 dengan judul Teknologi Aplikasi Nurse Call Berbasis Client Serverp pada Rumah
Sakit. Dalam penelitian tersebut bel pemanggil perawat menghubungkan ruangan pasien dengan
ruangan perawat dengan menggunakan kabel. Sehingga dengan semakin banyak tombol yang
terpasang maka akan semakin banyak kabel yang harus ditarik menuju ruang perawat. Hal
tersebut sangatlah tidak efisien, disamping rumitnya instalasi yang pada akhirnya juga
menyulitkan dalam perawatan, juga instalasi sangat tidak rapi (vikasari. 2018)
Penggunaan kabel juga dapat memberikan masalah, seperti data yang tidak dapat
dikirimkan dengan baik akibat putusnya kabel dan kabel yang tidak terpasang dengan baik.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi. Suatu
software dan rangkaian elekronik dapat di buat agar pelayanan perawat terhadap pasien menjadi
efisien (Roby & Wulandari. 2017). Oleh karena itu penulis melakukan inovasi penelitian dengan
menggunakan wireless pada alat nurse call system. Alat nurse call ini merupakan suatu sistem
pemanggilan perawat yang setiap tombol yang terdapat pada sisi tempat tidur pasien akan
terhubung pada komputer yang terletak pada ruang jaga perawat sehingga dapat memberitahu
perawat apa yang dibutuhkan oleh pasien dimana pengiriman data akan dikirim melalui frekuensi
radio
2
Pemanggil perawat dilengkapi dengan tiga buah tombol yaitu merah, hijau dan biru. pada
saat keadaan darurat dan butuh penanganan dokter maka pasien harus menekan tombol merah,
sedangkan tombol hijau digunakan untuk memanggil perawat dan tombol warna biru digunakan
pada saat pasien hanya membutuhkan bantuan dari petugas kesehatan lainnya.
Pada saat tombol ditekan maka akan muncul sebuah notifikasi yang berisi permintaan
pasien sesuai dengan warna yang ditekan sehingga memudahkan perawat untuk mempersiapkan
Berdasarkan uraiyan diatas maka penulis tertarik untuk merancang alat “Wireless Nurse
B. BatasanMasalah
Dalam pembahasan alat ini agar tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyajiannya,
1. Menggunakan modul wireless Nrf Ebyte E01-2G4M27D sebagai pengirim dan penerima
data
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja dari wireless NRF Ebyte E01-2G4M27D sebagai pengirim dan
penerima data ?
3
2. Bagaimana merancang Nurse Call sistem berbasis PC dengan menggunakan
D. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk merancang alat Wireless Nurse Call Sistem
2. Tujuan khusus
Adapaun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Mampu mengetahui cara kerja dari wireless NRF Ebyte E01-2G4M27D sebagai pengirim
4
2. Mampu merancang alat Nurse Call System berbasis Pc dengan menggunakan Arduino
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan acuan atau refensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji lebih
2. Manfaat Praktis
c. Memudahkan pasien maupun keluarga dari pasien dalam melakukan panggilan kepada
dokter, perawat maupun petugas kesehatan pada saat pasien membutuhkan pertolon
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nurse Call sistem adalah alat yang berfungsi untuk memanggil suster, alat ini sebagai
komunikasi khusus antar pasien dan perawat dalam area rumah sakit, fungsi dari alat ini untuk
mendukung dan mengoptimugas para perawat dalam melayani pasien yang sedang dirawat
dalam ruang rawat inap. Sistem Nurse call ini berdasarkan tujuan komunikasi atau skala
prioritas yang dapat diketahui melalui warna lampu yang menyala. Dengan begitu perawat dapat
mengambil keputusan mana yang harus didahului berdasarakan prioritas pasien yang memanggil
5
yang masuk ke meja nurse station (Septian, dkk. 2019). Bentuk fisik nurse call sistem dapat
Sistem Nurse Call ini berbasis teknologi wireless. Nurse call ini merupakan suatu sistem
pemanggilan perawat yang setiap tombol yang terdapat pada sisi tempat tidur pasien yang akan
terhubung pada komputer yang terletak pada ruang jaga perawat sehingga dapat memberitahu
