PROPOSAL SKRIPSI
PROPOSAL SKRIPSI
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 1913010032
Fakultas : Kedokteran
dr. Resa Budi Deskianditya, Sp.N. dr. Resa Budi Deskianditya, Sp.N.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... v
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3
BAB II................................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................................. 5
2.2. Landasan Teori.................................................................................................... 6
2.3. Kerangka Teori ................................................................................................. 23
2.4. Kerangka Konsep .............................................................................................. 24
2.5. Hipotesis ........................................................................................................... 24
BAB III ............................................................................................................................. 25
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 25
3.1. Rancangan Penelitian ........................................................................................ 25
3.2. Populasi, Subjek, dan Teknik Sampling ........................................................... 25
3.3. Variabel Penelitian ............................................................................................ 26
3.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 27
3.5. Alur Penelitian .................................................................................................. 28
3.6. Analisis Data ..................................................................................................... 29
3.7. Jadwal penelitian ............................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 31
LAMPIRAN...................................................................................................................... 34
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit neurologis. Stroke berhubungan dengan cedera akut pada sistem saraf
pusat yang disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah atau vaskular, salah
tubuh yang bisa mengakibatkan kerusakan pada otak atau bahkan dapat
terjadinya angka kematian yang terhitung banyak dan stroke dikatakan juga dapat
menyebabkan terjadinya kecacatan pada tubuh yang tetap dan sering ditemukan
penyebab kecacatan nomor tiga terbesar yang ada di dunia. Pada negara Indonesia
pada tahun 2018 didapatkan orang yang didiagnosis penyakit stroke yang memiliki
umur lebih dari ≥15 tahun berkisar dalam angka 10,9% yang apabila dikonversikan
dalam jumlah angka yaitu berjumlah 2.120.362 pasien yang temukan diseluruh
dari jumlah provinsi yang didapati dari data Riset Kesehatan Dasar 2018, dengan
jumlah 11,8% yang dapat dikonversikan dalam bentuk angka yaitu berjumlah
1
Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah, pasien stroke pada tahun 2021 telah mencapai
angka 4801 jiwa yang telah dirawat, dengan detail sejumlah 61 pasien yang dirawat
pada fasilitas IGD, kemudian 4660 pasien dirawat jalan dan pasien rawat inap
berjumlah 80 pasien.
stroke tidak dilakukan secara cepat dan tanggap maka disarankan penanganan pada
jam-jam pertama atau early onset sehingga angka resiko dari kelumpuhan atau
hingga kematian pada stroke bisa berkurang hingga 30% (Perhimpunan Dokter
dalam penanganan pasien stroke memiliki rentang waktu berkisar 3-4,5 jam atau
biasa dikenal dengan nama golden hour (Fassbender et al., 2013). Golden hour
atau early onset pasien stroke menjadi hal penting karena penanganan stroke sedini
di RSUD Kupang yang membuktikan bahwa pasien memilki rata rata sampai pada
rumah sakit mempunyai persentasi berkisar 56,7% mempunyai hasil pasien yang
(Batubara, 2010).
yaitu usia, jarak tempat tinggal dan tingkat pendidikan. (Barahama et al., 2019).
peran sangat penting apabila seseorang ditemukan dengan gejala stroke, sehingga
2
dapat tepat dalam menentukan suatu keputusan untuk menanggapi perawatan dan
bahwa tingginya angka stroke pada pasien yang memiliki tingkat pendidikan
rendah dan sangat pentingnya penanganan stroke pada golden hours atau early
stroke, akan tetapi belum ada yang melaporkan hubungan antara tingkat
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klinisi
Diharapkan dengan ada penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah
3. Bagi Peneliti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Pada saat mencari dasar untuk mencari research gap untuk penelitian ini,
5
severity, acute dari 6 jam, 5. Waktu Penelitian
progression pasien stroke
and long-term onset malam
outcome : A memiliki skor
cohort study NIHSS masuk
yang lebih tinggi,
kemungkinan
lebih tinggi untuk
mengalami END
2.2.1. Stroke
a. Definisi
sistem saraf pusat yang disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah atau
pada tubuh yang bisa mengakibatkan kerusakan pada otak atau bahkan dapat
disfungsi pada beberapa bagian tubuh karena hilangnya fungsi pada bagian
otak, retina atau sumsum tulang belakang (Hankey and Blacker, 2015).
