PROPOSAL SKRIPSI
CHINDI FERIANA
1911080006
PROPOSAL SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
CHINDI FERIANA
1911080006
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul Perbedaan Informasi
Anatomi Citra DWI Pada MRI Brain Axial Kasus Tumor Otak Antara b Value
500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2. Penulisan proposal skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan
Kesehatan (S.Tr.Kes) pada Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr Ns Jebul Suroso, S.Kp M.Kep. selaku Rektor Universitas
MuhammadiyahPurwokerto;
2. Dr. Ns. Umi Solikhah, S.Pd., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan yang telah memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang
tata laksana penyusunan skripsi;
3. Fani Susanto, M.Tr.Kes. selaku Ketua Program Studi Teknologi Radiologi
Pencitraan D4 dan selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, pikiran untuk mengarahkan dan memberi berbagai
informasi dalam penyusunan skripsi ini dan bimbingan;
4. Bapak dan ibu serta saudara tercinta yang telah memberikan bantuan dan
dukungan baik material maupun moral;
5. Teman-teman seperjuagan TRP D4 UMP angkatan 19 yang memerikan
semangat dan dukungan agar proposal skripsi ini cepat selesai; serta
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu. Aamiin.
Penulis
Chindi Febriana
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 6
E. Batasan penelitian .............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan fisiologi ........................................................................ 7
1. Definisi ...................................................................................... 7
2. Patologi Tumor Otak ................................................................ 10
3. Magnetic Resonance Imaging (MRI) ......................................... 14
4. Parameter MRI Brain .... ............................................................ 15
5. Pembobotan MRI........................................................................ 16
6. Pulsa Sequence .......................................................................... 17
7. Diffution Weighted Imaging DWI .......................................... 18
8. Parameter b value ..................................................................... 20
9. Prosedue pemeriksaan MRI Brain ......................................... 22
B. Kerangka Teori .... ............................................................................ 33
C. Hipotesis Penelitian .......... ............................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 35
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 35
C. Kerangka konsep .............................................................................. 36
D. Populasi dan sampel ......................................................................... 36
E. Definisi Oprasional .......................................................................... 36
F. Metode Pengumpulan data ............................................................... 38
G. Instrumen penelitian ......................................................................... 38
H. Alur penelitian .................................................................................. 42
I. Metode analisis data ......................................................................... 43
J. Etika penelitian ................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 45
Lampiran 1 ................................................................................................................... 47
lampiran 2 ................................................................................................................... 49
lampiran 3 ................................................................................................................... 50
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Otak merupakan suatu organ yang dapat mengontrol fungsi tubuh, kondisi
emosi sosial individu sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik yang dimilikinya
yaitu kecerdasan, kreativitas, dan ingatan dari beberapa banyak hal yang
diatur oleh otak. Otak dilindungi di dalam tengkorak yang terdiri dari
berfungsi untuk mengendalikan seluruh sistem syaraf yang ada dalam tubuh
manusia, fungsi otak akan terganggu jika otak tersebut terdapat tumor, baik
lebih lanjut. Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel otak yang abnormal di
dalam otak , yang paling umum terjadi meliputi metastasis intrakranial dari
(McFaline-Figueroa & Lee, 2018). Tumor otak ini dapat berupa tumor yang
sifatnya primer ataupun yang merupakan metastasis dari tumor pada organ
menjadi ganas karena letaknya yang berdekatan atau berada di sekitar struktur
1
National Cancer Institute memperkirakan bahwa 22.910 orang dewasa
(12.630 pria dan 10.280 wanita) didiagnosis mengidap tumor otak dan sistem
saraf lainnya pada tahun 2012. Diperkirakan juga bahwa pada tahun 2012,
2009, usia rata-rata kematian akibat kanker otak dan area lain dari sistem
Agency for Research on cancer, lebih dari 126.000 orang di dunia setiap
tahunnya mengidap penyakit tumor otak dan lebih dari 97.000 orang
bentuk dan jenis tumor otak dengan menggunakan modalitas unggul seperti
radiologi dengan mengggunakan atom dan molekul yang ada di dalam tubuh
yang didasari prinsip interaksi medan magnet. Teknik MRI relative kompleks
(Westbrook, 2014). Peran MRI dalam mendeteksi tumor otak sangat baik
dan tingkat keparahan tumor (Kathirvel & Batri, 2017);(Svolos et al., 2014).
