Anda di halaman 1dari 5

Adegan 5

Beberapa bulan setelah putus, Alessandro dan Olivia saling menjalani kehidupan mereka

masing-masing. Meskipun telah berlalu beberapa waktu, luka hati mereka masih terasa

dalam-dalam.

Alessandro duduk sendirian di bangku taman, teringat akan masa-masa indah yang pernah

mereka lewati bersama. Tiba-tiba, suara langkah kaki mendekat, dan Olivia muncul di

hadapannya. Wajah mereka masih mencerminkan kesedihan dan kerinduan.

Olivia: (berjalan pelan mendekati Alessandro) Ale, aku rindu padamu. Aku merindukan

senyummu, canda tawamu, dan semua kenangan indah yang pernah kita miliki.

Alessandro: (tersenyum getir) Aku juga merindukanmu, Olivia. Tapi apa yang bisa kita lakukan?

Kita berdua tahu bahwa hubungan kita berujung pada kesakitan.

Olivia: (menangis perlahan) Aku tahu, Ale. Tapi, apakah tidak ada kemungkinan untuk

memperbaiki segalanya? Apakah kita tidak bisa saling memaafkan dan mencoba lagi?

Alessandro: (memandang Olivia dengan penuh keraguan) Olivia, kita sudah mencoba begitu

banyak kali. Masihkah ada harapan bagi kita?

Olivia: (berlutut di depan Alessandro) Ale, tolong berikan kesempatan terakhir ini. Aku berjanji

akan berusaha lebih baik. Aku akan memberimu ruang dan kebebasan yang kamu butuhkan.

Kita bisa melewati ini bersama-sama.

Alessandro terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-kata Olivia. Wajahnya berubah menjadi

penuh keragu-raguan. Namun, ada cahaya kecil yang mulai menyala di matanya.

Alessandro: (mengulurkan tangannya membantu Olivia berdiri) Baiklah, Olivia. Kita akan

mencoba sekali lagi. Tapi kali ini, kita harus lebih jujur, saling mendengarkan, dan memberikan

kebebasan satu sama lain.


Olivia: (senang dan berterima kasih) Terima kasih, Ale. Aku tidak akan mengecewakanmu lagi.

Adegan 6

Alessandro dan Olivia memberikan kesempatan kedua pada hubungan mereka. Mereka

berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi dan belajar dari pengalaman

masa lalu. Meskipun ada luka yang masih perlu sembuh, mereka saling mendukung dan

berusaha memperkuat hubungan mereka.

Alessandro: (berjalan bersama Olivia di kampus) Kita telah melewati begitu banyak cobaan,

Olivia. Tapi aku percaya kita bisa menghadapinya jika kita bersama.

Olivia: (menggenggam tangan Alessandro erat) Aku juga percaya, Ale. Kita akan saling

mendukung dan tumbuh bersama. Kali ini, aku akan memberikan kebebasan yang kamu

butuhkan, tetapi tolong ingat bahwa aku mencintaimu.

Alessandro: (tersenyum) Aku juga mencintaimu, Olivia. Kita akan menjaga komunikasi yang

baik dan saling mendengarkan satu sama lain. Kita akan berusaha lebih baik dari

sebelumnya.

Beberapa bulan kemudian, Alessandro dan Olivia telah mengatasi banyak rintangan

dalam hubungan mereka. Mereka menjadi lebih kuat bersama dan membangun fondasi

yang lebih kokoh untuk masa depan mereka. Tidak ada lagi rahasia, kecurigaan, atau

ketidakpercayaan di antara mereka. Mereka saling mempercayai dan berjuang bersama.

Suatu hari, Alessandro memutuskan untuk membuat kejutan untuk Olivia. Dia

mengajaknya pergi ke pantai tempat mereka pertama kali berkencan. Di sana,

Alessandro meminta maaf atas kesalahan yang pernah dia buat di masa lalu dan

mengungkapkan cinta sejatinya untuk Olivia.