b. Etiologi
darah menuju otak. Hal ini juga bersangkutan dengan penyakit yang
6
fibromuskular yang dapat menyebabkan terjadinya stroke iskemik.(Pierik et
al., 2020). Penyebab kedua adalah terjadi pecahnya pembuluh darah yang
menjadi salah satu penyebab utama dari stroke hemoragik. Berawal dari
media, kemudian kerusakan pada elastic lamina dan fragmentasi pada bagian
otot polos arteri, lokasi umum perdarahan pada intraserebral yang diinduksi
oleh hipertensi adalah small penetrating artery yang berasal dari arteri basilar
c. Epidemiologi
menyebabkan kecacatan dan kematian yang ada di seluruh dunia. Stroke juga
berpenghasilan rendah dan menengah. Pada tahun 2016, terdapat 13,7 juta
angka kejadian stroke yang tercatat di seluruh dunia, kurang lebih 87% dari
116 sampai dengan 489/100.000 per tahunnya dengan detail angka kematian
dan beban stroke berkisar dari yang terendah di Jepang 43,3 per 100.000
7
d. Faktor Risiko
dan berbagai macam lainnya. Tercatat 74,2% dari faktor risiko kejadian stroke
berkaitan dengan stroke. Faktor resiko stroke yang tercatat sebagai faktor
resiko tertinggi di Asia adalah hipertensi (Turana et al., 2021). Pada tahun
di angka 34,1% dan merokok diangka 29,3% dan yang terakhir adalah
e. Klasifikasi
1) Stroke hemorargik
akut dan disebabkan oleh perdarahan pada substansi otak yang terbilang
8
2) Stroke iskemik
f. Patofisiologi
perfusi yang melalui pembuluh darah ke bagian otak (Kuriakose and Xiao,
2020).
oksigen serta glukosa ke otak dikarenakan adanya oklusi pada bagian vaskular
pada dinamika perderan darah yang menuju keotak dalam beberapa tahap,
seperti pada tahap kritikal pertama yang dimana aliran darah otak menurun
9
dilakukan otak yaitu didapati gangguan sintesa protein karena ada disagregasi
ribosom. Kemudian apabila sudah mencapai tingkat kritikal yang kedua yang
dimana aliran darah ke otak berkurang hingga diangka 50% maka terjadinya
asidosis laktat dan edema sitotoksik. Apabila sudah mencapai kritikal ketiga
yang dimana aliran darah ke otak terus berkurang hingga diangka 30% akan
berlebih. Saat aliran darah ke otak hanya mencapai 20% maka neuron pada
anoksik dari membran. Dan apabila terjadinya aliran darah kurang dari
dengan cepat dalam kurun waktu 6-8 menit (Ummah et al., 2016).
otak bagian parenkim yang menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar yang
pertama dan waktu pembesaran yang paling cepat memakan sekitar 4 jam,
volume gumpalan menjadi salah satu acuan dari banyaknya darah yang terlepas
dengan 71% dari angka kematian pada hari ke-15 dan 93% dari kematian
pasien stroke hemoragik. Kondisi dari kematian dini pasien stroke hemoragik
10
g. Tatalaksana
rumah sakit, kemudian menuju ke unit gawat darurat. Apabila sudah fase akut
diperlukannya evaluasi awal serta diagnosis klinik secara cepat, dan tepat.
(1) Anamnesis
ada gejala penyerta seperti nyeri kepala, mual, muntah, rasa berputar,
11
kejang, cegukan (hiccup), gangguan pada visual, penurunan
lainnya.
penilaian A-B-C kemudian nadi, pulse oksimetri serta suhu pada tubuh
sistem motoric, sikap dan cara jalan, refleks dan lainnya. Untuk
12
scan tidak ditujukan untuk melihat adanya perdarahan (Menteri
hipoksia.
(3) Pada pasien yang datang secara tidak sadar atau tiba-tiba tidak
13
b) Berikan kristaloid atau kolod intravena.
