Anda di halaman 1dari 7

Tidak Bisa Keikutsertaan Dalam Kepanitaan

Dikarenakan Harus Memiliki Beasiswa


Tertentu
Keberlanjutan PPLK 2023

Setelah menunggu sekian lama akhirya muncul titik terang mengenai kelanjutan PPLK. Pihak kemahasiswaan ITERA
secara resmi mengeluarkan surat dengan nomor surat 428/IT9.2/KM.04.00/2023 dengan perihal Surat
Pemberitahuan PPLK. Pemberitahuan per tanggal 14 Juni 2023. Isi dari surat tersebut yaitu pemberitahuan bahwa
PPLK akan diambil alih oleh Pihak Kemahasiwaan. Seperti yang kita ketahui Program Pengenalan Lingkungan
Kampus ITERA atau PPLK ITERA ini rutin diadakan setiap tahunnya diselengarakan oleh KM- ITERA. Banyak pihak
yang menanyakan seperti pihak yang awalnya menjadi calon ketua menanyakan bagaimana kelanjutan dari
kepastian apakah mereka akan menjadi ketua pelaksana pada Program Pengenalan Lingkungan Kampus 2023 ini
atau tidak akan tetapi jika di baca lebih lanjut lagi secara tidak langsung mereka dianggap gugur. Banyak pihak
yang menanyakan bagaimana bisa sudah melalukan open recruitment staff akan tetapi mereka belum mengetahui
siapa calon ketua pelaksana mereka ? dan adanya persyaratan untuk menjadi bagian dari Program Pengenalan
Lingkungan Kampus harus dari beasiswa tertentu (KIP-K). Hal tersebut menjadi pertanyaan besar bagi seluruh
mahasiswa ITERA. Seperti yang di ketahui Program Pengenalan Lingkungan Kampus ITERA merupakan pesta
kaderisasi terbesar yang ada di ITERA akan tetapi mengapa hanya beberapa golongan saja yang bisa menjadi
kepanitaan pada Program Pengenalan Lingkungan Kampus ITERA pada tahun ini.
Kejangalan kebijakan pada PPLK tahun 2023

Banyak ketidak jelasan mengenai PPLK tahun ini mulai dari tidak mengetahui siapa ketua pelaksana PPLK 2023 ini dan
mewajibkan mahasiswa KIP-K mengikuti kepanitaan program PPLK tahun ini dan tidak boleh dari luar golongan KIP-K.
Kejadian ini bisa dibilag sebuah ketidakadilan yang sangat merugikan banyak pihak, mulai dari calon ketua pelaksana yang
sudah melakukan seleksi tahap demi tahap untuk menjadi ketua pelaksana PPLK 2023 dan mahasiswa yang ingin daftar
menjadi staff tapi terhalang dengan peraturan yang mewajibkan KIP-K hal tersebut sangatlah tidak relevan dikarenakan
setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan berkembang dalam lingkungan yang
sama. Oleh karena itu tidak lah relevan untuk mewajibkan kepanitaan 2023 ini hanya dari golongan beasiswa tertentu.
Dibatasinya mahasiswa dalam mengikuti kepanitian
PPLK untuk mengembangkan soft skill

PPLK menjadi wadah yang sangat strategis dan unggul dalam mengembangkan kemampuan setiap mahasiswa didalam
kepanitiaan, banyak hal yang dapat ditingkatkan oleh mahasiswa terkait softskill mahasiswa pada kegiatan PPLK, seperti
kemampuan untuk memimpin dalam suatu forum, kemampuan untuk dapat memanajemen waktu, keanggotaan,
pengembangan diri dan lainnya yang kemungkinan tidak didapatkan dalam pembelajaran di dalam kelas. Hal ini sangat
bertentangan dan dapat dianggap sebagai pembatasan terhadap hak mahasiswa untuk dapat mengembangkan dirinya dan
ini merupakan suatu keputusan yang dapat menuai polemik bagi seluruh mahasiswa bukan hanya dikarenakan PPLK tahun
ini diwarnai dengan kekecewaan kandidat calon ketua pelaksana juga kekecewaan seluruh mahasiswa yang memiliki
keinginan untuk berpartisipasi dalam kepanitian PPLK 2023 namun dibatasi oleh salah satu persyaratan yaitu khusus
mahasiswa beasiswa KIP-K.
Peraturan mengenai keikutsertaan dalam kepanitian
Jika mengacu pada kebijakan KIP-K memang betul memiliki tanggung jawab yang harus diemban, salah satunya yaitu aktif
dalam kegiatan akademik dan non akademik akan tetapi tidak bisa menjadi acuan jika tidak mengikuti kepanitaan maka
beasiswa tersebut akan di cabut. Jika mengacu pada peraturan KIP-K ada beberapa hal yang bisa membatalkan beasiswa
KIP-K seperti , mahasiswa penerima KIP-K meninggal dunia, putus kuliah, pindah perguran tinggi, cuti akademik selain karena
sakit melebihi 2 semster, dan dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkuatan hukut tetap, dan tidak
terbukti melakukan kegiatan yang bertentangan dengan pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Jika meilhat point-point ini tidak ada hal yang dapat menyabutkan beasiswa KIP-K jika mahasiswa tidak
mengikuti kepanitiaan yang ada didalam suatu perguruan tinggi.
Bentuk kekecewaan dari calon-calon kandidat ketua
pelaksan PPLK 2023 sebelumnya

Bentuk kekecewaan mereka yaitu mengapa harus dari kemahasiswaan langsung yang menunjuk sebagai ketua
pelaksana PPLK ? dan lagi lagi mereka sangat menyangkan mengenai kurangnya bentuk ketidak profesionalan dari
Kemahasiswaan terhadap diri mereka yang sudah mengikuti hearing dan uji fanelis. Akan tetapi saat ada isu yang
akan di pegang oleh kemahasiswaan mereka hanya akan di jadikan ketua pelaksana jurusan. hal tersebut menurut
mereka akan berdampak kepada beban moril dan materil seperti mereka yang sudah mengikuti tahap demi tahap
seleksi untuk menjadi ketua pelaksan PPLK. Dan apakah mereka yang mendapatkan beasiswa KIP-K itu lebih baik
dari pada mahasiswa non KIP-K.
Point ajuan pertanyaan

1. Apakah kepanitaan PPLK tahun 2023 hanya untuk mahasiswa pengguna KIP-K ?
2. Bagimana bisa sudah melakukan open recruitment tetapi kita masi belum mengetahui siapa ketua pelaksana
yang akan menjalakan PPLK 2023 tahun ini ?
3. Apa landasan dari Kemahasiswaan ingin menunjuk orang tersebut menjadi ketua pelaksana ?

Anda mungkin juga menyukai