pemeriksaan MRI Brain pada kasus tumor yaitu localizer, Axial T2, Axial T2
2
sequence post contrast injection yaitu T1 axial, T1 Coronal serta T1 sagital.
secara acak pada jaringan difusi, gerakan ini dibatasi oleh batasan-batasan
klinis. Keunggulan sequence DWI dapat digunakan untuk menilai tumor otak
molekul air dari beberapa jaringan yang bervariasi disebut dengan Apparent
keganasan pada tumor, dimana pada tumor ganas nilai ADC rendah ditandai
dengan sinyal yang hyperintensity. Sedangkan pada nilai ADC yang tinggi
ditandai dengan sinyal hipo atau iso pada nilai DWI (Mousavi1, 2019) ; (Dr.
300, 500, 700, 1.000, 2.000, dan b value 3.000 s/mm2 s/mm² pada pada citra
3
MRI DWI axial kasus tumor otak. Akan tetapi bahwa nilai b value tinggi
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Han C (2015) b value yang digunakan
pada citra MRI DWI axial kasus tumor otak yaitu 1000 s/mm2 dan 3000
digunakan pada citra MRI DWI axial kasus tumor otak yaitu
pada kasus tumor otak pada setiap pasien yaitu dengan menggunakan survey,
coronal, T2FFE axial,dan post injeksi media kontra T1SE axial, T1SE
coronal, T1SE sagital, T1SE_FS axial. Sequence DWI pada kasus tumor otak
dengan menggunakan b value sebesar 500 dan 1000 s/mm2. Akan tetapi
sampai saat ini belum ditentukan berapa nilai b value yang baik untuk
Anatomi Citra Sequence DWI Pada MRI Brain Potongan Axial Kasus
Tumor Otak antara Penggunaan B Value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan
1500 s/mm2“.
4
B. Perumusan Masalah
Brain potongan axial dengan kasus tumor otak antara penggunaan b value
potongan axial dengan kasus tumor otak antara penggunaan b value 500
C. Tujuan penelitian
MRI Brain potongan axial dengan kasus tumor otak antara penggunaan b
DWI pada MRI Brain potongan axial dengan kasus tumor otak antara
penggunaan b value 5000 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2 yang
paling optimal.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
anatomi citra sequecne DWI pada MRI Brain potongan axial dengan kasus
5
tumor otak antara penggunaan b value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500
s/mm2.
2. Manfaat Praktis
sequecne DWI pada MRI Brain potongan axial dengan kasus tumor otak
antara penggunaan b value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2 yang
paling optimal
E. Batasan Penelitian
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih tercapai dan
yaitu:
1. Luas lingkup penelitian ini hanya meliputi pemeriksaan MRI Brain dengan
2. Sequence yang digunakan pada penelitian ini yaitu DWI axial dengan
Jakarta Selatan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
kondisi emosi sosial individu sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik yang
hal yang diatur oleh otak. Otak dilindungi di dalam tengkorak yang terdiri
berfungsi untuk mengendalikan seluruh sistem syaraf yang ada dalam tubuh
manusia, fungsi otak akan terganggu jika otak tersebut terdapat tumor, baik
tumor jinak (Benigna) atau tumor ganas (Maligna) (Hines, 2018); (Sofian,
dkk, 2019).
1. Cerelum (telencephalon)
2. Cerebellum (metecephalon)
3. Medulaolongata
3. Pons (metencphalon)
4. Midtain (mesencephalon)
5. Diencephalon
6a. Thalamus
6b. Hypothalamus
7
Menurut (Wineski, 2019) otak memiliki beberapa bagian yaitu :
Cerebrum adalah bagian terbesar otak dan terdiri dari dua hemisphere
callosum).
b. Batang otak
kesadaran, serta pola makan dan tidur. Batang otak terdiri dari
1) Pons
8
2) Medulla oblongata
2013).