14
4) Pengendalian peningkatan tekanan intrakranial (TIK)
memberikan manitol .
meliputi :
normal.
mg/kgBB.
(3) Intubasi pasien untuk menjaga tidak terjadi hipoksia atau aliran
15
(4) Pemberian kortikosteroid tidak direkomendasikan sebagai
a) Cairan
dirasakan.
16
b) Nutrisi
nasogastrik.
(b) Lemak 20-35% (pada gangguan napas dapat lebih tinggi 35-
55%).
17
memperhatikan fungsi ginjal dan fungsi hati) 1,2-2,0
6) Progonis
usia pasien, kemudian tingkat keparahan stroke, etiologi stroke serta lokasi
infark dan komorbid terkait yang menjadi faktor resiko yang signifikan.
2.2.2. Keterlambatan
pada umumnya dengan adanya gejala atau tanda yang dapat dikaitkan secara
4,5 jam atau biasa dikenal dengan nama golden hour (Fassbender et al., 2013).
Onset sendiri terbagi menjadi dua, yaitu onset awal yang diartikan sebagai
waktu dari penanganan awal pasien stroke berada pada golden hour yaitu
berkisar 3 jam, sehingga dapat memberikan hasil yang baik kepada pasien
tanpa memandang faktor resiko yang ada. Onset lambat sendiri merupakan
penanganan pasien stroke yang berada melewati golden hour yaitu diatas 4,5
18
Keterlambatan pasien mempunyai beberapa faktor penyebab yaitu
a. Pendidikan
orang lain yang diberikan oleh seseorang dengan menggunakan prosedur yang
tertata yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu (Mandang et al., 2017).
pendidikan SMP, pada tahun 2021 sendiri jumlah murid TK mencapai 19,472
19
murid, kemudian pada saat menginjak tingkat pendidikan SD meningkat
hingga diangka 95,905 murid kemudian menurun pada saat memasuki SMP
yang menjadi 42,085 dan semakin menurun pada saat memasuki tingkat
b. Peran Pendidikan
1) Ekonomi
20
3) Kesehatan Perilaku
2020).
terdiri dari :
yang terdiri dari kelas 1 (satu) sampai dengan kelas 9 (sembilan) dengan
kompetensi yang relevan dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia
kerja.
21
3) Jenjang Pendidikan Tinggi
stroke yaitu usia, tempat tinggal, jarak tempat tinggal dan tingkat
22
2.3. Kerangka Teori
23
2.4. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel yang akan diteliti
: Variabel independen
: Variabel dependen
2.5. Hipotesis
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Mendata rekam medis pasien stroke pada tahun 2021. Waktu penelitian
1. Populasi
2. Subjek
a. Kriteria Inklusi
25
3) Pasien rawat inap dengan diagnosis stroke iskemik
b. Kriteria Eksklusi
1) Stroke berulang
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu total
sampling. Seluruh subjek pada populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan
penelitian.
1. Variabel
26
2. Definisi Operasional
Gambar 3 3 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur
Tingkat Suatu data Rekam medis Pendidikan Dasar Ordinal
Pendidikan mengenai
• SD/MI
pendidikan yang
• SMP/Mts
telah ditempuh
Pendidikan
oleh pasien yang
Menengah
terdapat pada
rekam medis. • SMA/MA
Pendidikan Tinggi
• S1/D4
Keterlambatan Waktu Rekam medis Datang sebelum Ordinal
kedatangan 4,5 jam setelah
pasien yang mengalami
datang ke RS keluhan : Cepat
dengan waktu
sebelum 4,5 jam Datang sesudah
setelah dan tepat 4,5 jam
mengalami setelah mengalami
keluhan (onset keluhan : Lambat
4,5 jam)
3.4. Metode Pengumpulan Data
1. Instrumen
2. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder karena data yang
27
3.5. Alur Penelitian
4. Peneliti melakukan studi literatur dengan mencari sumber pustaka dari jurnal
maupun textbook.
pembimbing.
Tengah.
10. Peneliti memilah data sekunder rekam medis sesuai dengan kriteria inklusi dan
enklusi.