Alessandro: (berlutut di depan Olivia sambil memegang tangannya) Olivia, kamu adalah

segalanya bagiku. Aku tahu aku pernah menyakiti kamu, tapi aku berjanji untuk selalu

mencintaimu dengan tulus dan memperjuangkan hubungan kita. Apakah kamu mau

menikah denganku?

Olivia: (terkejut dan senang) Ya, Ale! Aku mau menikah denganmu. Kamu adalah pria

yang selalu aku cintai dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu.

Alessandro dan Olivia akhirnya menikah dan memulai babak baru dalam hidup mereka.

Mereka menjadi pasangan yang lebih kuat dan bahagia dari sebelumnya, dan selalu

mengingat betapa pentingnya untuk saling jujur, mendengarkan, dan memperkuat

hubungan mereka. Dengan kepercayaan dan cinta yang tulus, mereka tahu bahwa

mereka bisa menghadapi segala cobaan dalam hidup bersama-sama

Adegan 7

Upacara pernikahan Alessandro dan Olivia diadakan di sebuah kuil Buddha yang indah.

Mereka memilih untuk merayakan pernikahan mereka dengan tema yang kental akan

nilai-nilai agama Buddha. Di hadapan altar Buddha, keluarga, dan teman-teman terdekat

mereka, mereka bersiap untuk mengucapkan janji pernikahan mereka.

Bhikkhu: Alessandro, apakah kamu bersedia menerima Olivia sebagai istri dan berjanji

untuk mencintainya, menjaganya, dan mendukungnya dalam perjalanan Dhamma dan

kehidupan ini?

Alessandro: Ya, saya bersedia. Aku berjanji untuk mencintai Olivia, menjaganya, dan

mendukungnya dalam perjalanan Dhamma dan kehidupan ini.


Bhikkhuni: Olivia, apakah kamu bersedia menerima Alessandro sebagai suami dan

berjanji untuk mencintainya, menjaganya, dan mendukungnya dalam perjalanan

Dhamma dan kehidupan ini?

Olivia: Ya, saya bersedia. Aku berjanji untuk mencintai Alessandro, menjaganya, dan

mendukungnya dalam perjalanan Dhamma dan kehidupan ini.

Setelah pertukaran janji suci, mereka saling mengucapkan janji pernikahan dengan tulus

dan sepenuh hati, mengambil inspirasi dari ajaran Buddha.

Alessandro: Olivia, dalam ajaran Buddha, kita diperintahkan untuk saling mencintai,

saling menghormati, dan saling mendukung. Dalam ikatan pernikahan ini, aku berjanji

untuk selalu melakukannya. Aku akan menjadi suami yang bijaksana, setia, dan penuh

pengertian. Aku akan menjaga kebahagiaan kita dan membantu kita tumbuh dalam

Dhamma.

Olivia: Alessandro, dalam ajaran Buddha, kita diajarkan untuk menjalani hidup dengan

penuh kesadaran, kasih sayang, dan pengertian. Aku berjanji untuk selalu melakukannya

sebagai istrimu. Aku akan mencintaimu dengan sepenuh hati, mendukungmu dalam

perjalanan spiritual kita, dan menjaga kebahagiaan rumah tangga kita dengan

kebijaksanaan.

Setelah ucapan janji pernikahan mereka, mereka saling menukar cincin pernikahan,

yang melambangkan persatuan mereka sebagai suami dan istri yang mengikat dalam

ikatan Dhamma dan cinta.

Pernikahan mereka dilanjutkan dengan upacara keagamaan Buddha yang dipimpin oleh

bhikkhu dan bhikkhuni, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman yang mengiringi mereka
dengan doa dan kesenangan. Mereka menghormati Buddha dan memohon berkah

untuk pernikahan mereka yang baru.

Setelah upacara pernikahan, Alessandro dan Olivia merayakan dengan penuh sukacita

dan rasa syukur. Mereka menikmati makanan vegetarian yang disediakan dengan

cermat, sambil berbincang dan berbagi cerita dengan keluarga dan teman-teman.

Keesokan harinya, Alessandro dan Olivia memulai kehidupan pernikahan mereka

dengan semangat yang penuh kebahagiaan

Anda mungkin juga menyukai