KECAMATAN TERARA
Proposal
Oleh :
Baiq Alifia Putri Prasasti
018.06.0023
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2022
PROPOSAL
KARAKTERISTIK PASIEN ABORTUS DI PUSKESMAS
KECAMATAN TERARA
Disahkan Dekan,
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................ 32
3.2.2 Tempat Penelitian .............................................................. 32
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 33
3.3.1 Populasi .............................................................................. 33
3.3.2 Sampel ............................................................................... 33
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 33
3.3.4 Subjek Penelitian ............................................................... 35
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 36
3.5 Definisi Operasional ...................................................................... 36
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 37
3.7 Alur Penelitian ............................................................................... 38
3.7.1 Tahapan Pengambilan Data ............................................... 38
3.7.2 Bagan Alur Penelitian ........................................................ 38
3.8 Rencana Analisis Data ................................................................... 39
3.8.1 Analisis Univariat............................................................... 39
3.9 Etika Penelitian .............................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Proposal ini sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan. Maka dari itu izinkan penulis
1. Dr. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes., selaku Dekan Fakultas
Proposal ini
Proposal ini.
vii
5. dr. Rizky Mulianti, S.Ked., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
Proposal ini.
6. Semua pihak yang sangat membantu dalam terselesainya Proposal ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas semangat dan bantuannya. Dalam
Penyusun
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
berat bayi kurang dari 500 gram yaitu sebelum janin dapat hidup di luar
minggu, atau berat festus yang lahir 500 gr atau kurang. Dengan demikian,
dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Salah satu penyebab utama
jumlah paritas, usia ibu, anemia dan jarak kehamilan. Abortus meningkat
sebesar 12% pada wanita usia kurang dari 20 tahun dan meningkat sebesar
Usia ibu dapat mempengaruhi angka kejadian abortus pada ibu, dimana
pada usia kurang dari 20 tahun alat reproduksi belum matang dan belum siap
untuk hamil kemudian pada usia lebih dari 35 tahun fungsi reproduksinya
kurun waktu reproduksi sehat bagi ibu untuk menerima kehamilan dan
1
Selain itu, jumlah paritas juga dapat mempengaruhi terjadinya abortus
pada ibu, apabila ibu pernah melahirkan anak lebih dari 4 anak atau maka
yang menjadi masalah nasional yang harus ditangani sejak awal karena
anemia dapat mengakibatkan masalah bagi ibu dan janin yang di kandung. Ibu
saat kehamilan, persalinan dan juga nifas, salah satu masalah yang terjadi pada
setiap tahun tak kurang 56 juta kasus aborsi di seluruh dunia (WHO, 2021). Di
Kesehatan Indonesia (SDKI), tingkat aborsi mencapai 228 per 100.000 angka
dan ketuban pecah dini. Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani
di Provinsi NTB tahun 2020 sebanyak 28.304 orang atau 125,5% dari
NTB, 2020). Sedangkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil mencapai
30.691 orang dan yang mengalami abortus sebanyak 1.381 orang (4,5%).
Kemudian pada tahun 2021 jumlah ibu hamil sebanyak 25.768 orang dan yang
2
mengalami abortus sebanyak 1.458 orang (5,7%) (Dinas Kesehatan Kabupaten
bahwa pada tahun 2021 di Puskesmas Rarang menunjukkan bahwa jumlah ibu
orang(8,3%). Kemudian dari bulan Januari sampai dengan Juli 2022, jumlah
ibu hamil sebanyak 426 orang dan yang mengalami abortus sebanyak 33
orang (7,7%) sedangkan di Puskesmas Terara pada tahun 2021, jumlah ibu
hamil sebanyak 849 orang dan yang mengalami abortus sebanyak 67 orang
(7,9%) sedangan pada tahun 2022 dari bulan Januari sampai dengan Juli,
jumlah ibu hamil sebanyak 463 orang dan yang mengalami abortus sebanyak
39 orang (8,4%).
ibu hamil yang mengalami abortus terjadi pada usia 20 – 35 tahun dengan
paritas multigravida dan 1 orang ibu hamil lainya yang mengalami abortus
terjadi pada usia <20 tahun dengan paritas primigravida. Pada saat dilakukan
sehingga resiko terjadinya abortus pada ibu dapat dicegah sedini mungkin.
3
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
Kecamatan Terara.
Terara
4
1.4 Manfaat Penelitian
terjadinya abortus.