11. Peneliti mengolah data dan analisis data yang sudah terkumpul dengan
12. Peneliti menulis laporan skripsi dan memasukan hasil data yang diperoleh saat
penelitian.
28
3.6. Analisis Data
1. Analisis Univariat
data penelitian. Variabel yang akan dianalisis adalah tingkat pendidikan dan
keterlambatan.
2. Analisis Bivariat
kurang dari 100. Apabila ditemukannya uji normalitas pada penelitian ini P >
0,5 atau data terdistribusi nomral, maka digunakannya uji parametrik Chi
Square untuk melihat adanya variabel indepnden dan dependen. Apabila pada
uji normalitasnya ini ditemukan P < 0,5 atau tidak terdistribusi normal, maka
lunak untuk menganalisis data adalah penggunaan perangkat lunak yang ter-
komputerisasi.
29
Tabel 2 2 Jadwal Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
30
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., Mashfufa, E.W., Setyowati, L., Marta, O.F.D., 2022. The Effect of
Education on Self-Management and Stroke Prevention Behavior on Recurrence.
J. Multidisiplin Madani 2, 1477–1488.
Barahama, D. V., Tangkudung, G., Kembuan, M.A.H.N., 2019. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Keterlambatan Kedatangan Pasien Stroke di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado. e-CliniC 7, 1–6.
Batubara, S.O,. F.T., 2010. Hubungan Antara Penanganan Awal Dan Kerusakan
Neurologis Pasien Stroke. J. Keperawatan Soedirman (The Soedirman J.
Nursing), Vol. 5, No.2, Juli 2010 5, 105–114.
Chang, J.C., 2020. Stroke Classification: Critical Role of Unusually Large von
Willebrand Factor Multimers and Tissue Factor on Clinical Phenotypes Based
on Novel “Two-Path Unifying Theory” of Hemostasis. Clin. Appl. Thromb. 26.
Dipiro, J., 2014. Stroke. In: Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach 9th
Edition. The McGraw-Hill Companies.
Fassbender, K., Balucani, C., Walter, S., Levine, S.R., Haass, A., Grotta, J., 2013.
Streamlining of prehospital stroke management: The golden hour. Lancet
Neurol. 12, 585–596.
Gambert, S., 2013. Encyclopedia of Behavioral Medicine, Springer Link. Springer,
New York, NY.
Hankey, G.J., Blacker, D.J., 2015. Is it a stroke? BMJ 350, 1–6.
Hendrayani, H., 2020. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pd. Pasar Makassar Raya Kota Makassar. J.
Econ. 8, 1–12.
Julvia, C., 2016. TERHADAP KINERJA KARYAWAN Oleh : Jurna Ilm. Manaj.
Bisnis 16, 59–72.
Kitagawa, K., 2022. Blood pressure management for secondary stroke prevention
[WWW Document]. Hypertens. Res. URL
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35437312/ (accessed 11.19.22).
Kuriakose, D., Xiao, Z., 2020. Pathophysiology and treatment of stroke: Present
status and future perspectives. Int. J. Mol. Sci. 21, 1–24.
Mandang, E.F., Lumanauw, B., Walangitan, M.D.., 2017. Pengaruh Tingkat
Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO), Tbk Cabang Manado. J. EMBA J. Ris. Ekon.
Manajemen, Bisnis dan Akunt. 5, 4324–4334.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2019. PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN TATA LAKSANA STROKE. Keputusan Menteri Kesehat.
31
Republik Indones. Nomor HK.01.07/MENKES/394/2019 5–10.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), 2011. Guideline Stroke
2011. Perdossi 49–50.
Pierik, R., Algra, A., Van Dijk, E., Erasmus, M.E., Van Gelder, I.C., Koudstaal, P.J.,
Luijckx, G.J.R., Nederkoorn, P.J., Van Oostenbrugge, R.J., Ruigrok, Y.M.,
Scheeren, T.W.L., Uyttenboogaart, M., Visser, M.C., Wermer, M.J.H., Van Den
Bergh, W.M., 2020. Distribution of Cardioembolic Stroke: A Cohort Study.
Cerebrovasc. Dis. 49, 97–104.
