Anda di halaman 1dari 9

MESIN BUBUT CNC

Hafidz Imaduddin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam
hal ini komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut,
mesin miling, mesin sekrap, mesin bor, dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi komputer dan
teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled).
Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh computer
dengan bahasa numerik. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya
adalah sinkronisasi antara computer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas
konvensional yang setara dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian
(accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga, di era modern
seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional
dan beralih menggunakan mesin-mesin perkakas CNC. Secara garis besar pengertian mesin CNC
adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer dengan menggunakan bahasa numerik
(perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf) sesuai standart ISO. Sebagai contoh:
apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel utama mesin akan berputar dan apabila
kita tulis M05, spindel utama mesin akan berhenti berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada
pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal
dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan
mesin frais(milling machine).

Mesin bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, sebagai berikut:

 Mesin bubut CNC Training Unit (CNC TU)


 Mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU)

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang membedakan kedua
tipe mesin tersebut adalah penggunaannya dilapangan. CNC TU dipergunakan untuk pelatihan
dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External
Programming System). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan ringan dengan bahan yang relative lunak.
Sedangkan mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi masal. Mesin ini dilengkapi dengan
aksesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis,
pembuangan tatal, dan sebagainya.

Gerakan mesin bubut CNC dikontrol oleh computer, sehingga semua gerakan yang berjalan
sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin
untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus-menerus dengan tingkat ketelitian
yang sama.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang harus diketahui pada Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
yaitu:
1. Pengertian mesin CNC
2. Prinsip kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
3. Hasil kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut)
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah mesin bubut ini adalah:
a) Mengetahui perngertian mesin bubut CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
b) Mengetahui fungsi utama komponen mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
c) Mengetahui cara pengoperasian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
1.4 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka dalam pembahasan ini kami melakukan
pembatasan masalah pada beberapa hal sebagai berikut:
a) Pengenalan mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
b) Proses cara kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
c) Hasil kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Mesin Bubut CNC

Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952
yangdikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama
Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda
kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan
volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga
masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam
teknologi ini. Dari tahun1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini
dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan
dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang
bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
banyak.

2.2 Pengertian Mesin Bubut CNC

Mesin CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled merupakan suatu mesin yang
dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode
angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO. Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih sinkron
antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis,
maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan cocok untuk produksi
masal. Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang produksi yang
membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi campur tangan operator
selama mesin beroperasi.

Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:

a) Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 axis (Mesin Bubut), karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal
dengan mesin bubut CNC.
b) Mesin CNC 3A (Mesin Milling) yaitu mesin CNC 3 axis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan Mesin
Milling CNC.
c) Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan
milling sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat
melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengoprasian pada benda kerja yang
dihasilkan.

Mesin CNC (Computer Numerically Controlled ) pada umumnya mesin CNC yang sering
digunakan pada tingkat dasar adalah Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan
mesin bubut (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin
milling (milling machine).

2.3 Prinsip kerja Mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )

Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang berjalan
sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin
untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian
yang sama pula.

a) Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai
prinsip gerakan dasar seperti halnya Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah
melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
b) Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut konvensional
yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam.
Untuk arah dan gerakan pada Mesin Bubut diberi lambing sebagai berikut:
 Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
 Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Fungsi Dan Bagian Utama Mesin Bubut CNC

Bagian utama mesin bubut CNC TU-2A, yaitu:

1) Bagian mekanik
2) Bagian kontrol/pengendali

Dibawah ini akan dijelaskan bagian-bagian dari mesin bubut CNC TU-2A tersebut.

1. Bagian Mekanik
a) Motor Utama
Adalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar benda kerja motor ini
adalah motor jenis (DC) atau arus searah dengan kecepatan putar yang bervariasi.
Klasifikasi dari motor adalah :
 Jenjang putaran 600-4000 putaran/menit
 Tenaga masukan 500 watt
 Tenaga pengeluaran 300 watt
b) Eretan
Adalah gerak sumbuan dengan jalannya mesin bubut CNC TU-2A dibedakan
atas:
 Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak lintasan 32,760 mm
 Eretan melintang (sumbu x) dengan jarak lintasan 59,99
c) Step Motor
Motor penggerak eretan pada tiap-tiap eretan. Mempunyai penggerak sumbu x
dan sumbu z, jenis dan ukuran masing-masing step motor adalah sama.
Identifikasi dari step motor adalah :
 Jumlah putaran 72 angkah
 Momen putar 0,5 Nm
 Kecepatan gerak:
Gerak cepat max. 700 mm/menit
Gerak pengoperasian manual 0-400 mm/menit
Gerak pengoperasian CNC terprogram 2400 mm/menit
d) Rumah Alat Potong
Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan benda kerja,
adapun jenis alat yang digunakan disebut revolver. Revolver ini digunakan oleh
step motor sehingga dapat berputar secara manual atau terprogram.
e) Cekam (Chuck)
Digunakan untuuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda
kerja berlangsung. Chuck ini dihubungkan langsung pada spindle utama dengan
penggerak melalui sabuk, menggunakan transmisi sabuk karena unttuk faktor
safety, maksudnya pada saat terjadi kerusakan pada mesin, sabuk (belt) akan
dapat slip. Dengan demikian motor utama tidak terbakar, kalau menggunakan
rantai pada saat terjadi kemacetan mesin, maka tidak bisa slip sehingga motor
utama terbakar.
f) Tailstock
Adalah alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan tugas proses kerja
secara manual, misalnya : untuk mengebor dll. Disamping itu juga digunakan
untuk menopang benda kerja yang panjang pada waktu proses pembubutan yang
berfungsi mencegah terwujudnya lendutan (defleksi) dan agar benda kerja tetap
centre.
g) Meja Mesin
Berfungsi sebagai papan luncur gerakan dari eretan mesin, untuk itu kebersihan
harus selalu dijaga, karena kerusakan dari permukaan meja mesin akan sangat
mempengaruhi hasil benda kerja.