perawat apa yang dibutuhkan oleh pasien dimana pengiriman data akan dikirim melalui internet
sehingga pada saat pasien membutuhkan bantuan, pasien maupun orang yang sedang menjaga
pasien tersebut tidak perlu meminta bantuan perawat secara manual dengan memanggil perawat
yang sedang berada di ruang jaga perawat atau melalui telepon yang disediakan pada tiap-tiap
kamar, pasien hanya perlu menekan tombol yang terdapat pada sisi tempat tidur otomatis akan
Pada perencana modul ini akan di buat nurse call dengan system output pada pc (Personal
Computer) dengan memanfaatkan teknologi RFID. Modul ini akan dilengkapi dengan sebuah
tombol untuk melakukan panggilan darurat sebagai kode kepada tenaga Kesehatan, nantinya
pada saat tombol ditekan secara otomatis RFID akan berkerja dan menampilkan panggilan
tersebut pada monitor PC, dengan adanya nurse call ini maka akan memudahkan tenaga
6
Kesehatan dalam pelayanannya kepada pasein di rumah sakit sekaligus juga memanfaatkan
B. Jaringan Wireless
Wireless Communication atau dalam bahasa Indonesia biasa dikenal dengan istilah
Telekomunikasi Nirkabel. Pengertian wireless sendiri adalah teknologi tanpa kabel dalam hal ini
media perantara pengganti kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF)
dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area
disekitarnya. Sekarang ini teknologi wireless berkembang sangat pesat sekali, secara kasat mata
dapat kita lihat dengan semakin banyaknya penggunaan telepon sellular, disamping itu
berkembang juga teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet (Hartono & Purnomo,
2011).
Dengan adanya teknologi wireless seseorang dapat bergerak atau beraktifitas kemana dan
dimanapun untuk melakukan komunikasi data maupun suara. Jaringan wireless merupakan
teknologi jaringan komputer tanpa kabel, yaitu menggunakan gelombang berfrekuensi tinggi
ditransmisikan pada frekuennsi 2.4Ghz (for 802.11b) atau 5Ghz (for 802.11a). Kecepatan
maksimumnya 11Mbps (untuk 802.11b) and 54Mbps (untuk 802.11a). Secara umum, tekonologi
cellular atau pager yang sudah ada untuk mengirimkan data. Jangkauan dari cellullar-
based biasanya cukup jauh. Contoh teknologinya GSM, CDMA, TDMA, CDPD,
7
2) Wireless LAN (WLAN): yaitu komunikasi wireless dalam lingkup area yang terbatas,
biasanya antara 10 sampai dengan 100 meter dari base station ke Access Point (AP).
keluarga IEEE 802.11 (seperti 802.11b, 802.11a, 802.11g), HomeRF, 802.15 (Personal
Area Network) yang berbasis Bluetooth, 802.16 (Wireless Metropolitan Area Network)
(Hartono & Purnomo, 2011). Deskripsi jaringan nirkabel LAN (WLAN) dapat dilihat
Jaringan nirkabel biasaya dikenal dengan istilah jaringan WiFi (Wireless Fidelity), untuk
jarak jangkauan dalam satuan sekian ratus meter, dengan daya sekian puluh mW. Wireless LAN
yang paling populer adalah jaringan 802.11b. Wireless LAN membutuhkan access point di mana
semua perangkat wireless terhubung ke access point tersebut, yang kemudian menghubungkan
user ke jaringan kabel. Wireless LAN digunakan di gedung perkantoran, kampus, atau rumah,
supaya user bisa berbagi satu koneksi Internet. Berikut ini adalah gambaran dari jaringan
nirkabel LAN.
C. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan
kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching dapat terjadi antara komputer
dengan komputer, komputer dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data
8
merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data. Tujuan dari
komunikasi data adalah memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar dan efisien, tanpa
kesalahan dari suatu tempat ketempat yang lain. Memungkinkan penggunaan sistem komputer
dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use) (Faroqi, dkk. 2017).
Modul Ebyte E01-2G4M27D adalah transceiver nirkabel 2.4 Ghz seri E01 berbasis
nRF24L01P dengan fitur antarmuka SPI berukuran kecil dan berbagai penggunaan aplikasi.