Puri, I., 2019. Stroke-related education to emergency department staff: An acute
stroke care quality improvement initiative. Neuology India 67, 129–133.
Raghupathi, V., Raghupathi, W., 2020. The influence of education on health: An
empirical assessment of OECD countries for the period 1995-2015. Arch.
Public Heal. 78, 1–18.
Riskesdas, 2018. Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018, Kementerian
Kesehatan RI.
Riskesdas, 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018 88–94.
Ryu, W.S., Hong, K.S., Jeong, S.W., Park, J.E., Kim, B.J., Kim, J.T., Lee, K.B.,
Park, T.H., Park, S.S., Park, J.M., Kang, K., Cho, Y.J., Park, H.K., Lee, B.C.,
Yu, K.H., Oh, M.S., Lee, S.J., Kim, J.G., Cha, J.K., Kim, D.H., Lee, Jun, Han,
M.K., Park, M.S., Choi, K.H., Lee, Juneyoung, Saver, J.L., Lo, E.H., Bae, H.J.,
Kim, D.E., 2022. Association of ischemic stroke onset time with presenting
severity, acute progression, and long-term outcome: A cohort study. PLoS Med.
19, 1–15.
Sacco, R.L., Kasner, S.E., Broderick, J.P., Caplan, L.R., Connors, J.J., Culebras, A.,
Elkind, M.S.V., George, M.G., Hamdan, A.D., Higashida, R.T., Hoh, B.L.,
Janis, L.S., Kase, C.S., Kleindorfer, D.O., Lee, J.M., Moseley, M.E., Peterson,
E.D., Turan, T.N., Valderrama, A.L., Vinters, H. V., 2013. An updated
definition of stroke for the 21st century: A statement for healthcare
professionals from the American heart association/American stroke association.
Stroke 44, 2064–2089.
Saini, V., 2021. Global Epidemiology of Stroke and Access to Acute Ischemic
Stroke Interventions [WWW Document]. AAN Publ. URL
https://n.neurology.org/content/97/20_Supplement_2/S6 (accessed 11.19.22).
Sarikaya, H., Ferro, J., Arnold, M., 2015. Stroke prevention - Medical and lifestyle
measures. Eur. Neurol. 73, 150–157.
Setyopranoto, I., Bayuangga, H.F., Panggabean, A.S., Alifaningdyah, S., Lazuardi,
L., Dewi, F.S.T., Malueka, R.G., 2019. Prevalence of stroke and associated risk
factors in sleman district of Yogyakarta Special Region, Indonesia. Stroke Res.
Treat. 2019.
32
Sisdiknas, N.R.U.U., 2022. Naskah RUU Sisdiknas bulan Agustus 2022 1–74.
Turana, Y., Tengkawan, J., Chia, Y.C., Nathaniel, M., Wang, J.G., Sukonthasarn, A.,
Chen, C.H., Minh, H. Van, Buranakitjaroen, P., Shin, J., Siddique, S., Nailes,
J.M., Park, S., Teo, B.W., Sison, J., Ann Soenarta, A., Hoshide, S., Tay, J.C.,
Prasad Sogunuru, G., Zhang, Y., Verma, N., Wang, T.D., Kario, K., 2021.
Hypertension and stroke in Asia: A comprehensive review from HOPE Asia. J.
Clin. Hypertens. 23, 513–521.
Ummah, F., Belladonna, M., Retnaningsih, R., 2016. Rasio Neutrofil Limfosit Darah
Tepi Sebagai Indikator Outcome Pada Stroke Iskemik Akut. Diponegoro Med. J.
(Jurnal Kedokt. Diponegoro) 5, 827–841.
Wahana, H., 2020. Journal of Nursing Invention. J. Nurs. Invent. 1, 41–47.
Zimmerman, E., Woolf, S.H., 2014. Understanding the Relationship Between
Education and Health. NAM Perspect. 4.
33
LAMPIRAN
Lembar pengambilan data
A. Identitas
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Tanggal Lahir :
4. Alamat :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. Status Perkawinan:
8. Diagnosis :
B. Anamnesis
1. Onset :
2. Keluhan Utama :
3. Gejala Lain :
C. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital:
3. Tidak Normal :
34