Anda di halaman 1dari 3

NASKAH VIDEO PSIKOLOGI KOMUNIKASI

KELOMPOK 11

Sinopsis: Menceritakan tentang “Sebut saja dia Bunga” yang ingin mengumpulkan uang untuk
membeli laptop baru, dengan bekerja menjadi barista di cafe. Namun, sayangnya di cafe
tempatnya bekerja tidak terlalu ramai. Karenanya Bunga melakukan (diskusi) komunikasi
interpersonal dengan rekan kerjanya (GINA) dan BIG BOS untuk menaikkan jumlah
pengunjung.

● Psikoanalisis (Keinginan)

Scene 1. Kamar Bunga. Malam Hari.

Bunga sedang kebingungan karena harus mengerjakan tugas, sementara laptopnya yang
sudah lama lemot dan rusak.

Scene 2.

Pusing dan stress, Bunga memilih tidur. Sambil menatap langit-langit kamar bunga berpikir
untuk membeli laptop baru.

“Gimana ya caranya gue dapet duit buat beli laptop baru?”

Muncul dilema antara mencuri uang mama di lemari.

“Ambil duit mama aja kali, ya?”

● Behaviorisme (Belajar dari Pengalaman)

Scene 3. (Flashback). Kamar Mama.

Bunga pernah ketahuan mencuri & mendapat peringatan/ hukuman keras.

Scene 4. (Back on). Masih dalam posisi berbaring di kasur.

Mengingat memori buruk itu,

● Kognitif (Pikiran)

Scene 5.

/sambil menggeleng
“Ah! Enggak, deh! Dari pada ketahuan dimarahin lagi, mending gue kerja aja. Tapi kerja apa,
ya?”

Bunga mengambil HP. Membuka medsos untuk mendapatkan info loker. Menemukan lowongan
pekerjaan di suatu cafe.

Scene 6. Keesokan paginya.

Bunga melamar kerja. Interview (?) dan diterima.

(Bunga sangat senang).

Bunga belajar membuat coffee. Belajar menjadi barista yang baik.

Scene 7.

Bunga mulai bekerja. Sayangnya cafe tempat di mana ia bekerja tidak terlalu ramai.

(Shoot kondisi cafe).

/ Muncul lah keresahan dari dalam diri Bunga.

Bunga bermonolog: “Duh! Kalau ini cafe sepi terus begini … gaji gue aman ga ya?”

Scene 8. Waktu break kerja. Siang hari.

1. Humanistik

/ ceritanya lagi ngobrol santai dengan teman kerjanya yang bernama Gina.

“Cafe kita kenapa sepi pengunjung ya, Gin? Padahal posisi udah strategis dan aesthetic abis.
Secara rasa & harganya juga enggak kalah oke dari cafe-cafe yang lain.”

Gina mendengus.

“Iya, sih … kayaknya cafe ini kurang gencar ngelakuin promosi, deh! Si bos (alis si pemilik) juga
nggak terlalu inisiatif buat cafenya lebih banyak dikenal. Kalau ada karyawan yang kasih
pendapat jarang didengar. Emang dasar itu pak Tua enggak bisa diajak mikir!” desis Gina
dengan suara lebih pelan di akhir kalimat.

Karakternya Bosnya sulit menerima masukan. Harus diberitahu atau diajak bicara dengan
bahasa yang halus dan sopan.
Intinya si Bos punya karakter yang kolot. Dan sialnya, punya karyawan modelan Gina yang
kalau ngomong ceplas-ceplos (enggak bisa halus atau sopan). Karenanya transaksional
komunikasi di tempat kerja itu buruk.

Berdasarkan pengalaman, Bunga pun memahami dan menyesuaikan diri dengan karakter Si
Bos, agar dia bisa melakukan komunikasi dengan baik.

2. Kemampuan Transaksional

Scene 8. Bunga menemui Bos di ruang kerjanya.

“Saya ada ide bla bla bla… bagaimana jika kita melakukan promosi di medsos seperti Tiktok.
Kalau fyp pasti cafe ini banyak pengunjungnya.”

(Bunga berdialog dengan tutur bahasa yang sopan dan halus)

Terjalinlah komunikasi antar Bunga & Bos untuk meningkatkan jumlah pengunjung cafe.

(Bos setuju)

Scene 9. Video tik tok Cafe Bunga FYP.

Banyak pengunjung. Pemilik cafe memberi bonus gaji kepada karyawannya termasuk BUNGA.

3. Pandangan Psikologi humanistik

Scene 10. Ending.

Selain menaikkan jumlah pengunjung di cafe tempatnya bekerja, Bunga juga berhasil
menabung dari uang gajinya. Uang terkumpul. Beli laptop baru.

Yeay!! Selesai…

Anda mungkin juga menyukai