Anda di halaman 1dari 2

Tema : Insipirasi dan Karya Melalui Kepala

Indragiri Hilir sebagai penghasil kelapa terbesar juga melahirkan generasi bangsa yang
kreatif. Seorang pelajar umumnya memiliki banyak inspirasi, yang kemudian mendorong
mereka untuk menghasilkan karya. Di SMAN 1 Tembilahan Kota, Provinsi Riau, Kabupaten
Indragiri Hilir, siswa-siswi didorong dan didukung untuk mengembangkan kreativitas mereka.
Kabupaten Inhil menjadi sumber inspirasi yang mudah dijangkau dengan melihat ikonnya.
Salah satu ikon yang sudah mendunia adalah kepala kelapa, karena Inhil terkenal sebagai
Hamparan Kelapa Dunia. Kelapa pohon ini memiliki seribu manfaat dan banyak karya yang
dihasilkan dari penggunaan kelapa. Limbah sabut kelapa, yang sebelumnya hanya berupa
limbah yang berserakan, kini dimanfaatkan oleh masyarakat Inhil untuk diolah menjadi
berbagai macam karya.

Setelah selesai ujian, kami mengadakan acara kelas yang disebut “ivent classmeeting”.
Dalam rangka melatih keterampilan siswa, diadakan lomba peragaan busana dengan
menggunakan karya dari setiap kelas. Kami, siswa-siswi kelas XI MIPA 1, sangat antusias
mengikuti lomba ini. Kami merasa senang atas kesempatan yang diberikan oleh para guru
kami untuk menyalurkan inspirasi kami dalam sebuah karya dengan memanfaatkan limbah
kelapa. Kami semakin mengenal ikon Inhil dan waktu yang diberikan kepada kami cukup
untuk bekerja sama menghasilkan sebuah busana yang memiliki nilai yang tinggi. Karena
kelapa adalah ikon yang bernilai, kami merangkai ide-ide kami untuk menciptakan karya
yang luar biasa.

Setiap proses dalam pembuatan busana ini memiliki cerita dan kenangan yang berharga,
serta kami mendapatkan banyak ilmu dengan berpartisipasi dalam lomba busana ini. Kami
menciptakan busana dengan menggunakan bahan limbah kelapa. Desain busana kami
ditujukan untuk laki-laki, dengan nuansa adat Dayak namun disesuaikan dengan kesopanan
yang lebih tinggi. Kami menggunakan sabut kelapa yang dijalin dengan kokoh untuk
menciptakan rompi yang kuat. Untuk bagian bawah, kami membuat celana panjang dengan
kantong di kedua sisi lutut yang diberi hiasan dari batok kelapa. Kami membagi tugas untuk
mempersiapkan busana ini. Sabut kelapa dipisahkan satu per satu agar bersih dan dapat
dijalin seperti benang. Kemudian, kami menggunakan teknik anyaman dengan cara
menganyam sabut yang telah dipisahkan tadi. Anyaman ini digunakan sebagai pengganti
kancing pada bagian ujung kain. Kami juga membentuk batok kelapa menjadi bagian-bagian
kecil yang digunakan sebagai hiasan pada rompi dan celana. Sabut yang tersisa kami susun
dan jahit untuk membentuk bagian baju/rompi. Proses mengkreasikan berbagai bentuk dari
sabut sangat menyenangkan karena kami mendapatkan hasil yang memuaskan. Kami juga
menambahkan aksesoris seperti topi yang dirakit dan dilapisi dengan sabut, serta kalung dari
butir-butir kelapa kecil.
Kami kelas XI MIPA 1 menghasilkan sebuah karya busana yang memadukan inspirasi dan
penggunaan kreatif limbah kelapa. Karya ini bukan hanya mencerminkan keunikan dan
keindahan budaya lokal, tetapi juga mengajarkan kami nilai-nilai tentang pengelolaan limbah
dan pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak. Melalui partisipasi kami dalam lomba
peragaan busana ini, kami merasa bangga dan senang dapat menyalurkan inspirasi kami ke
dalam sebuah karya yang bernilai. Kami berharap bahwa karya kami dapat menginspirasi
orang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan melihat potensi yang tersembunyi
dalam limbah, seperti limbah kelapa. Dengan demikian, kami ingin berkontribusi dalam
upaya pelestarian lingkungan dan promosi budaya daerah kami. Melalui karya ini, kami
berharap dapat menginspirasi dan mendorong orang lain untuk berpikir kreatif dalam
menghasilkan karya yang bermanfaat melalui pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan terutama kepala yang sangat bernilai. Dari pembuatan karya ini mengajarkan
kami tentang nilai-nilai pengolahan limbah dan pemanfaatan sumber daya alam dengan
bijak.

Anda mungkin juga menyukai