Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JEULINGKE
Jl. Batee Timoh Desa Jeulingke Kec. Syiah Kuala Banda Aceh

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS JEULINGKE
NOMOR :800 / 126/SK/PKM-JLK/2018
                                      
TENTANG

SASARAN – SASARAN KESELAMATAN PASIEN


DI UPTD JEULINGKE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS JEULINGKE,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu layanan klinis perlu


ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi
sasaran peningkatan layanan klinis;
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu
dilakukan pengukuran terhadap sasaran-sasaran keselamatan
pasien;
c. bahwa sebagaimana dimaksud huruf a dan b maka perlu
ditetapkan didalam keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Jeulingke tentang sasaran- sasaran keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien di rumah sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


JEULINGKE TENTANG SASARAN – SASARAN
KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS
JEULINGKE.
Kesatu : Menetapkan sasaran-sasaran keselamatan pasien di UPTD
Puskesmas Jeulingke , sebagaimana tersebut dalam Lampiran
Keputusan ini.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian  hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banda Aceh


pada tanggal : 24 Januari 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS
JEULINGKE,

Juwairiyah Nasution
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 800./126/SK/ PKM-JLK/2018
TENTANG : SASARAN
KESELAMATAN JEULINGKE

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


DI UPTD PUSKESMAS JEULINGKE

Tujuan dari dietapkannya sasaran keselamatan pasien adalah bentuk untuk mendorong
perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian – bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis
bukti dan keahlian atas permasalahan ini
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran –
sasaran keselamatan pasien

INDIKATOR PENGUKURAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN


No Indikator Sasaran Keselamatan Pasien Target
1 Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien 100%
2 Terlaksananya Komunikasi Efektif Dalam 100%
Pelayanan Klinis
3 Tidak Terjadi Kesalahan Pemberian Obat Kepada 100%
Pasien
4 Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis 100 %
dan Keperawatan
5 Pengurangan Terjadinya Resiko Infeksi di 100 %
Puskesmas
6 Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Pasien yang tepat dan mendetail meliputi : Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat,
Nomor Rekam Medis Pasien
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani, Rumusnya sebagai
berikut:

Jumlah pasien yang teridentikasi tepat


----------------------------------------------- x 100%
Jumlah pasien yang dilayani

Indikator ketepatan identifikasi pasien dilakukan pada :


a. Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat pendaftaran
b. Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat melaksanakan tindakan
c. Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat pemberian Obat

2. Terlaksananya Komunikasi efektif Dalam Pelayanan Klinis


Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami oleh
pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.

Indikator komunikasi efektif dalam pelayanan dilakukan pada :


a. Kepatuhan melaksanakan prosedur transfer
b. Kepatuhan melaksanakan prosedur Operan
c. Kepatuhan melaksanakan Situation Background Assesment Recommendation (SBAR)
pada pelaporan kasus
d. Kepatuhan melaksanakan Tulis Baca Konfirmasi Kembali (TBAK) pada saat
menerima instruksi dokter
3. Tidak Terjadi Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien
Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan idetifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang
tepat sesuai dengan identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapatkan
pelayanan obat,

Jumlah Pemberian Obat yang Tepat


----------------------------------------------- x 100%
Jumlah pelayanan Obat yang dilayani

Indikator tidak terjadinya kesalahan pemberian obat:


a. Kepatuhan pelabelan obat LASA
b. Kepatuhan pelabelan obat high Alert
c. Kepatuhan pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat

4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang
akan mendapatakan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak
terjadi keselahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat sesuai dengan
prosedur di bagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan

Jumlah Tindakan medis


dan keperawatan yang tepat sesuai prosedur
----------------------------------------------- x 100%
Jumlah tindakan medis yang dilakukan

Indikator tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan


a. Kepatuhan terhadap pelaksanaan prosedur tindakan yang kritis
b. Kepatuhan melakukan double check pada tindakan agar tidak terjadi salah sisi
c. Kepatuhan melakukan double check pada tindakan agar tidak salah orang

5. Pengurangan Terjadinya Resiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadinya risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Banda Raya
wajib menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan
sabun dan air mengalir. Enam langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus
dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di puskesmas dilakukan dengan cara
menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 6
Langkah pada lima (5) keadaaan tersebut di atas dibagi dengan jumlah semua petugas
pelayanan klinis

Jumlah Petugas yang melakukan CTPS 6


Langkah pada 5 Keadaan
-------------------------------------------------------- x 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis
Indikator pengurangan terjadinya infeksi dalam pelayanan
a. Kepatuhan melakukan hand hygiene dengan benar
b. Kepatuhan menggunakan APD sesuai dengan ketentuan

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat dipuskesmas JEULINGKE dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan resiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang
berisiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang berisiko serta memberikan lingkungan
yang aman
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang berobat

Jumlah pasien yang jatuh


----------------------------------------------- x 100%
Jumlah pasien yang berobat

Ditetapkan di : Banda Aceh


pada tanggal : 24 Januari 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS
JEULINGKE,

Juwairiyah Nasution

Anda mungkin juga menyukai