Modul seri E01 tertanam dengan komponen elektronik impor, seperti kristal industri dengan
presisi tinggi dan TCXO. Dengan PA dan LNA built-in, modul 20 dBm memiliki kinerja yang
lebih baik untuk komunikasi dan jangkauan operasi; Modul 0 dBm dengan suku cadang impor
memiliki kinerja RF yang sangat baik, khususnya populer di kalangan pengguna yang
membutuhkan konsumsi daya rendah. Seri E01 secara ketat berpegang pada aturan desain dalam
dan luar negeri dari FCC, CE, CCC dan memenuhi sertifikasi RF terkait dan standar ekspor.
Sebagai platform perangkat keras, pengguna perlu melakukan pengembangan sekunder Gambar
2.3 berikut:
9
Gambar 2 3 Ebyte E01-2G4M27D
Pin VCC atau pin power pada modul Ebyte E01-2G4M27D berfungsi untuk input
tegangan sebesar 3,3 V. Pin GND atau disebut pin ground pada modul Ebyte E01-2G4M27D
berfungsi untuk menghubungkan modul ke ground pada sistem ini. Pin CE atau disebut pin Chip
Enable pada modul E01-2G4M27D berfungsi untuk mengaktifkan komunikasi SPI (Serial
Peripheral Interface). Pin CSN atau disebut pin Chip Select Not pada modul Ebyte E01-
2G4M27D berfungsi untuk mengaktifkan input high atau mematikan SPI pada keadaan selain
high. Pin SCK atau disebut pin Serial Clock pada modul Ebyte E01-2G4M27D berfungsi untuk
Karakteristik dari modul Ebyte E01-2G4M27D bisa dilihat bagian tampak depan,
Nomor
Pin item Arah pin Aplikasi pin
pin
10
1 GND Grounding
Paten Amerika serikat nomor 3.713.148 pada tahun 1973 yang merupakan nenek moyang
pertama dari RFID modern, sebuah transponder radio pasif dengan memory ingatan. Alat
pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan pada tahun 1971 kepada perusahaan Pelabuhan
New York dan penggunaan potensial lainnya. Pada dasarnya paten ini meliputi penggunaan
otomatis dengan frekuensi radio. Adanya dua komponen penting dalam system RFID yaitu kartu
(Tag) dan pembaca (Reader). RFID (Radio Frequency Identification) atau transponder terdiri
atas sebuah microchip dan sebuah antena. Chip tersebut umumnya memiliki memori yang
11
memungkinkan RFID tag untuk menyimpan data dan juga menyimpan nomor seri yang unik/ID
dan informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Memori pada tag dibagi menjadi
beberapa sel-sel dan dari beberapa sel tersebut menyimpan data read-only seperti ID number.
Semua RFID tag mendapatkan ID number pada saat tag tersebut diproduksi. Antena yang
terpasang pada microchip mengirimkan informasi ke reader RFID untuk fungsinya ssistem
RFID, maka diperlukan sebuah reader atau alat scanning yang dapat membaca tag dengan
Prinsip kerja RFID itu sendiri berdasarkan hukum induksi paraday yaitu hukum dasar
listrik untuk menghasilkan gaya gerak listrik, hal ini disebut sebagai induksi elektromagetik.
Elektromagnetisme itu sendiri merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari hubungan antara
medan listrik dan medan magnet di dalam rangkaian listrik yang menghasilkan gaya gerak
lisstrik dan medan elektromagnetik. Konsep utama dalam elektromagnatissme adalah induksi
elektromagnetik yang didasari oleh hukum induksi Farraday. Pada prosesnya data antenna
pemindai, energi elektromagnetik akan memicu tag untuk mulai mengirim data dalam bentuk
gelombang radio. Gelombang radio ini ditangkap oleh antenna (reader) dan dikirim pembaca
12
Gambar 2.5 Sistem Modul RFID
TAG atau RFID card mempunyai 1 kilo byte lokasi memori yang di bagi menjadi 16
sector (no 0-15) dan 63 block ( block 0-63) seperti pada gambar dibawah. Untuk membaca dan
Kotak merah adalah 1 sector, 1 sector terdiri dari 4 block. Kemudian kotak biru
merupakan sebuah block, pada setiap block terdiri dari 16 byte. Block yang ke-4 dari setiap
sector adalah key block untuk authentifikasi dan tidak di gunakan untuk menyimpan data.