Cerebellum tersusun dari white matter dengan lapisan tipis dari gray
c. Otak tengah
Otak Tengah adalah bagian sempit dari otak yang melewati lekukan
tengah terdiri dari dua belahan lateral yang disebut dengan cerebral
2019).
d. Ventrikel
Ventrikel otak terdiri dari dua ventrikel lateral, yaitu ventrikel ketiga
9
ventrikel ketiga melalui foramina interventrikular. Ventrikel ketiga
(Wineski, 2019).
Pasokan darah di otak berasal dari dua pembuluh karotid internal dan
dindingnya yang tipis dan tidak memiliki katup. Pembuluh vena di otak
ada dua yaitu vena cerebral dan vena cereberall. Vena cereberal
dibentuk oleh penyatuan dua vena cerebral internal dan mengalir menuju
1) Definisi
yang terdapat di sekitar anatomi otak ataupun didalam otak. Tumor otak
10
merupakan metastasis dari tumor pada organ tubuh lainnya. Tumor otak
yang berdekatan atau berada di sekitar struktur vital dan dalam rongga
wanita) didiagnosis mengidap tumor otak dan sistem saraf lainnya pada
tahun 2012. Diperkirakan juga bahwa pada tahun 2012, sebanyak 13.700
diagnosis ini mengakibatkan kematian. Antara 2005 dan 2009, usia rata-
rata kematian akibat kanker otak dan area lain dari sistem saraf adalah
negara. Salah satu cara untuk mendeteksi secara dini penyakit tumor otak
MRI sangat sensitif dan mampu memerikan gambaran yang baik anatara
soft tissue dan hard tissue dalam otak sehingga memberikan kemudahan
11
bagi tenaga medis dalam membaca, hasil MRI yang dibaca dengan benar
dapat digunakan sebagai sarana deteksi dini terhadap penyakit tumor otak
2) Klasifikasi
tergolong jinak dan tidak berpotensi ganas berada pada tingkat 1 dan 2.
berpotensi menjadi kanker dan sering disebut sebagai tumor otak ganas
immortal (tidak dapat mati). Tumor ganas atau kanker otak ini memiliki
12
ciri-ciri dapat menyusup ke jaringan sekitarnya dan sel kanker dapat
magnetik inti atom hydrogen dan molekul yang ada di dalam tubuh dengan
prinsip interaksi medan magnet. Teknik MRI relative kompleks untuk dapat
besar. Pada prinsipnya hampir seluruh organ tubuh dapat diperiksa dengan
magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan
tubuh manusia dengan kualitas sangat baik, sehingga alat MRI banyak
digunakan oleh para dokter (Sofian et al., 2019); (Sri Heranurweni et al,
2018) .
rasa nyeri pada pasien dan hasil citra yang dihasilkan diagnosis terbaik.
13
Penggunaan modalitas MRI pada tumor otak menjadi pemeriksan pertama
pada pasien dengan tanda dan gejala kelainan pada otak yaitu melakukan
Axial T1, Coronal T1(Elmaoglu, 2012). Dan sequence post contrast injection
antara akhir satu pulsa RF dan untuk aplikasi selanjutnya. Oleh karena
14
terbaca. Oleh karena itu, TE mengatur jumlah relaksai T2 (Elmaoglu,
2012).
d. Slice Thickness
Slice thickness adalah ketebalan irisan atau potongan dari obyek yang
yang baik, namun jika menggunakan FOV yang sama maka akan
Penggunaan NSA yang tinggi akan meningkatkan SNR dan scan time
(Elmaoglu, 2012).
15
f. Matrix
Matrix adalah jumlah elemen gambar (pixel) dalam satu FOV. Matrix
space. Menaikkan matrix akan menaikkan scan time dan spatial resolusi.
(Elmaoglu, 2012).
g. Flip angle
Flip angle adalah sudut yag ditempuh NMV pada waktu relaksasi.
5. Pembobotan MRI
a. T1
recovery hingga 63% dan dikontrol oleh TR. Secara umum dikatakan
baik lemak maupun air tidak cukup waktu untuk kembali ke magnetisasi
baik dan tampak lebih terang. Jika TR panjang lemak dan air akan cukup
jenis dalam tubuh kita karena struktur yang berbeda dari jaringan.