3. Bagi Responden
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
badan sekitar 500 atau gram kurang dari 1000 gram, terhentinya
(Manuaba, 2010).
2. Epidemiologi
baik.
6
Sejak lama diketahui bahwa abortus spontan hanyalah
berupaya mengakhirinya
3. Klasifikasi Abortus
7
8 minggu, dan 88% sebelum minggu ke-12 kehamilan
(Handono, 2009).
a. Abortus buatan
1) Indikasi medis
2) Indikasi sosial
(Manuaba, 2010).
8
b. Abortus spontan
menjadi :
9
2) Keguguran tak terhalangi (abortus insipiens)
mistalgia).
10
4) Keguguran lengkap (abortus kompletus)
sakit dan nyeri tekan tidak dirasakan oleh ibu hamil, serviks
11
agak kaku dan sedikit terbuka, uterus mengecil dan
spontan.
4. Patofisiologi Abortus
12
dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari
terbentuk lengkap.
dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas (blighted ovum) dan
ada yang berupa janin lahir mati. Mudigah yang mati tidak
terjadi hematoma antara amnion dan korion. Pada janin yang telah
13
5. Faktor Penyebab Abortus
a. Faktor janin
b. Faktor ibu
1) Faktor Internal
a) Usia
terjadinya abortus.
14
dengan 29 tahun. Hal ini disebabkan usia diatas 35
sebelumnya.
b) Paritas
15
c) Jarak kehamilan
melahirkan aterm.
e) Faktor genetik
16
kejadian abortus pada trimester pertama berupa trisomi
f) Faktor anatomik
endometrium.
g) Faktor immunologis
17
negatif yang terdeteksi sebagai antikoagulan lupus dan
h) Faktor infeksi
immunodeficiency virus).
malasorbsi.
j) Faktor hormonal
18
hamil yang perlu diperhatikan terutama setelah konsepsi
k) Faktor hematologik
terjadinya abortus.
l) Serviks inkompeten
m) Cacat uterus
19
disebabkan oleh kurang memadai endometrium untuk
menunjang implantasi.
o) Trauma fisik
kehamilan.
2) Faktor Eksternal
20
terjadinya abortus. Kebiasaan minum alkohol dan yang
c) Pendidikan
21
d) Status ekonomi (pendapatan)
e) Pekerjaan
tidak diinginkan.
f) Alkohol
sedang.
22
g) Merokok
c. Faktor ayah
6. Komplikasi
a. Perdarahan
23
b. Perforasi
mengatasi keadaan.
c. Infeksi
24
d. Syok
7. Diagnosis
normal atau cepat dan kecil, dan suhu badan normal atau
stabilisasi).
tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium dan ada atau
uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri
25
saat porsio digoyang, tidak nyeri pada saat perabaan adneksa
lain :
8. Penatalaksaan
a. Abortus Imminens
1) Tirah baring
26
pengaruhnya terhadap kehamilannya. Apabila akan terjadi
4) Hindarkan intercose.
b. Abortus Insipiens
27
c. Abortus Inkomplit
mungkin.
otot uterus.
d. Abortus Komplit
28
e. Missed Abortion
tindakan).
tajam.
konsepsi.
dosis tinggi.
29
menyuntikkan larutan garam 20% dalam kavum uteri
f. Abortus Infeksius
menanggunglangi infeksi.
darah.
pengontrolan cairan.
g. Abortus Habitualis
2009).
30
2.2 Kerangka Teori
Ibu
Hamil
1. Faktor internal
a. Usia Faktor Faktor Faktor 1. Usia ayah
b. Paritas Janin 2. Penyakit
Ibu Ayah
c. Anemia ayah
d. Jarak kehamilan 3. Kelainan
e. Riwayat abortus sperma
sebelumnya Faktor Janin
f. Faktor genetik 1. Kelainan telur
g. Faktor anatomik
kerusakan
h. Faktor
immunologis embrio
i. Faktor infeksi 2. Abnormalitas
j. Faktor penyakit pembentukan
debilitas kronik plasenta
k. Faktor hormonal
l. Faktor
hematologik
m. Serviks
inkompeten
n. Cacat uterus Perdarahan dalam
o. Gamet yang desidia basalia
menua
p. Trauma fisik
2. Faktor eksternal
a. Faktor lingkungan
dan pemakaian Konsepsi Keluar
obat
b. Faktor sosial
budaya
a. Pendidikan Abortus
b. Status ekonomi
c. Pekerjaan
d. Alkohol
e. Merokok
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
31
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
metode deskriptif yaitu peneliti ingin memperoleh data dan fakta-fakta dari
permasalahan yang telah ada dan mencari informasi serta gambaran yang jelas
dikumpulkan dalam satu saat tertentu (waktu yang bersamaan) dan hanya
diobservasi sekali saja, dan dari segi jenis data penelitian ini menggunakan
data sekunder.