Kemudian 6 byte pertama dan 6 byte terakhir pada kotak hijau ini digunakan untuk
authentifikasi. Kemudian pada kotak kuning inilah (4 byte pertama block 0) yang merupakan ID
kehidupan sehari-hari yang dioperasikan satu orang saja atau pribadi. Fungsi utama dari
Personal Computer (PC) adalah mengolah data input dan menghasilkan output berupa data atau
13
informasi sesuai dengan keinginan user. Adapun gambar personal computer dapat dilihat pada
11ap
(1.1GHz turbo
2.4GHz,2MB Cache
14
Windows Edition Windows 10 Pro
G. Arduino Nano
Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source.
Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembang, tetapi merupakan kombinasi dari
hardware, bahasa pemrogaman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih
IDE adalah sebuah software yang berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode
biner dan meng- upload ke dalam memory microcontroler. gambar 2.8 berikut:
ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau Atmega 16(untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano
kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang
berbeda. ArduinoNano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke
15
komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan
Gravitecth.
Konfigurasi pin Arduino Nano.Arduino Nano memiliki 30 Pin. Berikut Konfigurasi pin Arduino
Nano.
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital.
fungsi analogReference().
untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau
10. LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai HIGH, maka
LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka LED padam. LED
11. Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagi pin yang dapat
16
diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan
fungsi analogReference.
Adapun fungsi pin pada Arduino Nano dapat dilihat pada Tabel 2.3 Berikut:
17
6 Pin 6 Digital Pin 3 (PWM)
18 Pin 18 AREF
18
24 Pin 24 Analog Input 5
27 Pin 27 VCC
28 Pin 30 Vin
H. Push Button
Push Button atau dalam bahasa Indonesianya yaitu saklar tekan yang artinya alat ini akan
bekerja dengan cara ditekan, alat ini sangat umum, banyak digunakan diberbagai mesin baik itu
diindustri ataupun diinstansi pendidikan lainnya, alat ini juga paling mudah untuk dipelajari atau
dipahami karena fungsi dan cara kerjanya yang sangat sederhana, pada bagian atasnya terdapat
knop yang berfungsi sebagai area penekan (warna merah), lalu disamping kiri dan kanan terdapat
terminal, kontak normally open (no) dan normally close (nc) berfungsi sebagai terminal wiring
yang dihubungkan dengan alat listrik lainnya, mempunyai kapasitas beban sekitar 5 A. (Riphaldi.
2017). Bentuk push button dapat dilihat pada gambar 2.10 berikut:
19
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi,
yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena semua
perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push
button switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri
kerja mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak
terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang
sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off. Kondisi push button apabila normal
1. NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran arus
listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi
menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
(mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan, kontak NC ini akan
20
menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai
pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off) (Riphaldi. 2017)
Push button digunakan saat pasien lagi membutuhkan pelayanan dan dibagi menjadi 3 warna yaitu :
Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna mengubah tegangan AC yang tinggi
menjadi DC yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternatif pengganti dari tegangan DC
(seperti Bateray, Aki) karena penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap orang dapat
menggunakannya asalkan ada aliran listrik di tempat tersebut. Adaptor juga banyak digunakan
dalam alat sebagai catu daya, layaknya amplifier, radio, pesawat televisi mini, dan perangkat
elektronik lainnya (Robert. 2004). Bentuk fisik adaptor dapat dilihat pada gambar 2.13 berikut:
21
Gambar 2. 7 Adaptor (Robert, 2004)
Adaptor power supply adalah sebuah adaptor yang dapat mengubah tegangan listrik AC
yang besar menjafi tegangan DC yang kecil. Misalnya, dari tegangan 220V AC menjadi
tegangan 6V, 9V atau 12V DC. Bentuk adaptor power supply dapat dilihat pada gambar 2.14
berikut:
Baterai ion lithium (biasa disebut Baterai Li-ion atau LIB) merupakan salah satu jenis
baterai isi ulang (rechargable battery). Didalam baterai ini, ion litium bergerak dari elektroda
negatif ke elektroda positif saat dilepaskan, dan kembali saat diisi ulang. Baterai Li-ion memakai
senyawa litium interkalasi sebagai bahan elektrodanya, berbeda dengan litium metalik yang
dipakai di baterai litiumnon-isi ulang. Baterai ion litium umumnya dijumpai pada barang-barang
elektronik konsumen. Baterai ini merupakan jenis baterai isi ulang yang paling populer untuk
peralatan elektronik portabel, karena me/miliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa efek
22
memori, dan mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan (Winter, 2018). Bentuk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Perencanaan dan pembuatan alat ini telah dilaksanakan pada tanggal
2. Tempat penelitian
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada perancangan alat ini dapat disajikan dalam bentuk
tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Alat Yang Digunakan Dalam Perancangan Nurse Call Sistem
23
plus) mmbongkar pasang baut-
b. 6 × 150 mm baut yang digunakan
untuk membuat alat
5. Laptop a. Lenovo ideapad G460- Digunakan untuk
8150 menjalanikan software dan
b. Core i3, 266 GHz membuat program untuk
2GB inches, free DOS di masukkan pada arduino
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam perancangan alat nurse call sistem dapat disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.2 Bahan Yang Digunakan Dalam Perancangan Nurse Call Sistem
24
dalam proses
pengolahan data
25
Female to Female 1P-1P
pin header konektor.