16
Pembobotan T1 digunakan Untuk menunjukkan perbedaan antara jenis
jaringan dari anatomy otak terdapat dua jenis jaringan yaitu grey matter
b. T2
hingga 37% dan dikontrol oleh TE. Untuk mendapatkan pembootan T2,
decay, sehingga kontras lemak dan air dapat tervisualisasi dengan baik.
Jika TE terlalu pendek maka baik lemak dan air tidak memiliki waktu
(Daniswara,2020);(Elmaoglu,2012).
diikuti oleh satu atau lebih pulsa rephasing 180 derajat untuk
17
menghasilkan spin echo. Jika hanya satu echo yang dihasilkan, maka
mudah dikenali.
Fast spin echo (FSE) atau turbo spin echo (TSE) adalah pulsa
sequence spin echo, tetapi dengan waktu scan yang lebih cepat dari pada
CSE. Pulsa eksitasi 90° dikuti dengan pulsa rephasing 180°. Hanya satu
tahap phase encoding yang diterapkan per TR pada setiap irisan maka
hanya satu baris K-space yang terisi per TR. Waktu scan dipengaruhi
oleh TR, NEX, dan nilai phase encoding, untuk mengurangi waktu scan,
satu atau lebih dari faktor tersebut harus dikurangi. Penurunan TR dan
18
7. Diffution Weighted Imaging (DWI)
molekul secara acak pada jaringan difusi seperti menggambarkan lesi otak
dan menentukan diferensiasi area solid informasi klinis. Gerakan ini dibatasi
sequence DWI dapat digunakan untuk menilai tumor otak dan juga dapat
yang baik dan non-invasif untuk mendeteksi gerakan difusi molekul air
dalam jaringan, yang telah banyak digunakan dalam praktik klinis. DWI
tumor, indeks proliferasi, dan prognosis glioma. Dalam praktik klinis, DWI
keadaan, seperti pergerakan molekul air, volume dan aliran darah otak atau
19
jaringan dan difusi juga dibatasi dalam patologi. Diffusion Weighted
tumor, dimana pada tumor ganas nilai ADC rendah ditandai dengan sinyal
yang hyperintesity. Sedangkan pada nilai ADC yang tinggi ditandai dengan
sinyal hipo atau iso pada nilai DWI (Mousavi1, 2019); (Dr. Anggraini Dei
8. Parameter b value
dengan bobot difusi. Semakin tinggi b value semakin kuat efek difusi.
20
Nilai b value dipengaruhi oleh kekuatan magnet gradien yang terdapat pada
pesawat MRI itu sendiri, serta nilai banyaknya atenuasi tergantung pada
amplitudo dan arah dari aplikasi gradien difusi. B value dapat dinyatakan
dalam satuan s/mm² dengan nilai 1000s/ mm2 (Flash Magnetom, 2015).
rentang b value dari 0, 100, 200, 300, 500, 700, 1.000, 2.000, dan b value
3.000 s/mm2 s/mm² pada pada citra MRI DWI axial kasus tumor otak. Akan
oleh Han C (2015) b value yang digunakan pada citra MRI DWI axial kasus
tumor otak yaitu 1000 s/mm2 dan 3000 s/mm2 dengan hasil penggunaan b
value standar dan tinggi tersebut nilai lesi yang dihasilkan pada b value
standar cukup optimal. Akan tetapi dengan b value yang tinggin 3000 s/mm2
dapat bermanfaat untuk mendeteksi lesi tambahan yang kurang menonjol dan
digunakan pada citra MRI DWI axial kasus tumor otak yaitu
citra MRI DWI axial kasus tumor otak yaitu menggunakan rentang b value
tumor otak yaitu 0 s/mm2, dan 1000 s/mm2 bahwa sebagian besar metastasis
21
otak memiliki nilai ADC rendah dan menengah sehingga penggunaan b value
yang optimal menurut penelitian tersebut 1000 s/mm2 dan ≥ 1400 s/mm2.
a. Indikasi
2) AIDS (toksoplasmosis)
3) Infark
4) Perdarahan
5) Gangguan pendengaran
6) Gangguan penglihatan
7) Infeksi
8) Trauma
22
b. Peralatan
1) Head coil
3) Penutup telinga/headphone
yaitu:
23
lainnya, kemudian petugas meminta pasien menandatangani lembar
inform consent.
alat MRI memiliki suara yang keras pada saat pemeriksaan dilakukan
(Westbrook2014);(Elmaoglu2012).
d. Media Kontras
Media kontras yang digunakan pada MRI adalah material yang dapat
mempunyai tujuh elektron yang tidak berpasangan dan cepat larut dalam
24
kemagnetan proton hidrogen bergerak mendekati frekuensi larmor.
e. Posisi pasien
kasus tumor :
1) Survey (localizer)
dari 25 detik.