2. Bagian Kontrol/Pengendali
Merupakan bagian control mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar yang
dilengkapi dengan monitor. Bagian control merupakan unsur layanan yang terhubung
langsung.
a) Saklar Utama
Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerja saklar
utama adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi I, arus listrik masuk ke
control CNC.
b) Lampu Kontrol Saklar Utama
Sebagai indikator mesin hidup atau mati.
c) Saklar Penggerak Sumbu Utama
Saklar yang digunakan untuk memutar sumbu utama yang dihubungkan dengan
rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu utama sesuai
menu yang dijalankan yaitu perputaran manual dan CNC.
d) Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu
utama.Saklar ini berfungsi pada layanan CNC atau manual. Kecepatan putaran
sumbu utama berkisar antara 50-3000 rpm, sesuai tabel putaran pada mesin.
e) Penunjuk Jumlah Putaran Sumbu Utama
Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.
f) Saklar Pengatur Asutan
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan
mesin.Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesinsecara manual.
Kecepatanasutan untuk mesin CNC TU-2A berkisar antara 5-400 mm/menit.
g) Lampu Kontrol Layanan Manual
Sebagai indikator control untuk manual.
h) Tombol Pelayanan Manual
Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z.
i) Tombol Gerakan Cepat
Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat pada pelayanan
manual.
j) Sajian Menunjukkan Jalannya
Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.
k) Tombol Pelayanan CNC atau Manual
Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan yang digunakan dari manual
ke CNC atau sebaliknya.
l) Amperemeter
Digunakan sebagai penunjuk besarnya arus aktual yang dipakai dari motor utama.
Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih pada motor utama.
m) Tombol Emergency
Tombol ini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang masuk ke
controlmesin. Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
akibat kesalahan yang telah dibuat.
n) Tombol Hapus
Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang salah.
o) Tombol Pemindah Sajian
Tombol yang digunakan untuk memindahkan tempat sajian kode.
p) Tombol Memori
Tombol yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori mesin.
q) Saklar Untuk Memilih Satuan Metric atau Inch
Untuk memilih satuan yang digunakan.

3.2 Program Mesin CNC TU-2A

Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai gerakan dasar ke arah melintang dan horizontaldengan
koordinat sumbu x dan sumbu z.

Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A :

a) Benda kerja yang terpasang pada chuck berputar sedang alat potong diam.
b) Sumbu x untuk arah gerakan melintang tegak lurus sumbu putar.
c) Sumbu z untuk arah gerakan horizontal yang sejajar sumbu putar.
3.3 Langkah-langkah menghidupkan Mesin Bubut CNC

Sebelum menghidupkan mesin, pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin CNC.

a) Pompa Oli hidrolik (yang berada di sebelah kanan eretan) dipompa 3 kali, sampai di
eretan keluar pelumas.
b) Hidupkan mesin dengan cara memposisikan kunci power supply dan saklarutama pada
posisi ON.
c) Menghidupkan control CNC /Monitor dengan cara menekan tombol NC ON,kemudian
tunggu sebentar sampai proses booting selesai.

3.4 Mematikan Mesin Bubut CNC Dengan Sistem Contrl Sinumerik 802S/C
Prosedur mematikan mesin (Shut down) mesin bubut CNC lebih sederhana dari padacara
menghidupkan. Akan tetapi proses mematikan ini hanya dilakukan kalau proses
pembelajaran sudah selesai, dan jangan menghidupkan dan mematikan berkali-kali padasatu
pertemuan pelajaran. Langkah-langkah mematikan adalah sebagai berikut :
a) Pada area Jog jauhkan pahat dari cekam atau benda kerja (hal ini dilakukanagar tangan
kita tidak tergores pahat ketika membersihkan mesin)
b) Tekan tombol NC OFF pada inverter (warna merah)
c) Matikan saklar utama (ke arah OFF)

Catatan :

Sebelum mesin CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan dengan langkah-
langkah tertentu. Langkah- langkah untuk menghidupkan mesin bubut CNC adalah sebagai
berikut :

1) Pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin frais CNC2)


2) Lakukan pelumasan melalui pompa hidrolik
3) Hidupkan saklar utama
4) Tombol inverter diposisikan ON atau NC ON
5) Aktifkan referensi mesin frais CNC dengan menekan tombol Jog, reference point,tekan
tombol +Z sampai referensi tercapai, kemudian tekan tombol +X sampaireferensi tercapai
6) Tekan tombol spindle start right
7) Tekan tombol spindle stop

3.5 Pemasangan Pahat


Pemasangan pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat (toolpost).
Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak terjadigetaran pada
pahat ketika proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat harus padasumbu kerja mesin
bubut, atau pada sumbu benda kerja yang dikerjakan. Posisi ujung pahatyang terlalu rendah
tidak direkomendasi, karena menyebabkan benda kerja terangkat, dan proses pemotongan
tidak efektif.
Pahat sisipan yang diproduksi oleh pembuat pahat memiliki kode warna tertentusesuai
dengan bahan benda kerja yang akan dikerjakan dan kondisi pemotongan. Kodewarna biru
berarti untuk mengerjakan baja, kode warna kuning adalah pahat untuk mengerjakan baja
tahan karat, dan kode warna merah untuk pengerjaan besi tuang.

Anda mungkin juga menyukai