9. Saklar Power 6A 250V/AC Berfungsi untuk
membuka dan
10A 125V/AC
memutuskan arus listrik
C. Blok Diagram
Blok diagram pembuatan nurse call sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:
26
Gambar 3 1 Blok Diagram Perancangan wireless Nurse Call System
Pada alat system Wireless Nurse Call Sistem Dengan Tampilan Berbasis Pc ini setiap
microcontrollernya mendapatkan tegangan listrik. Kemudian pada saat push button call ditekan,
maka push button tersebut akan mengirimkan data berupa jam berapa tombol ditekan, lalu sinyal
akan dikirim ke Arduino nano yang kemudian sinyal tersebut akan akan diproses oleh Arduino
menjadi sinyal digital untuk diteruskan ke Nrf Ebyte E01-2G4M27D Transmetter. Nrf Ebyte
E01-2G4M27D Transmitter akan mengirimkan data atau sinyal digital secara nirkabel dengan
menggunakan frekuensi radio yang kemudian sinyal tersebut akan diterima oleh Nrf Ebyte E01-
2G4M27D Receiver. Kemudian dari Nrf Ebyte E01-2G4M27D Receiver sinyal digital terssebut
akan diteruskan ke Arduino nano untuk di proses yang selanjutnya akan ditampilkan pada
Personal Computer (PC) dengan bantuan dari aplikasi pemrograman Borland Delphi. Pada
Borland Delphi ini lah hanya sinyal yang tadi di proses Arduino akan tampilkan pada layar PC.
Saat menjalankan perintah call maka perintah yang akan ditampilkan di PC merupakan kamar
pasein yang memanggil, lalu Ketika perawat menggunakan RFID sebagai tanda telah di respon
pasien maka yang ditampilkan di PC merupakan data perawat yang melayani pasien tersebut
27
bersamaan dengan jam berapa perawat tersebut merespon pasien, kemudian Ketika perawat men-
scan tag RFID Kembali sebagai tanda telah sselesai melakukan pelayanan.
D. Diagram Alir
1. Diagram alir pembuatan
Diagram alir pembuatan dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Pada perancangan alat ini hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan, setelah alat dan bahan telah lengkap terlebih dahulu melakukan
pengujian layak atau tidak untuk digunakan. Jika bahan tidak layak untuk digunakan maka harus
menyiapkan kembali alat dan bahan tetapi jika layak digunakan maka mulai untuk merangkai
bahan mengikuti skematik rangkaian yang telah dibuat. Kemudian setelah proses perangkaian
telah selesai bisa dilanjutkan dengan melakukan uji coba alat, jika hasil pengujian tidak sesuai
yang diharapkan maka bisa memeriksa ulang rangkaian tetapi jika sudah berhasil maka
perancangan alat bisa dikatakan telah selesai.
28
E. Desain Mekanik Nurse Call Sistem
Desain mekanik nurse call sistem dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut:
Keterangan :
1. PC
2. Antena
3. Adaptor
4. Power
5. Tombol
6. RFID
29