2) T2W Axial
collosum.
25
c) Irisan harus menutupi seluruh otak dari vertex sampai dengan garis
d) Parameter
collosum.
c) Irisan harus menutupi seluruh otak dari vertex sampai dengan garis
26
d) Parameter
Tabel 2.2 Parameter (Elmaoug, 2012)
Parameter Keterangan
TR 8,880
TE 150
Slice Thickness 5,5 mm
Matrix 325x224
FOV 24
NEX 2
4) T1W Axial
collosum.
c) Irisan harus menutupi seluruh otak dari vertex sampai dengan garis
d) Parameter
Tabel 2.3 Parameter (Elmaoug, 2012)
Parameter Keterangan
TR 420
TE 15-27
Slice Thickness 5,5 mm
Matrix 325x224
FOV 24
NEX 2
27
Gambar 2.6 Potongan T1W SE Axial (MRI MASTER.COM)
5) T1W SE Coronal
d) Sudut yang tepat harus diberikan pada bidang axial pada kepala
f) Parameter
28
Gambar 2.7 potongan T1W Coronal (MRI MASTER.COM)
d) Posisikan blok pada garis tegak lurus Ventrikel ke-3 dan batang
otak.
e) Parameter
7) T1W Axial
29
b) miringkan blok posisi sejajar dengan splenium dari corpus
collosum.
c) Irisan harus menutupi seluruh otak dari vertex sampai dengan garis
d) Parameter
Tabel 2.6 Parameter (MRI MASTER.COM)
Parameter Keterangan
TR 400-600
TE 15-25
Slice Thickness 5mm
Flip 130-150
Matrix 320x320
FOV 210-230
GAP 10%
NEX 2
8) T1W SE Coronal
d) Sudut yang tepat harus diberikan pada bidang axial pada kepala
30
e) Irisan harus mencakup untuk menggambarkan seluruh bagian otak
f) Parameter
9) T1W Sagital
d) Sudut yang sudah tepat harus diberikan pada bidang coronal pada
31
f) Parameter
32
B. Kerangka teori
Anatomi brain
(Hines, 2018); (Sofian, dkk, 2019)
Tumor otak
(Heranurweni et al., 2018)
(Elmaoug, 2012)
b value
TR
500 s/mm2 1000 s/mm2 1500 s/mm2
TE
FOV
Slice
Thickne
ss
Matrix
NEX
(Westbrook, 2018)
33
C. Hipotesis Penelitian
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pra eksperimen. Penelitian ini melakukan studi pemeriksaan MRI Brain dengan
kasus tumor otak dengan sequence DWI potongan axial menggunakan b value
antara 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2 dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan antara ketiga variasi b value tersebut dan mendapat citra
MRI Brain dengan b value yang paling optimal. Data pada penelitian ini
berupa hasil kuisioner informasi anatomi citra secara visual grading yang
berbentuk angka. Penelitian ini dilakukan tanpa adanya kelompok kontrol dan
Hospital Jakarta Selatan dengan menggunakan pesawat MRI Philis 1,5 Tesla.
35
C. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Variael terkontrol:
TR
TE
TOV
Slice thicnkess
Nex
Media kontras
1. populasi
Populasi dalam penelitian ini diambil dari semua pasien MRI Brain
2. Sampel
36
kebetulan ada atau tersedia di suatu Rumah Sakit. Sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah citra MRI Brain potongan DWI Axial dengan
E. Definisi oprasional
37
No Variabel Deskripsi Metode Skala
penngukuran pengukuran
Variael Terikat
Informasi Informasi citra anatomi Kuisioner Ordinal
citra merupakan hasil analisis dan
anatomi hasil pengamatan citra MRI
Brain dengan kasus tumor yang
menggunakan variasi b value
500 s/mm2, 1000 s/mm2, 1500
s/mm2 yang diperoleh dari
responden melalui kuisioner
yang telah dibuat
penggunaan MK.