32
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Terara dari tahun 2021 sampai bulan Juli tahun 2022 sebanyak 197
orang.
3.3.2 Sampel
Wilayah Kerja Puskesmas Terara dari tahun 2021 sampai bulan Juli
N
n=
¿¿
keterangan :
33
Tahap selanjutnya yaitu : pengambilan sampel menggunakan
penelitian ini anggota yang dimaksud adalah jumlah ibu hamil yang
¿= ¿ x n … … . .
N
Keterangan :
Jumlah ibu hamil yang mengalami abortus dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut :
34
Diawali dengan menghitung total sampel (n) menggunakan
N
n=
¿¿
197
¿
¿¿
197 197
¿ = =132
(1+0,4925) 1,4925
Jadi total sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
1. Kriteria Inklusi
35
2. Kriteria Eksklusi
dengan baik.
dalam peristiwa yang akan diteliti. variabel yang diteliti dalam penelitian ini
yaitu : umur, paritas, anemia, jarak kehamilan dan riwayat abortus sebelumnya
36
2. Usia ibur Lamanya Register Data diperoleh 1. Berisiko: Nominal
kehidupan dengan melihat (umur <20 dan
ibu sejak dari lahir dan menganalisa >35 tahun)
sampai dengan catatan register 2. Tidak berisiko:
hari ulang tahun pasien umur 20-35
terakhir yang tahun
tercatat pada
register di
Puskesmas Rarang
dan Puskesmas
Terara
3. Paritas Suatu keadaan Register Data diperoleh 1. Primipara : jika Nominal
atau status seorang dengan melihat jumlahnya
wanita dan menganalisa anaknya 1
sehubungan catatan register 2. Multipara
dengan jumlah pasien jika jumlah
anak yang pernah anaknya 2-4
dilahirkannya 3. Grande multipara
jika jumlah
anaknya >4
4. Anemia Kondisi ibu dengan Register Data diperoleh 1. Tidak anemia : Ordinal
kadar Hb < 11gr % dengan melihat jika kadar Hb >10
anemia, Hb > 11gr dan menganalisa gr%
% tidak anemia catatan register 2. Anemia ringan
yang tercatat pasien jika kadar Hb 9-10
didalam rekam gr%
medik di Puskesmas 3. Anemia sedang
Rarang dan jika kadar Hb 7-
Puskesmas Terara 8gr%
4. Anemia berat jika
kadar Hb <7 gr%
5. Jarak Ruang sela antara Register Data diperoleh 1. < 2 tahun Nominal
kehamilan persalinan yang lalu dengan melihat 5. ≥ 2 tahun
dengan kehamilan dan menganalisa
berikutnya catatan register
pasien
6. Riwayat Faktor risiko yang Register Data diperoleh 1. Ada Nominal
abortus dapat meningkatkan dengan melihat 2. Tidak ada
sebelumnya risiko terjadinya dan menganalisa
abortus pada ibu catatan register
hamil. pasien
responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama (Nazir, 2014).
37
3.7 Alur Penelitian
Pengkajian
Permohonan Izin
Penelitian
Kaji Etik
Register di
Puskesmas
Kecamatan Terara
Pengambilan Sampel
Terpilih
Pengumpulan Data
Ibu Hamil Yang Ada
Register
Analisis Data
Menggunakan SPSS
Laporan
Hasil Penelitian
38
3.8 Rencana Analisis Data
untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian ini yang akan dilakukan. Data
yaitu komputer Software Statistical Package for The Social Sciences (SPSS)
2. Usia
3. Paritas
39
4. Anemia
5. Jarak Kehamilan
40
3.9 Etika Penelitian
Pada penelitian ini digunakan beberapa etika penelitian untuk
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
2. Confidentiality (kerahasiaan)
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
(Notoatmodjo, 2014)
41
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Pernol. 2009. Buku Saku Obstetri & Ginekologi. Edisi 9. Jakarta : EGC
Dikes Kab. Lombok Timur, 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
Lombok Timur : NTB.
Maryunani, 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas. Jakarta: TIM Atika.
42