38
c. Setelah dianamnesa dan screaning pasien diposisikan dimeja
e. Hasil citra scaning MRI DWI Axial kemudian dipilih dan diolah
2. Penilaian Citra
penilaian citra MRI brain diberikan kepada observer yaitu dokter spesialis
39
Perbedaan Informasi Anatomi Citra DWI Pada MRI Brain Axial Kasus
Tumor Otak Antara b Value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2.
meliputi :
dengan kode A 500 s/mm2, B 1000 s/mm2, dan C 1500 s/mm2. Tujuan
40
dari pengkodean pada kuisioner tersebut supaya menjaga obyektivitas
hasil penelitian.
G. Instrumen Penelitian
1. Pesawat MRI
3. Operator consul
a. Workstation
b. key board
c. mouse
d. LCD,dan monitor
5. Kuisioner
41
H. Alur Penelitian
Populasi
Persiapan alat Bahan Pengaturan posisi
Sample
Persiapan Pasien Pembuatan citra
Scaning MRI
Rekonstruksi Citra
Penilaian Citra
visual grading
Analisis Data
Kesimpulan
42
I. Metode Analisis Data
Stastistical Package For the Social Sciences (SPSS) versi 16. Tahapan
a. Hasil dari data penilaian perbedaan informasi anatomi citra sequecne DWI
pada MRI Brain potongan axial dengan kasus tumor otak antara
penggunaan b value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2 yang
Kappa. Adapun Menurut Sim & Wright, (2005) tingkatan nilai koefisien
kappa yaitu :
Tabel 3.3 tingkatan nilai koefisien kappa (Sim & Wright, 2005).
DWI pada MRI Brain potongan axial dengan kasus tumor otak antara
penggunaan b value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2 yang
43
0,05. Hipotesis diterima apabila p-value kurang dari 0,05 yang berati ada
Weighted Image (DWI) pada pasien tumor otak antara variasi b value 500
J. Etika penelitian
44
DAFTAR PUSTAKA
Burdette, J. H., & dkk. (2012). High b-Value Diffusion-Weighted MRI of Normal
Brain. Journal of Computer Assisted Tomography.
Hines, T. (2018, April). Anatomy of Brain. Retrieved 09 29, 2022, from Mayfield
Clinic: https://mayfieldclinic.com/pe-anatbrain.htm
Nadia, M. (2018). Analisa Perbedaan Informasi Dan Kualitas Citra Mri Teknik
Dwi (Diffusion Weighted Imaging) Dengan Variasi „B‟ Value Pada
Pemeriksaan Mri Brain Dengan Kasus Tumor Intracranial.
Nellyta, L. (2014). Kesesuaian Gambaran Hasil Mri Sekuens Dwi Dan Adc
Terhada[ Hasil Mri Konvensional Pada Stroke Iskemik Dengan Onset
Kurang Dari Sama Dengan 48 Jam . Uniiversitas Indonesia .
45
Qiang zeng, b. j. (2019). Bright Edge Sign On Hogh B-Value Diffusion Weighted
Image As A New Imaging Biomarker To Predict Poor Prognosis In
Glioma Patients Retrospective Pilot Study. Frontiers In Oncology, 1-7.
Sim, J., & Wright, C. C. (2005). The Kappa Statistic in Reliability Studies:
Use,Interpretation, and Sampel Size Requierement .
Sofian, dkk. (2019). Klasifikasi Hasil Citra Mri Otak Untuk Memprediksi Jenis
Tumor Otak Dengan Metode Image Threshold Dan Glcm Menggunakan
Algoritma K-Nn (Nearest Neighbor) Classifier Berbasis Web. Jurnal
Infotronik.
Sri Heranurweni et al. (2018). Klasifikasi Pola Image Pada Pasien Tumor Otak
Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan ( Studi Kasus Penanganan Kuratif Pasien
Tumor Otak ).
Svolos, e. a. (2014). The role of diffusion and perfusion weighted imaing in the
differential diagnosis of cereral tumor.
46
Lampiran 1. Lembar Informasi dan Kesediaan Sukarelawan
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Perbedaan Informasi Anatomi
Citra DWI Pada MRI Brain Axial Kasus Tumor Otak Antara b Value 500
s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2.
2. Keikutsertaan sukarela
Partisipasi Anda dalam penelitian ini adalah sukarela tanpa paksaan. Anda
berhak untuk menolak keikutsertaan dan berhak pula untuk mengundurkan diri
dari penelitian ini, meskipun Anda sudah menyatakan kesediaan untuk
berpartisipasi. Tidak akan ada kerugian atau sanksi apa pun yang akan Anda
alami akibat penolakan atau pengunduran diri Anda. Jika Anda memutuskan
untuk tidak berpartisipasi atau mengundurkan diri dari penelitian ini, Anda
dapat melakukannya kapan pun.
4. Manfaat penelitian
Partisipasi Anda dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk
Anda/orang lain berupa peningkatkan kualitas pelayanan dengan meningkatkan
akurasi pemeriksaan MRI Brain dari aspek informasi citra yang dihasilkan.
47
5. Risiko dan ketidaknyamanan
Untuk resiko, pada penelitian ini sangat dimungkinkan tidak ada apabila anda
mematuhi dan melaksanakan prosedur yang ada. Untuk ketidaknyamanan,
mungkin anda akan merasakan lamanya waktu pemeriksaan serta suara suara
bising saat pemeriksaan berlangsung.
6. Kerahasiaan
Kami menjamin kerahasiaan seluruh data dan tidak akan mengeluarkan atau
mempublikasikan informasi tentang data diri Anda tanpa ijin langsung dari
Anda sebagai partisipan.
7. Klarifikasi
Jika Anda memiliki pertanyaan apapun terkait prosedur penelitian, atau
membutuhkan klarifikasi serta tambahan informasi tentang penelitian ini, Anda
dapat menghubungi: Saya sendiri sebagai peneliti dan atau menghubungi
bagian radiologi RS
8. Kesediaan
Jika Anda bersedia untuk berpartisipasi maka Anda akan mendapatkan satu
salinan dari lembar informasi dan kesediaan ini. Tandatangan Anda pada
lembar ini menunjukkan kesediaan Anda untuk menjadi partisipan dalam
penelitian.
Tanggal :……………………………
Tandatangan Partisipan atau Wali*.
……………………………………...
(Nama lengkap dengan huruf balok)
Mengetahui,
Informasi
48
Lampiran 2. Pendahuluan Kuesioner 1
KUESIONER
s/mm2 dan 1500 s/mm2 yang akan di beri kode serial citra. Dasar
berikut ini.
49
Lampiran 3. Tabel Lembar Penilaian Kuesioner 1
JUDUL : PERBEDAAN INFORMASI ANATOMI CITRA DWI PADA MRI BRAIN AXIAL KASUS TUMOR OTAK
ANTARA b Value 500 s/mm2, 1000 s/mm2 dan 1500 s/mm2
Petunjuk pengisian :
Isilah kuesioner dengan menggunakan checklist () pada kolom yang telah ditentukan dengan memberikan skor untuk masing-
masing anatomi:
Skor DEFINISI KETERANGAN
1 Baik Anatomi citra yang dihasilkan tidak terlihat dengan jelas dan tegas.
2 Cukup Anatomi citra yang dihasilkan terlihat akan tetapi batas antar anatomi tidak jelas antar tidak tegas.
3 Kurang baik Anatomi citra yang dihasilkan terlihat dengan jelas dan batas antara anatomi terlihat dengan
tegas.
Tabel pengisisn : Pasien ke ....
Informasi anatomi Citra Citra Citra , 2023
citra MRI brain A B C
Observer
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Basal Ganglia
Proc. Coroideus
Gray matter
White matter (.............................................)
Lesi
Sumber : Nadia, M. (2018). Analisa Perbedaan Informasi Dan Kualitas Citra Mri Teknik Dwi (Diffusion Weighted Imaging) Dengan
Variasi „B‟ Value Pada Pemeriksaan Mri Brain Dengan Kasus Tumor Intracranial.
50